• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Latarbelakang berdirinya KJKS-BMT Kelurahan

Pelaksanaan penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu program prioritas bagi pemerintah Kota Padang. Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran yang tersebar di Kota Padang. Ditetapkannya kegiatan penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu program prioritas pembangunan di Kota Padang disebabkan oleh besar dan luasnya dampak multiplier yang dapat ditimbulkan oleh kemiskinan dan pengangguran seperti anak putus sekolah, meningkatnya kriminalitas, kurang gizi dan lain-lain.

Menyadari berbagai dampak negatif yang dapat ditimbulkan akibat terjadinya kemiskinan ini, maka pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka penanggulangan kemiskinan

343Ibrahim Fatwa Wijaya, et.al, Religiosity level and saving decisions in Baitul Maal wat

Tamwil: the case of Indonesia, Journal of Islamic Marketing, September 2019

344Hartomi Maulana, et.al, Factors influencing behaviour to participate in Islamic

microfinance, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management , Vol.

137

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan keluarganya. Pendekatan penanggulangan kemiskinan seperti yang tertuang dalam dokumen SNPK (Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan) dilaksanakan melalui pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat miskin (Community Base

Approach). Artinya, pelaksanaan program oleh pemerintah disesuaikan dengan

permasalahan mendasar yang selama ini dihadapi oleh masyarakat miskin dalam menjalankan kehidupannya. Kebutuhan dasar dan pokok ini antara lain berupa kebutuhan untuk konsumsi, kesehatan, pendidikan, modal usaha/akses terhadap modal, rasa aman, lapangan kerja dan usaha, kebutuhan atas tanah/lahan usaha, tempat tinggal, kebutuhan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, dan lain-lain.

Mengantisipasi permasalahan di atas, pemerintah pusat dan daerah, telah melaksanakan berbagai program penanggulangan kemiskinan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kota Padang. Salah satu program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan di Kota Padang oleh pemerintah kota dan provinsi bersama stakeholder yang ada adalah program penanggulangan kemiskinan berbasis kelurahan melalui pembentukan KJKS-BMT Kelurahan. Program ini mulai dilaksanakan pada tahun 2010 dan merupakan kelanjutan dari program Kredit Mikro Kelurahan yang dilaksanakan di 50 Kelurahan tahun 2008 dan 2009. KJKS-BMT Kelurahan merupakan lembaga keuangan mikro dengan badan hukum koperasi yang pengelolaanya dilaksanakan dengan menggunakan sistem syariah atau pola bagi hasil. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi sosial dan demografi masyarakat Kota Padang yang sebagian besar beragama Islam yang hidup berazaskan adat basandi syara’ dan syara’ basandi kitabullah.345

Pembentukan KJKS-BMT Kelurahan Kota Padang didasarkan kepada Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Keputusan Menteri Negara Koperasi Nomor 91/Kep/UMKM/2004 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

138

Pembentukan KJKS diawali dengan beberapa kali pertemuan atau rapat di rumah dinas Wakil Walikota Padang pada bulan November 2009. Pertemuan pertama dipimpin secara langsung oleh Wakil Walikota Padang selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Padang. Sebagai narasumber pada pertemuan ini adalah Direktur Eksekutif Pinbuk (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) Pusat dan Kepala Cabang BRI Syariah Kota Padang. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Dinas BPMPK (Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Kabupaten), Dinas Sosial dan Tenaga Kerja,Dinas Perikanan dan Kelautan,Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Bagian Hukum, dan lain lain. Masing masing Kepala SKPD yang hadir sebagai peserta rapat juga melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan penaggulangan kemiskinan yang menjadi tanggung jawabnya. Pada pertemuan ini, narasumber dari Pinbuk Pusat mengekspos mengenai keberhasilan daerah kabupaten Agam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan (termasuk penyaluran KMK) melalui Lembaga Keuangan Mikro BMT yang pelaksanaannya telah dimulai sejak tahun 1998 dengan membentuk 86 Unit BMT oleh pemerintah Kabupaten Agam bersama Pinbuk.

Pertemuan pertama tersebut Kepala cabang BRI Syariah Kota Padang menyampaikan kesanggupannya untuk bekerja sama dengan pinbuk Pusat dan Pemerintah Kota Padang untuk pertumbuhan dan pengembangan koperasi di Kota Padang dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. BRI Syariah cabang Kota Padang juga menyanggupi akan memberikan bantuan teknis dalam pengembangan usaha yang dilakukan termasuk dalam pemberian pinjaman modal usaha sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pada pertemuan tersebut semua kepala dinas, intansi, dan unit kerja yang hadir sepakat untuk membentuk LKM berbadan hukum dalam bentuk KJKS dalam rangka pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Padang dan bersedia mengintegrasikan LKM yang belum berbadan hukum yang menjadi binaan mereka ke dalam KJKS yang dibentuk di 54 Kelurahan.

139

Pertemuan atau rapat koordinasi yang ke kedua dilakukan di rumah Wakil Walikota Padang dihadiri oleh seluruh Camat se-Kota Padang dan Kepala BPM PK. Sebagai narasumber adalah Kepala Dinas Koperasi dan UKM. Pada kesempatan tersebut kepala Dinas Koperasi dan UKM menyampaikan tentang kebijakan Pemerintah Kota Padang dalam penanggulangan kemiskinan yang akan dilaksanakan melalui KJKS dan perlunya dukungan dari pemerintah Kecamatan untuk mensukseskan program yang akan dilaksanakan ini.

Hasil rapat koordinasi tersebut ditindak lanjuti oleh BPMPK Kota Padang dengan melaksanakan rapat koordinasi sekaligus sosialisasi di ruang sidang Balai Kota Padang pada tanggal 10 Maret 2010 dengan mengundang semua kepala dinas dan instansi terkait yang tergabung dalam Tim TKPKD Kota Padang. Rapat ini membicarakan tentang rencana pembentukan KJKS di 54 Kelurahan di Kota Padang. Selaku narasumber pada acara ini adalah Asli Chan sebagai direktur Eksekutif Pinbuk Pusat dan pihak BRI Pusat. Rapat ini dilanjutkan dengan rapat-rapat koordinasi teknis dengan dinas terkait mengenai penyusunan prosedur tetap pembentukan KJKS dan proposal pembentukan KJKS di 54 Kelurahan.

Realisasi pembentukan KJKS Kelurahan akan diselenggarakan setelah usulan anggaran diajukan oleh BPMPK dan disetujui oleh Tim Anggaran Pemerintah dan DPRD Kota Padang. Penunjang pelaksanaan kegiatan pembentukan KJKS telah ditandatangani pula Nota Kesepahaman Kerjasama antara pemerintah Kota Padang dengan Pinbuk Pusat dan BRI Syariah Pusat. Di samping itu, juga telah dikeluarkan Keputusan Walikota Padang nomor 15 tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Subisidi, Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan. Keputusan Walikota Padang ini merupakan salah satu acuan yang dipedomani dalam pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan KJKS-BMT Kelurahan ke depan.346

140

Pembentukan KJKS-BMT ini merupakan bentuk dukungan penuh dari Pemerintah Kota Padang terutama Walikota Padang dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kota Padang. Tidak hanya sekedar membentuk KJKS-BMT Kelurahan, bukti keseriusan pemerintahan Kota Padang juga dilakukan dengan pemberian bantuan dana hibah Kredit Mikro Kelurahan (KMK) langsung kepada 54 KJKS-BMT Kelurahan pada program tahun 2010 sebesar Rp. 16.200.000.000,- (enam belas miliar dua ratus juta rupiah) dan tranformasi dana KMK dari Kelompok Kerja (Pokja) KMK untuk 50 KJKS-BMT Kelurahan sebesar Rp. 4.863.982.985,- (empat miliar delapan ratus enam puluh tiga juta sembilan ratus delapan puuh dua ribu sembilan ratus delapan puluh lima rupaiah). Jadi secara keseluruhan bantuan dana hibah Pemerintah Kota Padang berjumlah Rp. 21.063.982.985,- (dua puluh satu miliar enam puluh tiga juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu sembilan ratus delapan puluh lima rupiah).

Bantuan dana hibah ini digunakan sebagai modal awal pendirian KJKS- BMT Kelurahan. Program KJKS-BMT Kelurahan dirintis pada tahun 2010 dan tersebar diseluruh Kelurahan di Kota Padang. Pendirian KJKS-BMT Kelurahan ini dilakukan bertahap, yaitu pada tahun 2010 didirikan 33 KJKS-BMT Kelurahan , tahun 2011 berdiri 21 KJKS-BMT Kelurahan, tahun 2012 berdiri 15 KJKS-BMT Kelurahan, tahun 2013 berdiri 14 KJKS-BMT Kelurahan, tahun 2014 berdiri 16 KJKS-BMT Kelurahan dan tahun 2015 berdiri 5 KJKS-BMT Kelurahan . Sehingga sejak tahun 2010 sampai tahun 2015 telah berdiri 104 KJKS-BMT Kelurahan dan mempunyai anggota sebanyak 16.139 orang. Dari sejumlah 104 KJKS-BMT Kelurahan tersebut di atas, sebanyak 54 KJKS-BMT Kelurahan yang berdiri tahun 2010 dan 2011 masing-masing telah mendapatkan bantuan dana hibah sebanyak Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah) dan 50 KJKS-BMT Kelurahan masing- masing mendapat bantuan dana hibah kurang dari Rp. 300.000.000 dan jumlah yang berbeda.

141

Pemerintah Kota Padang juga memberikan bantuan dana operasional kepada 104 KJKS-BMT Kelurahan sebesar Rp.3 milyar setiap tahun yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sejak tahun 2010 sampai tahun 2019. Masing-masing KJKS-BMT Kelurahan mendapat bantuan lebih kurang Rp.2.500.000 setiap bulan yang digunakan untuk honorium manajer dan tenaga pembukuan, masing-masing mendapat Rp. 1.250.000 dan Rp. 1.000.000.347