• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN ASPEK-ASPEK PESAN Karakteristik Pengguna Facebook ( fans )

INTENSITAS MENGAKSES FACEBOOK,

DAN ASPEK-ASPEK PESAN

Karakteristik Pengguna Facebook (fans)

Karakteristik fans dari fanpage selaku responden dapat dilihat dari segi usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat motivasi. Responden dalam penelitian ini adalah fans dari akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” yang mengisi kuesioner online yang dilakukan selama empat minggu terhitung mulai tanggal 18 Maret 2015 sampai dengan 14 April 2015. Fans tersebut diasumsikan melihat, memperhatikan, dan terstimulasi dengan kegiatan promosi yang dilakukan oleh agrowisata KWP melalui postingan status dan atau foto yang hadir pada home atau beranda Facebook. Karakteristik fans dari fanpage Facebook dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel yaitu usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat motivasi yang dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2 Jumlah dan persentase pengguna Facebook selaku responden berdasarkan karakteristik Karakteristik Pengguna Facebook Kategori Jumlah Persentase (%) Muda (15-20) 6 11.11 Usia Pertengahan (21-27) 38 70.37 Dewasa (>27) 10 18.52 Jenis Kelamin Laki-laki 27 50.00 Perempuan 27 50.00 TNI/Polri - 0 Dosen - 0

Pegawai Negeri Sipil 3 5.56

Jenis Pekerjaan Pegawai Swasta 14 25.93

Wiraswasta 6 11.11

Ibu Rumah Tangga Pelajar/ Mahasiswa

7 24

12.96 44.44 Rendah (sampai lulus

SMP/MTs)

4 7.41

Tingkat Pendidikan

Sedang (sampai lulus SMA) 21 38.89

Tinggi (Diploma, Sarjana, Pascasarjana)

35 Rendah (< Rp 3.000.000) 22 40.74 Tingkat Pendapatan Sedang (Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000) 20 37.04 Tinggi (> Rp 5.000.000) 12 22.22 Tingkat Motivasi Menggunakan Facebook Rendah (1) Sedang (2) Tinggi (3) 13 4 37 24.07 7.41 68.52

36 Usia

Usia adalah lama hidup fans fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Dalam penelitian ini, usia terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: usia muda (16-20 tahun), usia pertengahan (21-27 tahun), dan usia dewasa (>27 tahun). Berdasarkan hasil penelitian, dari 54 orang responden diketahui bahwa usia termuda yaitu 15 tahun, sedangkan usia tertua adalah 60 tahun dengan rata-rata umur responden berada di 24 tahun.

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada kategori usia sedang. Hal tersebut disebabkan oleh pengguna media sosial Facebook yang aktif sebagian besar adalah kalangan muda yang masih didalam masa produktif sehingga mayoritas fans dari akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” terdapat pada kategori kalangan tersebut. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Prisgunanto (2014) yang menyatakan bahwa pengguna jejaring sosial berada pada kategori umur 20-23 tahun karena pada usia tersebut rata-rata telah mengenal gawai internet dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pada kategori usia muda terdapat 6 responden. Pada kategori usia ini, konsumen rata- rata adalah seorang pelajar dan mahasiswa baru yang aktif menggunakan Facebook dalam kesehariannya. Sementara itu, untuk kategori usia dewasa kebanyakan berasal dari pengguna aktif Facebook yang telah bekerja maupun ibu rumah tangga.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan sifat fisik responden yang tercatat dalam kartu identitas, yaitu laki-laki atau perempuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 54 orang responden, terdapat 27 orang atau 50% responden berjenis kelamin perempuan dan juga 27 orang responden laki-laki atau 50%. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan adalah seimbang, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam hal mengakses media sosial Facebook. Hal ini tidak sejalan dengan yang dikemukakan oleh Diamond (2015) yang menyatakan bahwa 60% dari pengguna Facebook adalah perempuan dan 40% adalah laki-laki. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa media sosial Facebook sudah sangat melekat baik dikalangan laki-laki maupun perempuan serta sesuai dengan target pasar dari usaha agrowisata KWP yang memang menjadikan laki-laki maupun perempuan sebagai sasaran konsumennya.

Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan adalah kegiatan utama yang sehari-hari dilakukan responden dalam mengisi waktu dan memperoleh pendapatan. Pada penelitian ini jenis pekerjaan dibedakan menjadi tujuh golongan yaitu; 1) TNI/Polri; 2) Dosen; 3) Pegawai Negeri Sipil; 4) Pegawai Swasta; 5) Wiraswasta; 6) Ibu Rumah Tangga; 7) Pelajar/Mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa sebagian besar responden masih berstatus sebagai pelajar/mahasiswa dengan

37 jumlah responden berjumlah 24 atau 44%. Hal tersebut didukung oleh Prisgunanto (2014) yang menyatakan bahwa mereka yang terjaring gawai internet dalam jejaring sosial sebesar 48.9% merupakan mahasiswa. Selanjutnya, responden yang berstatus ibu rumah tangga berjumlah 7 orang atau 12.96%, pegawai negeri sipil sebanyak 3 orang atau 5.56%, pegawai swasta sebanyak 14 orang atau 25.93%, wiraswasta sebanyak 6 orang responden atau 11.11%. Jenis pekerjaan seseorang yang bermacam-macam tentu memiliki nilai pendapatan yang berbeda pula. Pendapatan tersebut juga berhubungan dengan proses pengambilan keputusan seseorang salah satunya untuk berlibur. Jika pendapatan seseorang tergolong tinggi sementara pengeluarannya rendah maka orang tersebut cenderung akan menghabiskan uang yang dimiliki untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan salah satunya dengan berlibur. Namun, jenis pekerjaan juga turut menghasilkan kebutuhan yang berbeda-beda di tiap jenisnya. Contohnya baik pegawai swasta maupun pegawai negeri sipil dituntut untuk bekerja giat dan cenderung memiliki kesibukan yang tinggi maka kebutuhan untuk berlibur seperti refreshing di kebun atau berwisata agro dirasa sangat dinanti-nantikan sehingga hal ini akan membentuk preferensi mereka untuk mencari informasi lebih lanjut terkait liburan atau sekedar menikmati suasana berwisata agro yang sejuk.

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti oleh responden sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Tingkat pendidikan tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu rendah (sampai dengan lulus SMP/MTs sederajat), sedang (sampai dengan lulus SMA/MA/SMK sederajat), dan tinggi (Diploma, Sarjana, Pascasarjana atau sedang menjalani gelar tersebut). Berdasarkan tiga kategori tersebut, sebagian besar responden yaitu berjumlah 29 orang memiliki pendidikan yang tergolong tinggi yaitu sebesar 53.70% dari seluruh total jumlah responden. Sementara untuk kategori sedang berjumlah 21 responden atau 38.89%.

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan yang tinggi. Dari data tingkat pendidikan yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan cenderung semakin tinggi pula keterdedahan akan teknologi dan informasi. Pada kelompok pendidikan sedang dan tinggi memang saat dimana responden sudah memiliki smart phone sehingga mereka dapat mengakses media sosial Facebook dan me-liked agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti” untuk mencari referensi informasi berwisata agro. Hal ini juga dikemukakan oleh Diamond (2015) yang menyatakan bahwa pengguna media sosial pernah merasakan bangku perguruan tinggi. Pernyataan Diamond tersebut juga selaras dengan pernyataan Sumarwan (2011) pendidikan tinggi pada seseorang akan membuat seseorang tersebut responsif terhadap informasi dan juga akan mempengaruhi pilihan pada sebuah produk.

Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh responden dalam satuan bulan. Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang

38

konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah (Sumarwan 2011). Namun, pendapatan disini berlaku baik bagi responden yang sudah bekerja maupun responden yang masih dibiayai oleh kepala keluarganya. Tingkat pendapatan dibagi menjadi tiga kategori yaitu pendapatan rendah (< Rp 2.000.000-Rp 3.000.000), pendapatan sedang (Rp.3.000.000-Rp.5.000.000) dan pendapatan tinggi (> Rp. 5.000.000). Berdasarkan Tabel 2, terdapat hasil pendapatan responden yang cenderung mendekati seimbang antara kategori rendah dan sedang dengan porsi kategori rendah lebih tinggi daripada kategori sedang yaitu terdapat sebanyak 22 responden atau sebesar 40%. Hal tersebut karena profesi responden/fans fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” sebagian besar masih berstatus pelajar dan atau mahasiswa sehingga masih mengandalkan pendapatan dari keluarganya. Selain itu beberapa responden pun berstatus ibu rumah tangga dan pegawai swasta yang pendapatannya masih tergolong dalam kelompok rendah. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli paket wisata dari seorang konsumen pengunjung wisata agro. Tingkat Motivasi Mengakses Facebook

Tingkat motivasi adalah faktor yang mendorong responden untuk mengakses situs Facebook. Tingkat motivasi mengakses Facebook dibagi menjadi lima kategori seperti terlihat pada Tabel 2, tingkat motivasi responden dalam mengakses atau menggunakan Facebook berdasakan teori motif-motif sosial pada perilaku konsumen. Teori tersebut diungkapkan oleh Edward J. Murray yang dikutip oleh Sunyoto (2013) bahwa perilaku tidak hanya merupakan proses kognitif saja, namun juga merupakan fungsi dari lingkungan sosial. Penggunaan Facebook sebagai media sosial yang tetap digemari oleh berbagai kalangan dari dulu sampai saat ini memiliki motif tersendiri bagi penggunanya. Berdasarkan tabel frekuensi karakteristik pengguna Facebook tersebut, terlihat bahwa kebanyakan responden, yaitu sebanyak 37 orang atau 68.52% memiliki motivasi mengakses Facebook yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan mereka akan mengakses media sosial seperti Facebook ialah sebagai media yang nyaman untuk berkomunikasi dan juga untuk mencari informasi yang sedang marak diperbincangkan. Kondisi demikian sesuai dengan tujuan promosi agrowisata Kebun Pasirmukti yang menjadikan Facebook sebagai media promosi untuk tetap berkomunikasi baik dengan pengunjung yang telah berkunjung agar dapat mempertahankan kunjungannya selain itu juga dapat memberikan informasi paket-paket wisata terbaru kepada pengunjung atau fans.

Intensitas Mengakses Facebook

Intensitas mengakses Facebook dari responden juga turut menentukan efektifitas promosi yang dilakukan oleh perusahaan KWP itu sendiri. Betapa kiat atau gencarnya perusahaan agrowisata KWP dalam melakukan promosi namun apabila responden atau fans dari fanpage tidak membuka akun Facebook miliknya maka fans tersebut tidak pernah terpapar oleh promosi yang dilakukan pelaku usaha. Sehingga keberhasilan suatu promosi yang dilakukan pelaku usaha dalam hal ini agrowisata KWP salah satunya ditentukan dengan seringnya fans dalam

39 membuka atau mengakses akun Facebooknya maka efektivitas media sosial sebagai media promosi akan tercipta. Dengan kata lain, semakin intens fans mengakses Facebooknya maka semakin sering ia akan terpapar promosi.

Penelitian ini dilakukan untuk mengukur efektivitas promosi agrowisata KWP melalui media sosial Facebook yang diukur menggunakan tiga variabel, meliputi tingkat keseringan responden atau fans dalam meng-update status, comment status dan meng-upload foto ke akun Facebook miliknya. Semakin sering atau intensnya seorang fans dari fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” dalam membuka atau mengakses akun Facebooknya maka ada kemungkinan besar responden tersebut melihat atau terdedah oleh aktivitas promosi yang hadir pada beranda atau home Facebook miliknya. Aktivitas promosi agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti” melalui fanpage Facebook yang dilakukan oleh seorang admin ditunjukkan dengan mem-posting foto-foto kegiatan pengunjung yang berada dilokasi dengan dilengkapi caption berisi informasi dari foto tersebut, lalu aktivitas membalas comment dari calon pengunjung di akun fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” dalam upaya merubah sikap konsumen ataupun pengunjung sampai dengan terjadinya pembelian produk jasa wisata. Berikut ini adalah Tabel 3 yang menyajikan data jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan intensitas mengakses Facebook yang dilakukannya.

Tabel 3 Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan intensitas mengakses Facebook Intensitas Mengakses Facebook Penilaian Responden Rendah Sedang Tinggi % N % N %

Intensitas Update Status 11.11 25 46.30 23 42.60 Intensitas Comment Status 3.70 27 50.00 25 46.30

Intensitas Upload Foto 3.70 21 38.89 31 57.41

Berdasarkan Tabel 3, intensitas mengakses Facebook yang ditunjukkan dengan intensnya responden dalam melakukan update dan comment status tergolong cukup intens. Hal tersebut dibuktikan dengan sebanyak 25 responden (46%) pada variabel intensitas update status dan sebanyak 27 responden (50%) pada variabel intensitas comment status menilai kuesioner online dengan hasil yang tergolong sedang. Intensitas update dan comment status dari responden ini dapat menjadi penilaian bagi admin selaku pemasar untuk mengetahui sampai dimana responden atau para fans akun fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” akan melihat dan atau merespon postingan admin. Hasil penilaian responden dari kedua variabel tersebut didukung oleh informasi dari pemasar yang sekaligus menjadi informan pada penelitian ini. Menurut informan, respon yang diberikan para fans dari akun fanpage saat ini sudah tergolong lumayan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

40

“...admin Facebook yang sebelum saya memang jarang bahkan hampir tidak pernah update apapun. Tapi semenjak adminnya saya yang pegang, saya usahain ketika sedang memandu pengunjung saya abadikan dalam bentuk foto lalu saya share ke akun fanpage KWP supaya akunnya tetap terkesan aktif oleh fans. Semenjak itulah lumayan tuh yang komenin dengan tanggapan yang bagus juga nanya-nanya itu apa dan sebagainya...” (RL, admin fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti”)

Variabel berikutnya, yaitu intensitas upload foto dari responden yang termasuk kategori tinggi. Berdasarkan variabel intensitas upload foto, sebanyak 31 responden (57%) menilai bahwa responden membuka atau mengakses akun Facebook miliknya ketika akan mengunggah/upload foto. Hal ini juga dikemukakan oleh Diamond (2015) yang menyatakan bahwa pengguna Facebook suka mengeposkan foto-foto. Lebih lanjut Diamond (2015) menerangkan bahwa setiap harinya 300 juta foto diunggah ke Facebook. Variabel intensitas upload foto merupakan hal yang paling sering dilakukan responden dalam penelitian ini ketika akan membuka akun Facebooknya dibandingkan dengan rutinnya responden dalam memperbaharui status dan menambahkan komentar. Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 3 tersebut, terlihat bahwa intensitas mengakses Facebook dari responden akun fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” tergolong sedang pada variabel intensitas update status dan comment status, namun tergolong tinggi pada variabel intensitas upload foto.

Intensitas Update Status

Intensitas update status merupakan salah satu bagian dari intensitas mengakses Facebook yang dilihat dari sisi responden untuk menilai keberhasilan suatu promosi yang dilakukan pelaku usaha dalam melakukan promosi melalui Facebook. Intensitas update status mencakup intensitas responden (fans) dalam mem-posting status, link, video, dan juga memberikan like/tanda suka pada status teman. Pengukuran intensitas update status dilihat melalui beberapa indikator, seperti waktu dalam meng-update status, intensitas memperbaharui status yang berjenis link dan video yang kemudian muncul di timeline friends, intensitas memperbaharui status dengan motif tertentu dan intensitas memberi tanda like pada status teman. Pada indikator waktu dalam mem-posting status dibagi menjadi dua waktu, yaitu meng-update status pada saat momen yang sedang dialami atau dirasakan fans dan juga ketika fans berkunjung ke suatu tempat baru. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kecenderungan waktu responden (fans) dalam melihat atau merespon aktivitas promosi (postingan) yang dilakukan admin fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” melalui Facebook. Data jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator intensitas update status dapat dilihat pada Tabel 4.

Menurut penjelasan sebelumnya intensitas update status tergolong sedang diukur melalui beberapa indikator. Indikator pertama yaitu waktu dalam meng- update status. Pada kedua kategori waktu tersebut, intensitas meng-update status dinilai responden paling tinggi, yaitu pada saat momen yang dialami/dirasakan

41 dengan jumlah sebanyak 13 responden (24%). Intensitas penilaian responden atau fans dari fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” berdasarkan waktu tidak memiliki perbedaan yang besar dan signifikan. Dari hasil pada tabel frekuensi tersebut terlihat responden dalam penelitian ini jarang meng-update status di Facebook ketika berkunjung ke suatu tempat baru maupun pada saat momen yang dialami atau dirasakan sehingga tergolong dalam kategori sedang

Tabel 4 Jumlah dan persentase penilaian responden atau fans dari akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” berdasarkan indikator intensitas update status

Indikator Jarang Sering

N % N %

Fans meng-update status ketika sedang berkunjung ke suatu tempat baru

33 61 12 22

Fans meng-update status pada saat momen yang dialami/dirasakan

34 63 13 24

Fans meng-update status yang berisi link suatu informasi untuk dibagikan ke orang lain

24 44 17 31

Fans meng-update status yang berisi video untuk dibagikan ke orang lain

30 55 4 7

Fans meng-update status untuk berinteraksi dengan teman

32 59 17 31

Fans memberi tanda like pada status teman 16 29 37 68 Kedua, yaitu indikator intensitas update status yang berjenis link dan video yang kemudian muncul di timeline friends. Pada kedua kategori ini (status berjenis link dan atau video), intensitas atau tingkat keseringan meng-update status yang dinilai tinggi oleh responden, yaitu pada meng-update status berjenis link dengan jumlah sebanyak 17 responden (31%).

Indikator selanjutnya yaitu fans meng-update status untuk berinteraksi dengan teman. Sebanyak 32 responden (59%) pada indikator ini menilai bahwa mereka jarang meng-update atau memperbaharui status Facebooknya dengan maksud untuk berinteraksi dengan teman. Sementara sebanyak 17 responden (31%) menjawab sering meng-update atau memperbaharui status dengan tujuan untuk berinteraksi dengan teman.

Indikator terakhir untuk mengukur variabel intensitas update status dari responden yaitu fans memberi tanda like pada status teman. Sebanyak 37 responden (68%) pada indikator ini menilai bahwa mereka sering memberi tanda like atau menyukai status yang di-update oleh teman Facebooknya.

Intensitas Comment Status

Intensitas comment status merupakan bagian dari intensitas mengakses Facebook yang dilihat dari sisi responden untuk menilai keberhasilan suatu promosi yang dilakukan pelaku usaha dalam melakukan promosi melalui

42

Facebook. Intensitas comment status berbeda halnya dengan melakukan update status, melakukan comment status artinya memberi tanggapan atau merespon postingan/status/komentar dari sesama pengguna Facebook yang telah terdaftar menjadi teman. Intensitas comment status mencakup intensitas responden (fans) dalam mengomentari status teman, akun belanja online shop, dan fanpage, serta membalas komentar dan juga memberikan like/tanda suka pada comment teman. Adapun secara lebih rinci jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator intensitas comment status dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5 Jumlah dan persentase penilaian responden atau fans dari akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” berdasarkan indikator intensitas comment status

Indikator Jarang Sering

N % N %

Fans mengomentari status teman yang hadir atau muncul di Home Facebook

38 70 13 24

Fans membalas komentar dari teman yang masuk ke notifikasi

22 41 31 57

Fans mengomentari status dari suatu akun belanja seperti online shop

23 43 3 6

Fans mengomentari postingan dari suatu fanpage

33 61 7 13

Fans memberi tanda like pada comment teman 19 35 33 61 Fans mengomentari status teman yang di-tag

kepadanya

31 57 22 41

Intensitas comment status dapat diukur oleh beberapa indikator. Indikator pertama yaitu mengomentari status atau postingan suatu akun seperti teman/friends, akun belanja/online shop, dan fanpage. Pada ketiga kategori komentar jenis akun tersebut, intensitas comment status/postingan yang dinilai responden paling sering atau tinggi, yaitu pada indikator mengomentari status teman yang hadir atau muncul di home Facebook dengan jumlah sebanyak 13 responden (24%). Intensitas penilaian responden atau fans dari fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” berdasarkan komentar jenis akun tidak memiliki perbedaan yang besar dan signifikan terutama yang berkaitan halnya dengan mengomentari suatu akun fanpage yang telah disukai atau di-like fans. Hal tersebut dapat menjadi penilaian bagi pihak KWP untuk mengetahui tingkat keseringan atau respons dari fans tertarik untuk mengomentari status ataupun postingan dari suatu fanpage seperti fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti”.

Pada indikator kedua, yaitu merespon komentar teman baik yang masuk ke notifikasi pribadi maupun yang di-tag kepada diri responden serta memberi tanda like pada komentar teman yang menurut responden menarik. Menurut 31 responden (57%) yang menjawab bahwa membalas komentar dari teman yang masuk ke notifikasi dan 33 responden (61%) yang menjawab bahwa memberi tanda like pada comment teman termasuk sering. Hal ini dapat terjadi karena

43 memang fungsi dari media sosial itu sendiri adalah untuk media berkomunikasi. Hal tersebut didukung oleh pendapat Singgih yang dikutip Oktaviani (2014) bahwa komunikasi yang lazim terjadi pada jejaring sosial seperti Facebook, adalah melalui pemberian komentar. Lebih lanjut Oktaviani (2014) menambahkan, pengguna Facebook dapat memberikan status dan pengguna lain yang sudah terdaftar sebagai teman dari pengguna itu dapat memberi komentar.

Intensitas Upload Foto

Intensitas upload foto merupakan bagian dari intensitas mengakses Facebook yang dilihat dari sisi responden untuk dapat menilai keberhasilan suatu promosi yang dilakukan pelaku usaha dalam melakukan promosi melalui Facebook. Intensitas upload foto dari responden ini diukur menggunakan beberapa indikator berdasarkan waktu responden meng-upload foto diantaranya adalah responden upload foto ketika ingin mengganti foto profil Facebook, responden upload foto ketika mengunjungi suatu tempat yang baru, dan responden upload foto ketika di waktu senggang. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kecenderungan waktu responden (fans) dalam meng-upload foto dan membuka beranda Facebooknya sehingga responden dapat terdedah oleh aktivitas promosi (postingan) yang dilakukan admin fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” melalui Facebook. Hasil penilaian terkait intensitas upload foto responden (fans) dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6 Jumlah dan persentase penilaian responden atau fans dari akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” berdasarkan indikator intensitas upload foto

Indikator Jarang Sering

N % N %

Fans meng-upload foto ketika ingin mengganti foto profil Facebook

28 52 24 44

Fans meng-upload foto ketika mengunjungi suatu tempat baru

25 46 25 46

Fans meng-upload foto ketika di waktu senggang

30 56 16 30

Menurut penjelasan sebelumnya intensitas upload foto termasuk kategori tinggi diukur melalui beberapa indikator seperti yang dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah dan persentase responden yang menilai terhadap intensitas meng-upload foto ke Facebook pada saat mengunjungi suatu tempat baru sama, yaitu masing-masing sebanyak 25 responden (46%). Sementara itu, responden lain pun menilai bahwa waktu yang sering mereka lakukan ketika akan meng-upload foto ke Facebook adalah pada saat ingin mengganti foto profil

Dokumen terkait