METODOLOGI PENELITIAN
D. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian yang dilakukan sesuai dengan skema pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Skema penelitian
Sebelum proses belajar dimulai, siswa diberi pretes tentang Hukum Archimedes. Data pretes dianalisa dan peneliti melakukan wawancara kepada
Pretes Pembelajaran demonstrasi Wawancara Postes Wawancara Analisa Kesimpulan
siswa. Tujuan pretes adalah untuk mengetahui pemahaman awal siswa dan untuk mengetahui apakah ada atau tidak miskonsepsi tentang hukum Archimedes. Kemudian siswa mendapat pembelajaran formal dari peneliti dengan metode demonstrasi mengenai hukum Archimedes. Setelah memperoleh pembelajaran yang dirancang oleh peneliti maka siswa diberi postes dengan menggunakan soal esai. Data postes dianalisa dan peneliti melakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui pemahaman dan terjadinya perubahan konsep yang dialami oleh siswa. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang sama seperti yang telah diwawancarai setelah pretes.
Siswa yang diwawancarai ditentukan dari hasil analisis pretes. Subyek yang diwawancarai berjumlah 5 orang. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang jawabannya banyak salah dan skor tertinggi. Wawancara dilakukan secara langsung dan satu per satu. Waktu yang digunakan untuk wawancara sekitar 15 menit per siswa. Wawancara yang berlangsung akan direkam dalam bentuk suara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang pemahaman, miskonsepsi dan perubahan konsep yang dialami oleh siswa.
E. Treatment
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatment kepada siswa. Treatment yang diberikan dalam penelitian ini adalah pembelajaran hukum Archimedes dengan metode demonstrasi. Berikut ini merupakan rancangan pembelajaran yang dilakukan mengenai hukum Archimedes.
Rancangan Pembelajaran
Demonstrasi 1
Topik: Hukum Archimedes Tujuan:
• Memahami hukum archimedes dengan metode demonstrasi
Alat dan kegunaan:
1. Gelas ukur
2. Neraca pegas untuk mengukur berat beban
3. Batu I dan II
4. Air
5. Tali untuk mengikat beban ke neraca pegas.
Jalannya kegiatan:
1. Guru bertanya pada siswa tentang bunyi hukum Archimedes, dan siswa
diminta untuk menjelaskan besaran apa saja yang terkait di dalamnya?
2. Guru bertanya apakah berat benda yang diukur di dalam air dengan berat
benda yang diukur di udara akan sama?
3. Jawaban yang diharapkan: berat benda yang diukur di dalam air akan
berbeda dengan berat benda yang diukur di udara.
4. Untuk menunjukkan hukum Archimedes, guru melakukan demonstrasi
dengan dibantu oleh beberapa siswa.
5. Guru bersama siswa mengukur berat batu di udara dengan menggunakan
memudahkan dalam pengukuran. Kemudian mencatatnya pada tabel berikut:
Benda
Berat benda Gaya
apung (N)
Volume air yang tumpah
(liter)
Berat air yang dipindahkan
(N) Di udara Dalam air
Batu I Batu II
6. Siswa mengukur berat batu I dan II di dalam air dengan neraca pegas
dan mengukur berat air yang dipindahkan. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada tabel.
7. Siswa dan guru melakukan pengukuran yang sama pada benda yang
berbeda dan mencatat hasil pengukuran pada tabel.
8. Guru bertanya: samakah berat benda yang diukur di dalam air dengan
berat benda yang diukur di udara? Mengapa?
9. Jawaban yang diharapkan adalah tidak sama, berat benda yang diukur di
udara lebih besar daripada berat benda yang diukur dalam air. Benda yang diukur didalam air mengalami gaya ke atas sehingga berat benda yang diukur dalam air lebih kecil daripada benda yang diukur di udara. 10. Guru dan siswa mengukur gaya ke atas atau gaya apung yang dialami
pada kedua benda yang diukur.
11. Guru bertanya dari demonstrasi yang telah dilakukan, simpulkan dan rumuskan apa yang dimaksud dengan hukum Archimedes?
bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Rumusan hukum Archimedes: Fa=Mfg atau Fa =ρfVbfg
Dimana Fa adalah gaya apung yang dikerjakan fluida pada benda,
ρ
f adalahmassa jenis fluida, Vbf adalah volume benda yang tercelup dalam fluida dan g
adalah percepatan grafitasi (9,8 m/s2)
Pemahaman yang diharapkan:
Memahami gaya apung yang dialami benda samadengan berat fluida yang dipindahkan untuk menunjukkan hukum Archimedes.
Demonstrasi 2
Topik: Hukum Archimedes Tujuan:
• Memahami syarat benda mengapung, melayang dan tenggelam
Alat dan kegunaan:
1. Gelas ukur
2. Air
3. Garam
4. Telur mentah
Jalannya kegiatan:
1. Guru bertanya apa yang terjadi bila telur mentah dimasukkan ke dalam
air dan air laut?
dalam air, syarat benda tenggelam adalah ρb,rata−rata > ρf, karena kerapatan air atau massa jenis rata-rata telur (ρtelurrata−rata) lebih besar
daripada massa jenis zat cair (ρair) dengan begitu telur menjadi
tenggelam di air.
Telur akan mengapung bila dimasukkan ke dalam air laut, syarat benda mengapung adalah ρb,rata−rata <ρf, karena massa jenis rata-rata telur
(ρtelurrata−rata) lebih kecil daripada massa jenis zat cair (ρairlaut). Dengan
begitu telur menjadi mengapung di air laut.
2. Untuk menunjukkan syarat benda mengapung dan tenggelam, guru
melakukan demonstrasi dengan dibantu oleh beberapa siswa (2 siswa).
3. Siswa memasukkan telur ke dalam air yang telah di sediakan, dan siswa
yang lain diminta untuk mengamati apa yang terjadi.
4. Siswa melarutkan garam ke dalam air, lalu memasukkan telur ke
dalamnya. Siswa lain diminta untuk mengamati apa yang terjadi.
5. Setelah itu siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya mengenai
demonstrasi yang telah dilakukan.
6. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan mengenai demonstrasi
yang telah dilakukan mengenai syarat benda mengapung, melayang dan tenggelam.
Kesimpulan: seperti yang ada di Bab II G.b halaman Syarat benda mengapung: ρb,rata−rata <ρf, Vbf <Vb,w= Fa
Syarat benda tenggelam: ρb,rata−rata > ρf, Vbf =Vb,w> Fa Pemahaman yang diharapkan:
Memahami syarat benda mengapung, melayang dan tenggelam.