• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Kebun Wisata Pasirmukti atau yang biasa disingkat KWP merupakan salah satu perusahaan jasa wisata yang bergerak di bidang pertanian atau lebih dikenal dengan sebutan agrowisata. Lokasi Kebun Wisata Pasirmukti beralamat di Jl. Raya Tajur Pasirmukti Km.4 Citeureup, Bogor. Akses terdekat untuk mencapai lokasi Kebun Wisata Pasirmukti dari Bogor atau Jakarta yaitu melalui jalan tol Jagorawi dengan waktu tempuh sekitar 60 menit. Kondisi jalan untuk menuju KWP yaitu tanah berbatu dengan polusi udara yang ditimbulkan dari kendaraan truk-truk besar dari dan menuju pabrik semen seperti Holcim Indocement dan pabrik-pabrik pasir kecil lainnya. KWP juga memiliki kantor di Jakarta yang beralamat di Jl. S. Iskandarmuda 2A Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti ini mulai dikomersialkan pada tahun 2003 dan juga telah berbadan hukum di bawah PT Kebun Pasirmukti. Sebelumnya pada tahun 1985, lewat uji coba tanam aneka tanaman, antara lain cengkeh, bunga anggrek, tanaman hias dan buah-buahan di atas tanah seluas 5 Ha ini diketahui tanah tersebut memiliki kondisi lahan berbatu dan tidak produktif. Tanah seluas 5 Ha tersebut dijadikan “kebun hobi” yang dinikmati oleh keluarga dan kerabat saja, pasalnya sang pemilik yaitu Ny. Emily Turangan Senduk yang memiliki latarbelakang pendidikan di Fakultas Pertanian UGM, sangat cinta akan tanaman sehingga memiliki hobi berkebun dan menanam tanaman anggrek sejak tahun 1979. Lahan yang awalnya tidak produktif tersebut secara bertahap dapat dihijaukan dengan cara menjaga pelestarian sumber daya alam, fungsi lingkungan hidup, memelihara tata air dengan membuat kolam-kolam tadah air hujan sehingga lahan yang gersang dapat diperbaiki menjadi lahan yang cukup produktif. Pada akhirnya, “kebun hobi” yang dikelola secara baik membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar kebun. Namun, karena krisis perekonomian yang terjadi pada tahun 1997/1998 dan fakta bahwa pertanian Indonesia tidak lagi menjadi tulang punggung perekonomian negara membuat Ny. Emily prihatin dan terdorong untuk mengembangkan bisnis kebunnya tersebut menjadi bisnis yang lebih maju. Pada tahun 1995 Ny. Emily turut aktif membentuk sebuah himpunan atau Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI) dan menjabat sebagai bendahara.

Nama “Pasirmukti” pada perusahaan agrowisata tersebut diambil dari nama kelurahan tempat KWP berada. Selain itu juga, nama “Pasirmukti” ini dipilih karena dalam bahasa setempat artinya adalah tanah yang sejahtera. KWP terletak diantara tiga kelurahan yakni kelurahan Tajur, kelurahan Pasirmukti, dan kelurahan Gunungsari.

Logo dari perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti digambarkan dengan sebuah pemandangan yang terdiri dari matahari, pohon dan tulisan “Kebun Wisata Pasirmukti”. Bagi orang awam logo tersebut tampak hanya seperti sebuah pohon, namun pohon tersebut merupakan tanaman buah Lemong Cui atau lebih dikenal dengan buah Jeruk Kasturi yang juga menjadi maskot dari KWP itu sendiri. Logo tersebut ingin menekankan bahwa tanaman Lemong Cui (dimana dalam bahasa Minahasa tempat Ny. Emily berasal) atau Jeruk Kasturi adalah tanaman andalan

31 yang dapat tumbuh di tanah yang kurang subur seperti di Pasirmukti dan tidak membutuhkan perawatan yang sulit serta banyak menghasilkan buah dan juga bunganya yang harum. Tanaman Lemong Cui ditetapkan sebagai maskot KWP pada tahun 2005 dan kini telah menghasilkan industri rumah tangga berupa sirup dan selai Lemong Cui yang dapat dibeli pengunjung di gerai souvenir khas Kebun Wisata Pasirmukti yang bernama Lobi-Lobi. Sirup Lemong Cui memiliki rasa yang asam manis sekaligus menyegarkan yang merupakan minuman selamat datang bagi pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti.

Gambar 3 Logo perusahaan agrowisata “KWP”

Pengunjung yang datang ke KWP mulai dari anak-anak TK sampai Lansia. Oleh sebab itu, Kebun Wisata Pasirmukti menawarkan beragam paket wisata yang disesuaikan dengan umur pengunjung. Paket wisata andalan yang juga menjadi Trademark perusahaan ini adalah paket edukatif Agropintar yang dikemas untuk segala usia dimulai usia Paud/TK, SD Kelas 1-6, SMP dan SMA, serta untuk Umum bahkan juga untuk pengunjung yang berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dirancang secara menarik dan tentunya menyenangkan sekaligus mencerdaskan pengetahuan pengunjung akan pertanian. Memang awalnya pada tahun 2008 KWP mengemas Agropintar untuk anak-anak berkebutuhan khusus antara lain tuna grahita, tuna netra, tuna rungu, tuna daksa dan autis namun seiring berjalannya waktu paket Agropintar mulai dirasakan segala usia dan kondisi. Harga paket edukatif Agropintar dikenakan tarif Rp 95.000,00/orang dan diikuti minimal 20 orang. Harga tersebut dapat berubah setiap waktu.

Kebun Wisata Pasirmukti dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya sarana dan prasarana umum yang diadakan secara bertahap. Antara lain dibangunnya pondok-pondok penginapan berarsitektur Minahasa, saung-saung pertemuan, restoran, musholla, toilet umum, tempat parkir, tempat penjualan souvenir, dan dibangun juga sarana rekreasi “back to nature” seperti kolam lumpur, arena perkemahan, kolam pancing, lahan bermain anak. Pada tahun 2010, KWP memperoleh penghargaan Citra Pesona Wisata (CIPTA AWARD) 2010 dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yang diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir Jero Wacik, SE. Penghargaan ini baru pertama kali diadakan oleh pemerintah RI dan khusus dianugerahkan pada pengelolaan daya tarik wisata yang peduli pada upaya pelestarian lingkungan. Penghargaan CIPTA AWARD ini diikuti oleh 89 pelaku obyek wisata dari 15 provinsi, dan KWP berhasil meraih juara 3 dari kelompok BUMN, BUMD, dan BUM Swasta.

32

Media Promosi Kebun Wisata Pasirmukti

Pengembangan usaha Kebun Wisata Pasirmukti tidak terlepas dari peran promosi. Sejak usaha agrowisata ini mulai dikomersialkan, pemilik sudah menggunakan berbagai macam media promosi untuk menarik para wisatawan. Media promosi yang awalnya digunakan untuk memelihara komunikasi dengan wisatawan adalah dengan menerbitkan newsletter triwulan bernama “Jendela Kebun”, sedangkan untuk menjangkau wisatawan, media promosi yang diandalkan yaitu media sosial melalui internet. Facebook adalah media sosial yang digunakan sebagai media promosi dan sampai saat ini masih menjadi media utama yang digunakan dalam mempromosikan agrowisata KWP. Selain melalui Facebook, media sosial lain yang digunakan adalah melalui Website, Twitter dan Instagram. Media tersebut juga terhubung pada Facebook sehingga fans dari fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” dapat terus mendapatkan informasi mengenai agrowisata tersebut.

Akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” telah digunakan sejak awal tahun 2009. Saat ini, terhitung sampai dengan bulan April 2015 fans yang telah me-liked atau menyukai fanpage Facebook“Kebun Wisata Pasirmukti” berjumlah 1.459 akun dan jumlah visits atau kunjungan sebanyak 1.684 kali kunjungan. Berikut Gambar 4 tampilan fanpage dengan jumlah like dan visits sampai pada bulan April 2015.

Gambar 4 Tampilan fanpageFacebook“Kebun Wisata Pasirmukti” sampai bulan April 2015

Fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” dioperasikan seorang admin, yaitu oleh seorang Manager Diklat dan Litbang KWP. Isi timeline pada fanpage tersebut adalah informasi seputar kegiatan berkebun, penawaran paket wisata hingga fasilitas seperti ruang pertemuan kepada fans sehingga membantu

33 para fans untuk lebih mengenal agrowisata Kebun Pasirmukti. Adapun Gambar 5 merupakan salah satu contoh “status”promosi yang di-posting oleh akun “Kebun Wisata Pasirmukti”.

Gambar 5 Contoh status promosi pada “Kebun Wisata Pasirmukti” Pada bagian about – page info “Kebun Wisata Pasirmukti” tertulis profil singkat yang berisi alamat lengkap lokasi obyek wisata, visi dan misi, produk yang ditawarkan, serta kontak yang dapat dihubungi oleh calon pengunjung atau wisatawan jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut atau ingin melakukan pemesanan yang dapat dilihat pada Gambar 6.

34

KARAKTERISTIK PENGGUNA FACEBOOK (FANS),

Dokumen terkait