• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROMOSI KEBUN WISATA PASIRMUKTI MELALUI FACEBOOK

Hubungan Karakteristik Responden (fans) dengan Efektivitas Promosi Karakteristik responden yang merupakan fans dari akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” terdiri atas enam variabel diantaranya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan tingkat motivasi. Keenam variabel dari karakteristik fans tersebut dibagi menjadi dua golongan yaitu variabel dengan pengukuran nominal dan variabel dengan pengukuran ordinal. Variabel dengan pengukuran nominal yaitu jenis kelamin dan jenis pekerjaan yang kemudian datanya diolah dengan menggunakan chi-square untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin dan jenis pekerjaan terhadap efektivitas promosi melalui Facebook.

Sementara itu, keempat variabel lainnya yaitu usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat motivasi termasuk jenis data yang diukur dengan skala ordinal atau skala yang menyatakan perbedaan jumlah dan tingkatannya. Hal tersebut dilakukan untuk melihat korelasi atau hubungannya dengan efektivitas promosi yang terdiri atas empat tahap AIDA. Nilai koefisiensi korelasi dan signifikansi dari hasil korelasi Rank Spearman pada variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat motivasi dengan efektivitas promosi yang menggunakan tahapan AIDA dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara karakteristik fans dengan efektivitas promosi (AIDA)

Karakteristik fans Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi Usia Attention -0.008 0.955 Interest 0.123 0.375 Desire 0.260 0.058 Action 0.195 0.157 Tingkat Pendidikan Attention -0.052 0.706 Interest -0.022 0.873 Desire 0.135 0.329 Action -0.064 0.644 Tingkat Pendapatan Attention 0.201 0.145 Interest 0.193 0.183 Desire 0.006 0.971 Action -0.050 0.795

57 Tingkat Motivasi Attention

Interest Desire Action 0.044 -0.056 0.055 -0.139 0.750 0.689 0.693 0.317 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Rank Spearman pada SPSS, untuk variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan maupun tingkat motivasi mengakses Facebook hasilnya menyatakan bahwa, tidak memiliki hubungan (tidak berkorelasi) yang nyata dan signifikan terhadap efektivitas promosi agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti” melalui fanpage Facebook. Hal tersebut menggambarkan bahwa usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat motivasi mengakses Facebook dari responden (fans) tidak menentukan tingginya efektivitas promosi agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti” melalui Facebook. Sehingga hipotesis uji antar variabel (variabel X terhadap variabel Y) ditolak.

Sama halnya dengan keempat variabel lainnya, pada uji perbedaan jenis kelamin dan perbedaan jenis pekerjaan juga tidak memiliki hubungan yang nyata dengan efektivitas promosi. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansinya menunjukkan angka yang lebih besar dari α (0.05). Tabel 16 menyajikan nilai koefisiensi Chi-Square dan signifikasi antara jenis kelamin dan jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi (AIDA).

Tabel 16 Nilai koefisiensi Chi-Square dan signifikasi antara jenis kelamin dan jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi (AIDA)

Karakteristik Fans Efektivitas Promosi

Koefisien Korelasi Chi-

square Signifikansi

Jenis Kelamin Attention 0.096 0.953

Interest 0.556 0.907

Desire 0.195 0.978

Action 0.625 0.891

Jenis Pekerjaan Attention 5.310 0.724

Interest 19.607 0.075

Desire 24.299 0.019

Action 15.713 0.205

Penggunaan Rank Spearman dan Chi-Square dengan α sebesar 0.05 menghasilkan data dengan nilai dan koefisien korelasi yang tidak berhubungan nyata. Oleh sebab itu, karakteristik fans selaku responden yang terdiri atas usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat motivasi, perbedaan jenis kelamin dan jenis pekerjaan tidak memiliki hubungan yang nyata terhadap efektivitas promosi jasa melalui keempat tahapan pada AIDA (attention, interest, desire, action). Atau dengan kata lain karakteristik responden sebagai pengguna

58

Facebook tidak menggambarkan keefektivitasan promosi yang dilakukan agrowisata KWP melalui media sosial Facebook.

Hubungan Intensitas Mengakses Facebook Responden (fans) dengan Efektivitas Promosi

Hubungan intensitas mengakses Facebook dari fans dengan efektivitas promosi adalah hubungan intensitas update status, intensitas comment status dan intensitas upload foto yang dilakukan oleh diri fans akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” dalam mengakses atau membuka akun Facebook miliknya sehari-hari dengan efektivitas promosi yang dilihat dari tahapan attention, interest, desire dan action. Dengan kata lain, setiap pengguna Facebook atau fans suatu fanpage tentu memiliki intensitas yang berbeda dalam mengakses media sosial Facebook untuk mencari sebuah produk barang dan jasa. Ketiga variabel dari intensitas mengakses Facebook diukur dengan menggunakan skala ordinal dan diolah dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk melihat hubungan antar variabel X (intensitas update status, intensitas comment status dan intensitas upload foto) dengan variabel Y, yaitu efektivitas promosi melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire dan action). Berikut akan dipaparkan lebih lanjut mengenai hubungan antar variabel dari intensitas mengakses Facebook responden.

Hubungan Intensitas Update Status dengan Efektivitas Promosi

Intensitas update status atau tingkat keseringan responden dalam memperbaharui status atau kronologinya juga turut menentukan efektivitas promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha. Betapa kiat atau gencarnya perusahaan agrowisata KWP dalam melakukan promosi namun apabila responden atau fans dari fanpage tidak membuka akun Facebook miliknya maka fans tersebut tidak pernah terdedah oleh promosi yang dilakukan pelaku usaha seperti “Kebun Wisata Pasirmukti”. Dengan kata lain, efektif atau tidaknya aktivitas promosi pelaku usaha juga ditentukan salah satunya dengan intensitas responden dalam update status sehingga fans terdedah atau terpapar oleh promosi yang dilakukan melalui Facebook. Hubungan intensitas update status dengan efektivitas promosi yang dilihat dari attention, interest, desire dan action dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikansi antara intensitas mengakses Facebook dengan efektivitas promosi (AIDA)

Intensitas Mengakses

Facebook

(X)

Efektivitas Promosi (Y)

Attention Interest Desire Action

Koef Sig Koef Sig Koef Sig Koef Sig

Intensitas

Update

Status

59 Intensitas Comment Status 0.168 0.224* 0.025 0.856 0.034 0.809 -0.009 0.946 Intensitas Upload Foto 0.275 0.044* 0.108 0.439 0.101 0.469 0.081 0.561 Keterangan :

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Antara variabel intensitas update status dengan tahap attention terlihat memiliki hubungan yang signifikan karena nilai signifikansinya menunjukkan lebih kecil dari α (0.05) yakni 0.017. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas update status berhubungan dengan tahap attention. Salah satu indikator untuk mengukur intensitas update status adalah fans memberi tanda like pada status teman yang dapat dilihat pada Tabel 4. Sebagian fans (68%) menjawab sering memberi tanda like pada status teman yang hadir pada home atau beranda Facebooknya sehingga fans mengetahui atau menyadari aktivitas promosi yang dilakukan admin fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti”. Hal tersebut didukung oleh pendapat Diamond (2015) yang menyatakan bahwa, jika pengguna Facebookmelihat banyak orang memberikan tanda “sukai” (like) untuk laman bisnis (fanpage), maka hal tersebut dapat memperkuat ketertarikan awal mereka untuk memberikan perhatian terhadap laman bisnis (fanpage) tersebut. Penilaian responden pada indikator tersebut berkaitan juga dengan indikator perhatian fans terhadap status atau postingan admin (Tabel 11) yang menilai cukup intens (61%). Selanjutnya pada tahap interest, desire dan action tidak menunjukkan korelasi. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa intensitas atau tingkat keseringan responden dalam mengakses Facebook terutama dalam memperbaharui status di Facebook hanya mampu menarik perhatian fans dan signifikan pada selang kepercayaan 95% namun tidak dapat meningkatkan ketertarikan, membangkitkan keinginan untuk membeli hingga sampai dengan membeli.

Hubungan Intensitas Comment Status dengan Efektivitas Promosi Pelaku usaha sebagai pengirim pesan promosi melalui Facebook bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan bahasa dan tampilan semenarik mungkin agar dapat memicu khalayak, yaitu dengan adanya respon atau umpan balik. Agar dapat memicu respon khalayak tersebut, admin fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” dapat melakukan posting baik status/kronologi ataupun foto yang dilengkapi caption. Khalayak atau fans yang terdedah oleh postingan admin tersebut dapat dipastikan telah membuka dan menerima notifikasi atau pemberitahuan yang secara otomatis masuk ke akun Facebooknya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, betapa kiat atau gencarnya seorang admin dalam promosi produk melalui Facebook namun apabila responden atau fans tidak pernah memberi komentar atau bertanya terhadap postingan admin maka komunikasi yang terjalin tidak berlangsung dua arah.

Salah satu pengukuran terhadap efektivitas promosi melalui fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” adalah intensitas fans selaku responden dalam comment status Facebooknya. Comment status berarti memberi tanggapan atau

60

merespon postingan/status/komentar dari sesama pengguna Facebook yang telah terdaftar menjadi teman. Semakin sering fans menambahkan komentar terhadap postingan teman atau fanpage pada homeFacebook besar kemungkinan fans akan tertarik dengan produk yang dipromosikan. Hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 17.

Berdasarkan pada Tabel 17, hasil penelitian melalui uji korelasi Rank Spearman antara intensitas comment status dengan efektivitas promosi (AIDA) menunjukkan bahwa tidak memiliki hubungan yang signifikan. Artinya, tidak ada perbedaan tingkat intensitas comment status dari responden atau fans terhadap kinerja atau efektivitas promosi yang dihasilkan “Kebun Wisata Pasirmukti”.

Hubungan Intensitas Upload Foto dengan Efektivitas Promosi

Intensitas upload foto atau tingkat keseringan responden dalam mengunggah foto ke akun Facebook miliknya turut menentukan efektivitas promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha. Hal tersebut dikarenakan, ketika seorang fans mengunggah foto ke akun Facebook miliknya otomatis fans tersebut akan melihat foto yang diposkan tampil di halaman depan atau beranda Facebooknya, hal inilah yang memungkinkan fans akan melihat-lihat posting- posting teman Facebooknya yang hadir di beranda tersebut termasuk posting dari admin fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti”. Dengan kata lain, efektif atau tidaknya aktivitas promosi pelaku usaha juga ditentukan salah satunya dengan intensitas responden dalam upload foto sehingga fans terdedah atau terpapar oleh promosi yang dilakukan melalui Facebook. Hubungan intensitas upload foto dengan efektivitas promosi yang dilihat dari attention, interest, desire dan action dapat dilihat pada Tabel 17

Berdasarkan pada Tabel 17, intensitas upload foto memiliki hubungan yang cukup kuat dan signifikan pada tahap attention saja, hal tersebut dikarenakan nilai signifikansinya menunjukkan lebih kecil dari α (0.05) yakni 0.044. Salah satu indikator untuk mengukur intensitas upload foto adalah fans meng-upload foto ketika mengunjungi suatu tempat yang baru dan dapat dilihat pada Tabel 6. Sebagian fans (46%) menjawab sering meng-upload foto ke beranda atau home Facebook ketika berkunjung ke suatu tempat baru. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kecenderungan waktu responden (fans) dalam meng-upload foto dan melihat-lihat beranda Facebooknya sehingga memungkinkan responden dapat terdedah oleh aktivitas promosi (posting foto) yang dilakukan admin fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” melalui Facebook. Berdasarkan penjelasan sebelumnya juga telah dijelaskan bahwa sebanyak 31 responden (57%) menilai bahwa, responden membuka atau mengakses akun Facebook miliknya ketika akan mengunggah/upload foto (lihat Tabel 6). Hasil penelitian pada variabel intensitas upload foto ini didukung oleh pendapat Diamond (2015) yang menyatakan bahwa, pengguna Facebook suka mengeposkan foto-foto dan setiap harinya 300 juta foto diunggah ke Facebook. Selanjutnya, intensitas upload foto yang dilakukan oleh responden atau fans tidak menunjukkan korelasi dengan tahap interest, desire dan action. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa intensitas atau tingkat keseringan responden dalam mengakses Facebook terutama dalam meng- upload foto ke Facebook hanya mampu menarik perhatian fans dan signifikan pada selang kepercayaan 95% namun tidak dapat meningkatkan ketertarikan,

61 membangkitkan keinginan untuk membeli hingga sampai dengan tindakan membeli.

Hubungan Antara Aspek-Aspek Pesan dengan Efektivitas Promosi “Kebun Wisata Pasirmukti” Melalui Facebook

Hubungan antara aspek-aspek pesan dengan efektivitas promosi adalah hubungan daya tarik pesan dan gaya pesan yang digunakan admin dalam menyebarkan informasi mengenai produk jasa “Kebun Wisata Pasirmukti” dengan efektivitas promosi yang dilihat dari tahapan attention, interest, desire dan action. Kedua variabel dari aspek-aspek pesan ini lalu diukur dengan menggunakan skala ordinal dan diolah dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk melihat hubungan antar variabel X (daya tarik pesan dan gaya pesan) dengan variabel Y, yaitu efektivitas promosi melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire dan action).Setelah dilakukan pengujian, terlihat bahwa variabel daya tarik pesan dan gaya pesan dalam penyampaian promosi efektif dalam melakukan promosi karena mencapai tahap action (tindakan pembelian). Berikut akan dipaparkan secara lebih rinci.

Hubungan Antara Daya Tarik Pesan dengan Efektivitas Promosi

Karakter yang melekat pada komunikasi bisnis adalah sifatnya yang cenderung persuasif. Komunikator harus benar-benar merancang pesan yang disampaikan agar menjadi pesan persuasif yang mampu memengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang lain (Kusumastuti 2009). Para ahli dalam bidangnya juga berpendapat yang sama. Menurut Kennedy dan Soemanegara seperti dikutip oleh Kusumastuti (2009) aplikasi dari komunikasi pemasaran suatu produk perusahaan sangat dipengaruhi oleh salah satunya daya tarik pesan sehingga pada hasil penelitian sebelumnya, yaitu Wurinanda (2015) menyatakan bahwa peningkatan daya tarik pesan yang dilakukan oleh pelaku usaha melalui media sosial Twitter akan membuat responden sampai pada tahap action (tindakan).

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Shimp (2003) bahwa untuk mengukur efektivitas internet dapat dilihat dari frekuensi kunjungan pelanggan terhadap akun media sosial produk, frekuensi pesan dan feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan, serta jalan yang ditempuh untuk mencapai situs-situs media tertentu. Terlihat dalam Tabel 18, daya tarik pesan berhubungan dengan tiga aspek dari efektivitas promosi yang terdiri dari attention, interest, dan action. Hubungan kedua variabel tersebut disajikan dalam bentuk Tabel 18.

62

Tabel 18 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikansi antara keterdedahan Facebook dengan efektivitas promosi (AIDA)

Aspek- Aspek Pesan

(X)

Efektivitas Promosi (Y)

Attention Interest Desire Action

Koef Sig Koef Sig Koef Sig Koef Sig Daya Tarik

Pesan

0.388 0.004** 0.455 0.001** 0.217 0.174* 0.379 0.039* Gaya Pesan 0.302 0.027** 0.449 0.001** 0.362 0.020* 0.364 0.048*

Keterangan :

** Signifikan pada selang kepercayaan 99% * Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Berdasarkan data hasil jawaban kuisioner responden yang diolah, daya tarik pesan dengan attention memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek attention. Hal ini ditandai dengan logo, username, profile picture, cover photo, status dan kualitas foto beserta caption yang di-post di fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” yang menarik perhatian responden dan menyadarkan responden akan keberadaan fanpage tersebut. Hubungan daya tarik pesan dengan attention ini memiliki nilai koefisien korelasi yang besar yaitu 0.388 dengan signifikansi 0.004 yang menunjukkan hubungan kedua variabel kuat dan sangat signifikan atau ditandai tanda (**). Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa iklan melalui online menjadi sangat penting untuk hal desain atau tampilan fanpage itu sendiri. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Siregar (2012) yang menyatakan bahwa daya tarik pesan sangat berpengaruh menarik perhatian konsumen untuk melihat dan mengetahui lebih jauh tentang suatu produk yang ditawarkan. Berikut salah satu

screenshot posting dari fans kepada fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” yang menunjukkan bukti kesadaran fans (attention) tentang keberadaan fanpage dengan

kalimat, “pasir mukti bole saya gabung” atau dapat dilihat secara jelas pada

Gambar 8.

63

Hubungan antara daya tarik pesan dengan tahap interest memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah atau ditandai tanda (**). Ketertarikan calon responden pada timeline fanpage akan meningkat seiring dengan intensitas responden mengakses akun Facebooknya. Pada hubungan daya tarik pesan dengan interest terlihat memiliki nilai koefisiensi korelasi terbesar diantara hubungan dengan tahapan efektivitas lainnya yaitu sebesar 0.455 dengan signifikansi 0.001 yang berarti bahwa penggunaan daya tarik pesan yang di-

posting oleh fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” sangat besar peranannya dalam membuat fans tertarik untuk membuka dan menggali lebih dalam informasi tentang produk jasa “Kebun Wisata Pasirmukti”.

Berikut salah satu screenshot posting dari fans kepada fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti” yang menunjukkan ketertarikannya dengan menanyakan informasi produk jasa seperti kalimat, “dimanakah bila sekolah ingin membawa anak anak menginap?” atau yang dapat dilihat pada Gambar 9. Akan tetapi, daya tarik pesan tidak berhubungan dengan tahap desire sehingga dapat disimpulkan bahwa daya tarik pesan hanya mampu menarik perhatian awal fans dan meningkatkan ketertarikan fans, namun tidak dapat membangkitkan keinginan untuk membeli.

Gambar 9 Salah satu postingan fans pada fanpage“Kebun Wisata Pasirmukti”

Daya tarik pesan juga berhubungan dengan tahap action (tindakan). Salah satu indikator untuk mengukur daya tarik pesan adalah penggunaan foto/gambar dalam status yang di-posting. Admin fanpage “Kebun Wisata Pasirmukti”

menggunakan foto/gambar dalam mempromosikan jasanya tersebut dengan kualitas yang tajam yang dapat dilihat pada Tabel 8, sebanyak 49 responden yang terdedah oleh postingan foto admin fanpage Facebook “Kebun Wisata

Pasirmukti” atau sebesar 90% menilai bahwa kualitas foto yang di-upload tidak Pasirmukti”

64

buram atau high resolution. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan foto sebagai daya tarik pesan promosi dapat membuat fans membeli paket wisata yang ditawarkan “Kebun Wisata Pasirmukti”. Indikator pada aspek-aspek pesan tersebut berhubungan dengan respon fans yang sudah sampai pada tahap action yaitu salah satu tindakan fans yang mem-posting foto saat berada dilokasi wisata di media sosial lain (lihat Tabel 14) yang kemudian digunakan admin sebagai salah satu daya tarik pesan promosinya seperti dalam kalimat, “Hayy @raraaazh terimakasih sudah mampir ke pasirmukti besok datang lagi yaaa” dan dapat dilihat dalam bentuk screenshot dari timeline fanpage“Kebun Wisata Pasirmukti” pada Gambar 10.

Melihat uraian tersebut, diketahui bahwa hipotesis uji kedua variabel dapat diterima. Penyajian gambar, pesan, warna, dan lain sebagainya penting dalam hal promosi melalui online karena dapat mempengaruhi konsumen untuk cenderung membeli produk atau sekedar membuka konten atau mengunjungi fanpage

tersebut. Sehingga, semakin menarik pesan yang dikemas pada fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” maka akan semakin tinggi pula efektivitas promosi yang dihasilkan melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, action).

Gambar 10 Salah satu postingan admin pada fanpage“Kebun Wisata Pasirmukti”

Hubungan Gaya Pesan dengan Efektivitas Promosi

Pengguna Facebook atau fans suatu laman bisnis atau fanpage akan lebih menyukai pesan singkat dan ringan yang tidak terlalu kaku ketika dibaca pada postingan status dalam beranda Facebooknya. Inilah yang menjadi cara atau strategi admin dalam menyampaikan suatu informasi kepada fans selaku penerima pesan. Semakin sederhana, jelas, lengkap dan persuasif informasi yang disampaikan akan semakin menarik perhatian calon konsumen. Terlihat dalam Tabel 18, penggunaan gaya pesan dalam penyampaian informasi berhubungan

65 dengan keempat aspek efektivitas promosi yang terdiri dari attention, interest, desire dan action. Hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 18.

Berdasarkan data hasil jawaban kuisioner responden yang diolah, gaya pesan dengan attention memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek attention atau ditandai dengan tanda (*). Salah satunya dapat diukur dari jawaban responden pada aspek penggunaan kalimat sederhana pada status sebanyak 70% menilai baik, yang selanjutnya berhubungan dengan aspek dari attention yaitu perhatian fans terhadap status sehingga membuat fans atau calon konsumen menyadari keberadaan fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” yang dapat dilihat pada Gambar 11. Nilai koefisiensi korelasi pada hubungan gaya pesan dengan tahap attention yaitu sebesar 0.302 pada selang kepercayaan 95% yang berarti bahwa gaya pesan yang disampaikan admin menentukan besarnya perhatian dari fans sehingga menyadari keberadaan fanpage Facebook“Kebun Wisata Pasirmukti”.

Gambar 11 Salah satu postingan admin yang di-like oleh fans

Hubungan antara gaya pesan dengan interest memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.449 dengan signifikansi 0.001 pada selang kepercayaan 99% yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat, sangat signifikan dan searah dengan aspek-aspek interest atau ditandai dengan tanda (**). Salah satunya dapat diukur dari jawaban responden pada aspek kelengkapan informasi harga paket wisata pada fitur notes yang berhubungan dengan aspek interest yakni ketertarikan fans akan informasi produk yang dapat dibuktikan dengan screenshot Gambar 12. Dengan kata lain, semakin sederhana, padat, jelas dan persuasif status yang di-update dan tampil pada timeline fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti” akan semakin tinggi tingkat ketertarikan fans dalam mencari tahu lebih lanjut mengenai produk yang dipromosikan melalui fanpage“Kebun Wisata Pasirmukti”.

66

Hubungan antara gaya pesan dengan desire memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.362 dengan signifikansi 0.020 (*) yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang kuat, cukup signifikan dan searah. Dapat dikatakan bahwa hubungan antara gaya pesan dengan desire adalah variabel ini memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek desire pada selang kepercayaan 95%. Salah satunya dapat diukur dengan jawaban responden pada aspek kelengkapan informasi paket wisata pada fitur about-page info yang selanjutnya berhubungan dengan aspek desire yakni keinginan fans menanyakan lokasi wisata yang dapat dibuktikan dengan screenshot Gambar 13. Dengan kata lain, semakin sederhana, padat, jelas dan persuasif status yang di-update dan tampil pada timeline fanpageFacebook“Kebun Wisata Pasirmukti” akan semakin tinggi tingkat keinginan fans untuk mencari tahu tentang jasa yang ditawarkan “Kebun Wisata Pasirmukti”.

67

Gambar 13 Salah satu pertanyaan fans kepada timeline fanpage

Hubungan antara gaya pesan dengan action memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.364 dengan signifikansi 0.048 (*) yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang kuat, cukup signifikan dan searah pada selang kepercayaan 95%. Salah satunya dapat diukur dengan jawaban responden yang menilai baik pada aspek penggunaan kalimat persuasif pada status admin yang selanjutnya

Dokumen terkait