• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi awal Air

Dalam dokumen Laporan UKL UPL Rumah Sakit Siloam New (Halaman 47-52)

KONDISI UMUM RONA LINGKUNGAN AWAL

3.4 Sumber Air Bersih

3.4.1 Kondisi awal Air

Air bersih untuk kebutuhan Rumah Sakit Siloam direncanakan disuplai dari Air Bor Oesapa dan Air Bor Oebobo. Adapun alasan dan perkiraan akan kebutuhan air dari kedua sumber air di atas, jika Rumah Sakit Siloam beroperasi maksimal adalah sebagai berikut :

a. Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk beberapa Hotel di Kota Kupang selama ini, yakni Hotel Kristal, Hotel The Santosa, Restoran Nelayan dan Rumah Sakit Mamami adalah bersumber dari Air Bor Oesapa, sedangkan Air Bor Oebobo dipilih sebagai sumber air untuk Rumah Sakit Siloam hanya karena letaknya dekat. Karena itu, identifikasi kondisi awal kualitas air, terutama kualitas air bersih yang direncakan untuk mensuplai kebutuhan Rumah Sakit, yakni Air Bor Oesapa dan Air Bor Oebobo.

b. Karena letak Rumah Sakit Siloam yang akan dibangun, yakni di lokasi Pameran Fatululi (Kota Kupang) yang secara topografis berada di ketinggian, sehingga pilihan sumur pantau untuk memantau kegiatan Rumah sakit, yakni sumur yang berada pada titik yang lebih rendah (dengan asumsi di titik tersebut sebagai limpasan air bawah tanah), yakni pada sumur bor sebelah barat Inaboi. Meskipun demikian, pemantauan terhadap kualitas air limbah Rumah sakit, secara periodik akan dipantau pada Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL).

Untuk kebutuhan konstruksi dan operasi rumah sakit, pihak pemrakarasa memanfaatkan air tangki yang diambil dari sumur bor dalam wilayah kota Kupang. Sedangkan sumur pantau adalah sumur bor Inaboi yang letaknya di

sebelah barat Hotel Inaboi Kupang. Adapun kondisi awal kualitas air seperti yang tercantum di bawah ini :

Pemeriksaan Fisik Air : a. Suhu air

Data pengukuran suhu air dari ketiga sampel air dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17. Hasil Pemeriksaan Suhu Air

No Jenis

Pemeriksaan Nama Sampel

Hasil Pemeriksaan ( O C )

Standar ( O C )

1 Suhu air Air Sumur Bor Oesapa 30,4 27

2 Suhu air Air Sumur Bor Oebobo 30,7 27

3 Suhu Air Air Sumur Bor (Inaboi) 31,6 27

Sumber : Hasil analisis Lab Lingkungan BLHD Provinsi NTT , Tahun 2012.

Suhu air yang semakin tinggi menyebabkan sedikit oksigen yang terlarut di dalamnya.

b. Tingkat keasaman /basa (pH)

Tabel 18. Hasil Pemeriksaan tingkat keasaman (pH) Air

No Jenis Pemeriksaan Nama Sampel

Hasil Pemeriksaan

pH

Baku Mutu pH Air.

1 Tingkat Keasaman Air Bor Oesapa 7,0 6 – 9

2 Tingkat Keasaman Air Bor Oebobo 7,6 6 – 9

3 Tingkat Keasaman Air Bor Inaboi 7,2

6 - 9

Sumber : Data hasil analisis Lab. Lingkungan BLHD Prov. NTT Tahun 2012

Nilai pH air sebagai sampel sebesar 7 dan 7,1 masih dalam ambang batas baku mutu yang dipersyaratkan yaitu 6 – 9 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Air dengan pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam dan sebaliknya bila lebih tinggi akan bersifat basa.

c. Bau dan rasa air

Analisis dengan pendekatan sensorik terhadap bau dan rasa air menunjukkan bahwa air tidak berbau, dan berasa tawar atau normal.

d. Total Suspended Solids (TSS) dan Kekeruhan.

Padatan tersuspensi total (Total Suspended Solids atau TSS) adalah bahan-bahan yang tersuspensi (diameter > 1 µm) yang tertahan pada saringan millipore dengan diameter pori 0,45 µm. TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, terutama yang disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air. Nilai TSS air dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Hasil Pemeriksaan TSS air.

No Jenis

Pemeriksaan Nama Sampel

Hasil Pemeriksaan

(mg/liter)

Standar (mg/liter)

1 TSS Air Bor Oesapa 1 Max. 50 2 TSS Air Bor Oebobo 1 Max. 50 3 TSS Air Bor Inaboi 1 Max. 50

Sumber : Data hasil analisa Lab Lingkungan BLHD Prov. NTT Tahun 2012.

Tingkat kekeruhan air yang terukur dapat dibaca pada tabel di tabel 20. Tabel 20. Analisa Tingkat Kekeruhan Air

No Jenis Pemeriksaan Nama Sampel

Hasil Pemeriksaan

(NTU)

Standar (NTU)

1 Tkt kekeruhan Air Bor Oesapa 4 Max. 25 2 Tingkat kekeruhan Air Bor Oebobo 6 Max. 25 3 Tingkat kekeruhan Air Bor Inaboi 4 Max. 25

Sumber : Hasil Analisis Lab. Lingkungan BLHD Prov. NTT Tahun 2012.

e. Kesadahan Total

Kesadahan merupakan jumlah ion Ca dan Mg yang bersenyawa dengan karbonat yang terdapat di perairan. Kesadahan terbagi atas 2, yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara dapat dihilangkan

dengan jalan pendidihan sedangkan kesadahan tetap tidak dapat dihilangkan dengan cara pedidihan. Karena lokasi kegiatan berdiri di atas tanah yang terbentuk dari batuan khas yang kaya akan mineral seperti Ca dan Mg maka variabel ini ditambahkan sebagai data pendukung yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pemanfaatan air baku air minum yang bersumber dari air sumur bor yang tersedia. Air baku air minum adalah air yang dapat diolah menjadi air yang layak sebagai air minum dengan pengolahan secara tradisional melalui cara filtrasi, disenfikasi dan dididihkan.

Tabel 21. Hasil pemeriksaan kesadahan total air

No Jenis Pemeriksaan Nama Sampel Hasil Pemeriksaan

(mg/l)

Standar (mg/l)

1 Kesadahan total Air Bor Oesapa 219 Max. 500 2 Kesadahan total Air Bor Oebobo 268 Max. 500 3. Kesadahan Total. Air Bor Inaboi 234 Max. 500

Sumber : Data hasil analisis Lab. Lingkungan BLHD Prov. NTT Tahun 2012

f. Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) Dari hasil analisa air sebagai data awal, BOD dan COD air masih dalam ambang batas seperti terbaca pada tabel, artinya tingkatan pencemaran oleh bahan organik dalam air masih dalam ambang kemampuan mikroorganisme untuk mengurai.

Tabel 22. Hasil Pemeriksaan kadar BOD dan COD air.

No Jenis

Pemeriksaan Nama Sampel

Hasil Pemeriksaan (mg/l)

Standar (mg/l)

1 BOD Air Bor Oesapa 0,8 Max 2

2 BOD Air Bor Oebobo 0,8 Max 2

3 BOD Air Bor Inaboi 1,61 Max 2

4 COD Air Bor Inaboi 5,166 Max 10

g. Komponen Bakteriologi (E. Coli dan Total Coliform)

Pengamatan coli fecal dan total coliform dilakukan terhadap sampel air baku yang diambil pada titik yang ditetapkan untuk pengamatan kualitas air awal. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907.Menkes/SK/VII/2002 serta PP No. 82 Tahun 2001.

Tabel 23. Hasil Pemeriksaan E. Coli dan total Coliform air.

No Jenis

Pemeriksaan Nama Sampel

Hasil Pemeriksaan (MPN/100 ml) Standar (MPN/100 ml) 1 2 3 E. Coli E. Coli E. coli

Air Bor Oesapa Air Boir Oebobo Air Bor Inaboi

0 0 0 100 4 5 6 Coliform Coliform Coliform

Air Bor Oesapa Air Bor Oebobo Air Bor Inaboi

0 1200 0

1000

Sumber : Data hasil analisa Lab. Lingkungan BLHD Prov. NTT Tahun 2012

Dari data hasil analisis mikrobiologi di atas, merekomendasikan bahwa air bor Oebobo belum layak untuk digunakan sebagi sumber air bagi pemenuhan kebutuhan air di Rumah Sakit Siloam, karena jumlah coliform total-nya lebih besar dari baku mutu air yakni 1200 MPN dalam 100 mL air. (Baku Standard PP 82 Tahun 2001, 1000 MPN/100 mL air ).

h. Pemeriksaan logam berat

Hasil pengukuran logam berat dalam ketiga sampel air (Air Bor Oesapa, Air Bor Oebobo dan Air Bor Inaboi) dapat dibaca pada tabel di bawah ini : Kadar logam Cd, Pb dan Fe pada masing-masing sample air masih memenuhi Baku Mutu menurut PP Nomor : 82 Tahun 2001.

Tabel 24. Hasil Pemeriksaan logam berat.

Jenis logam berat

Konsentasi (mg/L) Baku Mutu menurut

PP 82 Tahun 2001 (mg/L) Air Bor Oesapa Air Bor Oebobo Air Bor Inaboi Cd 0,0141 0,0018 0,0123 0,01 Pb 0,2478 -0,0413 0,2891 0,03 Fe -0,1746 -0,1116 0,0970 0,3

i. Pemeriksaan Ion Nitrat, Nitrit dan Amoniak

Hasil pemeriksaan Ion Nitrat, Nitrit dan Amoniak dapat dilihat pada tabel 25.

Tabel 25. Hasil Pemeriksaan Ion Nitrat, Nitrit dan Amoniak

Jenis ion

Konsentasi (mg/L) Baku Mutu

menurut PP 82 Tahun 2001 (mg/L) Air Bor Oesapa Air Bor Oebobo Air Bor Inaboi Nitrat ( NO3-) 0,030 0,030 0,030 10 Nitrit ( NO2- ) 0,057 0,007 0,017 0,06 Amoniak (NH3) 0,140 0,05 0,04 0,5

Sumber : Hasil analisis Lab. Lingkungan BLHD Prov. NTT Tahun 2012.

Kadar Ion Nitrat ( NO3-), Nitrit (NO2- ) dan Amoniak, pada ketiga sumber air tersebut di atas menggambarkan kualitas air masih normal artinya masih dibawah baku mutu.

Dalam dokumen Laporan UKL UPL Rumah Sakit Siloam New (Halaman 47-52)

Dokumen terkait