• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK ERUPSI GUNUNG AGUNG TERHADAP SIKAP DAN PERSEPSI WISATAWAN BERKUNJUNG KE PANTAI AMED

Dalam dokumen PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN III (Halaman 51-59)

Fatimah Azzahra Suhardi 1), I Ketut Suwena 2) I Made Sendra 3)

1,2,3

Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana JL. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Bali

Email : [email protected]

Abstrak

Studi ini berfokus pada sikap dan persepsi wisatawan berkunjung ke Pantai Amed pasca erupsi Gunung Agung. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap dan persepsi wisatawan berkunjung ke Pantai Amed dengan menggunakan 3 komponen pada sikap yaitu kognitif, afektif dan konatif serta komponen 4A (Attraction, Amenities, Accessibility, Ancilliary). Pantai Amed merupakan salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Karangasem Bali yang banyak dikunjungi wisatawan. Metode penelitian adalah kuantitatif. Penentuan responden menggunakan quota sampling, dan accidental sampling. Quota sampling adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan terpenuhi dan accidental sampling dengan menyebar 50 kuesioner kepada wisatawan. Analisis data menggunakan skala likerts dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, studi kepustakaan dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Pantai Amed mayoritas didominasi jenis kelamin perempuan, berusia 16-25 tahun, tingkat pendidikan sarjana. Kebanyakan dari mereka berasal dari Prancis. Wisatawan mendapatkan informasi dari internet dan teman/kerabat. Meskipun terjadinya erupsi Gunung Agung tetapi mereka masih berkunjung, karena Pantai Amed berada pada radius aman. Wisatawan merasa puas berkunjung ke pantai Amed. Dari empat komponen 4A pengembangan destinasi, atraksi wisata alam paling memuaskan; sedangkan aksesibelitas menjadi komponen yang paling tidak memuaskan.

Kata kunci: sikap, persepsi, 4A

Abstract

This study is focus on “the perception and the attitude of tourist visiting Amed Beach after mount Agung eruption. The aims of study is to know about the attitude and perception by applying three components of attitude such as attraction, amenities, accessibility and ancilliary. Amed beach is one of tourist attraction belonging to Karangasem regency. The method of research is quantitative. Technique of determining sample is quota sampling and accidental sampling. Quota sampling is a technique of determining samples from populations that have certain characteristics until the desired quota quantity is fulfilled through distributing 50 questionnaires to the guests. Data analysis applied Likert Scale and technique of data collection using observation, documentation, library research and questionnaire. Study show that the characteristic of tourist visiting Amed beach is dominated by female whose age is 16-25 years old being level of education is bachelor. Most of them are France tourist. They gained information from internet and their own friends. Albeit Mount Agung was erupted tourists still remain to visit Amed beach due to the location of it is beyond to the critical area. Most of the guests are satisfied visiting Amed beach. Among the 4 A of tourism destination development elements, natural attraction is the most satisfied elements. On the contrary, accessibility become the most unsatisfied elements.

Keywords: attitude, perception and 4A

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Karangasem memiliki banyak destinasi wisata sehingga menarik bagi wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Salah satunya adalah Pantai Amed, Pantai Amed merupakan daerah yang memiliki keindahan bawah laut yang sangat indah dan banyak wisatawan yang datang kesana untuk menikmati keindahan bawah laut. Namun peristiwa erupsi Gunung Agung yang terjadi pada tahun 2017 dan disusul erupsi pada hari-hari berikutnya sampai saat ini mengakibatkan berbagai permasalahan di Kabupaten Karangasem, baik kerugian fisik maupun kerugian non fisik.

Gunung Agung berada di Pulau Bali, tepatnya di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Gunung Agung merupakan gunung api tertinggi di Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl dan bertipe stratovolcano (mengerucut). Gunung Agung terakhir meletus pada tanggal 17 Mei 1963 dan kembali aktif pada tahun 2017. Letusan terakhir ini terjadi sejak Januari 2018 dan masih dalam status siaga sampai sekarang. Pada 18 September 2017 status Gunung Agung dinaikkan dari waspada menjadi siaga. Pada tanggal 22 September 2017, status Gunung Agung dinaikkan dari siaga menjadi awas. Pada akhir Oktober 2017, status diturunkan dari awas menjadi siaga. Ada letusan freatik kecil yang dilaporkan pada tanggal 21 November 2017, pukul 17.05 WITA dengan kolom abu vulkanik mencapai 3.842 meter (12.605 ft) di atas permukaan laut. Sebuah erupsi magmatik dimulai pada hari Sabtu, 25 November 2017. Pada tanggal 26 November 2017, pukul 23:37 WITA, sebuah letusan kedua terjadi. Ini adalah letusan kedua yang meletus dalam waktu kurang dari seminggu. Pada Senin 18 Januari 2018 pukul 07.23 WITA Gunung Agung kembali meletus.

Mengingat dampak erupsi Gunung Agung sangat terkait dengan sikap dan persepsi pengunjung sebagai konsumen utama, maka mengetahui sikap dan persepsi wisatawan sangat berdampak pada kunjungan wisatawan ke pantai Amed.

2. METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Amed, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, kuesioner, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik penetuan responden yang digunakan adalah metode campuran (mix-method) antara quota sampling, dan accidental sampling. Quota sampling adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan terpenuhi dan accidental sampling dengan menyebar 50 kuesioner kepada wisatawan yang sedang melakukan kunjungan ke Pantai Amed. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data deskriptif kualitatif dan analisis skala likert.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

1. Karakteristik wisatawan

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Amed Kabupaten Karangasem berdasarkan jenis kelamin yang mendominasi adalah perempuan 32 responden dan laki-laki 18 responden. Berdasarkan umur yang mendominasi umur 16-25 berjumlah 25 responden, 26-35 berjumlah 15 responden, 36-45 berjumlah 2 responden, 46-55 berjumlah 3 responden dan umur lebih dari 55 berjumlah 5 responden. Berdasarkan pendidikan terakhir SMP 2 responden, SMA 16 responden, Diploma1 responden dan Sarjana 32 responden. Berdasarkan asal wisatawan, negara Prancis 11 responden, Indonesia 9 responden, Australia 8 responden, Jerman 7 responden, Swedia 2 responden, Uruguay 2 responden, Belanda 2 responden, Ceko 2 responden, Inggris 2 responden, Selandia Baru 2 responden, Ukraina 1 responden, Jepang 1 responden, Belgia 1 responden.

2. Sikap Wisatawan a. Kognitif

Tabel 1. Wisatawan Berdasarkan Sumber Informasi

*Sumber: diolah dari hasil penelitian (2018) No Sumber Informasi Jumlah Wisatawan Persentase (%) 1 Teman atau kerabat 21 42 2 Media Sosial 2 4 3 Internet 21 42 4 Travel 3 6 5 TV 0 0 6 Lainya 3 6 Jumlah 50 100

Berdasarkan sumber informasi yang mendominasi adalah teman/kerabat dan internet dengan jumlah 84%, sedangkan media sosial 4%, travel 6%, lainnya 6%.

Tabel 2. Pengetahuan Wisatawan Tentang Erupsi Gunung Agung

*Sumber: diolah dari hasil penelitian (2018)

Berdasarkan pengetahuan wisatawan tentang terjadi erupsi Gunung Agung, 78% mengetahui terjadi erupsi Gunung Agung dan 24% tidak mengetahui telah terjadi erupsi Gunung Agung

Tabel 3. Wisatawan Berdasarkan Tujuan Berkunjung

*Sumber: diolah dari hasil penelitian (2018)

Berdasarkan tujuan berkunjung yang mendominasi adalah rekreasi/liburan dengan jumlah 70% sedangkan olahraga air 26% dan lain-lain 4%.

b. Afektif

Tabel 4. Kepuasan Wisatawan

*Sumber: diolah dari hasil penelitian (2018

Tingkat kepuasan wisatawan berdasarkan tabel diatas 44% wisatawan menilai sangat puas, 38% puas dan 18% cukup puas dengan nilai interval 3,92 yang berarti wisatawan menilai Puas pada destinasi wisata Pantai Amed.

No Lama Tinggal WisatawanJumlah Persentase

(%) 1 Mengetahui 38 78 2 Tidak Mengetahui 12 24 Jumlah 50 100 No Aktivitas Wisatawan Jumlah Wisatawan Persentase (%) 1 Rekreasi/liburan 35 70 2 Penelitian/pendid ikan 0 0 3 Olahraga air 13 26 4 Lainnya 2 4 Jumlah 50 100 Tingkat Kepuasan Wisatawan Frekuensi (%) Interv al Kriteria Penilaian Sangat Puas 44 3,92 Puas Puas 38 Cukup Puas 18 Tidak Puas - Sangat Tidak Puas -

c. Konatif

Tabel 5. Keterlibatan Wisatawan Membantu Masyarakat Setempat

*Sumber: diolah dari hasil penelitian (2018)

Berdasarkan hasil kuesioner keterlibatan wisatawan dalam membantu masyarakat lokal pasca erupsi Gunung Agung 100% tidak terlibat.

3. Persepsi Wisatawan

a. Atraksi wisata (Attraction)

Atraksi wisata dibagi menjadi 5 indikator dengan penilaian responden sebagai berikut: pemandangan alam di sekitar pantai dengan nilai interval 3,96 (setuju), keindahan sunset dengan nilai interval 4,08 (setuju), keindahan terumbu karang dengan nilai interval 4,12 (setuju), Watersport dengan nilai interval 3,38 (cukup), keunikan atraksi wisata (diving, snorekeling dst.) dengan nilai interval 3,64 (setuju) dan nilai interval keseluruhan atraksi wisata di Pantai Amed yaitu 3,84(setuju).

b. Fasilitas (Amenities)

Fasilitas dibagi menjadi 6 indikator dengan penilaian responden sebagai berikut: tempat parkir dengan nilai interval 3,78 (setuju), akomodasi (hotel, villa, homestay dst) dengan nilai interval 4,08 (setuju), toko cinderamata dengan nilai interval 3,24 (cukup), pusat informasi dengan nilai interval 2,94 (cukup), rumah makan/restoran dengan nilai interval 4,06 (setuju), sarana ibadah yang tersedia dengan nilai interval 2,56 (tidak setuju) dan nilai interval keseluruhan fasilitas di Pantai Amed yaitu 3,28 (cukup). c. Aksesibilitas (Accessibility)

Aksesibilitas dibagi menjadi 4 indikator dengan penilaian responden sebagai berikut: kemudahan mendapat air bersih dengan nilai interval 3,52 (setuju), kualitas jalan dengan nilai interval 3,28 (cukup), angkutan umum dengan nilai interval 2,14 (tidak setuju), petunjuk jalan dengan nilai interval 2,72 (setuju) dan nilai interval keseluruhan aksesibilitas di Pantai Amed yaitu 2,92 (cukup).

d. Layanan Tambahan (Ancillary Service)

Layanan tambahan dibagi menjadi 4 indikator dengan penilaian responden sebagai berikut: pengisian bahan bakar umum dengan nilai interval 2,52 (tidak setuju), pos keamanan dengan nilai interval 2,56 (tidak setuju), mesin ATM dengan nilai interval 3,62 (setuju), pengisian pulsa elektronik dengan nilai interval 3,76 (setuju) dan nilai interval keseluruhan layanan tambahan di Pantai Amed yaitu 3,12 (cukup).

3.2 Pembahasan

1. Karakteristik wisatawan

Menurut The American Consumer, dalam sebuah hubungan pria dan wanita, yang lebih banyak merencanakan detil perjalanan, merekomendasikan destinasi favorit kepada kerabat ataupun senang melakukan penelitian tentang sebuah perjalanan adalah wanita. Dengan dasar teori ini, peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya wisatawan berjenis kelamin wanita dengan jumlah 64% disebabkan oleh tingginya tingkat perencanaan wanita dalam merencanakan dan menjalani perjalanan wisata. wisatawan dengan rentang umur kurang dari 15 tahun sampai dengan 25 tahun (remaja) merupakan wisatawan yang paling banyak berwisata ke Pantai Amed. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Pantai Amed kebanyakan berusia produktif untuk memenuhi kepuasaannya dalam melakukan wisata, karena daya tarik wisata di Pantai Amed adalah snorklieng dan diving yang lebih diminati oleh usia produktif. wisatawan yang mengunjungi Pantai Amed paling banyak berasal dari Prancis dengan 11 responden. Hal ini dikarenakan suhu udara di Prancis jauh lebih rendah dari pada Bali maka tingkat kunjungan wisatawan ke Bali meningkat. Wisatawan berdasarkan kunjungan sebanyak 7 wisatawan yang mengisi kuesioner ini telah mengunjungi Pantai Amed keempat kali dst. Sedangkan sebanyak 27 wisatawan mengatakan baru pertama kali berkunjung ke Pantai Amed. Hal ini dikarenakan kurangnya travel yang menjadikan Pantai Amed sebagai salah satu destinasi dalam paket tour mereka, maka dari itu kebanyakan wisatawan mendapatkan informasi Pantai Amed melalui internet dan rekomendasi dari teman atau kerabat.

No Lama Tinggal Jumlah Wisatawan Persentase (%) 1 Terlibat 0 0 2 Tidak terlibat 50 100 Jumlah 50 100

2. Sikap Wisatawan a. Kognitif

Wisatawan berdasarkan sumber informasi lebih banyak mendapatkan informasi dari internet, teman atau kerabat dengan nilai 84%. Sedangkan tidak ada wisatawan yang mendapatkan informasi dari televisi. Untuk 3 wisatawan yang memilih lainnya dari sumber imformasi berkunjung ke Pantai Amed karena mendampatkan informasi dari supir taksi. Berdasarkan pengetahuan wisatawan tentang terjadi erupsi Gunung Agung 78% telah mengetahui terjadi erupsi Gunung Agung dan masih berani untuk berkunjung ke Pantai Amed karena wisatawan mendapatkan informasi bahwa Pantai Amed sudah tidak berbahaya lagi untuk dikunjungi dan keindahan terumbu karang yang menarik wisatawan tetap berkunjung ke Pantai Amed untuk melakukan snorkeling atau diving. Tujuan berkunjung wisatawan yaitu rekreasi/liburan, dan aktivitas olahraga air menjadi pilihan kedua. Sedangkan tidak ada yang berkunjung dengan tujuan Penelitian/pendidikan dan 2 wisatawan memilih lainnya karena ingin menikmati keindahan alam yang jauh dari keramaian dan ada pula yang berkunjung karena merupakan tempat transit dari Gili air menuju Pulau Jawa.

b. Afektif

Menurut Kotler (1997: 36), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Dengan nilai interval 3,97 (puas) membuktikan bahwa sebagian besar wisatawan puas terhadap apa yang telah wisatawan dapatkan selama berwisata di Pantai Amed.

c. Konatif

Berdasarkan hasil kuesioner keterlibatan wisatawan dalam membantu masyarakat lokal pasca erupsi Gunung Agung 100% tidak terlibat. hal ini dikarenakan wisatawan berkunjung ke Pantai Amed telah jauh melewati masa pemulihan Pantai Amed sehingga wisatawan tidak dapat berpartisipasi untuk membantu masyarakat setempat.

Berdasarkan observasi dan tinjauan pustaka penulis mendapatkan bahwa di Pantai Amed terdapat pendanaan mandiri Teluk Jemeluk. Pelibatan wisatawan untuk turut serta menyumbang dana dapat memberikan pemasukan, karena Amed merupakan lokasi dengan nilai jual atraksi wisata alam pesisir dan laut yang cukup tinggi. Kegiatan ini dimulai tahun 2012 dengan mengusahakan pendanaan mandiri dan berkelanjutan untuk pengelolaan sampah dan rehabilitasi terumbu karang melalui melalui program donasi yang dilakukan lewat penjualan produk souvenir berupa tag dan gelang. Bekerjasama dengan beberapa dive operator, hotel/penginapan, restoran/café yang ada di sekitar Amed. Tag donasi terdiri dari tag donasi pengelolaan sampah, tag donasi rehabilitasi terumbu karang, dan produk souvenir lainnya seperti gelang yang juga untuk pengelolaan sampah dan rehabilitasi terumbu karang. Harga jual ditetapkan pada tag donasi dan gelang Rp. 25.000,-

3. Persepsi Wisatawan

3.1. Atraksi Wisata (Atraction)

Dalam indikator pemandangan alam disekitar pantai, keindahan sunset, keindahan terumbu karang dan keunikan atraksi wisata (diving, snorekeling dst) penilaian wisatawan setuju atas atraksi wisata di Pantai Amed sedangkan watersport, wisatawan memilih cukup untuk kepuasannya karena pada saat hujan aliran air hujan yang membawa longsoran tanah, batu dan daun-daunan terkadang sampahpun masuk ke laut karena kurangnya ketersediaan tempat sampah serta kurangnya bimbingan dari local guide hal ini yang menyebabkan wisatawan merasa cukup dalam menikmati terumbu karang. Untuk keseluruhan penilaian atraksi wisata di Pantai Amed dengan nilai interval 3,84 wisatawan memilih setuju atas atraksi wisata di Pantai Amed.

3.2. Fasilitas (Amenities)

Berdasarkan hasil analisis data fasilitas-fasilitas yang ada di Pantai Amed yaitu indikator tempat parkir, akomodasi dan rumah makan di sekitar Pantai Amed, sebelum memasuki Pantai Amed akan ditemukan parkiran yang cukup luas untuk kendaraan roda dua dan empat, dengan lahan yang cukup luas tersebuat membuat wisatawan merasa mudah untuk memarkir kendaraan, di sekitar Pantai Amed terdapat beberapa homestay dan ada beberapa wisatawan yang tinggal dengan masyarakat lokal, wisatawan beranggapan bahwa tinggal bersama dengan masyarakat lokal merupakan suatu hal yang unik untuk ketersediaan restoran/rumah makan di sekitar Pantai Amed, di pesisir Pantai Amed sudah banyak restoran yang di dirikan untuk memenuhui kebetuhan wisatawan oleh sebab itu wisatawan memilih setuju untuk fasilitas tempat parkir, akomodasi dan rumah makan di Pantai Amed.

Pada indikator selanjutnya yaitu toko cinderamata dan pusat informasi. Wisatawan memilih cukup pada fasilitas toko cinderamata dan pusat informasi dikarenakan di Pantai Amed tidak memiliki banyak toko cinderamata dan produk yang dijual masyarakat setempat rata-rata produk sejenis dan bahwa wisatawan lebih banyak berkunjung ke Pantai amed karena mendapatkan informasi dari teman/kerabat dan internet dibanding

mencari informasi di fasilitas pusat informasi maka dari itu wisatawan merasa cukup untuk fasilitas pusat informasi di Pantai Amed.

Berdasarkan indikator yaitu sarana ibadah di sekitar Pantai Amed. Wisatawan tidak setuju dengan sarana ibadah di Pantai Amed karena wisatawan tidak menemukan adanya sarana ibadah di sekitar Pantai Amed. Untuk keseluruhan penilaian fasilitas di Pantai Amed dengan nilai interval 3,28 wisatawan memilih cukup atas fasilitas di Pantai Amed.

3.3. Aksesbilitas (Accessibility)

Berdasarkan hasil analisis data aksesibilitas indikator kemudahan dalam mendapatkan air bersih di Pantai Amed menurut wisatawan setuju karena di setiap restoran yang berada di pinggir-pinggir Pantai Amed telah menyediakan air bersih untuk mandi setelah melakukan snorkeling, diving dst.

Menurut wisatawan kualitas jalan menuju Pantai Amed cukup baik dalam artian kondisi jalan adalah baik. Indikator selanjutnya yaitu petunjuk jalan sepanjang menuju objek wisata, wisatawan berpendapat bahwa ketersediaan petunjuk jalan di sepanjang perjalanan menuju Pantai Amed adalah cukup, dan wisatawan berpendapat bahwa cukup terbantu dengan adanya petunjuk jalan tersebut.

Indikator yang selanjutnya yaitu transportasi umum. Transportasi umum yang menuju Pantai Amed masih kurang ketersediaannya. Karena belum adanya kontribusi pemerintah ataupun inisatif masyarakat lokal dalam mempermudah transportasi umum di Kabupaten Karangasem (selain daerah perkotaan). Untuk keseluruhan penilaian aksesbilitas Pantai Amed dengan nilai interval 2,92 wisatawan memilih cukup atas aksesbilitas di Pantai Amed.

3.4. Layanan Tambahan (Acillary Service)

Berdasarkan hasil analisis data layanan tambahan indikator mesin ATM dan pengisian pulsa elektronik wisatawan merasa setuju untuk kedua indikator tersebut karena mesin ATM dan pengisian pulsa elektronik telah disediakan di sekitar Pantai Amed yang membuat wisatawan mudah untuk menggunakannya.

Indikator selanjutnya yaitu pengisian bahan bakar umum dan pos keamanan. Wisatawan merasa tidak setuju dengan pengisian bahan bakar yang di sediakan oleh pemerintah maupun masyarakat lokal karena sangat jauh dari lokasi Pantai Amed sedangkan pos keamanan di sekitar Pantai Amed wisatawan merasa tidak setuju karena wisatawan beranggapan bahwa di sekitar Pantai Amed tidak menemukan adanya keberadaan pos keamanan. Untuk keseluruhan penilaian layanan tambahan di Pantai Amed dengan nilai interval 3,12 wisatawan memilih cukup atas layanan tambahan di Pantai Amed.

4. KESIMPULAN

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Amed Kabupaten Karangasem berdasarkan karakteristik wisatawan, jenis kelamin yang mendominasi adalah perempuan sebanyak 32 responden. Berdasarkan umur yang mendominasi umur 16-25 berjumlah 25 responden. Berdasarkan pendidikan terakhir Sarjana berjumlah 32 responden. Berdasarkan asal wisatawan, negara Prancis berjumlah 11 responden.

Sikap wisatawan berkunjung ke Pantai Amed pasca erupsi Gunung Agung menggunakan tiga komponen kognitf, afektif dan konatif. Komponen kognotif terdiri atas 3 indikator yang pertama sumber informasi wisatawan berkunjung ke Pantai Amed 84% dari internet dan teman/kerabat, yang kedua 78% wisatawan mengetahui terjadinya erupsi Gunung Agung tetapi masih berkunjung karena wisatawan merasa Pantai Amed sudah aman untuk di kunjungi dan ketiga tujuan wisatawan berkunjung ke Pantai Amed 70% wisatawan memilih rekreasi/liburan. Tingkat kepuasan wisatawan pada komponen afektif terlihat puas, terbukti bahwa nilai interval menunjukkan 3,92. Komponen konatif menunjukkan bahwa 100% wisatawan yang berkunjung ke Pantai Amed tidak terlibat dalam kegiatan sosial membantu masyarakat pasca erupsi Gunung Agung.

Persepsi wisatawan berkunjung ke Pantai Amed Kabupaten Karangasem merupakan suatu tanggapan mengenai 4A (attraction, amenities, accessibilities, ancilliary). Komponen atraction untuk keseluruhan penilaian atraksi wisata di Pantai Amed dengan nilai interval 3,84 wisatawan memilih setuju atas atraksi wisata di Pantai Amed. Komponen amenities, keseluruhan keseluruhan wisatawan memilih fasilitas di Pantai Amed dengan nilai interval 3,28 wisatawan memilih cukup atas fasilitas di Pantai Amed. Komponen accessibilities untuk keseluruhan penilaian aksesbilitas di Pantai Amed dengan nilai interval 2,92 wisatawan memilih cukup atas aksesbilitas di Pantai Amed. Komponen anciliary wisatawan memilih layanan tambahan di Pantai Amed dengan nilai interval 3,12 wisatawan memilih cukup atas layanan tambahan di Pantai Amed.

Ucapan Terimakasih

Tidak lupa penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan dalam penyusunan laporan ini diantaranya :

1. Bapak Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. 2. Bapak Drs. I Ketut Suwena, M.Hum, selaku Koordinator Program Studi Industri Perjalanan Wisata. 3. Ibu Ni Putu Eka Mahadewi, SE.Ak, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan,

bimbingan dan bantuan selama perkuliahan.

4. Bapak Drs. I Ketut Suwena, M.Hum, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan serta saran sehingga Laporan Penelitian Lapangan III ini dapat diselesaikan.

5. Para responden yang bersedia memberikan informasi yang saya butuhkan.

6. Berbagai pihak yang sudah bersedia untuk bekerja sama dalam pencarian data data yang saya perlukan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Astriyani, Ira. Eka Sudarusman. (2013) Sikap Wisatawan Terhadap Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng Magelang dalam Jurnal Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi YKPN Yogyakarta, Vol 14, No 1.

Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali, Bali Mandara. (2018) Distribusi Kedatangan Wisatawan ke Bali Setiap Bulan Tahun 2008-2018. Available at: http://www.disparda.baliprov.go.id/id/Statistik4 [diakses pada 12 Juni 2018 pukul 9:09]

Febriaty, Astina. (2015) Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Dari Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo dalam jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara.

Friendssofamed. (2018) Usaha Pengumpulan Donasi Sukarela dari Wisatawan dari Penjualan Tag Donasi dan Gelang dalam Deskgram. Available at: https://deskgram.org/friendssofamed [diakses pada 12 Juni 2018 pukul 09:38].

Gamar, Robinson. (2018) Gunung Agung Kembali Erupsi, Sejumlah Desa Alami Hujan Abu dalam KOMPAS.com. Available at: http://regional.kompas.com/read/2018/01/15/10060131/gunung-agung-kembali-erupsi-sejumlah-desa-alami-hujan-abu [diakses pada 2 Februari 2018 pukul 19:52].

Hantoro, Juli. (2017) Ada 23 Desa yang Terdampak Letusan Gunung Agung dalam TEMPO.CO. Available at: https://nasional.tempo.co/read/1037411/ada-23-desa-yang-akan-terdampak-letusan-gunung-agung [diakses pada 12 Juni 2018 pukul 08:42].

Kementerian Energi dan Sumber Daya Republik Indonesia Badan Geologi. (2017) Penurunan Status Gunungapi Agung. Bali.

Mohammad, Yandi. (2018) Daerah Berbahaya Gunung Agung Menjadi 6 Kilometer dalam Beritagar.id. Available at: https://beritagar.id/artikel/berita/daerah-berbahaya-gunung-agung-menjadi-6-kilometer [diakses pada 12 Juni 2018 pukul 08:50].

Pratiyudha, Dilla Sayangbatti, dan M. Baiquni. (2013) Motivasi dan Persepsi Wisatawan tentang Daya Tarik Destinasi terhadap Minat Kunjungan Kembali di Kota Wisata Batu dalam jurnal Nasional Pariwisata, Vol. 5, No 2.

Skt. (2017) Pastikan Keamanan Kawasan Wisata Polsub Sektor Amed Polsek Abang Polres Karangasem, Ini Yang Dilakukan dalam TribrataNews. Available at: http://www.bali.polri.go.id/?q=node/152253 [diakses pada 12 Juni 2018 pukul 09:15].

Somba, Rikando. (2017) Bandara Ngurah Rai di Tutup Lagi dalam Validnews.co. Available at:

Dalam dokumen PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN III (Halaman 51-59)