• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Dalam dokumen Laporan UKL UPL Rumah Sakit Siloam New (Halaman 78-84)

BAB IV

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Potensi dampak yang mungkin terjadi dan perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan jika pembangunan Rumah Sakit Siloam serta fasilitas pendukung lainnya dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan.

Pembangunan kegiatan rumah sakit akan merubah tata guna lahan serta produktivitas lahan di lingkungan sekitar kawasan rumah sakit.

2. Peningkatan Bangkitan Lalu lintas dan Kerusakan Jalan.

Pembangunan dan kegiatan operasional kawasan rumah sakit akan meningkatkan bangkitan lalu lintas sehingga kemungkinan akan terjadi kemacetan. Selain itu jika kemampuan (kapasitas) beban jalan maksimum disekitar lokasi ternyata tidak mampu untuk menerima beban tambahan dari kegiatan pembangunan dan operasional Rumah Sakit maka akan terjadi kerusakan jalan.

3. Peningkatan Run Off, Erosi dan Banjir.

Kegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan pengurugan tanah pada tahap konstruksi akan mengakibatkan perubahan struktur dan sifat tanah, misalnya permukaan tanah menjadi terbuka, agregat tanah hancur dan menjadikan tanah peka terhadap erosi. Kegiatan pemadatan tanah pada tahap konstruksi juga mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah, sehingga akan meningkatkan volume air limpasan (run off). 4. Penurunan Kualitas Udara (Debu).

Penurunan kualitas udara (peningkatan kadar debu) diakibatkan oleh kegiatan pembukaan lahan dan mobilisasi alat dan bahan pada tahap konstruksi serta dari kegiatan-kegiatan lain pada tahap operasi.

5. Peningkatan Kebisingan.

Peningkatan kebisingan diakibatkan oleh kegiatan pembukaan lahan dan mobilisasi alat dan bahan pada tahap konstruksi serta dari kegiatan-kegiatan lain pada tahap operasi.

6. Penurunan Kualitas Air.

Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan pembagunan kawasan rumah sakit dapat berasal dari tahap operasional rumah sakit serta prasarana dan sarana lingkungan yang terdapat di kawasan rumah sakit tersebut. Jika pemrakarsa tidak memiliki perencanaan mengenai jaringan air limbah yang baik maka akan berakibat terhadap penurunan kualitas air. Potensi dampak penurunan kualitas air permukaan sangat kecil karena daerah Kelurahan Fatululi khususnya kawasan rumah sakit tidak mempunyai aliran air permukaan.

7. Perubahan Mata Pencaharian dan Pendapatan Penduduk.

Perubahan mata pencaharian dan pendapatan penduduk lokal dapat ditimbulkan oleh kegiatan pembebasan lahan maupun oleh kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi dan operasi.

8. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha.

Kegiatan konstruksi dan operasi akan mengakibatkan peningkatan kesempatan kerja dan berusaha bagi penduduk di sekitar kawasan Rumah Sakit Siloam.

Dampak Lingkungan yang mungkin terjadi jika pembangunan Rumah Sakit serta fasilitas pendukung lainnya dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

4.1 Tahap Pra Konstruksi.

a. Potensi Dampak Lingkungan Terkait Pembebasan Lahan.

Hal ini akan berdampak sangat kecil karena lokasi rencana usaha berada dalam penguasaan Rumah Sakit Siloam sesuai sertifikat terlampir.

b. Potensi Dampak Terkait Survey dan Pengukuran.

Survey dan pengukuran lokasi akan berdampak negatif kecil berupa konflik kepentingan dan keresahan pada masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi rencana kegiatan karena kurangnya informasi tentang rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan. Tetapi konflik dan keresahan itu segera reda setelah selesai survey dan pengukuran oleh Pihak Rumah Sakit dan Dinas Tata Ruang Kota Kupang.

c. Potensi Dampak Terkait Sosialisasi Rencana Kegiatan.

Sosialisasi rencana kegiatan pembangunan rumah sakit pada masyarakat berdampak positif berupa terjalinnya komunikasi yang baik antara pemrakarsa dan masyarakat sekitar, terbukanya kesempatan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar serta kesepakatan tentang posisi tenaga kerja lokal sehingga dapat terjadi hubungan yang harmonis antar pemrakarsa dan masyarakat sekitarnya.

4.2 Tahap Konstruksi

a. Potensi Dampak Lingkungan Terkait Pembersihan dan Penyiapan Lokasi.

Pembersihan dan penyiapan lokasi dilakukan meliputi pekerjaan penebangan pohon yang ada dan pembersihan semak pada lokasi dimana masyarakat sekitar diuntungkan karena memanfaatkan potongan dahan/pohon untuk kebutuhan kayu bakar.

Dampak negatif sesaat yang akan timbul adalah debu dan tingkat kebisingan yang meningkat karena aktivitas dan mobilitas kendaraan yang meningkat membawa material atau pembersihan dan perataan lahan yang dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan alat berat saat mobilisasi dan demobilisasi bahan / material konstruksi.

b. Potensi Dampak Lingkungan Terkait Rekrutmen Tenaga Kerja.

Rekrutmen tenaga kerja pada tahap konstruksi berdampak positif berupa terbukanya kesempatan kerja bagi 200 orang tenaga kerja dibidang konstruksi, sopir dan kondektur.

Dampak negatif yang timbul pada tahap ini adalah timbulnya kecemburuan pada tenaga kerja yang tidak diterima bekerja pada kegiatan ini.

Sebelum pembangunan bangunan fisik Rumah Sakit, dilakukan pembangunan base camp untuk tempat kerja yang dilengkapi dengan fasilitas MCK permanen , sarana air bersih, gudang penyimpanan peralatan dan bahan bangunan , sarana K3 serta tempat tidur penjaga. Sedangkan kebutuhan air untuk konstruksi disuplai menggunakan truk tanki.

d. Pembangunan Fisik Rumah Sakit dan Fasilitasnya.

Pembangunan fisik rumah sakit dan fasilitasnya akan menimbulkan dampak negatif berupa peningkatan kebisingan, debu dan mungkin kecelakaan kerja. Pembangunan fisik rumah sakit terdiri dari pekerjaan tanah dan urugan, pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur beton, pekerjaan tembok, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan plafon, pekerjaan instalasi listrik, air bersih, air limbah, pemadam kebakaran, AC, pekerjaan instalasi penangkal petir, pekerjaan instalasi telekomunikasi, pekerjaan instalasi pengolahan limbah padat dan limbah cair, pekerjaan landscape, area parkir dan pekerjaan drainase (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran).

4.3 Tahap Operasi

a. Potensi Dampak Lingkungan Terkait Rekrutmen Karyawan untuk Manajemen Rumah Sakit Siloam serta Seleksi Calon Tenaga Kerja.

Rekrutmen karyawan rumah sakit dan seleksi calon karyawan akan berdampak positif yakni terbukanya kesempatan kerja bagi 200 orang tenaga kerja yang akan dimanfaatkan untuk tenaga administrasi, penjualan dan promosi, penagihan, serta terpenuhinya kebutuhan kamar bagi 233 konsumen rawat inap. Meskipun menyerap tenaga kerja lokal dan pemenuhan kebutuhan rumah sakit tetapi kesempatan kerja yang ada tidak bisa menampung angkatan kerja yang tersedia terutama berkaitan dengan ketrampilan yang dimiliki oleh pencari kerja lokal tersebut. Demikian juga dengan jumlah kamar dan tempat tidur yang disediakan tidak mencukupi permintaan penyediaan kamar dan tempat tidur bagi pasien rawat inap dari masyarakat Kota Kupang dan luar Kota Kupang.

Operasional Rumah Sakit dan fasilitasnya akan menimbulkan dampak berupa meningkatnya pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak dan retribusi, juga berdampak pada perkembangan sektor perdagangan dan jasa kesehatan untuk memenuhi kebutuhan warga konsumen Rumah Sakit. Dampak lain yang penting yang berkaitan dengan berbagai aktivitas yang terjadi dalam rumah sakit dari berbagai bidang, antara lain :

1) Kegiatan pelayanan medik (ruang bedah, ruang UGD, poliklinik, dealisis / hemodialisis, pemusaran jenasah dan kemoterapi)

2) Kegiatan pelayanan pendukung (laboratorium – laboratorium, radiologi, laundry, dapur, ruang perawatan dan farmasi)

3) Kegiatan perkantoran dan sosial (kegiatan administrasi perkantoran/medical record, restaurant, rumah tunggu dan asrama)

Dari ketiga pelayanan diatas dapat menghasilkan limbah padat, cair dan gas yang dapat dikelompokan menjadi limbah klinik / medik dan limbah non klinik / non medik. Kelompok limbah medik/klinik yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan medik terdiri dari :

1) Limbah inveksius (limbah yang mengandung mikro organisme yang berasal dari ruang bedah, laboratorium dan hemodialisis yang dapat menimbulkan penyakit).

2) Limbah pathological (limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia) 3) Limbah Citotoxic (limbah yang berasal dari material-material yang

terkontaminasi)

4) Limbah parmacological (obat-obat bekas, obat-obat kedaluarsa atau obat-obat yang terkontaminasi, tabung-tabung obat atau bungkusan-bungkusan obat) 5) Limbah dari Alat-alat bekas (syringe, gunting, pisau, pecahan gelas dan

gunting kuku).

Kelompok limbah non medik umumnya dihasilkan dari kegiatan pelayanan pendukung rumah sakit, perkantoran dan sosial yang terdiri dari limbah umum, kardus-kardus makanan, zat-zat berbahaya (yang bersifat racun, korosif, mudah

terbakar dan reaktif) dan limbah kimia (disinfeksi dan laboratorium-laboratorium).

Keseluruhan limbah cair yang dihasilkan dari berbagai jenis pelayanan medik dan non medik diolah dengan teknologi pengolahan limbah cair secara ”Bio Filter Anaerob dan Aerob” (lihat dalam lampiran gambar alir proses pengolahan limbah cair). Sedangkan limbah padat medik dan non medik diolah dengan incenerator dan sampah lainnya diangkut secara berkala oleh Dinas Kebersihan Kota.

4.4 Tahap Pasca Operasi

a. Potensi Dampak Lingkungan Terkait Pengalihan Fungsi Lahan.

Pengalihan fungsi lahan pada Rumah Sakit dapat terjadi karena beberapa hal seperti pailit, bencana alam, angin puting beliung, gempa bumi, maupun kebakaran yang besar.

Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan puing-puing bangunan akan banyak menimbulkan dampak negatif berupa limbah padat, debu, bangkitan lalulintas karena mobilisasi kendaraan pengangkut. Dampak positif adalah menyerap tenaga kerja non skill yang diperlukan untuk pembongkaran gedung, sedangkan sisa sebahagian bahan bongkaran dapat di daur ulang, atau dapat menimbun fondasi bangunan lain yang diperlukan.

Pengalihan fungsi lahan akan berdampak negatif berupa munculnya konflik dan keresahan diantara karyawan karena kemungkinan penurunan pendapatan dan kehilangan pekerjaan/pemutusan hubungan kerja (PHK).

b. Potensi Dampak Lingkungan Terkait Pemutusan Hubungan Kerja.

Salah satu sumber dampak pada tahap pasca operasi adalah Pemutusan hubungan kerja dengan jenis dampak negatif berupa keresahan dan munculnya pengangguran akibat tidak dipekerjakan lagi pada usaha yang baru.

BAB V

PROGRAM PENGELOLAAN DAN

Dalam dokumen Laporan UKL UPL Rumah Sakit Siloam New (Halaman 78-84)

Dokumen terkait