• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

2. Data Postes

A. Data

1. Data Pretes

Pretes diikuti oleh 33 siswa kelas X TKJ (Teknik Komunikasi Jaringan) SMK N 2 Klaten, semua siswa mengerjakan soal yang berkaitan dengan Hukum Archimedes (dapat dilihat pada lampiran 2 hal 98-104). Siswa diminta untuk mengerjakan soal pretes. Waktu untuk mengerjakan pretes adalah 50 menit yang terdiri dari 14 soal. Dengan waktu tersebut hampir setiap siswa mengerjakan semua soal, namun ada beberapa siswa yang hanya mengerjakan sebagian soal. data pretes terdapat pada tabel 4.1 di halaman 43.

2. Data Postes

Postes dikuti oleh 33 siswa kelas X TKJ (Teknik Komunikasi Jaringan) SMK N 2 Klaten, semua siswa mengerjakan soal yang berkaitan dengan Hukum Archimedes (dapat dilihat pada lampiran 2 hal 98-104). Siswa diminta untuk mengerjakan soal postes. Waktu untuk mengerjakan postes adalah 50 menit yang terdiri dari 14 soal. Dengan waktu tersebut hampir setiap siswa mengerjakan semua soal. Data pretes terdapat pada tabel 4.2 di halaman 46.

Table 4.1 Nilai Pretes Siswa No. Kode Siswa No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Skor Pretes Prosentase Skor Skor Maks 2 2 2 5 5 2 3 5 2 3 5 2 3 5 46 100 1. 1 1 0 1 0 0 0,5 0 3,5 0,5 0,5 4 0 0,5 3 14,5 31,5 2. 2 1 1,5 2 1 0 0 1 0 0 1 2 0 1 4 14,5 31,5 3. 3 1 2 2 2 0 0.5 1 3 0 1 3 0 1 5 21,5 46,7 4. 4 1 2 2 1 0 1 2 2,5 0,5 1 2,5 0,5 2 5 23 50 5. 5 1,5 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7,5 16,3 6. 6 1 2 2 2 2 1 1 3,5 0,5 1 4 0,5 1 0 21,5 46,7 7. 7 2 1 2 2,5 0 0 1 3 0 1 3 0 1 3,5 20 43,5 8. 8 1 2 2 1 0 1 1 5 0,5 1 5 0,5 1 5 26 56,5 9. 9 1 0 0 0 0 1 0 2 1 0 1,5 1 0 0 7,5 16,3 10. 10 1 2 2 1 0 1 0 3,5 1 2 5 1 1 2 22,5 48,9 11. 11 0 0 2 2 0 0,5 1 3,5 0,5 0 2 0 0 2,5 14 30,4 12. 12 2 2 2 1 0 0,5 0 5 0,5 1 5 0 0 3 22 47,8 13. 13 1 2 2 1 0 0 1 3 0 0 2,5 0 0 4 16,5 35,9 14. 14 0 0 0 0 0 1 1 3,5 1 1 5 0 1 2 15,5 33,7 15. 15 1 0,5 2 2 5 0,5 1 0 1 1 0 0,5 1 5 20,5 44,6 16. 16 1 0 2 2 0 1 0 3,5 1 1 5 0,5 1 2 20 43,5 17. 17 1 2 2 2 0 0 1 3 0 1 4 0 1 5 22 47,8 18. 18 1 0 0 2 0 0,5 0 3 0 1 2 0 1 4 14,5 31,5 19. 19 1 0 1 2 0 1 0 3 0,5 0 0 0 0 2 10,5 22,8 20. 20 2 1 1,5 2 0 1,5 0 3,5 1,5 1 5 1,5 1 5 26,5 55,7 21. 21 1 1 2 1 5 1,5 1 3,5 1,5 2 3,5 1 2 5 31 67,4 22. 22 0 2 2 2 0 0,5 1 3,5 1 1 5 0,5 0 5 23,5 51,1

23. 23 2 2 2 2 0 1 1 2 1 1 0 0,5 1 5 20,5 44,6 24. 24 2 2 2 2,5 0 1,5 1 3,5 1,5 1 3,5 1,5 1 2,5 25,5 55,4 25. 25 2 0,5 2 1 0 0,5 0 3,5 0,5 0 5 0 0 5 20 43,5 26. 26 1 2 2 2 0 0,5 1 3,5 0,5 0 5 0,5 1 2 21 45,7 27. 27 2 0 2 2 2 0 1 3 0 1 4 0 1 5 23 50 28. 28 1 1 2 2 0 1 0 3 0,5 0,5 1 0 0 5 17 37 29. 29 1 2 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13 30. 30 1 1,5 2 2 0 1 0 3 0 0 1,5 0 0 0 12 26,1 31. 31 1 2 2 1 0 0 0 3 1 0,5 2 0,5 0 2 15 32,6 32. 32 2 1 2 1 0 0,5 0 3,5 0.5 0 5 0 0 2 17,5 38 33. 33 0 2 2 2 3 0,5 0 3 0,5 0,5 3,5 0 0 1 18 39,1 Jumlah 37,5 41 57,5 49 17 22 18 95 18,5 23 99,5 10,5 20,5 101,5 610,5 Presentase 56,8 62,1 87,1 29,7 10,3 33,3 18,2 57,6 28 23,2 60,3 16 20,7 61,5 Rerata skor N skor

= 5 , 18 33 5 , 610 = =

Tabel 4.3 Nilai Postes Siswa No Kode Siswa No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Skor Postes Presentase Skor Skor Maks 2 2 2 5 5 2 3 5 2 3 5 2 3 5 46 100 1 1 2 2 1,5 1 5 1 1 2 2 1 2 2 1 5 28,5 61,9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 5 28 60,8 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2,5 2 1 2,5 2 1 3 27 58,7 4 4 1 2 2 3 2 1,5 2 4 1 2 3 1,5 3 5 33 71,7 5 5 1 2 1,5 2 5 1 2 2,5 1 1 2 1 1 2,5 25,5 55,4 6 6 2 2 2 3 5 1,5 1 3 1,5 1 3 1,5 2 5 33,5 72,8 7 7 1,5 2 1 3 5 2 1 3,5 2 1 5 1,5 1 2,5 32 69,6 8 8 2 2 2 5 0 2 1 5 2 2 5 2 2 5 37 80,4 9 9 2 2 2 3 5 2 1 5 1,5 2 5 2 1 4 37,5 81,5 10 10 2 2 2 4 0 2 1 5 2 2 5 1,5 2 5 35,5 77,1 11 11 1 2 2 2 2 1 2 3 1,5 1 2 1 2 3 25,5 55,4 12 12 2 1 1,5 2 5 1 2 3 1 1 3,5 1 2 2 28 60,8 13 13 2 2 2 2,5 2,5 1 1 3 0,5 2 3 1 1 5 28,5 61,9 14 14 2 2 2 2,5 2 2 1 3,5 2 1 3 2 2 2 29 63 15 15 2 2 1,5 2 5 1,5 1 3 1,5 1 3 1,5 2 5 32 69,6 16 16 2 2 2 5 0 1 1 5 1 2 4 1 2 5 33 71,7 17 17 2 2 2 3 5 2 2 5 1,5 2 5 2 1 5 39,5 85,9 18 18 1 2 1,5 2 5 1 3 3 1 2 5 1 2 5 34,5 75 19 19 2 2 1,5 3 0 1 1 3 2 1 3,5 1,5 1 5 27,5 59,8 20 20 2 2 2 2,5 5 2 2 4 2 2 4 2 2 5 38,5 83,7 21 21 2 2 2 3 5 2 3 5 2 2 3,5 2 3 5 41,5 90,2 22 22 2 2 2 5 5 2 1 4 2 1 4 1,5 1 5 37,5 81,5

23 23 2 2 2 2 2 1,5 1 3 2 1 3 2 1 5 29,5 64,1 24 24 2 2 2 3 5 1,5 1 3,5 2 2 5 1,5 2 5 37,5 81,5 25 25 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3,5 2 3 5 35,5 77,2 26 26 2 2 2 3 2 1,5 2 2 2 1 3 2 2 4 30,5 66,3 27 27 2 2 2 5 5 1 1 4 1 2 4 1,5 1 5 36,5 79,3 28 28 2 2 1,5 2 0 2 1 4 2 1 5 2 1 4 29,5 64,1 29 29 2 2 2 2 2,5 2 2 3 2 1 2 1,5 2 5 31 67,4 30 30 2 2 2 2 2 1 1 3 1,5 1 2,5 1,5 2 2 25,5 55,4 31 31 2 2 2 2 0 2 2 3 2 1 2 1,5 1 3 25,5 55,4 32 32 2 2 2 5 5 1 1 4 2 2 5 1 2 5 39 84,8 33 33 2 1,5 1,5 3 5 1 1 4 1 1 4 1 2 2 30 65,2 Jumlah 60,5 64,5 61 94,5 103 51 49 115,5 54,5 47 117 51 55 139 1063,5 Presentase 91,6 97,7 92,4 57,3 62,4 77,3 49,5 70 82,6 47,5 70,9 77,3 55,5 84,2 Rerata skor N skor

= 2 , 32 33 5 , 1063 = =

3. Data Wawancara

Wawancara dilakukan pada 5 siswa yang memiliki skor yang tertinggi dan yang jawabannya banyak salah. Beberapa soal diajukan kepada 5 siswa mengenai konsep-konsep yang ada dalam Hukum Archimedes. Ada 2 data wawancara yaitu data wawancara setelah pretes dan wawancara setelah postes. Hasil wawancara sebagai berikut:

a. Data Wawancara Pretes

i. Konsep mengenai Gaya ke Atas

Ada beberapa pertanyaan yang diberikan kepada siswa mengenai konsep gaya ke atas. Berbagai jawaban diberikan oleh siswa, ada yang dapat menjawab dengan benar dan ada yang masih salah. Konsep siswa mengenai gaya ke atas masih kurang karena jawaban siswa masih belum sesuai dengan konsepnya. Hal ini terlihat dari jawaban siswa yaitu:

P: Yang ingin saya tanyakan, jika benda di ukur di udara dan di ukur di air beratnya akan sama atau tidak?

R: Tidak. P: Kenapa?

R: Karena yang benda yang di ukur air itu bisa apa, e apa massa jenis air itu bisa mempengaruhi, mempengaruhi berat benda yang sedangkan yang jika di dalam udara itu yang mempengaruhi gaya gravitasi.

P: Lebih besar mana?

R: Lebih besar yang ada di air.

(siswa kode 21, lampiran 1 hal 120, baris 1-6)

Sebagian siswa menjawab bahwa lebih berat benda yang diukur di dalam air daripada saat di ukur di udara. Dalam wawancara hanya ada

1 siswa yaitu siswa kode 19 yang menjawab bahwa lebih berat di udara, namun dia tidak dapat mengungkapkan alasan yang benar kenapa benda menjadi lebih ringan saat di ukur di air. Saat siswa diminta untuk menyebutkan bunyi hukum Archimedes ada 2 siswa yang masih belum dapat menyebutkan bunyi hukum Archimedes dengan baik dan benar. Namun ada juga siswa yang tidak mengetahui rumus Hukum archimedes. Hal itu terlihat dari jawaban siswa kode 19 dan siswa kode 33:

P: Bagaimana bunyi hukum archimedes? R: Lupa mbak.

P: Coba di inget

R: Ya intinya itu, semua benda di taruh semua benda yang di taruh di dalam air itu bisa tenggelam, melayang dan terapung sesuai dengan berat benda tersebut.

P: Kalau rumusnya?

R: Rumusnya Fa = ρ kali volume celup kali grafitasi. (siswa kode 19, lampiran 1 hal 119, baris 9-14) P: Tau nggak bunyi hukum Archimedes?

R: Naik turunnya suatu, naik turunnya suatu gaya. P: Gaya apa?

R: Gaya benda

P: Gaya benda itu apa? R: Lali.

P: Rumus dari hukum Archimedes? R: Nggak tau.

(siswa kode 33, lampiran 1 hal 126, baris 9-16)

Siswa masih belum begitu memahami cara menyelesaikan suatu soal mengenai hukum Archimedes. Siswa juga menganggap bahwa kedalaman fluida mempengaruhi besarnya gaya ke atas yang dialami benda. Dari hasil wawancara hanya ada 2 siswa yaitu siswa kode 21 dan siswa kode 33 yang dapat menjawab bahwa kedalaman tidak

mempengaruhi besarnya gaya ke atas.

P: Gaya ke atas apakah dipengaruhi oleh kedalaman suatu fluida nggak? Misalnya di danau yang dangkal dengan yang dalam?

R: Kayaknya tidak. P: Kenapa?

R: Karena gaya ke atas hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, massa apa lagi ya ? pokoknya kedalaman itu tidak mempengaruhi.

(siswa kode 21, lampiran 1 hal 121, baris 23-26)

P: Apabila benda dimasukkan dalam danau yang dangkal dan dalam akan mempengaruhi besarnya gaya ke atas?

R: Sangat kecil, karena kan kalau di laut itu kan permukaan nya kan besar dan kalau kita cuma jatuhkan suatu benda ke lautan atau danau itu Cuma kecil tetapi sama dengan kan tidak mempengaruhi benda itu. Ya udah tidak mempengaruhi.

(siswa kode 33, lampiran 1 hal 126, baris 17-18)

Sedangkan keempat siswa yang lain menjawab bahwa kedalaman fluida mempengaruhi besarnya gaya ke atas dengan berbagai alasannya. Hal ini dapat terlihat misalnya dari wawancara berikut ini:

P: Gaya apung yang bekerja pada benda yang di masukkan ke dalam air dangkal dan air yang dalam akan sama atau berbeda?

R: Beda.

P: Jadi kedalaman air menpengaruhi? R: Mempengaruhi.

P: Jadi makin kecil, makin besar atau tetap gaya apungnya?

R: Kalau semakin dalam air maka gaya apung semakin kecil.

(siswa kode 9, lampiran 1 hal 117, baris 19-24)

P: Jika benda dimasukkan ke dalam danau yang dangkal dan dalam akan mempengaruhi gaya ke atas?

R: Mempengaruhi. P: Kenapa?

R: Karena..karena massa jenis air dan massa jenis benda itu kan juga diperbandingkan jadi semakin kedalam semakin dangkal itu gayanya makin gaya ke atasnya itu semakin dangkal itu gaya ke atas gayanya semakin besar tetapi eh, kalau yang dalam itu gaya ke atasnya itu semakin besar, kalau yang dangkal itu tidak terlalu besar dari yang dalam. P: Padahal tadi rumusnya gaya ke atas tadi bagaimana? R: ρ dikalikan v celup dikalikan gaya gravitasi. P: Jadi kedalaman mempengaruhi?

R: Iya mempengaruhi, kan maksudnya gaya ke atasnya kan jadi semakin besar mbak, Fa nya itu.

P: Fa tadi dipengaruhi oleh volume benda yang tercelup dan ρ sama gravitasi.

R: Kan kalau kedalaman dipengaruhi Fa nya juga makin besar.

(siswa kode 32, lampiran 1 hal 124, baris 23-32)

ii. Konsep mengenai syarat dan gaya yang bekerja pada benda mengapung.

Pada hasil wawancara mengenai gaya-gaya yang bekerja pada benda yang mengapung, siswa kode 33 menjawab bahwa tenggelam dan mengapung disebutnya sebagai suatu gaya. Siswa hanya menyebutkan 1 aspek saja, ada siswa yang salah menjawab dan ada juga yang tidak tau. Hal itu dapat terlihat dari hasil wawancara berikut ini:

P: Gaya apa saja yang bekerja pada benda yang mengapung?

R: Gaya naik turun.

P: Jadi bendanya itu akan naik turun?

R: Hiya, ya nggak kemungkinan gaya itu mengambang kalau nggak mengambang ada naiknya ada turunnya.

P: Jadi gaya apa saja? R: Tenggelam, mengapung P: Itu gaya?

R: Kayaknya.

P: Apa saja syarat benda bisa mengapung?

R: Ya massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis air. P: Selain itu ada lagi nggak?

R: Tidak ada mbak, ada ada tapi lupa.

(siswa kode 19, lampiran 1 hal 119, baris 25-28) P: Syarat-syarat benda terapung?

R: Syarat benda terapung itu, emm massa jenis, massa jenis, massa jenis benda yang terapung harus lebih..lebih kecil, eh lebih kecil daripada massa jenis fluida atau berat berat berat benda yang terapung harus lebih kecil dari berat fluida.

P: Berat benda tadi gimana? R: Lebih kecil daripada... P: Daripada apa?

R: Dari...

P: Jika benda yang dimasukkan dalam fluida akan mengalami gaya apa?

R: Gaya ke atas. P: Jadi?

R: Berat benda lebih kecil daripada gaya ke atas. (siswa kode 21, lampiran 1 hal 121, baris 31-40)

Selain itu siswa membandingkan antara besarnya gaya ke atas dengan massa jenis untuk syarat benda mengapung. Ada juga siswa yang menyebutkan benda mengapung dilihat dari segi sifat benda tanpa menyebutkan massa jenis dan gaya ke atas maupun gaya berat benda dan volume benda. Hal tersebut dapat terlihat sebagai berikut:

P: Kalau syarat benda mengapung?

R: Gaya ke atas itu lebih besar dari massa jenis. P: Kenapa?

R: Kan misalnya lebih kecil kan pasti benda itu akan tenggelam karena dia itu tidak memiliki gaya yang lebih untuk membuat benda itu ke atas karena terlawan oleh massa jenis.

(siswa kode 32, lampiran 1 hal 124, baris 49-52) P: Syarat benda mengapung?

R: Syarat benda mengapung ada udara di dalam benda tersebut, tidak mudah dimasuki air, tertutup rapat. (siswa kode 33, lampiran 1 hal 126, baris 27-28).

Siswa masih kurang mampu dalam menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal benda yang mengapung. Sedangkan siswa kode 21 dapat menjawab namun dia masih lupa dan masih bingung dengan rumus yang akan digunakan. Seperti yang terlihat pada wawancara berikut ini:

P: Jika benda itu mengapung dan ¼ nya berada di dalam air. Kira-kira bagaimana mencari gaya apung?

R: ¼ kali massa benda dibagi massa jenis air. P: Dah begitu? berarti rumusnya?

R: ¼ kali m per ρ.

P: Kalau volume benda mempengaruhi nggak? R: Mempengaruhi.

P: Volume apa yang dihitung? Yang tercelup apa yang tidak tercelup atau volume benda itu?

R: Volume....yang tidak tercelup. P: Yakin?

R: Yakin.

(siswa kode 9, lampiran 1 hal 118, baris 39-48).

P: Kalau benda dimasukkan ke dalam air dan ¼ nya tercelup di dalam air, bagaimana mencari gaya ke atasnya?

R: Gimana? ¼ bendanya yang tercelup gitu ya mbak, em... ¼ benda terapung kali 10 kali..massa nya berapa mbak?

P: Benda yang terapung ¼ nya tercelup di dalam air. R: Oh...

P: Rumus gaya ke atasnya tadi apa?

R: Apa ya? ingatnya cuma gaya grafitasi belakangnya, yang depannya lupa.

P: Tadi bunyi hukum archimedes tadi?

R: Em.. suatu benda yang dimasukkan fluida akan mengalami gaya ke atas sebesar fluida yang dipindahkan.

P: Fluida yang dipindahkan itu sama dengan apa? R: Fluida yang dipindahkan itu sama dengan kayak air

yang tumpah itu lho mbak. P: Kenapa air itu bisa tumpah?

R: Karena e...volume..gimana ya karena fluida itu massa nya itu, intinya ditambahi karo bendanya itu.

P: Jadi yang dipindahkan itu berapa? R: ¼ .

P: Sehingga gaya ke atasnya?

R: Gaya ke atasnya, massa jenisnya air 1000 grafitasinya 10, kali ¼ .

(siswa kode 21, lampiran 1 hal 122, baris 47-62).

iii. Konsep mengenai syarat dan gaya yang bekerja pada benda melayang.

Dari hasil wawancara jawaban siswa sama dengan gaya yang bekerja pada benda yang mengapung. Sebagian siswa menjawab dengan melihat salah satu aspek yaitu dari segi massa jenis atau dari berat benda yang dibandingkan dengan besarnya gaya ke atas. Siswa tidak menyebutkan mengenai volume benda yang tercelup dengan volume bendanya sendiri. Ada siswa yang kurang memahami akan konsep dari gaya ke atas, siswa membandingkan antara besarnya gaya ke atas dengan massa jenis.

P: Syaratnya benda melayang? R: Fa sama dengan ρ.

(siswa kode 32, lampiran 1 hal 125, baris 71-72)

Dalam hasil wawancara ada juga siswa yang mencari gaya ke atas pada benda yang melayang dengan menyebutkan rumus untuk mencari volume. Hal itu dapat dilihat pada hasil wawancara berikut:

P: Jika benda dimasukkan dalam minyak dan benda itu melayang, kira-kira bagaimana mencari gaya ke atas nya?

R: Dalam minyak? Massa per ρ. P: Itu untuk mencari apa?

R: Hehehe...

P: Itu untuk mencari volume kan? maka untuk mencari gaya ke atas?

(siswa kode 9, lampiran 1 hal 118, baris 63-68).

iv. Konsep mengenai syarat dan gaya yang bekerja pada benda tenggelam.

Hasil wawancara siswa mengenai yang berhubungan dengan syarat dan gaya yang bekerja pada benda yang tenggelam, sebagian siswa dapat menyebutkan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang tenggelam namun tidak ada satu pun siswa yang menjawab adanya gaya normal yang bekerja pada benda yang tenggelam. Ada siswa yang tidak tau gaya-gaya yang bekerja pada benda yang tenggelam.

P: Gaya-gaya yang bekerja pada benda yang tenggelam? R: Gaya...ndak tau mbak gayanya.

(siswa kode 19, lampiran 1 hal 120, baris 39-40)

Siswa dapat menyebutkan bahwa gaya yang bekerja pada benda yang tenggelam adalah gaya gravitasi karena pengaruh dari gravitasi. Ada juga siswa yang kurang memahami akan gaya ke atas, karena dia masih mengalami kebingungan terutama pada siswa kode 32.

P: Gaya yang bekerja pada benda yang tenggelam? R: Tenggelam, gaya grafitasi dan gaya ke atas. (siswa kode 21, lampiran 1 hal 122, baris 75-76) P: Gaya yang bekerja pada benda yang tenggelam? R: Gaya gravitasi, gaya ke atasnya, tetapi kalau

tenggelam itu tidak menggunakan gaya ke atas? Gaya ke atas itu gaya apung atau bukan to mbak? masih binggung soalnya kan di pelajaran belum. P: Kalau tenggelam memiliki gaya ke atas apa nggak? R: Kan rumus, eh hukumnya aja sama seperti benda

yang dicelupkan, ya ada tapi saya masih bingung gaya ke atas itu seperti apa.

Dalam hasil wawancara ada siswa yang membandingkan besarnya massa jenis dengan besarnya gaya ke atas sebagai syarat dari benda tenggelam. Hal itu dapat terlihat dari hasil wawancara dengan siswa kode 32:

P: Kalau tenggelam? R: Fa lebih kecil dari ρ.

P: Bagaimana massa jenis benda yang tenggelam? R: Berarti massa jenisnya itu lebih besar dari gaya ke

atas.

(siswa kode 32, lampiran 1 hal 125, baris 73-76)

Ada juga siswa kode 33 yang menjawab dengan melihat dari ciri-ciri benda yang dapat tenggelam dan dia tidak melihat salah satu aspek yang mempengaruhi dari gaya ke atas.

P: Syarat benda tenggelam?

R: Mudah di serap air, memiliki berat yang tinggi, basah tidak kering.

(siswa kode 33, lampiran 1 hal 126, baris 37-38)

Pada saat wawancara siswa dapat menjawab gejala yang akan terjadi jika sebuah telur mentah yang masih baru dimasukkan ke dalam air tawar dan air laut. Siswa kode 9 memberikan analisis bahwa yang akan terjadi pada telur akan terapung baik di masukkan ke dalam air tawar maupun air laut. Selain itu dia masih menganggap bahwa itu karena pengaruh dari tekanan. Sedangkan siswa kode 33 mempunyai analisis bahwa telur baru akan tenggelam jika dimasukkan baik di air tawar maupun di air laut. Sedangkan siswa kode 19 hanya menyebutkan pengaruh dari larutan yang terkandung dalam air laut tanpa dapat menyebutkan pengaruh dari massa jenis

benda dan massa jenis air. Seperti yang terlihat pada hasil wawancara berikut ini:

P: Jika telur mentah yang masih baru dimasukkan dalam air? R: Telur? Dicelupkan dalam air dia akan mengapung. P: Kenapa?

R:Karena telur tersebut memiliki....emm.. memiliki...memiliki massa dan tekanan yang lebih kecil dari air.

P: Kalo dimasukkan di dalam air laut atau air asin? R: Mengapung.

P: Berati sama? R: Ya..

(siswa kode 9, lampiran 1 hal 118, baris 75-82).

P: Jika telur yang baru dimasukkan ke dalam air tawar, apa yang terjadi?

R: Bila bagus tengelam, bila jelek mengapung. P: Kenapa?

R: Karena jika bagus itu kan ada beratnya, dan di dalam telur itu mungkin ruangan udaranya dikit. Kan kalau jelek otomatiskan ada ruangan udaranya jelek. P: Kalau dimasukkan dalam air laut?

R: Tenggelam.

P: Berarti sama-sama tenggelam ya? R: Iya, ndak tau e, la belum nyoba ko.

(siswa kode 33, lampiran 1 hal 127, baris 45-52)

P: Jika telur dimasukkan ke dalam air laut, telur akan tenggelam atau terapung atau melayang?

R: Akan tenggelam..eh..akan terap.. e tenggelam tenggelam.

P: Kenapa tenggelam?

R: Karena air laut itu ada kandungan yang semacam larutan-larutan yang membuat air itu asin.

P: Kalau dimasukkan ke dalam air tawar? R: Akan terapung.

(siswa kode 19, lampiran 1 hal 120, baris 41-46)

Siswa kode 21 masih terlihat ragu-ragu dan kurang percaya diri akan jawabannya. Hal itu dapat terlihat dari hasil wawancara berikut ini:

P: Apa yang terjadi jika telur baru dimasukkan ke dalam air tawar?

R: Jika dimasukkan di air tawar tenggelam. P: Jika dimasukkan di air laut?

R: Terapung.

P: Kenapa bisa begitu?

R: Karena e.. dipengaruhi oleh massa jenis massa jenis, kalau dalam air tawar massa jenis, massa jenis telur, massa jenis telur lebih... lebih...lebih besar daripada massa jenis air jika dalam air laut, massa jenis air laut lebih besar daripada massa jenis telur.

P: Ke balik apa nggak? R: Ke balik apa nggak ya?

P: Massa jenis telur lebih?yang air tawar?

R: Yang di air tawar massa jenis telur lebih besar mbak. (siswa kode 21, lampiran 1 hal 122, baris 77-86).

b. Data wawancara Postes

i. Konsep mengenai Gaya ke Atas

Hasil wawancara dengan siswa mengenai Gaya ke Atas, siswa dapat menyebutkan alasan mengapa benda lebih ringan saat di ukur di air daripada saat di ukur di udara. Namun siswa kode 33 masih salah menyebutkan alasannya dan akhirnya siswa dapat menyebutkan alasan dengan benar. Seperti yang terlihat dalam wawancara dengan siswa berikut ini;

P: Jika benda di ukur di udara apakah akan sama bila di ukur di air?

R: Tidak.

P: Lebih berat yang mana? R: Lebih berat yang di udara. P: Kenapa?

R: Karena kalau di air terdapat gaya ke atas. (siswa kode 9, lampiran 1 hal 127,baris 1-6)

P: Apa benda yang di ukur di udara akan sama dengan di ukur di dalam air?

P: Lebih berat yang mana? R: Yang di udara.

P: Kenapa?

R: Karena benda yang di ukur di air itu mengalami gaya gravitasi ke atas.

P: Gaya gravitasi ke atas? Bukannya gaya gravitasi itu ke bawah?

R: Nggak kan benda yang dicelupkan ke air otomatis air itu akan mengalami tumpah, air itu mempengaruhi benda yang celupkan ke air dan benda yng dicelupkan ke dalam air otomatis akan mengalami gaya ke atas.

P: Jadi benda mengalami? R: Gaya ke atas.

(siswa kode 33, lampiran 1 hal 132, baris 1-10)

Siswa mampu menjawab rumus dari Gaya ke Atas dan siswa yang lain juga mengungkapkan bahwa rumus dari gaya ke atas adalah Fa =

ρ kali volume celup kali g. Volume yang dihitung adalah volume benda yang tercelup dalam fluida.

P: Bagaimana mencari gaya ke atas? R: Fa = ρ kali volume celup kali g.

(siswa kode 33, lampiran 1 hal 132, baris 11-12)

Siswa diminta untuk menganalisis berat benda saat diukur di udara dan di dalam fluida air, siswa diminta untuk menganalisis besarnya angka yang ditunjukkan pada neraca pegas saat mengukur benda di dalam fluida air seperti pada soal postes no 4 (lampiran 2, hal ). Pada umumnya siswa-siswa dapat menjawab bahwa benda yang di ukur di dalam air lebih berat daripada saat di ukur di dalam air tetapi siswa masih belum dapat menganalisis besarnya berat benda saat di dalam air. Siswa hanya masih kurang sempurna dalam menjawab, siswa baru menghitung besarnya berat air yang tumpah belum sampai mengukur

besarnya berat benda saat di ukur di dalam air.

P: Soal yang no 4, berapa angka yang di tunjukkan? R: Kemarin baru mencari w air, belum tau cara mencari

besarnya angka yang ditunjukan.

(siswa kode 9, lampiran 1 hal 127, baris 17-18)

Terdapat beberapa siswa yang dapat menjawab dengan benar. Siswa mampu mengukur besarnya berat benda saat di ukur di dalam air. Hal ini dapat terlihat dari siswa kode 21:

P: Soal yang no 4, kamu baru mengukur berat air yang tumpah.

R: 5 N berat air yang tumpah.

P: Padahal berat air yang tumpah sama dengan apa? R: Gaya ke atas.

P: Jadi besar yang terukur di air berapa?

R: Berarti gaya ke atasnya 15 N dikurangi 5 N jadi 10 N. (lampiran 1 hal 130, baris 7-12)

Pada saat peneliti menanyakan apakah kedalaman benda mempengaruhi besarnya gaya ke atas, masih ada siswa kode 19 masih menjawab kedalaman mempengaruhi besarnya gaya ke atas. Kemudian siswa itu dapat meralat jawabannya menjadi benar.

P: Apakah kedalaman danau mempengaruhi Fa? R: Mempengaruhi

P: Mempengaruhi? Rumusnya gaya ke atas? R: Eh,

P: Sebenarnya apa saja yang mempengaruhi?

R: h benda, berati tidak mempengaruhi dink mbak, jadi gayanya tetap mbak.

(siswa kode 19, lampiran 1, hal 129, baris 31-36)

Siswa yang lain mampu menjawab dengan benar dan mampu menjelaskan apa saja yang mempengaruhi besarnya gaya ke atas, hal ini terlihat pada wawancara dengan siswa kode 32;

gaya ke atas?

R: Tidak mempengaruhi.

P: Apa saja yang mempengaruhi besarnya gaya ke atas? R: Massa jenis air, massa jenis fluida, em massa jenis

air maksudnya massa jenis fluida, volume benda yang dicelupkan sama gravitasi.

(lampiran 1 hal 131, baris 7-10)

ii. Konsep mengenai Syarat dan Gaya yang Bekerja pada Benda Mengapung.

Siswa mampu menyebutkan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang mengapung yaitu gaya berat dan gaya ke atas. Hal ini terlihat dari hasil wawancara II pada siswa kode 19;

P: Gaya-gaya yang bekerja pada benda mengapung? R: Gaya apung, gaya gravitasi

(lampiran 1 hal 129, baris 37-38)

Siswa kode 21 dapat menjawab tentang syarat benda mengapung. Walaupun masih ada siswa masih belum sempurna menyebutkan syarat benda mengapung bahkan keliru menjawab. Siswa masih menjawab bahwa besarnya gaya ke atas lebih besar dari gaya berat benda. Hal ini terlihat dari wawancara berikut ini:

P: Syarat benda terapung?

R: Syarat benda terapung, massa jenis massa jenis fluida harus lebih besar daripada massa jenis benda yang terapung, atau berat berat fluida eh berat benda yang terapung harus lebih kecil daripada gaya ke atas.

P: Lebih kecil kah? R: Seimbang.

(siswa kode 21, lampiran 1 hal 131, baris 17-20) P: Syarat benda mengapung?

R: Benda mengapung apabila memiliki berat yang lebih kecil daripada gaya ke atas fluida.

R: Benda tersebut memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada massa jenis fluida.

(siswa kode 9, lampiran 1 hal 128, baris 25-28)

Saat siswa diminta untuk menganalisis mengenai besarnya gaya ke atas yang dialami pada benda yang mengapung, mereka dapat menghitung dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada hasil wawancara berikut ini:

P: Jika ¼ nya tercelup dalam air, diketahui volume benda ?

R: ¼ volume air. P: ¼ volume air?

R: Pake rumus yang mana mbak? P: Fa itu rumusnya?

R: Fa = ρkali v kali g. P: V nya pake yang mana?

R: Volume benda yang tercelupkan. P: Jadi berapa volume benda yang tercelup? R: Dikalikan ¼ volume benda.

(siswa kode 19, lampiran 1 hal 129, baris 39-48)

P: Soal no 8, jika ¼ benda tercelup dalam air berapa gaya ke atasnya?

R: Em.. ρ kali ¼ panjang kali lebar kali tinggi kali g. (siswa kode 33, lampiran 1 hal 133, baris 27-28)

Siswa mampu menganalisis besarnya gaya ke atas yang dialami oleh benda yang mengapung. Siswa mampu membedakan volume yang dihitung untuk mendapatkan besarnya gaya ke atas.

Dokumen terkait