• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

C. Populasi dan Sampel

2. Data Sekunder

Hasan mengemukakan bahwa data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada.323 Data sekunder berasal dari sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, laporan dan lain-lain.324 Data sekunder digunakan sebagai pelengkap data primer yang telah diperoleh dilapangan.325Adapun data sekunder yang diperoleh langsung dari KJKS-BMT Kelurahan seperti : Struktur organisasi, visi dan misi, laporan , dan lain-lain.

320Etta Mamang Sangadji & Sopiah, Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam

Penelitian, (Yokyakarta : Penerbit CV. Andi Offset, 2010), h.171

321M.Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasi, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), h. 82

322Ibid. h.11

323Ibid, h. 82

324Lexy.J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2005), h.114

115 E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam sebuah penelitian merupakan kegiatan yang sangat penting. Karena kegiatan tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Semakin banyak dan lengkap data yang dikumpulkan maka semakin baik hasil penelitian yang dilakukan. Oleh sebab itu pemilihan teknik pengumpulan data harus dilakukan dengan cermat. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.326 Interview digunakan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan KJKS-BMT Kelurahan di Kota Padang untuk menyusun kerangka ANP.

2. Kuesioner

Sugiyono menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya.327 Dalam penelitian ini, peneliti membuat kuesioner yang disusun dalam bentuk pairwise comparison untuk menentukan nilai prioritas dalam masalah, solusi dan strategi pengembangan KJKS-BMT Kelurahan di Kota Padang. Kuesionoer diberikan kepada 3 orang pakar, 3 orang regulator/pemerintah dan 3 orang praktisi. Menetapkan 9 orang responden sebagai sumber data primer guna lebih memudahkan dalam menentukan prioritas rata-rata secara keseluruhan responden dan prioritas rata-rata kelompok responden.

326M.Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodologi Penelitian …, h.85 327Sugiyono, Metode Penelitian...h. 142

116

Adapun responden yang dijadikan narasumber dalam penelitian ini sebagaimana disebutkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Daftar Responden Penelitian

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1.

Dr. Rozalinda, M.Ag

Dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Pakar

2.

Dr. Akmal, S.E,M.Si

Ketua Program Studi Manajemen Pascasarjana Universitas Bung Hatta

Pakar 3. Dr. Mursal, M.Ag Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Pakar

4. Marlion, S.Pd Ketua Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Kota Padang Regulator 5. Swesti Fanloni,SSTP,M.Si Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Padang Regulator

6. Ir. Nofiarman, M.Si

Ketua Tim Penilaian KJKS-BMT Kelurahan Kota Padang/ Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang

Regulator

7. Resma Radiah, S.EI Manajer KJKS-BMT Kelurahan Jati

Praktisi

8. Rika Novita, A.Md Manajer KJKS-BMT Kelurahan Lubuk Lintah

Praktisi

9. Oktaviani,SE Manajer KJKS-BMT

Kelurahan Kalumbuk

117 F. Teknik Analisa Data

Sugiyono mengatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.328

Selain itu menyajikan sebagai temuan bagi orang lain.329 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan ANP dengan menggunakan software Super Decision 2.6.0.

ANP merupakan metode pengambilan keputusan dengan teori matematis menghadapi faktor-faktor yang saling berhubungan (dependence) serta umpan balik (feedback) nya secara sistematik. ANP yang dikembangkan oleh Thomas. L.Saaty adalah pendekatan baru metode kualitatif yang merupakan perkembangan lanjutan dari metode sebelumnya yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP). ANP memiliki kelebihan dari metodologi lainnya adalah kemampuannya untuk membantu para pengambil keputusan dalam melakukan pengukuran dan sintesis sejumlah faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan. Kelebihan lainnya adalah kesederhanaan konsep yang ditawarkan yang membuat ANP menjadi metodologi yang lebih umum dan lebih mudah diaplikasikan untuk studi kualitatif yang beragam, seperti pengambilan keputusan, peramalan (forecasting), evaluasi, pemetaan (mapping), strategizing, alokasi sumber daya dan lain sebagainya.330

ANP digunakan untuk memecahkan masalah yang bergantung pada alternatif-alternatif dan kriteria-kriteria yang ada. Ascarya menyebutkan bahwa yang diinginkan dalam ANP adalah mengetahui keseluruhan pengaruh dari setiap elemen. Semua komponen atau elemen perlu diatur dalam suatu kerangka kerja hierarki kontrol atau jaringan. Tidak ada ketetapan baku dalam membuat suatu kerangka kerja baik dengan pendekatan hierarki maupun jaringan, hanya saja

328Sugiyono, Metode Penelitian.., h.244

329Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta, Rakesarasin, 1996), h.104

118

kerangka kerja tersebut harus sesuai dengan teori-teori atau penelitian sebelumnya dan benar-benar menggambarkan masalah yang sedang terjadi ketika berlangsungnya penelitian. Setelah kerangka kerja dirumuskan, perbandingan pasangan dan sintesis dilakukan untuk memperoleh urutan prioritas dari sekumpulan komponen itu. Lalu diturunkan pengaruh dari elemen dalam feedback dengan memperhatikan masing-masing komponen. Akhirnya hasil dari pengaruh ini dibobot dengan tingkat kepentingan dari kriteria, dan ditambahkan untuk memperoleh pengaruh keseluruhan dari masing-masing elemen.331

Menurut Ascarya ANP memiliki fungsi utama yakni menstruktur kompleksitas, pengukuran dalam skala ratio dan sintesis.332 Permasalahan yang beragam dan kompleks tidak akan dapat diurai dan diselesaikan jika tidak distruktur dengan baik. ANP merupakan salah satu metode yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang sulit dan rumit dengan menstruktur masalah tersebut. Pengukuran dalam skala ratio diperlukan untuk mencerminkan proporsi atau prioritas setiap elemen. Setiap metodologi dengan struktur hierarki harus menggunakan prioritas skala rasio untuk elemen diatas level terendah dari hierarki. Hal ini penting karena prioritas (atau bobot) dari elemen di level manapun dari hierarki ditentukan dengan mengalikan prioritas dari elemen pada level dengan prioritas dari elemen induknya. Karena hasil perkalian dari dua pengukuran level interval secara matematis tidak memiliki arti, skala rasio diperlukan untuk perkalian ini. AHP/ANP menggunakan skala rasio pada semua level terendah dari hierarki/jaringan, termasuk level terendah (alternatif dalam model pilihan). Skala rasio ini menjadi semakin penting jika prioritas tidak hanya digunakan untuk aplikasi pilihan, namun untuk aplikasi-aplikasi lain, seperti untuk aplikasi alokasi sumber daya.

Sintesis merupakan kebalikan dari analisis. Kalau analisis berarti mengurai entitas material atau abstrak ke dalam elemen-elemnya, maka sintesis berarti menyatukan semua bagian menjadi satu kesatuan. Karena kompleksitas, situasi

331Ibid, h.218

332Ascarya , Analytic Network Process (ANP): Pendekatan Baru Studi Kualitatif, Makalah Disampaikan pada Seminar Intern Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Trisakti, ( Jakarta; 2005), h, 8

119

keputusan penting, atau prakiraan, atau alokasi sumber daya, sering melibatkan terlalu banyak dimensi bagi manusia untuk dapat melakukan sintesis secara intuitif, diperlukan suatu cara untuk melakukan sintesis dari banyak dimensi. Meskipun AHP/ANP memfasilitasi analisis, fungsi yang lebih penting lagi dalam AHP/ANP adalah kemampuannya untuk membantu dalam melakukan pengukuran dan sintesis sejumlah faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan.

ANP memiliki empat aksioma yang menjadi landasan teorinya: (1)

Prioritas ; Aksioma ini menyatakan bahwa pembobotan secara absolut dengan

menggunakan skala interval (0,1) dan sebagai ukuran dominasi relatif. (2)

Resiprokal; aksioma ini menyatakan bahwa jika PC (CA,CB) adalah nilai

pembandingan pasangan dari elemen A dan B, dilihat dari elemen induknya C, yang menunjukkan berapa kali lebih banyak elemen A memiliki apa yang dimiliki elemen B, maka PC (CB,CA) = 1/ PC (CA,CB). Misalkan, jika A lima kali lebih besar dari B, maka B besarnya 1/5 dari besar A. (3) Homogenitas; aksioma ini menyatakan bahwa elemen-elemen yang dibandingkan dalam struktur kerangka ANP sebaiknya tidak memiliki perbedaan terlalu besar, yang dapat menyebabkan lebih besarnya kesalahan dalam menentukan penilaian elemen pendukung yang mempengaruhi keputusan. (4) Dependence condition ; Aksioma ini diasumsikan bahwa susunan dapat dikomposisikan ke dalam komponen-komponen yang membentuk bagian berupa cluster.333

ANP memiliki 3 prinsip dasar, yaitu dekomposisi, penilaian komparasi (comparative judgements), dan komposisi hierarkis (sintesis) dari prioritas. Prinsip dekomposisi diterapkan untuk menstruktur masalah yang kompleks menjadi kerangka hierarkis atau jaringan cluster, subcluster, sub-sub cluster dan seterusnya. Dengan kata lain dekomposisi adalah memodelkan masalah ke dalam kerangka ANP.

Prinsip penilaian komparasi diterapkan untuk membangun perbandingan pasangan (pairwise comparison) dari semua kombinasi elemen-elemen dalam

cluster induknya. Prinsip komposisi hierarkis atau sintesis diterapkan untuk

333Thomas L. Saaty dan Louis G.Vargas, Decision Making with the Analytic Network

Process, Eonomic, Political, Social and Technological Application with Benefits, Opportunities, Costs and Risk, (USA : Springer, Pittsburgh , 2006),h.47

120

mengalikan prioritas lokal dari elemen-elemen dalam cluster dengan prioritas global dari elemen induk yang akan menghasilkan prioritas global seluruh hierarki dan menjumlahkannya untuk menghasilkan prioritas global untuk elemen level terendah (biasanya merupakan alternatif).334

ANP memiliki 4 model jaringan mulai dari bentuk yang sederhana sampai ke jaringan komplek yakni hierarki, holarki, jaringan analisa BCR (benefit-cost

ratio), dan jaringan secara umum.335

1. Hierarki merupakan bentuk jaringan yang paling sederhana berupa struktur