• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

3.2 Data dan Sumber Data 3

Data merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian. Atau dengan kata lain sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Moleong (2007: 157) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif memiliki data utama berupa kata-kata atau bahasa sedang data pendukunnya berupa dokumen.

Berdasarkan pendapat Moleong tersebut di atas, maka data dalam penelitian ini berupa sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu

data yang dibuat peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditangani. Menurut Sudaryanto (2015: 224) data primer adalah data yang diperoleh peneliti bahasa itu bersumber langsung pada pertuturan para penutur bahasa yang diteliti sebagai fenomen lingual. Dengan demikian data primer tersebut dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data primer dalam penelitian ini adalah pengumuman gereja baik lisan maupun tertulis. Akan tetapi peneliti lebih banyak memfokuskan sumber data primer ini pada teks tertulis dari pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogayakarta.

Sumber data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan untuk maksud mendukung menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Menurut Sudaryanto (2015: 224) data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti bahasa itu tidak bersumberkan langsung pada pertuturan para penutur melainkan pada tulisan laporan kinerja dan hasil kinerja penganalisis bahasa sejawatnya. Dengan demikian sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah penelitian- penelitian yang relevan, literatur, artikel, jurnal, serta situs di internet yang menambah kompleksitas analisis wacana pengumuman gereja tersebut. Sumber data semacam itu statusnya bukan fenomen lingual melainkan sebagai data pelengkap dalam penelitian ini. Sumber data sekunder ini dapat ditemukan secara cepat sehingga mempermudah peneliti dalam memecahkan permasalahan penelitian ini.

Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan dan mencapai tujuan penelitian. Data dan kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian. Oleh karena itu penggunaan metode dan teknik yang tepat dapat menentukan kualitas hasil penelitian.

Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik baca dan teknik catat. Menurut Sudaryanto (1993: 135) teknik baca dilakukan dengan membaca penggunaan bahasa. Teknik baca meliputi membaca dan mengamati wacana pengumuman yang digunakan sebagai objek kajian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik baca dengan cara membaca berkali-kali teks-teks pengumuman gereja. Peneliti membaca dan mencermati pengunaan bahasa dalam teks tertulis penggumuman gereja, dan selanjutnya menentukan modus kalimatnya yang menerangkan sekelumit tuturan ilokusi asertif di dalam wacana pengumuman tertulis tersebut.

Menurut Mahsun (2005: 93) teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya dari penggunaan bahasa secara tertulis. Teknik catat merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mencatat data- data yang ada hubungannya masalah peneliti, kemudian diseleksi, diatur, dan diklasifikasikan. Pencatatan dapat dilakukan langsung ketika teknik pertama selesai dan dengan menggunakan alat tulis tertentu. Teknik catat dilakukan dengan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan maksud dan tujuan penelitian. Teknik catat dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti mencatat hal-hal dicurigai mengandung tindak tutur ilokusi asertif dan selanjutnya membuat

klasifikasi atau pengelompokkan. Klasifikasi tuturan pengumuman gereja ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan analisis tindak tutur ilokusi asertif tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 203) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai fasilitas atau alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik; dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen penelitian ini sangat membantu peneliti dalam mengolah dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Instrumen penelitian dimaknai sebagai semua alat atau fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyajikan data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu permasalahan.

Instrumen penelitian itu sangat penting dalam sebuah proses penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 222) menyebut peneliti sebagai key instrument. Artinya peneliti sebagai kunci dalam proses mengumpulkan data sampai pada tahap analisis data. Peneliti sebagai pusat yang berfungsi menentapkan fokus penelitian, memilih sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai dan mengalisis data, membuat kesimpulan, dan pada akhirnya menulis laporan penelitian secara tertulis.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka instrumen dalam penelitian ini adalah manusia yakni peneliti itu sendiri. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan dari perencanaan, pengumpulan data, menganalisis data, dan

penyajian data-data secara tertulis. Peneliti sendiri yang berperan aktif dalam melakukan penelusuran mengenai jenis dan makna tindak tutur ilokusi asertif yang terdapat pada wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasinya dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian yang jelas. Proses mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, dan mengorganisasikan data ini bertujuan menemukan dan memecahkan masalah masalah secara akurat. Menurut Sudaryanto (2015: 6) teknik analisis data dalam penelitian kualitatif itu terdiri atas tiga tahap yakni tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, tahap penyajian hasil analisis data. Ketiga tahap ini sebagai upaya strategis untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Dengan cara ini, diharapkan peneliti dapat meningkatkan pemahamannya tentang data yang terkumpul dan memungkinkannya menyajikan data tersebut secara terstruktur guna menginterpretasikan serta menarik kesimpulan yang benar.

Penelitian tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta inipun menggunakan teknik analisis data berdasarkan ketiga tahap tersebut. Adanya tahap-tahap analisis data ini membantu mempermudah peneliti dalam usaha menemukan masalah kebahasaan yang diteliti secara khusus tentang jenis-jenis tindak tutur ilokusi asertif dan

makna pragmatik yang terkandung dalam jenis-jenis tindak tutur ilokusi asertif pada wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

1.Tahap Penyediaan Data

Tahap ini merupakan upaya peneliti menyediakan atau mengumpulkan data secukupnya. Teknik pengumpulan atau penyediaan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Teknik baca meliputi membaca dan mengamati wacana pengumuman gereja yang digunakan sebagai objek kajian. Peneliti membaca dan mencermati pengunaan bahasa dalam teks tertulis penggumuman gereja, dan selanjutnya menentukan modus kalimatnya yang menerangkan sekelumit tuturan ilokusi asertif di dalam wacana pengumuman tertulis tersebut. Selain teknik baca, peneliti juga menggunakan teknik catat. Dengan teknik catat ini, peneliti mencatat hal-hal dicurigai mengandung tindak tutur ilokusi asertif pada wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

2.Tahap Penganalisisan Data

Tahap penganalisisan data merupakan upaya peneliti menangani langsung masalah yang terkandung pada data-data yang telah terhimpun. Proses penanganan yang dilakukan oleh peneliti nampak pada adanya tindakan membedah atau mengurai dan memburaikan masalah bersangkutan dengan cara-cara yang khas. Cara-cara penganalisisan data tersebut meliputi; cara pertama, mengidentifikasi data. Berdasarkan hasil pencatatan data berupa jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana pengumuman gereja, selanjutnya peneliti

mengidentifikasi data-data tersebut. Proses identifikasi meliputi penandaan atau pemisahan terhadap data-data yang masih diperlukan untuk tahap selanjutnya dan menentukan data mana yang dibuang. Tahap ini menuntut peneliti memusatkan pemikiran dan perhatian pada data-data yang mencerminkan jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi asertif. Cara kedua, menyalin data ke dalam tabel data. Data yang telah diidentifikasi tersebut kemundian di salin dalam tabel data. Penyalinan data ke dalam tabel data bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam proses analisis data. Cara ketiga, menganalisis data dari tabel data. Data-data yang telah disalin tersebut dianalisis berdasarkan jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi asertif dalam linguistik. Dalam proses analisis data, peneliti menggunakan metode yang dianjurkan oleh Mahsun (2013: 120) yakni metode padan ekstralingual. Metode padan ekstralingual adalah metode analisis dengan cara menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa. Hal-hal yang berada di luar bahasa seperti menyangkut makna, informasi, dan konteks tuturan. Metode ini digunakan untuk dapat menjelaskan jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi asertif yang terdapat pada wacana pengumuman gereja. Cara keempat, menyimpulkan. Cara ini dilakukan peneliti akan menyimpulkan analisis data penelitian secara keseluruhan. Dengan adanya kesimpulan ini, hasil dari analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui dengan jelas. 3. Tahap Penyajian Hasil Analisis Data

Mengacu pada penjelasan Sudaryanto (Mahsun, 2013: 123), penyajian hasil analisis data di dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Dengan metode ini, peneliti menyajikan hasil analisis data dalam bentuk pemaparan dengan kata-kata atau uraian biasa.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait