• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Kebijakan Ekonomi Pada Subsektor Perkebunan

VII. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PENGEMBANG

7.3. Dampak Kebijakan Ekonomi Pada Subsektor Perkebunan

Evaluasi dampak penerapan alternatif kebijakan ekonomi pada subsektor perkebunan terhadap perekonomian provinsi Jambi dibatasi kepada perubahan variabel eksogen yang terkait dengan kebijakan ekonomi pada subsektor perkebunan, yaitu peningkatan pajak ekspor CPO, dan penurunan tingkat suku bunga. Evaluasi dilakukan terhadap 2 skenario simulasi historis. Berikut ini dikemukakan hasil simulasi pada masing-masing skenario.

7.3.5. Peningkatan Pajak Ekspor Crude Palm Oil

Tabel 33 menunjukkan bahwa peningkatan pajak ekspor CPO sebesar 25 persen akan mengakibatkan penurunan ekspor CPO Jambi dan ekspor CPO Indonesia masing-masing sebesar 26.0148 persen dan 0.1510 persen.

Tabel 33. Dampak Peningkatan Pajak Ekspor Crude Palm Oil sebesar 25 No Variabel Endogen Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan (%)

1 Areal Karet Jambi 35872.1 35890.6 0.0516

2 Produktivitas Karet Jambi 728.6 728.6 0.0000 3 Produksi Karet Jambi 27162829 27173291 0.0385 4 Ekspor Karet Jambi 1.66E+08 1.66E+08 0.0121 5 Ekspor Karet Indonesia 1.90E+09 1.90E+09 0.0000 6 Harga Karet Jambi Riil 38.9257 38.9256 -0.0003 7 Areal Kelapa Sawit Jambi 30784.4 30786 0.0052 8 Produktivitas CPO Jambi 2714.6 2714.6 0.0000 9 Produksi CPO Jambi 97419215 97423598 0.0045 10 Ekspor CPO Jambi 28078163 20773698 -26.0148 11 Ekspor CPO Indonesia 4.83E+09 4.83E+09 -0.1510 12 Harga CPO Jambi Riil 34.3503 34.3547 0.0128 13 Areal Kelapa Dalam Jambi 9931.5 9931.4 -0.0010 14

Produktivitas Kelapa Dalam

Jambi 870.9 871 0.0115

15 Produksi Kelapa Dalam Jambi 10802.4 10802.4 0.0000 16 Ekspor Kelapa Dalam Jambi 192238 192238 0.0000 17 Ekspor Kelapa Dalam Indonesia 5.55E+08 5.55E+08 0.0000 18 Harga Kelapa Dalam Jambi Riil 9.1732 9.1732 0.0000

19 Areal Kopi Jambi 1925.7 1925.7 0.0000

20 Produktivitas Kopi jambi 477.7 477.7 0.0000

21 Produksi Kopi Jambi 2403.3 2403.3 0.0000

22 Ekspor Kopi Jambi 219528 219528 0.0000

23 Ekspor Kopi Indonesia 3.76E+08 3.76E+08 0.0000 24 Harga Kopi Jambi Riil 51.3655 51.3655 0.0000 25

PDRB Subsektor Perkebunan

Jambi 143301 143311 0.0070

Karena adanya pajak ekspor, akan mengakibatkan mahalnya harga CPO Jambi yang akan diekspor keluar negeri, hal ini terlihat pada peningkatan harga CPO Jambi sebesar 0.0128 persen. Harga CPO Jambi yang meningkat akan

meransang petani untuk meningkatkan areal kelapa sawit Jambi sebesar 0.0052 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produksi CPO Jambi sebesar 0.0045 persen.

Peningkatan harga CPO Jambi akibat peningkatan pajak ekspor CPO, akan mengakibatkan peningkatan areal kelapa sawit Jambi, sehingga terjadi penurunan areal Kelapa Dalam Jambi sebesar 0.0010 persen, sebagai komoditas saingan dalam penggunaan lahan. Penurunan areal Kelapa Dalam Jambi diikuti oleh penurunan produktivitas Kelapa Dalam sebesar 0.0115 persen.

Peningkatan pajak ekspor CPO mengakibatkan volume ekspor CPO Jambi mengalami penurunan, sehingga petani tertarik untuk membuka areal karet baru, karena komoditas karet tidak dikenakan pajak ekspor, sehingga terjadi peningkatan areal karet Jambi sebesar 0.0516 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produksi karet Jambi sebesar 0.0385. Peningkatan produksi karet mengakibatkan peningkatan ekspor karet Jambi sebesar 0.0121. Kemudian peningkatan produksi karet akan mengakibatkan penurunan harga karet Jambi sebesar 0.0003 persen.

Peningkatan pajak ekspor CPO yang mengakibatkan mahalnya harga CPO Jambi, sehingga meransang petani untuk menambah areal kelapa sawitnya yang kemudian dapat meningkatkan produksi CPO Jambi, menyebabkan PDRB subsektor perkebunan Jambi pun mengalami peningkatan sebesar 0.0070 persen.

7.3.6.Penurunan Suku Bunga Bank

Suku bunga bank merupakan salah input bagi pengusaha karet. Penurunan suku bunga bank berarti menurunkan biaya produksi. Diduga bahwa simulasi kebijakan menurunkan suku bunga bank berdampak pada peningkatan produksi.

Tabel 34. Dampak Penurunan Suku Bunga Bank sebesar 5 persen terhadap Perekonomian Provinsi Jambi

No Variabel Endogen Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan (%)

1 Areal Karet Jambi 35872.1 36802.3 2.5931

2 Produktivitas Karet Jambi 728.6 730.8 0.3019 3 Produksi Karet Jambi 27162829 27688723 1.9361 4 Ekspor Karet Jambi 1.66E+08 1.67E+08 0.6584 5 Ekspor Karet Indonesia 1.90E+09 1.90E+09 0.0580 6 Harga Karet Jambi Riil 38.9257 38.9257 0.0000 7 Areal Kelapa Sawit Jambi 30784.4 35892.7 16.5938 8 Produktivitas CPO Jambi 2714.6 3099.4 14.1752 9 Produksi CPO Jambi 97419215 1.24E+08 27.6545

10 Ekspor CPO Jambi 28078163 30424884 8.3578

11 Ekspor CPO Indonesia 4.83E+09 4.84E+09 0.0496 12 Harga CPO Jambi Riil 34.3503 34.3488 -0.0044 13 Areal Kelapa Dalam Jambi 9931.5 10455.1 5.2721 14

Produktivitas Kelapa Dalam

Jambi 870.9 914.6 0.2621

15 Produksi Kelapa Dalam Jambi 10802.4 11369.7 5.2516 16 Ekspor Kelapa Dalam Jambi 192238 192239 0.0005 17 Ekspor Kelapa Dalam Indonesia 5.55E+08 5.55E+08 0.0000 18 Harga Kelapa Dalam Jambi Riil 9.1732 9.1732 0.0000

19 Areal Kopi Jambi 1925.7 2011.3 4.4451

20 Produktivitas Kopi jambi 477.7 1176.2 146.2215

21 Produksi Kopi Jambi 2403.3 3187.6 32.6343

22 Ekspor Kopi Jambi 219528 219570 0.0191

23 Ekspor Kopi Indonesia 3.76E+08 3.76E+08 0.0000 24 Harga Kopi Jambi Riil 51.3655 51.3655 0.0000 25

PDRB Subsektor Perkebunan

Jambi 143301 147155 2.6894

Tabel 34 menunjukkan bahwa penurunan suku bunga bank sebesar 5 persen akan mengakibatkan peningkatan produksi karet dan areal karet Jambi masing- masing sebesar 1.9361 dan 2.5931 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produktivitas karet sebesar 0.3019 persen.

Penurunan suku bunga yang menyebabkan produksi karet meningkat akan mengakibatkan ekspor karet Jambi dan ekspor karet Indonesia juga mengalami

peningkatan masing-masing sebesar 0.6584 persen dan 0.0580 persen. Terlepas dari adanya peningkatan produksi, peningkatan ekspor tersebut terutama terjadi akibat langsung dari penurunan suku bunga. Pada sebagian eksportir yang mempunyai modal terbatas, akses pinjaman kredit dapat mengurangi modal kerja mereka untuk membeli karet dari petani atau pedagang lokal untuk tujuan ekspor. Dimana dengan menurunnya suku bunga, kemampuan mereka mengumpulkan karet untuk tujuan ekspor menjadi meningkat.

Pada komoditas kelapa sawit Jambi, penurunan suku bunga juga mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi CPO Jambi sebesar 27.6545 persen. Disebabkan terjadinya peningkatan pada areal kelapa sawit Jambi sebesar 16.5938 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produktivitas CPO Jambi sebesar 14.1752 persen.

Peningkatan produksi CPO yang disebabkan penurunan suku bunga, akan mengakibatkan ekspor CPO Jambi dan ekspor CPO Indonesia mengalami peningkatan masing-masing sebesar 8.3578 persen dan 0.0496 persen. Sama halnya dengan komoditas karet, terlepas dari adanya peningkatan produksi, peningkatan ekspor tersebut lebih disebabkan akibat langsung oleh penurunan suku bunga. Apalagi bagi eksportir CPO yang modalnya terbatas, maka penurunan suku bunga akan menyebabkan peningkatan modal kerja untuk membeli kelapa sawit dari petani, sehingga ekspor CPO menjadi meningkat. Peningkatan produksi CPO mengakibatkan harga CPO Jambi menurun sebesar 0.0044 persen.

Penurunan suku bunga akan mengakibatkan peningkatan areal Kelapa Dalam sebesar 5.2721 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produksi dan produktivitas Kelapa Dalam masing-masing sebesar 5.2516 dan 0.2621

persen. Peningkatan produksi Kelapa Dalam mengakibatkan peningkatan ekspor Kelapa Dalam sebesar 0.0005 persen.

Penurunan suku bunga sebesar 5 persen juga akan meningkatkan areal kopi Jambi sebesar 4.4451 persen, yang kemudian diikuti dengan peningkatan produksi dan produktivitas kopi Jambi masing-masing sebesar 32.6343 dan 146.2215 persen. Peningkatan produksi kopi mengakibatkan peningkatan terhadap ekspor kopi Jambi sebesar 0.0191 persen. Penurunan suku bunga bank yang mengakibatkan peningkatan produksi pada komoditas karet, CPO, dan kopi Jambi akan mengakibatkan peningkatkan PDRB subsektor perkebunan sebesar 2.6894 persen.

Dokumen terkait