• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITINJAUAN TEORI

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Pekerjaan : Hari/Tanggal : Tempat : Waktu : Jabatan :

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

1. Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

2. Apakah Bapak termasuk ke dalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

3. Bagaimana cara Bapak bisa bergabung ke dalam Pokdakan Budi Ilma Sejahtera? 4. Sejak kapan bapak bergabung ke dalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

5. Kenapa Bapak bergabung dengan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

6. Apakah Bapak mengetahui tujuan dari dibentuknya Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

7. Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk? 8. Siapa pendiri pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

9. Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

10.Apakah Bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

11.Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

12.Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan budidaya? 13.Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

15.Apa saja pelatihan yang diikuti Pokdakan Budi Ilma Sejahtera? 16.Siapa yang memberikan pelatihan tersebut?

17.Kapan pelatihan itu diberikan? 18.Dimana pelatihan itu berlangsung? 19.Bagaimana proses pelatihan tersebut?

20.Apa yang Bapak dapat dari pelatihan tersebut?

21.Bagaimana tanggapan dan harapan Bapak mengenai keberadaan pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele

22.Apa perbedaan yang Bapak rasakan dari sebelum dan sesudah bergabung ke dalam kegiatan budidaya?

23.Bagaimana keadaan ekonomi Bapak sebelum ikut bergabung ke dalam kegiatan budidaya ini?

24.Bagaimana keadaan ekonomi Bapak setelah ikut bergabung ke dalam kegiatan budidaya?

25.Dampak apa saja yang Bapak rasakan setelah bergabung ke dalam kegiatan budidaya?

26.Kapan dampak itu mulai dirasakan?

27.Apakah dari hasil budidaya itu Bapak sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga Bapak?

28.Berapa penghasilan yang Bapak dapat sebelum bergabung ke dalam kegiatan budidaya?

29.Berapa penghasilan yang Bapak dapat setelah bergabung dalam kegiatan budidaya?

30.Apakah penghasilan dari budidaya setara dengan penghasilan dari Bapak bekerja yang lain?

Nama : Bapak H.A Kurtubi Pekerjaan : Wirausaha

Hari/Tanggal : 07 Desember 2015

Tempat : Rumah Bapak Kurtubi (Malaka 2, RT 01) Waktu : 09.13 WIB

Jabatan : Bendahara Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

B : Iya, saya tau

A : Apakah Bapak termasuk kedalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : iya, anggota sekaligus merangkap bendahara

A : Bagaimana cara Bapak bisa bergabung kedalam Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Awalnya kita ada pembinaan dari Sudin Perikanan, setelah dibina dipanggil beberapa orang kemudian setelah dipanggil kita rapat terus ada peninjauan ke lokasi yang sudah maju, kemudian kita dibentuk kelompok. Awalnya dari Sudin sih penggeraknya terus kita dianjurkan bikin kelompok kan ada dua kelompok disini di RW 05 ada dua kelompok, satu Budi Ilma, satu lagi bikin kelompok yang ada di Kapling Pratama.

A : Sejak kapan bapak bergabung kedalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

lain. Ya mungkin seperti saya cuma pemacu aja, penggerak aja supaya mereka jalan.

A : Apakah bapak mengetahui tujuan dari dibentuknya Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Tadinyakan gini, tujuannya kita untuk meningkatkan perekonomian, ya artinya disamping kita punya usaha lain kita coba gitu. Kita masing-masing punya usaha, ada yang dagang, ada yang tukang, ada yang kerja.

A : Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk?

B : Itu yang tau ketuanya

A : Siapa pendiri pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Masalah ini juga ketua yang tau, tapi ini bentukan dari Suku Dinas Perikanan

A : Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

B : Di Malaka 2

A : Apakah bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : iya

A : Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

B : Awalnya bibit beli, dan di pokdakan hanya proses pembesaran saja karena ilmu sudah didapat yang dari Karawang, kemudian mulai dengan proses pembibitan. Memilih induknya lalu jantannya. Lalu dikawinkan dan kemudian bertelur dan menetas. Kemudian bibitnya dipelihara sendiri. Proses pembibitan atau perkawinan jangka waktunya satu hari satu malam. Betina

dan jantan digabungkan, kemudian setelah bertelur dilakukan proses pembibitannya atau perkawinannya satu hari satu malam, kalau induknya sudah bertelur, setelah satu hari satu malam, kemudian kita prosesnya pake ijuk, kemudian setelah kita lihat diijuk telurnya sudah keluar langsung induknya diangkat, setelah induknya diangkat telur ikan menetas sendiri, setelah diangkat induknya tunggu 1X24 jam telurnya akan menetas. Setrelah menetas itu, dibarkan dulu di kolam, kemudian setelah umur 1 bulan diadakan penyortiran diambil ukuran 3 cm samapi 4 cm. Nah umur 1 bulan itu, 20 hari lah sampe 1 bulan maksimal 30 hari kita sortir dalam ukuran yang sama, sebab dalam waktu 0 menetas sampe umur 20-30 hari itu kan besarnya berbeda-beda, ada yang lebih besar kemudian ada yang lebih kecil nah itu dipisah-pisah (sortir). Setelah dilepas diempang itu minimal 2 bulan setengah panen maksimal 3 bulan. Kalo 2 bulan setengah sampa 3 bulan fariasi ukurannya. Kalo yang pertumbuhannya lebih bagus, mungkin 1 kilo 5 ekor tapi kebanyakan rata-rata 7 sampe 8 ekor kebanyakan, karena yang dipake dipasaran ukuran 7-8, tapi kalo yang lebih besar pasaran gak pake udah paling larinya ke pemancingan. Jadi tuh antara 2 bulan setengan sampe 3 bulan panen. Biasanya selesai panen dikirim ke tengkulak, jadi ada tengkulaknya yang khusus yang ngambil, nanti tengkulak kirim ke pasar-pasar, terus ke rumah2 makan, jadi kita Cuma satu lobang tengkulak aja.

A : Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan budidaya?

B : Kendala yang pertama banjir, kendala paling terburuk tahun 2013-2014. Kedua itu masalah penanggulangan penyakit dari lelenya. Sampe anak-anak kan sempet kursus ke Kerawang, terus ngambil ilmu dari sana dan diterapkan disini, cuma satu penyakit yang gak bisa kita tanganin yaitu penyakit kuning. Pakan menjadi hambatan juga. Lele itukan kuatnya dipakan, kalo pakannya cukup panennya lebih cepat, kalo pakannya kurang panennya juga lambat. Lele itu tergantung gimana pakannya.

bagaimana kelangsungannya, hanya itu aja pertemuannya sih. Selama seminggu sekali kita pertemuan rutin, kemudian disamping pertemuan rutin kan kita ada pertemuan-pertemuan lain di Dinas, dikelompok-kelompok yang ada di Rorotan.

A : Siapa saja pihak yang berperan dalam keberlangsungan budidaya di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Ada, yang pertama yang berperan besar Sudin Perikanan yang kedua yang berperan besar itu Astra Group, yang tergabung beberapa perusahaan di Astra punya dana sosial yang disalurkan buat yatim, buat mesjid, dan buat kelompok-kelompok perikanan.

A : Apa saja pelatihan yang diikuti Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Dari Sudin tidak ada pelatian tapi pembinaan saja, ada khusus dari Sudin yang bina kita. Kalo sudin itu yang diberikan ke pokdakan, satu perlengkapan, mesin, peralatan2, kaya waring, terus bibit. Awalnya Sudin memberikan suntikan seperti itu, buat mesin kemudian bibit, sama seluruh keperluan dah yang berkaitan dengan empang, termasuk juga perbaikan-perbaikan empangnya. Cuma ada pelatihan dan studi bandingnya dari Astra Group yang di kerawang itu.

A : Siapa yang memberikan pelatihan tersebut?

B : Dari Astra Group

A : Kapan pelatihan itu diberikan?

B : Lupa saya

B : Pelatihan di Karawang

A : Bagaimana proses pelatihan tersebut?

B : Palatihan prosesnya seperti, kita diajarkan bagaimana kolam yang baik itu, harusnya kolamnya dikeringin dulu, dalam keadaan kering dikasih garam terus kemudian dijemur dulu baru di airin lagi. Satu teknis kolam yg dari tanah. Terus kemudian kalo kalam yang dari batu tidak seperti itu teknisnya cukup dikuras hingga bersih, terus bisa diisi air kembali. Terus kolam yang dari terpal, sama prosesnya seperti kolam yang dari batu, yang diajarkan ke kita. Sampai teknis pembibitan, terus sampe teknis pembesaran, terus teknis pemberian makan (pakan) kalo mereka (Karawang) pakannya bikin sendiri, pakan dasar bikin sendiri sampai panen, kalo kita disini engga. Jadi pakan awalnya itu umur 1 bulan sampe 2 bulan atau 1 bulan sampe 1 bulan setengah pakan pelet kita pakan jadi beli di toko. Setelah umur 1 bulan, dari pembibitan kan 1 bulan tuh, lepas ke kolam 1 bulan berarti umur 2 bulan tuh, nah umur 2 bulan kita udh pake pakan limbah, limbah ikan (pala ikan, perut ikan yg udah dibuang) kita gunain pake itu. Alasannya 1 lebih hemat, murah, pertumbuhannya lebih cepat.

A : Apa yang Bapak dapat dari pelatihan tersebut?

B : Ya artinya yg kita dapet dari pelatihan itu banyak sih sebetulnya, dari teknis kolam, teknis pembibitan, sampe pembesaran sampe teknis pakannya dan sampe teknis panennya. Panen juga bukan sembarangan panen, kan ada teknisnya gitu, gak asal kaya orang nyari dirawa gitu. Kalo gak ikutin teknis kan bisa rugi, teknisnya juga kan ada.

A : Bagaimana tanggapan dan harapan bapak mengenai keberadaan pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Ya sebetulnya harapan saya kan, karena memang itu sedikit banyak menunjang perekonomian masyarakat. Karena sudah 2 kali ini tersapu banjir,

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apa perbedaan yang Bapak rasakan dari sebelum dan sesudah bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Sebenernya mungkin kalo saya barang kali sama aja, kalo saya kan tadinya cuma pengen meningkatkan semangat anggota yang lain, kalo sebenernya ada atau tidak adanya pokdakan gak ada pengaruhnya itu, ya kaya gini-gini aja. Cuma tadinya saya bergabung itu pengen yang lian itu perekonomiannya pengen lebih baik gitu. Makannya sedikit banyak itu saya suplay saya bantu gitu, kalo saya kan di pokdakan itu cuma melengkapi aja, memotori yang lain, menggeraki yang lain. Supaya yang lain itu ada semangatnya terpacu, mereka bangkit, mau meningkatkan perekonomiannya, yang rata-rata perekonomian yang ada dibawah supaya naik. Ya mungkin seperti saya cuma pemacu aja, penggerak aja supaya mereka jalan.

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak sebelum ikut bergabung kedalam kegiatan budidaya ini?

B : Ya kaga gini-gini aja

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak setelah ikut bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Ya kaya yang tadi sudah saya bilang, gini-gini aja. Tapi dari pokdakan ini, sedikit banyak dapat membantu perekonomian, ya artinya paling tidak ketika panen kita punya kelebihan dari hasil panen, jarang sih yang rugi, ya ruginya cuma banjir itu yang kerugian total banjir. Tapi kalo selain banjir gak ada cerita artinya rugi.

A : Dampak apa saja yang Bapak rasakan setelah bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Dampak ekonomi sih ada, ya artinya walaupun sedikit banyak dari hasil panen ada kelebihannya gitu. Seperti kita modal nih 2 juta, dari ngelepas sampai selesai panen, nah itu kan ketika kita panen dari modal 2 juta bisa sampe 4 juta sekali angkat bisa 4 juta, kita punya kelebihan 2 juta. Kalo kita ngelepasnya lebih banyak seperti 4 juta nih kita lepas modalnya 4 juta artinya bibitnya lebih banyak, modal pakannya juga lebih gede, otomatis hasilnyakan lebih gede.

A : Kapan dampak itu mulai dirasakan?

B : Setelah ikut pokdakan ini

A : Apakah dari hasil budidaya itu Bapak sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga Bapak?

B : Kayanya belum yah, kan saya ada usaha lain juga buat mencukupinya

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat sebelum bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Ya cukuplah buat makan

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat setelah bergabung dalam kegiatan budidaya?

B : Bisa 4 juta sekali angkat

A : Apakah penghasilan dari budidaya setara dengan penghasilan dari Bapak bekerja yang lain?

B : Engga setara lah, ya artinya kan di Pokdakan itukan saya bilang cuma sebagai penggerak aja, kadang-kadang ada kelebihan panen juga saya gak ambil, buat yang laen aja, buat yang nangkep. Kalo saya modalnya aja saya ambil

A : Siapa saja yang merasakan dampak dari budidaya ini?

B : Anggota yang pasti, selain itu orang-orang sekitar yang ikut bantu-bantu di Pokdakan

Nama : Amroini Pekerjaan : Guru Mengaji Hari/Tanggal : 06 Desember 2015

Tempat : Perkarangan Rumah Ketua RT 06 Waktu : 08:41 WIB

Jabatan : Sekretaris

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

B : Iya tau

A : Apakah Bapak termasuk kedalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Iya, sekretaris juga

A : Bagaimana cara Bapak bisa bergabung kedalam Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Saya kan termasuk penggagas

A : Sejak kapan bapak bergabung kedalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Dari awal, dari 2008 mulai

A : Kenapa bapak bergabung dengan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Yang pertama banget si ya ningkatin perekonomian, yang kedua ya kerukunan biar bisa kerja bareng, dari sepuluhan anggota pasti turun semua, siapapun yang panen pasti ikut panen, kalau ekonomi sih jelas banget meningkat dampaknya.

A : Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk?

B : Lahirya si tahun 2010.Sebenenya si dari pak RW Pak Haji Hapipi. Terus bilang ke kelurahan, terus disampein ke kelurahan, kelurahan menyetujui langsung dibentuk, bentukannya si dari 2008,tapi resminya ya 2010

A : Siapa pendiri pokdakan budi ilma sejahtera?

B : RW sama anggota termasuk saya pendiri

A : Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

B : Malaka

A : Apakah bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Pasti dilibatin.

A : Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

B : Dia itu ada dua model.bibit dan besarin.Kalau bibitin indukan mah enak, cuma indukan kita tetesin sampe umursatu bulan udah bisa dijual, itu ukurannya 7 sampe 8 centimeter, untuk budidaya hasil itu 7 sampai 8 centi sampai kira-kira ukuran 1 Kg/8 ekor dan butuh waktu yang lama, juga nanti butuh di sortir, jadi yang gede yang kita ambil kita panen, yang kecil masukin lagi.

Ketika ditaro diempang satu bulan kan makannya pelet, daripertama kan ada makannya gak teratur, ada yang makannya cepet dan ada yang lambat. Jadi bentuk pertumbuhannya jauh, nah yang gede yang diangkat duluan, kurang lebih dari 3 bulan kita sortir yang gede kita jual, yang kecil-kecil masih banyak bisa sampe setengah, entarkita kasih makan lagi jeroan, kaya jeroan perut ikan, limbah ayam. Kurang lebih satu bulan pembesaran, nah yang bener-bener panen itu dari yang terahir, keuntungan dari yang terakhir, panen pertama buat balikin modal, nah yang terakhir untuk keuntungan.

A : Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan budidaya?

B : Yang pertama si musim hujan, ikan pasti kembung dan juga banjir, perutnya pasti gede dan juga banjir. Nah kalau musim panas penyakitnya di penyakit kuning yang susah diobatin, kan pernah dibuka satu sampe dalemannya kuning semua, nah itu harus dipisah, kalau gak dipisah bakalan menular, harus dikontrol lah setiap hari baik pembibitan dan pembesaran.

A : Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Ya budidaya sama kegiatan kumpul-kumpul lainnya

A : Siapa saja pihak yang berperan dalam keberlangsungan budidaya di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B: Ada, yaitu donator, yaitu PT Akebono yaitu CSR dari Astra dan gabungan 11 PT, penanggung jawab masalah pembiaayaan ya PT. Akebono yang kedua, yang pertama daridinas perikanan dan kelautan.

A : Apa saja pelatihan yang diikuti Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Waktu itu sekitar 3 bulan sekali ada pelatihan, yang jelas teorinya bagaimana membesarkan ikan, selama 1 tahun. Kalau dari Akebono, study banding ke karawang, karena di karawang karena dia sudah ahli ke seluruh Indonesia dan

ada.

A : Siapa yang memberikan pelatihan tersebut?

B : Sudin dan Akebono

A : Kapan pelatihan itu diberikan?

B : Dulu sih sekitar 3 bulan sekali

A : Dimana pelatihan itu berlangsung?

B : Ada yang di Karawang, Kita sih ada dari dinas, kadang dikelurahan, dikecamatan, pernah juga 3 kali di walikota, emang khusus perikanan dan kelautan, pernah kita belajar lagi dari TPI ( TEMPAT PELELANGAN IKAN) Cilincing, jadi disitu ada pembudidaya bandeng, ada pembudidaya kakap, udang belajar segala macem, itu dari dinas, nah kalau dari karawang juga sama, jauh-jauh pernah kita ke Kebumen, belajar dari ahlinya, nah kalau dari Kebumen itu program CSR dan kalau dari kecamatan dari dinas.

A : Bagaimana proses pelatihan tersebut?

B : Di jelasin teorinya besari ikan sama prakteknya juga

A : Apa yang Bapak dapat dari pelatihan tersebut?

B : Cara budidaya yang bener itu kaya gimana, itu sih

A : Bagaimana tanggapan dan harapan bapak mengenai keberadaan pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Posistif banget, seandainya kalau panen, bisa kerahin anak muda yang menggagur dengan kita upah, 60 persen positif lah.

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apa perbedaan yang Bapak rasakan dari sebelum dan sesudah bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Ilmu udah pasti ningkat sama perbedaannya dari peningkatan ekonomi

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak sebelum ikut bergabung kedalam kegiatan budidaya ini?

B : Ya begitu dah namanya guru ngaji

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak setelah ikut bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Lumayan bisa dapet taambah-tambahan

A : Dampak apa saja yang Bapak rasakan setelah bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Dampak ekonomi udah pasti,

A : Kapan dampak itu mulai dirasakan?

B : Ya pas bergabung dan dapet hasil panen

A : Apakah dari hasil budidaya itu Bapak sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga Bapak?

B : Yah kalau manusia sih gak ada cukupnya, tapi lumayan lah bisa buat nabung, ngurus anak, cukuplah segitu, kan hitungannya sekali panen 3 bulan, 5 juta, perkiraanya satu bulan satu juta setengah, dari pertama satu juta satu juta setengah perbulan, skarang 3 juta perbulan dari 2 usaha.

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat sebelum bergabung kedalam kegiatan budidaya?

budidaya?

B : Nah dari pokdakan bisa 3 juta perbulan

A : Apakah penghasilan dari budidaya setara dengan penghasilan dari Bapak bekerja yang lain?

B : Ya bisa dibedain lah

A : Siapa saja yang merasakan dampak dari budidaya ini?

B : Dari 10 anggota ngerasain dampaknya, walaupun pertama kali masuk pokdakan ancur-ancuran, karena belum ada teori dan air jelek karena gak tau obat, pertama gagal lah, tapi setelah tau segala macamnnya, kegagalan 20% lah.Tadinya kan kita mau manfaatin lahan, terus bentuk-bentuk empang bentuk lahan 3x4, 3x6, daripada lahan kosong, mending dipake lele, untungnya lahan gak pernah ditarik oleh PT Garden, karena ini milik PT Garden, kita minta izin untuk pemanfaatan lahan.

Nama : Hayul Qoyum Pekerjaan : Karyawan Swasta Hari/Tanggal : 09 Januari 2016

Tempat : Rumah Bapak Hayul (Malaka 2, RT 06) Waktu : 13.35 WIB

Jabatan : Anggota

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

B : Iya

A : Apakah Bapak termasuk kedalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Iya termasuk anggota

A : Bagaimana cara Bapak bisa bergabung kedalam Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Kita dapat ajakan dari RW yang sebagai motifator kita

A : Sejak kapan bapak bergabung kedalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Masuk ke pokdakan sejak awal, sejak tahun 2010

A : Kenapa bapak bergabung dengan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Awalnya karena adanya keterhimpitan ekonomi, dan buat menambah penghasilan

B : Buat ya menambah wawasan kita tentang berbudidaya lele dan menambah penghasilan kita disamping penghasilan kita selama ini

A : Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk?

B : 2010

A : Siapa pendiri pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Semua anggota itu pendiri

A : Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

B : Di malaka 2

A : Apakah bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B: Iya, kaya pelatihan tentang perawatan lahan, cara berbudidaya yang baik, cara pemberian pakan, cara pembuatan pakan tambahan, pembibitan itu aja dulu

A : Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

B : Awalnya kolam/empang di keringkan terlebih dahulu, setelah steril kita keringkan dulu baru kita taburin obat semacam bubuk kalo gak ada obat biasanya kita pake pupuk kandang. Setelah dikeringkan 2-3 hari baru kita kasih air. Sebetulnya untuk lele gak perlu ada sirkulasi air, tapi harus di ukur pH airnya saja,/ keasaman air, ada alat pengukur keasaman airnya. Isi empang sekitar kedalaman 80 centi, kedalam ini udah gak tembus matahari ke dalam airnya. Pada saat bening nanti kita tebar. Jangan dulu dimasukin ikan, tunggu sampe steril, tunggu sore hari, karena air sudah adem. Biar lelenya juga gak stress. Biasanya kalo gak magrib ya sekitar jam 6-7 kita taro benih. Dari ukuran 3-4 centi sampe 4-6 centi ada dua jenik ukran lele. Kalo kita pengen

hasil yang bagus ya.. harus 4-6 centi untuk mendapatkan hasil yang naksinal nantinya. Jadi kalo lepasin 3,4,5,6 nantinnya hasilnya juga gak maksimal, bisa yg mana yang gede duluan nanti jadi kanibal. Kalo pakannya gak tercukupi.

A : Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan budidaya?

B : Cuaca banjir, terus penyakit lele sendiri, terus hama semacam kaya hama ulur segala macem, hambatannya ya itu aja

A : Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Shering antar anggota kita, shering tentang bagaimana cara kita supaya berhasil lebih baik, kita mau cari bibit dimana yang baik, terus lagi