• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegempaan di Kota Kupang

Dalam dokumen Laporan UKL UPL Rumah Sakit Siloam New (Halaman 30-43)

KONDISI UMUM RONA LINGKUNGAN AWAL

3.1.7. Kegempaan di Kota Kupang

kg/cm2 sampai 25.00 kg/cm2. seperti pada lampiran hasil Soil investigation Report.

3.1.7. Kegempaan di Kota Kupang

Keberadaan struktur geologi Kota Kupang tidak dapat dipisahkan dengan proses tektonik yang sedang berlangsung. Indikasinya adalah batuan yang terlipat, sesar mendatar, sesar normal, dan sesar naik, (Rosidi, dan Tjokrosapoetro, 1979). Diduga keberadaan punggungan yang berpuncak hampir datar tersebut merupakan sumbu lipatan maupun jalur sesar.

Jalur sesar tersebut memanjang dari wilayah sebelah timur (di luar Kota Kupang) hingga Tanjung Oesapa dan daerah pantai Kota Kupang. Wilayah ini akan semakin tidak stabil, terlebih lagi apabila sesar mendatar (dextral) tersebut merupakan sesar aktif yang memungkinkan terakumulasinya pusat gempa. Seperti halnya kejadian gempa bumi tahun 1976 dan 1978, teridentifikasi adanya retakan di permukaan akibat dari pengangkatan dan penurunan tegak di wilayah tersebut (Rosidi, dan Tjokrosapoetro, 1979). Maka pertimbangan konstruksi tahan gempa untuk pekerjaan ini sangat berkaitan dengan aktivitas gempa bumi yang harus dipertimbangkan secara serius.

Tabel 10. Summary test result soil properties Tanah dari lokasi Rumah Sakit Siloam Kota Kupang (Lab Politeknik Undana, 2012)

Gambar 5. Struktur Geologi Lingkungan Kota Kupang dalam satuan batuan

3.1.8. Sistem Keamanan Kebakaran Pada Gedung Rumah Sakit Siloam Kupang.

Sistem keamanan kebakaran pada gedung adalah suatu cara yang digunakan untuk dapat mencegah dan menanggulangi masalah kritis bila terjadi kebakaran pada gedung Rumah Sakit Siloam Kota Kupang.

Jenis-Jenis sistem keamanan gedung yang digunakan untuk menanggulangi terjadinya kebakaran pada bangunan gedung Rumah Sakit Siloam sebagai berikut : 1. Unit Tabung Pemadam Kebakaran

Unit tabung pemadam kebakaran adalah unit pemadam kebakaran yang terbuat dari tabung kecil yang terisi dengan gas dan digunakan untuk kebakaran-kebakaran kecil yang dibuat dari bahan-bahan kimia. Tabung pemadam kebakaran-kebakaran di letakkan pada tempat yang mudah terlihat dan mudah dicapai.

2. Fire Hydrant (hidran pemadam kebakaran)

Fire hydrant adalah alat pemadam kebakaran, dimana pada hydrant terdapat selang hydrant yang panjangnya 30 meter dengan tekanan air sejauh 5 meter. Hydrant dikategorikan dalam 3 (tiga) jenis, yaitu hydrant gedung, hydrant halaman dan hydrant kota.

Berdasarkan nama hydrant, maka hydrant gedung adalah hydrant yang perletakannya di dalam gedung. Hydrant halaman adalah hydrant yang perletakannya di halaman suatu lokasi gedung. Dan hydrant perkotaan adalah hydrant yang hampir sama dengan hydrant halaman namun hydrant kota memiliki dua sampai tiga selang kebakaran. Dan juga perletakannya berada di titik-titik tertentu perkotaan yang memungkinkan unit pemadam kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

Komponen hydrant kebakaran terdiri dari sumber air, pompa-pompa kebakaran, selang kebakaran, penyambung dan perlengkapan lainnya.

Untuk perhitungan jumlah dan kebutuhan air pada hydrant dapat pula dinyatakan dengan rumus :

a. Jumlah hydrant

Hydrant bangunan : 1 unit / 800 m2 Dimana :

L bangunan = Luas bangunan dalam satuan m2. b. Kebutuhan air pada sebuah hydrant bangunan gedung

1 unit hydrant : 400 liter/menit

Kebutuhan air = Σ hydrant x 400 liter/menit

Untuk hydrant kebakaran, diperlukan persyaratan teknis sesuai ketentuan sebagai berikut :

1. Sumber persediaan air untuk hydrant harus di perhitungkan untuk pemakaian selama 30 menit.

2. Pompa kebakaran dan peralatan listrik lainnya harus mempunyai aliran listrik tersendiri dan memiliki sumber daya listrik darurat.

3. Selang kebakaran dengan diameter minimum 1,5 inci (3,8 cm) harus terbuat dari bahan yang tahan panas, dengan panjang maksimum 30 meter.

4. Harus di sediakan kopling penyambung yang sama dengan kopling dari Barisan/Unit pemadam kebakaran.

5. Semua peralatan hydrant harus dicat dengan warna merah.

Adapun pemasangan hydrant kebakaran juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pipa pemancar sudah harus terpasang pada selang kebakaran

2. Hydrant bangunan yang menggunakan pipa tegak (riser) ukuran 6 inci (15 cm) harus dilengkapi dengan kopling outlet dengan diameter 2,5 inci yang bentuk dan ukurnnya sama dengan kopling dari barisan/unit pemadam

kebakaran dan ditempatkan pada tempat yang mudah dicapai oleh petugas pemadam kebakaran.

3. Hydrant halaman harus di sambungkan dengan pipa induk dengan ukuran diameter minimum 6 inci (15 cm) dan mampu mengalirkan air 1000 liter/menit. Maksimal jarak antara hydrant adalah 200 meter dan penempatan hydrant harus mudah dicapai oleh mobil pemadam kebakaran.

3. Sprinkler

Spinkler adalah suatu alat semacam nozzle (penyemprot) yang dapat memancarkan air secara pengabutan (Fog) dan bekerja secara otomatis. Sprinkler juga merupakan sistem keamanan kebakaran yang digunakan di gedung untuk memberikan peringatan dini pada penghuni atau pengujung gedung tersebut saat terjadi kebakaran, meskipun tidak digunakan terus menerus namun alat ini berfungsi sebagai pemberi tanda agar agar barisan pemadam kebakaran dapat segerah menanggulangi kebakaran yang terjadi.

Ada beberapa jenis sprinkler, diantaranya yang sering digunakan adalah sprinkler tabung dan sprinkler segel. Perletakan sprinkler biasanya di pasang pada plafon ruangan, di pasang juga pada ruangan-ruangan yang isinya mahal, sprinkler juga bekerja jika ruangan mencapai suhu panas tertentu, dengan thermostat sprinkler akan membuka dan menyemprotkan air.

Untuk perhitungan jumlah dan kebutuhan air pada sprinkler dapat dinyatakan dengan rumus : a. Jumlah sprinkler Area 1 head : 25 m2 1 zone : 16 unit b. Kebutuhan air 1 zone : 80 liter

Pada saat sprinkler bekerja maka, tekanan air dalam pipa akan menurun dan sensor otomatis akan memberikan tanda bahaya (alarm) dan lokasi yang terbakar akan terlihat pada panel pengembalian kebakaran. Meskipun sistem sprinkler tidak perna aktif dalam jangka waktu yang cukup panjang, namun sistem tersebut harus ada dalam keadan siap sehingga bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran tidak mengalami permasalahan.

c. Susunan pipa cabang sprinkler

1) Susunan cabang tunggal dengan kepala sprinkler dan pemasokan air di tengah.

2) Susunan cabang tunggal dengan tiga kepala sprinkler dan pemasokan air di ujung.

3) Susunan cabang ganda dengan tiga kepala sprinkler dan pemasokan air di tengah.

4) Susunan cabang ganda dengan tiga kepala sprinkler dan pemasokan air di ujung.

4. Sistem Deteksi dan Tanda Bahaya Kebakaran

Berdasarkan SNI 03-1736-2000 bangunan ini dilengkapi dengan sistem tanda bahaya jika terjadi kebakaran yang panel induknya berada dalam ruang pengendali kebakaran, sedangkan sub panelnya dipasang di setiap lantai berdekatan dengan kotak hidran (lihat skema instalasi kebakaran). Pengoperasian tanda bahayanya dapat dilakukan secara manual dengan cara memecahkan kaca tombol saklar tanda kebakaran atau bekerja secara otomatis, dimana tanda bahaya kebakaran dihubungkan dengan sistem detektor (detektor asap atau panas) atau sistem Sprinkler.

5. Tangga Darurat

Pada bangunan ini dilengkapi dengan 2 (dua) tangga darurat di sisi kiri-kanan gedung, yang berfungsi untuk mengevakuasi seluruh orang dalam gedung dengan cepat pada saat terjadi kebakaran. Tangga kebakaran ini langsung berhubungan

dengan udara luar baik dari lantai dasar sampai atap gedung. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 6. Skema sistem Hydrant Rumah Sakit Siloam Kota Kupang

Karakteristik iklim pada wilayah Kota Kupang, yaitu iklim kering yang dipengaruhi oleh angin Monsoon dengan hujan pendek (rata-rata 3 bulan per tahun) sekitar bulan November sampai Maret, dengan memiliki suhu udara berkisar antara 20,10C sampai dengan 310C. Sedangkan bulan April sampai dengan awal Bulan November sebagai musim kering dengan suhu udara relatif panas berkisar antara 29,10C sampai dengan 340C. Dan suhu udara rata-rata kota kupang sekitar 26,980C.

Gambaran pola iklim dan curah hujan pada wilayah Kota Kupang seperti terlihat pada table 11.

Tabel 11. Rata-Rata curah hujan kota Kupang menurut bulan dari tahun 2008 - 2011

No Bulan Curah Hujan (mm)

2008 2009 2010 2011 1 Januari 564 554 598,3 509,2 2 Pebruari 1167 454 208,3 316,5 3 Maret 230 105 132,7 380,4 4 April 109 3 179 236,6 5 Mei 0 40 124 50,1 6 Juni 0 0 10 0 7 Juli 0 2 2 7,5 8 Agustus 0 0 34,1 0 9 September 0 0 27,6 0 10 Oktober 50 0 109,4 21,4 11 Nopember 589 205 33,1 104,5 12 Desember 1112 556 262,2 299,4 Sumber, Kota Kupang Dalam Angka Tahun 2011

Tabel 12. Rata-rata Temperatur Udara Kota Kupang menurut bulan, dari tahun 2008 - 2011

No Bulan Temperatur Udara (

o C) 2008 2009 2010 2011 1 Januari 27,4 27,4 26,9 26,5 2 Pebruari 26,9 26,3 27,9 26,7 3 Maret 26,7 26,4 27,5 26,3 4 April 27,2 26,9 27,6 26,3 5 Mei 27,4 27,0 27,6 26,1 6 Juni 26,2 25,3 26,7 24,2 7 Juli 25,3 24,3 26,6 25,5 8 Agustus 25,7 25,3 26,6 25,6 9 September 26,7 26,7 28,2 26,9

10 October 28,5 29,6 28,5 29,4

11 Nopember 28,9 29,2 29,0 28,7

12 Desember 28,0 26,9 27,3 27,3

Sumber, Kota Kupang Dalam Angka Tahun 2011

Tabel 13. Persentase Penyinaran Matahari Kota Kupang menurut Bulan, Tahun 2008 – 2011

No Bulan Persentase Penyinaran Matahari

2008 2009 2010 2011 1 Januari 47 51 54 29 2 Pebruari 24 35 73 57 3 Maret 42 73 79 52 4 April 69 95 78 53 5 Mei 78 85 71 89 6 Juni 73 95 89 97 7 Juli 78 92 85 89 8 Agustus 78 91 92 98 9 September 77 98 82 99 10 Oktober 74 98 78 90 11 Nopember 60 81 86 89 12 Desember 36 70 44 60

Sumber, Kota Kupang Dalam Angka Tahun 2011

Tabel 14. Rata-rata Kecepatan dan Arah Angin Kota Kupang Tahun 2008 - 2011

No Bulan Arah dan Kecepatan Angin (knots)

2008 2009 2010 2011 1 Januari 4 Nw 6 Nw 4 Nw 4 Nw 2 Pebruari 6 Nw 6 Nw 3 Nw 4 Nw 3 Maret 6 Nw 4 Nw 2 Nw 2 Nw 4 April 4 E 6 Nw 3 Nw 4 Se 5 Mei 8 Se 8 Se 5 Se/e 3 Se 6 Juni 6 Se 8 Se 8 Se/e 6 Se 7 Juli 10 Se 10 Se 9 Se/e 8 Se 8 Agustus 10 Se 11 Se 8 Se/e 6 Se 9 September 8 Se 9 Se 7 Se/e 6 Se 10 October 8 E 10 Nw 6 Nw 9 Se 11 Nopember 6 Nw 7 Nw 3 Nw 5 Nw 12 Desember 7 Nw 8 Nw 3 Nw 8 Nw Sumber, Kota Kupang Dalam Angka Tahun 2011

Dalam dokumen Laporan UKL UPL Rumah Sakit Siloam New (Halaman 30-43)

Dokumen terkait