• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele Terhadap Perekonomian Anggota Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

BAB II TINJAUAN TEORITINJAUAN TEORI

NAMA ANGGOTA

B. Dampak Pembudidayaan Ikan Lele Terhadap Perekonomian Anggota Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

3.1 kegiatan 1 (Perumusan Kegiatan)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan Warga Sekitar

Kegiatan yang akan dilakukan adalah budidaya ikan lele

sulit menentukan kegiatan yang dipilih karena faktor

keahlian yang berbeda-beda

4 tahapan pelaksanaan

4.1

proses budidaya Melakukan

Proses Budidaya langsung

Anggota Kelompok pakan lele yang

mahal, penyakit dan hama yang sering menyerang lele

5 tahapan evaluasi

5.1

kegiatan 1 (evaluasi kegiatan)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan Warga Sekitar. Serta Suku Dinas dan Astar Otopart dilakukan perubahan atau perbaikan dalam proses budidaya Sulit menyesuaikan waktu pertemuan antara partisipan yang ada. Sumber: Wawancara Anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera

B. Dampak Pembudidayaan Ikan Lele Terhadap Perekonomian Anggota Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dengan adanya kegiatan budidaya ikan lele di wilayah RW 05 Kelurahan Rorotan dampak dari kegiatan budidaya sebelum dan sesudah kegiatan beberapa anggota merasakan adanya perubahan dari segi ekonominya. Perubahan ekonomi yang dirasakan anggota juga berbeda-beda antara satu sama lain, ada yang merasakan perubahan ekonomi yang dirasakannya itu besar ataupun kecil.

Seperti yang sudah dijelaskan mengenai pengertian dampak ialah perubahan yang terjadi baik positif atau negatif terhadap suatau aktifitas yang dilakukan, yang dapat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat yang melakukan

81

aktifitas tersebut, baik pengaruh yang dihasilkan itu berdampak besar ataupun kecil.

Sama halnya dengan yang dirasakan anggota Budi Ilma Sejahtera, mereka merasakan perubahan terhadap ekonominya setelah mengikuti kegiatan budidaya ikan lele ini.

Dari segi ekonomi, sebelum mereka bergabung dengan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera, penghasilan yang didapat setiap bulannya tidak menentu setelah ikut bergabung penghasilan yang anggota dapat dari hasil budidaya dirasa cukup untuk menambah kebutuhan dasar keluarga mereka.

Adapun wawancara dengan Sobari salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera yang berprofesi serabutan:

“Saya kerja serabutan, yang namanya serabutankan tidak tetap pendapatannya, sehati bisa dapat Rp. 30.000 paling besar juga Rp. 50.000, dam itu juga jarang-jarang dapatnya. Penghasilan dari budidaya kalo harganya lumayan bisa dapat 2-3 juta sekali panen”13

Hasil wawancara dengan Burhanudin salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera yang berprofesi sebagai buruh bangunan:

“saya kerja buruh bangunan, memang kita rasakan jauh bedanya dari pada kita bergabung dengan pokdakan. Kalo bangunan dapat satu minggu Rp. 400.000 bisa Rp. 500.000, sedangkan di pokdakan bisa dapat 4-5 juta

sekali panen”14

13

Wawancara pribadi dengan Sobari anggota Budi Ilma Sejahtera, 10 Januari 2015 14

Hasil wawancara dengan Amroini, sekretaris Budi Ilma Sejahtera yang berprofesi sebagai guru mengaji:

“Penghasilan tetap 1,5 juta perbulan dari mengajar mengaji anak-anak. Sekali kita budidaya bisa tiga kali panen. Disitu saja sekali panen bisa angkat 2-3 kintal kan sudah ketahuan dapat uangnya”15

Selanjutnya, hasil wawancara dengan Hayul Qoyum, anggota dari Pokdakan Budi ilma Sejahtera yang berprofesi sebagai karyawan swasta:

“Setelah kita ikut di pokdakan, setiap bulannya mungkin rata-rata antara 1-2 juta dari hasil budidaya ikan itu ada. Kita ada tambahan, setelah kita potong ongkos produksi seperti pakan, dan untuk modal awal lagi, setelah modal awal kita sudah kembali kita ada untung disitu. Jadi kita bisa menghidupi keluarga kita, contohnya anak kita bisa kuliah dari hasil budidaya itu dan belanja rumah tangga kita yang tadinya sulit untuk menutupi kebutuhan rumah tangga ya setalah kita ikut pokdakan alhamdulilah kita terbantu dari hasil kita ikut pokdakan, kita bisa biayai anak sekolah disamping gaji yang tidak seberapa dengan kerja diperusahaan swasta”16

Anggota yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera memang bukan semuanya berprofesi serabutan atau buruh saja, tapi juga ada yang berprofesi sebagai guru mengaji, wirausaha, dan karyawan. Penghasilan yang mereka dapat juga berbeda-beda, baik penghasilan dari pekerjaan mereka masing-masing atau penghasilan mereka dari hasil budidaya ikan lele. Dan untuk tujuan mereka ikut bergabung dengan Budi Ilma Sejahtera sebagian dari mereka mengatakan ikut bergabung karena ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari berbudidaya ikan. Akan tetapi ada anggota yang bergabung dengan kelompok Budi Ilma Sejahtera bukan menjadi

15

Wawancara Pribadi dengan Amroini Sekretaris Budi Ilma Sejahtera, 6 Desember 2015

16

83

proiritas utama mereka dalam meningkatkan prekonomian mereka tetapi memang karena ingin menyemangati warga yang lainnya dalam kegiatan ini. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Bendahara kelompok Budi Ilma Sejahtera H.A Kurtubi:

“Kalo saya kan tadinya hanya ingin meningkatkan semangat anggota yang lain. Ya mungkin saya hanya pemacu dan penggerak saja supaya mereka berjalan.”17

Meskipun demikian, hasil yang didapat dari budidaya dirasakan dampak ekonominya juga oleh mereka yang mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap. Seperti wawancara berikut dengan H.A Kurtubi yang berprofesi sebagai wiarausah:

“Dampak ekonomi sih memang ada, ya artinya walaupun sedikit banyak dari hasil panen ada kelebihannya. Seperti kita modal nih 2 juta, dari memelihara sampai selesai panen, itu kan ketika kita panen dari modal 2 juta bisa sampai 4 juta sekali angkat, kita sudah punya kelebihan 2 juta. Kalo kita memeliharanya lebih banyak seperti 4 juta, kita lepas modalnya 4 juta artinya bibitnya lebih banyak, modal pakannya juga lebih besar, otomatis hasilnyakan jadi lebih besar.”18

Hasil wawancara dengan Rustono yang berprofesi sebagai karyawan:

“untuk tambahan si ada, ya selisihnya ambil besarnya 1,5 juta selama 3 bulan dari budidaya itu. Kalau harga lagi pas bagus-bagusnya bisa 2,5 juta sekali angkat dalam 2 bulan.”19

Dan ini membuktikan bahwa meskipun kegiatan budidaya ini bukan menjadi prioritas mereka untuk mendapatkan penghasilan akan tetapi sedikit

17

Wawancara Pribadi dengan H.A Kurtubi Bendahara Budi Ilma Sejahter, 07 Desember 2015

18

Wawancara Pribadi dengan H.A Kurtubi Bendahara Budi Ilma Sejahter, 07 Desember 2015

19

banyak mereka juga mendapat dampak ekonomi dari kegiatan budidaya ini. Berikut tabel no. 10 yang menjelaskan penghasilan dari sebelum berbudidaya dan penghasilan sesudah berbudidaya:

Tabel 10

Penghasilan Sebelum dan Sesudah Budidaya

No Nama Kolam Pekerjaan

Hasil Sebelum Budidaya

Hasil Sesudah Budidaya

1 Achmad Ganin 2 Karyawan Rp. 2.000.000 Rp. 5.000.000

2 Amroini 2 Guru mengaji Rp. 1.5000.000 Rp. 5.000.000

3 H.A Kurtubi 1 Wirausaha Rp. 3.000.000 Rp. 2.000.000

4 Hayul Qoyum

2 karyawan Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000

5 Muhajir 2 Serabutan Rp. 100.000 Rp. 4.000.000

6 Burhanudin 1 Buruh bangunan Rp. 500.000 Rp. 5.000.000

7 Hasan Basri 1 Serabutan Rp. 100.000 Rp. 2.000.000

8 Sobari 1 Serabutan Rp. 50.000 Rp. 3.000.000

9 Rustono 1 karyawan Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000

85

Dampak atau perubahan yang dirasakan setiap anggota terhadap ekonominya memang tidak semua sama. Hasil yang mereka dapat dari budidaya juga berfariasi, ini tergantung dari berapa banyak kolam dan bibit yang mereka tebar, selain itu proses pembesaran dan pemberian pakan juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya, akan tetapi ketekunan dalam berbudidaya juga dirasa sangat penting dalam menjalankan usaha budidaya ini. Seperti yang dirasakan oleh salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera yang merasakan belum adanya perubahan dalam ekonominya setelah mengikuti pokdakan ini, berikut wawancara dengan Bapak Hasan anggota Budi Ilma Sejahtera:

“Tidak ada perubahan, karena kita punya lahan itu cuma sedikit, jadi perputarannya tidak banyak”20

Dalam pembagian kolam sebenarnya satu orang anggota diberikan satu kolam atau empang. Awalnya kelompok ini memiliki anggota sekitar sepuluh orang lebih, akan tetapi seiring berjalannya waktu ada beberapa anggota yang sudah tidak aktif dalam kelompok ini sehingga kolam yang mereka miliki tidak terurus. Maka dari itu beberapa anggota yang masih aktif dan mampu dari segi waktu serta ekonomi mengambil alih kolam dan membudidayakan ikan dengan dua kolam atau lebih.

Kegiatan budidaya seperti ini akan membawa pengaruh bagi setiap anggota beserta keluarganya sendiri. Menurut peneliti dengan adanya kegiatan budidaya ikan ini terdapat pengaruh atau dampak yang bersifat positif bagi setiap anggotanya. Pengaruh atau dampak positifnya adalah:

20

1. Dengan adanya kegiatan budidaya ini menambah ekonomi bagi anggota

2. Dengan pelatihan budidaya yang diberikan menambah keterampilan dan pengetahuan anggota terhadap proses budidaya ikan

3. Dari hasil budidaya anggota bisa membantu memenuhi kebutuhan dasar keluarganya

Sedangkan untuk pengaruh negatif yang muncul dengan adanya kegiatan budidaya ini, anggota tidak merasa ada pengaruh negatif dari kegiatan budidaya ataupun keberadaan Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah mereka ini. Adapun hasil wawancara dengan Hasan Basri salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera, sebagai berikut:

“Kalo dampak negatif tidak ada, namanya ini kegiatan untuk mengajak warga untuk jadi mandiri ya pasti positif saja.”21

Hasil wawancara dengan ketua kelompok Budi Ilma Sejahtera, Achmad Ganin:

“Dari kegiatan ini, dampak negatif tigak ada. karena dari awal terbentuknya kelompok ini saja sudah ada niatan yang baik untuk membantu pemerintah mengurangi pengangguran.”22

21

Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri Anggota Budi Ilma Sejahtera, 5 Desember 2015 22

Wawancara Pribadi dengan Achmad Ganin Ketua Kelompok Budi Ilma Sejahtera, Jakarta, 26 Mei 2015

87

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Oto Soemarnoto dan Hari Sabari mengenai dampak. Menurut Oto Soemarnoto, dampak adalah pengaruh suatu kegiatan. Sedangkan pengertian dampak menurut Hari Sabari adalah sesuatu yang muncul setelah adanya suatu kejadian. Kegiatan budidaya ini juga berdampak atau berpengaruh terhadap semua anggotanya, dampak yang dirasakan juga bisa bersifat positif ataupun negatif. Akan tetapi dalam kegiatan budidaya ini tidak ada anggota yang merasakan dampak negatif dari kegiatan ini. Karena menurut pendapat mereka kegiatan budidaya ini adalah sebuah upaya atau usaha yang mereka lakukan untuk meningkatkan ekonomi mereka, walaupun dampak yang dihasilkan itu tidak begitu besar. Sama seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, dimana ekonomi merupakan suatu usaha mempelajari kegiatan manusia, memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Dari penjelasan di atas dapat dilihat adanya keterkaitan yang erat dari perjuangan manusia dengan cara atau usaha mereka dalam memenuhi kebutuhannya dan keluarganya dalam mencari nafkah.

Untuk melihat apakah dengan kegiatan budidaya ikan ini, membuat anggota itu bisa dikatakan sudah berdaya atau tidak. Di dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui sesorang itu berdaya atau tidak maka perlu diketahui beberapa indikator untuk melihatnya yaitu, yang meningkatnya pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, serta meningkatnya pendapatan atau ekonominya.

Sama halnya dengan yang dikutip dari buku Edi Suharto yang berjudul Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, yang menilai keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, dan kemampuan kultural dan politis. Pemberdayaan masyarakat dengan sendirinya berpusat pada bidang ekonomi, karena sasaran utamanya adalah memandirikan masyarakat, di mana peran ekonomi teramat penting.23

Dengan demikian, dampak yang dirasakan oleh anggota Budi Ilma Sejahtera adalah dari segi ekonomi. Bertambahnya penghasilan dari kegiatan budidaya ini memang tidak semua bisa dirasakan anggota lainnya karena banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, salah satunya dimana anggota yang awalnya memang sudah memiliki penghasilan lain dari budidaya ini. Sehingga mereka yang punya penghasilan lain tidak begitu merasakan dampak dari budidaya ikan ini.

Sebagian besar anggota yang peneliti wawancarai mengenai apakah dengan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan budidaya ini bisa memenuhi kebutuhan dasar keluarga mereka, jawaban dari semua anggota mengatakan penghasilan dari kegiatan ini belum memenuhi tetapi cukup untuk membantu kebutuhan dasar keluarganya.

23

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika

BAB V PENUTUP

Berdasarkan pada temuan peneliti yang dijelaskan dalam uraian pada bab temuan lapangan dan analisis sebelumnya, maka dapat peneliti simpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di RW 05 Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara berkaitan dengan dampak yang dihasilkan dari kegiatan budidaya ikan lele yang dilakukan kelompok budidaya ikan (pokdakan) budi ilma sejahtera terhadap perekonomian anggotanya. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Kegiatan yang dilakukan warga RW 05 Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara sejatinya sangat bermanfaat untuk warga sekitar dalam memecahkan permasalahan yang selama ini mereka alami. Dengan terbentuknya kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera dapat membantu warga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap untuk bisa mendapatkan pekerjaan dengan cara membudidayakan ikan lele dan juga bisa mendapat keuntungan dari budidaya tersebut, keuntungannya bukan hanya dari segi ekonomi tapi juga dari segi pengetahuan mengenai cara budidaya yang baik.

Dalam teknis pelaksanaanya, sebelum terbentuk kelompok budidaya ikan (pokdakan) budi ilma sejahtera ada beberapa tahapan yang mereka lalui yaitu, tahap persiapan, tahap assesment, tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan, tahap pelaksanaan dan terakhir tahap evaluasi. Dimana penjelasan mengenai tahapan yang kelompok budi ilma lakukan sudah dijelaskan di bab sebelumnya.

Kegiatan ini tidak akan berhasil dengan sempurna jika tidak adanya bantuan dan dukungan dari pihak lain yaitu Suku Dinas Perikanan Jakarta Utara dan CSR Astra Otopart yang telah membantu memberikan bantuan berupa peralatan, materi, dan pelatihan-pelatihan yang kelompok Budi Ilma Sejahtera butuhkan. Dengan bantuan yang diberikan dan proses budidaya yang kelompok ini lakukan menjadikan anggotanya saat ini bisa mendapatkan hasil yang memuaskan jika panen tiba dan bisa membantu mencukupi kebutuhan dasar keluarga mereka. Serta yang terkena dampak dari hasil budidaya ini bukan hanya anggota saja, melainkan keluarga mereka juga terkena dampak dari hasil budidaya ini.

Untuk ukuran seseorang dikatakan dapat memenuhi kebutuhan keluarganya memang belum ada ukuran yang pasti, ini tergantung seberapa besar kebutuhan yang mereka perlukan. Begitu juga dengan tingkat kesejahteraan, ukuran sejahtera atau tidak tergantung dari orang yang menjalaninya.

Akan tetapi pada dasarnya dampak dari kegiatan budidaya ikan ini bisa dikatakan sudah cukup membantu untuk bisa menambah perekonomian anggotanya. Terbukti dari berbagai tanggapan positif yang mereka sampaikan dengan adanya kegiatan ini bisa membantu kehidupan mereka, mulai dari anggota yang bisa merenovasi rumahnya dan juga anggota yang bisa membayar sekolah anaknya setiap bulannya dengan menggunakan uang dari hasil budidaya.

91

B. Saran

Berdasarkan analisa data dan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang ingin disampaikan peneliti, antara lain:

1. Setiap permasalahan yang ada di suatu tempat atau wilayah memang sebaiknya dicari solusinya bersama-sama dengan pemangku kepentingan antara lain pemerintah setempat, pihak kelurahan atau kecamatan beserta warga yang mengalami permasalahan di wilayahnya. Seperti yang dilakukan warga RW 05 Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, mereka bersama-sama mencari solusi yang baik ketika di wilayahnya banyak warga yang menganggur dan berpenghasilan rendah.

2. Warga juga harus lebih aktif dalam menyampaikan pendapat atau aspirasinya kepada pihak pemangku kepentingan di wilayahnya. Dan sadar dengan permasalahan yang mereka dan lingkungannya hadapi.

3. Keberadaan kelompok budidaya ikan (pokdakan) di setiap wilayah harus lebih diperbanyak sebagai alternatif solusi jika sulit mencari pekerjaan untuk warga yang berpendidikan rendah.

4. Kedekatan dan solidaritas antar anggota dan pengurus harus ditingkatkan agar kelompok ini bisa berjalan dengan baik tanpa ada masalah yang timbul.

Adi, Isbandi Rukminto. Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013

Alamtani Buletin Agribisnis. “Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele.” Artikel

diakses pada 30 September 2015 dari http://alamtani.com/budidaya-ikan-lele.html

Alma, Buchari. Kewirausahan, Bandung: Alfabeta, 2011

Anfal. “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Kelompok Pembuat

Assesoris di Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug Kota Tangerang,” Skripsi

S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015

Anggraini, Jean. “Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

dan Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II di Kelurahan Pondok Petir RW 09) Bojongsari Kota Depok.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013 Astra Otopart. “Program IGA dari CSR Grup Astra Otopart Regional Jakarta.”

Artikel diakses pada 9 September 2015 dari

http://www.component.astra.co.id/detailnews.asp?id=1001575

Badan Pusat Statistik. “Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2014.” Artikel diakses pada 1 Juli 2014 dari http:/bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20141209145524.pdf

Badan Pusat Statistik. “Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2015.”

Artikel diakses pada 30 September 2015 dari

http://jakarta.bps.go.id/backend/brs_ind/brsInd-20150918101513.pdf Carcpedia. “Pengertian dan Definisi Dampak.” Artikel diakses pada 1 April

2015 dari

http://carapedia.com/pengertian_definisi_dampak_info2123.html Damsar dan Indrayani.Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana, 2009 Departemen Agama. Al–Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit

Di Ponogoro, 2005

Effendi, Irzal dan Oktariza, Wawan. Menajemen Agribisnis Perikanan. Jakarta: Penebar Swadaya, 2006

Emizir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012

Fathurrohman, Ahmad Rifki. “Peran Abah Nasrudin Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor,” Skripsi S1 Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014

Fauzi, Akhmad. Ekonomi Perikanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010

Firdaus, Azhar. “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ

Akibat Musibah Situ Gintung.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011

Firdaus, Ismet. dkk. Pengamalan Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhu’afa.

Jakarta: Dakwah Press Universitas Syarif Hidayatullah, 2008

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2013

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press, 2010

Havidah, Siti Noor. “Upaya Pemberdayaan Petani yang Dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Silih Asih di Kec. Cigombong Kab. Bogor,”

Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif,. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Hukum online.com. “Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perikanan.” Artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4b22031a01f26/node/uu- no-45-tahun-2009-perubahan-atas-undang-undang-nomor-31-tahun-2004-tentang-perikanan

Innayah, Siti. “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Terhadap Kesejahteraan Masyarakat: Studi “Satu Aksi Untuk Ciliwung” Di Lenteng Agung Kecamatan Jagakrsa Jakarta Selatan.”

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012

Jhingan, M.L. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2012

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012 Machendrawaty, Nanih dan Ahmad Safei, Agus. Pengembangan Masyarakat

Islam, Dari Idiologi, Strategi Sampai Tradisi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001

Milana, Erna. “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Kelompok

UUPKS Cut Nyak Dien di Kelurahan Pondok Pacung, Kota Tanggerang

Selatan.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007

Rosdiana, Muhamad. “Ciri Fisik Lele Sangkuriang.” Artikel diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://sangkuriangleleku.blogspot.co.id/2013/07/ciri-fisik-lele-sangkuriang.html

Salam, Syamsir dan Fadhilah, Amir. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008

Satwa Flora dan Fauna Indonesia. “Jenis, Manfaat dan Budidaya Ikan Lele.”

Artikel diakses pada 9 Aguatus 2015 dari http://www.satwa.net/572/ikan-lele-jenis-manfaat-dan-budidaya-ikan-lele.html/

Siswanto dan Hapsari, Dian Kusumo. “BPS: 2015,Pengangguran Indonesia Bertambah 300 Ribu Orang.” artikel diakses pada 29 September 2015 dari http://www.suara.com/bisnis/2015/05/05/172548/bps-2015-pengangguran-indonesia-bertambah-300-ribu-orang

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010

Suharto, Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama, 2005

Suharto, Edi. Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia Menggagas Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan, Bandung: ALFABETA, 2009

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Tim website. “Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran di Indonesia.”

Artikel diakses pada 29 September 2015 dari

http://keuda.kemendagri.go.id/artikel/detail/19-perkembangan-dan-solusi-masalah-pengangguran-di-indonesia

Undang-Undang Perikanan 2004. UU RI No. 31 Th. 2004 Tentang Perikanan. Jakarta: Sinar Grafika, 2006

Warsino dan Dahana, Kres. Meraup Untung Dari Beternak Lele Sangkuriang. Yogyakarta: Lily Publisher, 2009

Wawancara Pribadi dengan Achmad Ganin. Jakarta. 26 Mei 2015 Wawancara Pribadi dengan Amroini. Jakarta 6 Desember 2015 Wawancara Pribadi dengan Burhanudin. Jakarta 2 Januari 2015 Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri. Jakarta 5 Desember 2015 Wawancara Pribadi dengan Hayul Qoyum. Jakarta. 9 Januari 2015 Wawancara Pribadi dengan Kurtubi, H,A. Jakarta 7 Desember 2015 Wawancara Pribadi dengan Muhajirin. Jakarta 6 Desember 2015 Wawancara Pribadi dengan Rustono. Jakarta. 07 Desember 2015 Wawancara Pribadi dengan Sobari. Jakarta. 10 Januari 2015