• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan PMRI

4.1.2.2 Dampak Produk Buku terhadap Prestasi Belajar Siswa

Sebelum melaksanakan uji coba produk buku, peneliti terlebih dahulu

menyiapkan instrumen soal untuk soal pretest dan posttest. Instrumen soal

disusun untuk mengetahui adanya dampak dari penggunaan produk buku.

ditetapkan sebagai sampel. Peneliti menyusun 30 butir soal dan mengujikan

kepada 30 siswa kelas IV SD. Hasil dari menguji 30 soal kemudian divalidasi

untuk mengetahui kelayakan soal yang digunakan sebagai soal pretest dan soal

posttest. Peneliti menggunakan 20 butir soal yang valid sebagai soal pretest dan

posttest. Peneliti menghitung validitas dan reliabilitas soal menggunakan IMB

SPSS Statistics 16. Hasil perhitungan validitas soal disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.9 Rekapitulasi hasil validasi soal

No. soal R tabel Pearson Corelation 2 tailed Keterangan

1 0,361 0,293 0,116 Tidak Valid 2 0,361 -0,130 0,495 Tidak Valid 3 0,361 0,523** 0,003 Valid 4 0,361 0,399* 0,029 Valid 5 0,361 -0,156 0,410 Tidak Valid 6 0,361 0,039 0,836 Tidak Valid 7 0,361 0,665** 0,000 Valid 8 0,361 0,380 0,380 Tidak Valid 9 0,361 0,563** 0,001 Valid 10 0,361 0,454* 0,012 Valid 11 0,361 0,453* 0,012 Valid 12 0,361 0,574** 0,001 Valid 13 0,361 0,364* 0,048 Valid 14 0,361 0,660** 0,000 Valid 15 0,361 0,374* 0,042 Valid 16 0,361 0,404* 0,027 Valid 17 0,361 0,649** 0,000 Valid 18 0,361 0,087 0,647 Tidak Valid 19 0,361 0,166 0,380 Tidak Valid 20 0,361 0,371* 0,044 Valid 21 0,361 0,222 0,238 Tidak Valid 22 0,361 0,440* 0,015 Valid 23 0,361 0,470** 0,009 Valid 24 0,361 0,404* 0,027 Valid 25 0,361 0,371* 0,044 Valid 26 0,361 0,555** 0,001 Valid 27 0,361 0,118 0,536 Tidak Valid 28 0,361 0,436* 0,16 Valid 29 0,361 0,166 0,380 Tidak Valid 30 0,361 0,447* 0,013 Valid

Dari tabel di atas mampu dilihat bahwa soal yang valid ada 20 soal. Item

soal yang valid yaitu nomor 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23,

24, 25, 26, 28, 30. Soal yang tidak valid ada 10 soal yaitu nomor 1, 2, 5, 6, 8, 18,

19, 21, 27, 29. Tingkat kevalidan dilambangkan dengan asterick satu (*) berarti

taraf signifikansi pada level 0,05, sedangkan tingkat kevalidan dilambangkan

dengan asterick dua (**) berarti taraf signifikansi pada level 0,01. Peneliti

memilih 20 soal valid yang digunakan untuk soal pretest dan posttest.

Setelah dihitung validitas soal kemudian dilaksanakan perhitungan

reliabilitas soal. Reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah soal tersebut reliabel

atau tidak.Secara teknis perhitungan untuk mencari reliabilitas soal menggunakan

IMB SPSS Statistisc 16, hasil dari perhitungan reliabilitas soal disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 4.10 Reliabilitas intrumen soal

Cronbach’s Alpha N Of Item

0,831 20

Dari tabel tersebut mampu ditunjukkan bahwa 20 butir soal yang valid

memiliki skor reliabilitas 0,831, jika dimasukkan dalam kriteria koefisien

reliabilitas termasuk “reliabilitas tinggi”. Jadi 20 butir soal tersebut mampu

dikatakan reliabel.

Soal yang telah melalui tahap validitas dan reliabilitas soal selanjutnya

mampu digunakan untuk pretest dan posttest. Pretest dan posttest dilaksanakan

pada pembelajaran di kelas sebelum dan sesudah menggunakan produk buku.

Peneliti melaksanakan uji coba terbatas di SD Negeri Deresan kelas III SD

tanggal 22 November 2016 dan tanggal 24 November 2016, setiap pertemuan

peneliti menggunakan waktu 2 x 35 dalam uji coba. Peneliti mengambil sampel 5

siswa untuk diambil data. Peneliti melaksanakan pretest untuk mengetahui

pemahaman siswa sebelum melaksanakan uji coba, kemudian peneliti

melaksanakan uji coba produk dalam pembelajaran, setelah pembelajaran peneliti

melaksakana posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti

pembelajaran. Adapun hasil pretest dan posttest disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil rekapitulasi nilai pretest dan posttest

No. Nama Nilai

Pretest Posttest 1 Siswa A 75 95 2 Siswa B 65 80 3 Siswa C 75 95 4 Siswa D 70 90 5 Siswa E 70 80 Total Nilai 355 440 Rata-rata 71 88 Peningkatan 17 Presentase 23%

Dari tabel di atas mampu di lihat bahwa nilai Siswa A mengalami

peningkatan nilai dari 75 menjadi 95, kemudian nilai Siswa B mengalami

peningkatan nilai dari 65 menjadi 80, untuk nilai Siswa C mengalami peningkatan

nilai dari 75 menjadi 95, untuk nilai Siswa D mengalami peningkatan nilai dari 70

menjadi nilai 90, dan untuk nilai Siswa D mengalami peningkatan nilai dari 70

menjadi 80. Dari nilai 5 siswamampu diperoleh rata-rata nilai pada soal prêttest

sebesar 71 dan memperoleh rata-rata nilai pada soal posttest sebesar 88.

Peningkatan nilai dari soal pretest ke soal posttest adalah 17 dengan presentase

4.2 Pembahasan

Situasi pembelajaran matematika pada kelas III SD di empat sekolah

wilayah Sleman Timur. Analisis kebutuhan peneliti laksanakan dengan cara

wawancara pada empat sekolah dasar wilayah Sleman Timur diantaranya adalah

SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan, SD Kanisius Eksperimental

Mangunan dan SD Negeri Deresan. Wawancara peneliti laksanakan pada 1 guru

kelas III SD dan 2 siswa kelas IV SD pada masing-masing sekolah. Dengan

melaksanakan wawancara maka peneliti mampu menemukan permasalahan serta

kebutuhan yang diperlukan guru maupun siswa terkait pembelajaran matematika

di sekolah. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur sehingga peneliti

hanya menggunakan garis besar apa yang akan ditanyakan kepada narasumber.

Peneliti mendengarkan pernyataan dari narasumber, setelah itu peneliti

memberikan pertanyaan supaya narasumber memberikan jawaban sesuai dengan

tujuan dari diadakannya wawancara. Menurut Sugiyono (2010: 197) menuliskan

bahwa wawancara tidak tersetruktur merupakan teknik tidak berpedoman pada

panduan wawancara dan tidak ada alternative jawaban yang telah peneliti siapkan.

Peneliti memperoleh permasalahan dari hasil analisis wawancara pada

empat sekolah dasar wilayah Sleman Timur terkait dengan proses pembelajaran

matematika di kelas adalah guru mengajar menggunakan buku, guru

menyampaikan materi secara lisan dan tertulis setelah itu guru memberikan soal.

Karena guru menyampaikan materi secara lisan dan tertulis sehingga guru yang

aktif dan siswa pasif di kelas. Buku yang guru gunakan masih kurang lengkap dan

mendalam sehingga guru mencari dari sumber buku lain. Kegiatan pembelajaran

siswa kesusahan dalam mengerjakan soal. Dari hal tersebut maka siswa kurang

mampu memahami pembelajaran dengan baik dan guru harus mengulang materi

yang sama. Hal ini berbeda dengan apa yang dipaparkan oleh Prastowo (2014:

245) bahwa buku ajar bertujuan untuk mempermudah pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa

dalam mengulangi pelajaran, dan menyedikan pembelajaran yang menarik bagi

siswa.

Peneliti melaksanakan wawancara dengan 2 siswa kelas IV SD pada setiap

sekolah mengenai materi matematika yang dirasa sulit di kelas III SD. Dari hasil

wawancara dengan siswa, peneliti memperoleh materi yang dirasa sulit adalah

perkalian dan pembagian, bahwa siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal

perkalian dan pembagian karena siswa belum hafal mengenai pekalian dan

pembagian. Pada materi bangun datar, siswa kesulitan dalam menghafal

jenis-jenis bangun datar, siswa merasa kesulitan dalam mengidentifikasi sifat-sifat

bangun datar seperti sudut, besar sudut, dan sisi. Selain itu siswa sulit dalam

membedakan bangun datar yang terlihat sama. Dari permasalah tersebut peneliti

menyoroti pada materi bangun datar, karena materi tersebut yang banyak

bermasalah dan sangat mendesak. Pembelajaran matematika harus mengaitkan

dengan relaitas kehidupan sehari-hari siswa serta mengajak siswa berperan aktif

dalam menyelesaikan masalah sehingga siswa akan senang dan mampu

memahami materi dengan baik, Freudenthal (dalam Wijaya, 2012: 20)

memaparkan bahwa pembelajaran akan bermakna jika proses belajaran

melibatkan permasalah realistik. Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa,

dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan

PMRI.

Penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh peneliti

menggunakan 7 langkah penelitian pengembangan yaitu potensi dan masalah,

pengumpulan data, desain produk, validasi desain produk, revisi produk, uji coba

produk terbatas, dan revisi produk. Langkah pertama dalam pengembangan

produk adalah mencari potensi masalah dilaksanakan dengan cara pengumpulan

data, pengumpulan data peneliti gunakan untuk analisis kebutuhan di lapangan.

Setelah data terkumpul, maka dilaksanakan analisis kebutuhan. Dari analisis

kebutuhan tersebut maka diperoleh permasalahan yang berada di sekolah dasar.

Langkah selanjutnya setelah memperoleh permalahan adalah menyusun desain

produk. Produk buku dibagi menjadi dua yaitu buku guru dan buku siswa.

Penyusunan buku guru isinya sama dengan buku siswa. Pada buku termuat

catatan langkah tambahan dalam melaksanakan kegiatan, pada buku guru termuat

kunci jawaban sehingga guru tidak kebingungan dalam mencari jawaban pada

buku siswa. Penyusunan buku guru dan buku siswa mengacu pada pendekatan

PMRI karena pendekatan PMRI memiliki lima karakteristik PMRI yang mampu

memenuhi kebutuhan pembelajaran pada anak usia SD, sehingga produk mampu

memberikan pemahaman materi yang diajarkan kepada siswa.

Penyusunan produk buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI

yang disesuaikan dengan karakteristik PMRI. Menurut Treffers (dalam Wijaya

2012: 21-23) memaparkan 5 karakteristik PMRI diantaranya adalah penggunaan

konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan antar

pembelajaran karena siswa SD memasuki tahap opersional konkret dengan

menggunakan objek nyata dalam belajar sehingga buku disesuaikan dengan

karakteristik siswa SD yang masih menggunakan pemikiran konkret. Hal tersebut

sesuai dengan apa yang telah dipaparkan oleh Heruman (2008: 1) bahwa siswa SD

berumur 7-11 tahunberadapada fase operasional konkret sehingga kemampuan

dalam proses berpikir siswa masih terikat dengan objek konret yang mampu

ditangkap oleh panca indera. Dalam penempatan gambar disesuaikan dengan

proporsi ukuran benda pada kenyataan sesungguhnya. Gambar dicetak dengan

berwarna sehingga siswa akan senang dalam menggunakan buku dan tidak cepat

bosan karena buku didominasi dengan gambar berwarna daripada tulisan. Buku

disusun dengan jenis huruf Comic Sans dengan ukuran huruf 14.

Langkah pertama dalam menyusun produk adalah peneliti mendesain

sampul buku, sampul buku termuat gambar berbagai jenis bangun datar. Di

sampul buku termuat gambar siswa dengan raut muka senang sehingga ketika

siswa melihat sampul buku maka siswa senang dan bersemangat belajar, sampul

buku juga termuat judul buku, keterangan kelas, keterangan buku pegangan, serta

nama pengarang. Desain produk selanjutnya adalah bagian awal buku. Pada

bagian awal buku, peneliti menyusun kata pengantar yang berisi ucapan syukur

karena telah menyelesaikan produk berupa buku. bagian awal buku selanjutnya

adalah petunjuk penggunaan buku, petunjuk penggunaan buku disusun untuk

mempermudah guru dan siswa dalam menggunakan buku. Kemudian peneliti

menyusun daftar isi, daftar isi pada buku berisi halaman kegiatan. Pada daftar isi

buku guru dan buku siswa disusu sama hal ini untuk mempermudah guru dan

Setelah menyusun bagian awal buku, peneliti menyusun bagian isi buku

yaitu kegiatan pembelajaran, peneliti menyusun kegiatan pembelajaran yang

merujuk pada lima karakteristik PMRI. Pada bab 1, aktifitas kegiatan siswa yang

adalah siswa melihat benda yang berada di lingkungan kelas dan membandingkan

permukaan benda. Karakteristik PMRI yang digunakan adalah penggunaan

konteks dan keterkaitan antar topik. Pada bab 2, aktifitas siswa adalah siswa

membedakan bentuk benda, mengelompokkan gambar permukaan benda, mencari

dan menjodohkan gambar benda yang bentuk permukaanya sama dengan bentuk

permukaan bangun datar. Karakteristik PMRI yang digunakan adalah penggunaan

konteks dan penggunaan model. Pada bab 3, aktifitas siswa adalah menggambar

bangun datar, membuat model bagun datar dari stik es krim dan kertas lipat.

Karakteristik PMRI yang digunakan adalah penggunaan konteks, kontruksi siswa

dan interaktivitas. Setelah peneliti menyusun bagian isi buku, peneliti menyusun

bagian akhir buku, peneliti menyusun daftar pustaka yang berisi informasi sumber

yang digunakan dalam menyusun produk. Bagian akhir buku yang selanjutnya

adalah biografi penulis yang bersisi informasi seputar penulis.

Setelah desain produk jadi, peneliti melaksanakan validasi desain produk

buku kepada 2 ahli yaitu 1 dosen matematika dan PMRI dan 1 guru mengerti

matematika dan PMRI untuk mengetahui kualitas dari desain produk. Setelah

mengetahui kualitas produk dan peneliti mengetahui kelemahan dari desain

produk. Peneliti melaksanakan revisi desain produk dengan merujuk pada saran

dari validator ahli. Langkah selanjutnya adalah uji coba produk, uji coba produk

dilaksanakan untuk mengetahui dampak dari penggunaan produk pada

kekurangan produk buku yang digunakan dalam pembelajaran sehingga jika ada

kelemahan harus direvisi, revisi produk buku dengan memperhatikan saran guru

dan siswa serta pengalaman peneliti ketika pembelajaran.

Validasi desain produk dilaksanakan untuk mengetahui kualitas produk

yang nantinya digunakan dalam pembelajaran, validasi dilaksanakan pada 1 dosen

matematika dan PMRI sebagai ahli 1 dan 1 guru yang mengerti matematika dan

PMRI sebagai ahli 2. Selain itu, peneliti melaksanakan uji ketebacaan kepada

siswa yang sederajat dengan siswa kelas III SD. Uji keterbacaan dilaksanakan

untuk mengetahui seberapa mudah kalimat dipahami oleh siswa, soal dan kegiatan

yang tidak sulit bagi siswa. Sehingga siswa tidak kesulitan ketika menggunakan

produk buku. Berdasarkan validasi buku guru dan buku siswa, pada buku guru

ahli 1 memberikan nilai total 109, dengan rata-rata nilai 4,50 maka termasuk ke

dalam kategori “sangat baik”. Ahli 2 memberikan nilai total 115 rata-rata nilai 4,75 maka termasuk dalam kateori “sangat baik”. Dari kedua ahli maka nilai rata

-rata buku guru adalah 4,65 dengan kategori “sangat baik”. Untuk buku siswa

bahwa ahli 1 memberikan nilai total 103 dengan rata-rata nilai 4,48 maka

termasuk ke dalam kategori “sangat baik”. Ahli 2 memberikan nilai total 107 dengan rata-rata nilai 4,65 maka termasuk ke dalam kategori “sangat baik”. Dari

kedua ahli maka nilai rata-rata buku siswa adalah 4,57 dengan kategori “sangat baik”. Kedua ahli menyatakan bahwa produk buku guru dan buku siswa mampu

dinyatakan layak digunakan atau ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Dari dilaksanakan validasi produk kepada validator ahli, berarti ada saran

dari validator ahli untuk penyempurnaan produk buku supaya lebih baik.

penggunaan konteks berada di awal kegiatan. Pada segi bahasa, kalimat yang

digunakan terlalu panjang. Peneliti melaksanakan perbaikan produk buku guru

sesuai saran. Peneliti merevisi pada segi isi buku yang meletakkan kegiatan

penggunaan konteks masalah di awal kegiatan dan pada segi bahasa, peneliti

menyederhanakan kalimat sehingga kalimat mudah dipahami oleh guru. Saran

dari buku siswa adalah pada segi isi, penggunaan konteks berada di awal kegiatan.

Pada segi bahasa, kalimat terlalu panjang. Pada segi gambar, proporsi gambar

tidak sesuai. peneliti melaksanakan perbaikan produk buku siswa pada bagian isi

buku yang kegiatan penggunaan konteks selalu berada di awal kegiatan. Pada segi

isi, bahasa yang terlalu panjang disederhanakan sehingga mudah dipahami oleh

siswa. Pada segi gambar, peneliti mengganti gambar serta merubah proporsi

gambar sesuai dengan ukuran sesungguhnya. Peneliti juga melaksanakan uji

keterbacaan kepada siswa yang sederajat siswa kelas III SD. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui produk mampu dibaca dan dipahami oleh siswa, gambar

menarik, dan kegiatan pembelajaran tidak memberatkan siswa. Dari uji

keterbacaan tersebut, siswa memberikan saran mengenai gambar yang tidak jelas.

Sehingga dari gambar yang buram peneliti memperbaiki gambar tersebut mejadi

lebih jelas.

Dampak dari produk yang dikembangkan terhadap prestasi siswa, Uji coba

produk dilaksanakan di SD Negeri Deresan dengan jumlah siswa 23 siswa, uji

coba dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 22 November

2016 dan tanggal 24 November 2016. Dari 23 siswa peneliti mengambil 5 siswa

sebagai sampel untuk diambil datanya. Pengambilan sampel dengan cara diskusi

posttes untuk melihat dampak dari penggunaan produk. Peneliti melaksanakan uji

empirik kepada 30 siswa kelas IV SD, uji empirik dilasanakan untuk mengetahui

nilai yang baik yang digunakan dalam penelitian. Dari 30 soal tersebut maka

peneliti mengambil 20 soal yang valid untuk digunakan dalam soal pretes dan

posttes. Peneliti melaksankan pretest sebelum uji coba produk untuk melihat

pemahaman awal siswa. Setelah melaksanakan uji coba produk, peneliti

melaksanakan posttes untuk melihat pemahaman siswa setelah menggunakan

produk. Peneliti melihat pemahan siswa setelah menggunakan produk dengan

melihat hasil posttes lebih meningkat, sama dengan atau malah menurun dari

pretest. Dari hasil uji coba bahwa siswa mampu menerima materi pembelajaran

dengan baik menggunakan produk. Hal ini ditunjukkan dengan hasil yang

diperoleh dari nilai sebelum dan setelah melaksanakan uji coba produk. Keadaan

sebelum uji coba produk siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 71 setelah

dilaksanakan uji coba produk siswa memperoleh nilai sebesar 90, hal ini terlihat

bahwa siswa memiliki peningkatan nilai sebesar 19 jika dilihat dalam presentase

peningkatan nilai siswa sebesar 27%. Tidak hanya peningkatan nilai, dari hasil

observasi pelaksanaan uji coba siswa mampu bekerja sama dengan teman dalam

menyelesaikan masalah. Siswa terlibat aktif ketika pembelajaran berlangsung,

banyak siswa ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan pemikirannya untuk

menyelesaikan masalah. Siswa mampu menggunakan media pembelajaran dengan

BAB V PENUTUP

Pada bab V ini, peneliti membahas mengenai kesimpulan dari penelitian,

keterbatasan penelitian, dan saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti mampu

menyimpulkan bahwa.

5.1.1Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas

III SD dengan pendekatan PMRI dilaksanakan melalui tujuh langkah

penelitian pengembangan diantaranya adalah 1) potensi dan masalah, 2)

pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain

produk, 6) uji coba produk secara terbatas, 7) revisi produk. Potensi masalah

diperoleh dengan melaksanakan wawancara di 4 SD wilayah Sleman Timur.

Pengumpulan data peneliti laksanakan dengan cara wawancara tidak

terstruktur kemudian dianalisis, dari hasil analisis maka peneliti menyusun

produk berupa buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI yang

dimulai dari menyusun desain sampul sampai isi materi dengan

memperhatikan 5 karakteristik PMRI. Peneliti melaksanakan validasi

produk kepada 2 validator ahli yaitu 1 dosen matematika dan PMRI sebagai

ahli 1dan 1 guru yang mengerti matematika dan PMRI sebagai ahli 2.

Setelah desain produk divalidasi, peneliti memperbaiki desain produk sesuai

pretest dan posttest. Kemudian, peneliti melaksanakan uji coba terbatas di

SD N Deresan kelas III SD yang berjumlah 23 siswa dengan sampel

sebanyak 5 siswa. Setelah uji coba produk, maka peneliti melaksanakan

revisi produk berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengajar serta

masukan dari siswa.

5.1.2 Kualitas produk buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI pada

materi bangun datar berdasarkan validasi kedua ahli memperoleh hasil yang

sangat baik dan mampu diujicobakan dengan revisi. Dari hasil validasi yang

peneliti laksanakan kepada kedua ahli, sehingga diperoleh nilai rata-rata

buku guru sebesar 4,65 yang termasuk pada kategori “sangat baik”dan rata -rata buku siswa sebesar 4,57 yang termasuk pada kategori “sangat baik”.

Dari hasil tersebut maka buku guru dan buku siswa termasuk pada kategori

sangat baik. Jadi buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas

III SD dengan pendekatan PMRI mempunyai kualitas sangat baik dan

mampu diujicobakan. Dari penelitian ini dilihat dampak dari produk buku,

buku guru dan buku siswa memberikan dampak positif pada pembelajaran

matematika karena mampu meningkatkan pemahaman siswa pada materi

bangun datar. Hasil rata-rata nilai pretest sebesar 71 dan rata-rata nilai

posttest sebesar 88. Terdapat peningkatan nilai sebesar 17 atau 23% setelah

Dokumen terkait