• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.Teknik Pengelolahan Data

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

C. Data tentang indentitas Responden Tabel 2 Kelompok umur

Kelompok Umur Frekuensi Prosentase

20-30 Tahun 5 10.20

31-40 Tahun 19 38.78

41-50 Tahun 22 44.90

51-60 Tahun 3 6.12

Total 49 100.00

Sumber : Kuesioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapatlah diketahui bahwa responden yang berusia antara 41-50 tahun sebanyak 22 orang (44,90%). Responden 31-40 tahun berjumlah 19 orang (38,78%), 20-30 tahun berjumlah 5 orang (10,20%) dan terakhir yang paling kecil berjumlah 3 orang (6,12%) responden yang berumur 51-60 tahun.

Tabel 3. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Laki-laki 28 57.14

Perempuan 21 42.86

Total 49 100.00

Sumber : Kuisioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah laki- laki sebanyak 28 orang (57,14%) sedangkan perempuan sebanyak 21 orang (42,86%). Tabel 4. Tingkat Pendidikan Formal

Pendidikan Formal Frekuensi Prosentase

SLTA 19 38.78

D3 4 8.16

S1 25 51.02

S2 1 2.04

Total 49 100.00

Sumber : Kuisioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat komposisi responden menurut tingkat pendidikan formal, dimana responden terbanyak adalah berpendidikan S1 sebanyak 18 orang (51,02%), selanjutnya SLTA dengan jumlah responden sebanyak 19 orang (38,78%), D3 sebanyak 4 orang (8,16%) dan S2 sebanyak 1 orang (2,04%).

Tabel 5. Pangkat/ Golongan

Pangkat/ Golongan Frekuensi Prosentase

II 17 34.69

III 31 63.27

IV 1 2.04

Total 49 100.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang paling banyak yaitu pegawai yang berpangkat/ golongan III sebanyak 31 orang (63,27%) dan diikuti pegawai yang berpangkat/ golongan II sebanyak 17 orang (34,69%) serta pegawai yang berpangkat/ golongan IV sebanyak 1 orang (2,04%).

Tabel 6. Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Prosentase

5 - 10 4 8.16 11 - 15 5 10.20 16 - 20 15 30.61 21 -25 12 24.49 26 - 30 10 20.41 31 - 35 2 4.08 36 - 40 1 2.04 Total 49 100.00

Sumber : Kuisioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang paling banyak yaitu pegawai yang memiliki masa kerja 16 s/d 20 sebanyak 15 orang (30,61%), diikuti masa kerja 21 s/d 25 sebanyak 12 orang (24,49%). Selanjutnya pegawai yang memiliki masa kerja 26 s/d 30 sebanyak 10 orang (20,41%), masa kerja 11 s/d 15 sebanyak 5 orang (10,20%). Pegawai yang memiliki masa kerja 5 s/d 10 sebanyak 4 orang (8,16%), masa kerja 31 s/d 35 sebanyak 2 orang (4,08%) serta masa kerja 36 s/d 40 sebanyak 1 orang (2,04%).

Tabel 7. Tanggapan Responden tentang Keikutsertaan dalam Pelatihan yang Berkaitan dengan Penggunaan Teknologi Informasi

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Selalu mengikuti 2 4.08

Pernah mengikuti 29 59.18

Tidak pernah mengikuti 18 36.73

Total 49 100.00

Sumber: Kuesioner Penelitian 2007.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hanya 2 orang (4,08 %) yang selalu mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi. Sebanyak 29 orang (59,18%) yang pernah mengikuti pelatihan, serta sebanyak 18 orang yang tidak pernah mengikuti pelatihan. Berdasarkan tabel tersebut, dapat diungkapkan bahwa masih banyak pegawai (36,73%) yang tidak pernah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi, padahal pelatihan tersebut sangat dibutuhkan pegawai guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu, sebaiknya BIKT Kabupaten Deli Serdang perlu memberikan kesempatan kepada pegawai yang tidak pernah mengikuti pelatihan untuk mengikuti pelatihan, memberikan kesempatan kepada pegawai yang telah mengikuti pelatihan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan yang didapatnya dalam pelatihan kepada pegawai yang tidak pernah mengikuti pelatihan, memberikan sarana penunjang yang memungkinkan pegawai untuk belajar secara mandiri, seperti: penyediaan perpustakaan yang berhubungan dengan teknologi informasi sehingga dapat memacu dan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk belajar secara mandiri.

Tabel 8.Tanggapan Responden tentang perencanaan program pengembangan di BIKT Kabupaten Deli Serdang

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Terencana dengan baik 18 36.73

Kurang terencana 31 63.27

Tidak terencana 0 0.00

Total 49 100.00

Sumber: Kuesioner Penelitian 2007.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perencanaan program pengembangan di BIKT Kabupaten Deli Serdang kurang terencana dengan baik sebanyak 31 orang (63,27%), terencana dengan baik sebanyak 18 orang (36,73%). Berdasarkan tabel tersebut, dapat diungkapkan bahwa sebagian besar responsen mengungkapkan bahwa perencanaan program pengembangan di BIKT Kabupaten Deli Serdang kurang terencana. Oleh karena itu, sebaiknya BIKT Kabupaten Deli Serdang mengkaji dan memperbaiki kembali rencananya dengan memperhatikan masukan dari berbagai pihak guna mendukung tugas pokok dan fungsinya untuk membantu Bupati Deli Serdang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan informasi.

Tabel 9. Tanggapan Responden tentang Bentuk Pelaksanaan Program Pengembangan di BIKT Kabupaten Deli Serdang

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Mempunyai jangka waktu 30 61.22

Berdasarkan kebutuhan 17 34.69

Berdasarkan inisiatif pegawai 2 4.08

Total 49 100.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bentuk pelaksanaan program pengembangan di Badan Informasi Komunikasi Telematika di tempat bapak bekerja mempunyai jangka waktu sebanyak 30 orang (61,22 %), berdasarkan kebutuhan sebanyak 17 orang (36,17%) dan berdasarkan inisiatif pegawai sebanyak 2 orang (4,26%).

Tabel 10. Tanggapan Responden tentang pengembangan SDM yang dilaksanakan telah memperhatikan analisa kebutuhan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Selalu memperhatikan 12 24.49

Kurang memperhatikan 35 71.43

Tidak memperhatikan 2 4.08

Total 49 100.00

Sumber: Kuesioner Penelitian 2007.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengembangan SDM yang dilaksanakan kurang memperhatikan analisa kebutuhan sebanyak 35 orang (71,43%), selalu memperhatikan analisa kebutuhan sebanyak 12 orang (24,49%) dan tidak memperhatikan analisa kebutuhan sebanyak 2 orang (4,08%). Berdasarkan tabel tersebut, dapat diungkapkan bahwa sebagian besar responsen mengungkapkan bahwa pengembangan SDM yang dilaksanakan kurang memperhatikan analisa kebutuhan. Oleh karena itu, sebaiknya BIKT Kabupaten Deli Serdang dalam melaksanakan pengembangan memperhatikan dan melaksanakan analisa kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan bahwa kurangnya perhatian terhadap analisa kebutuhan disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran pegawai akan analisa kebutuhan.

Tabel 11. Jawaban Responden Tentang Metode Pelatihan Yang Digunakan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Metode Kuliah Dalam Kelas 20 40.82

Metode Simulasi 14 28.57

Metode Demonstrasi 15 30.61

Total 49 100.00

Sumber : Kuesioner Penelitihan 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa metode kuliah di kelas sebanyak 20 orang (40,82%). Metode demonstrasi sebanyak 15 orang (30,61%) dan metode simulasi sebanyak 14 orang (28,57%). Berdasarkan tabel tersebut, dapat diungkapkan bahwa metode kuliah dalam kelas (40,82%) merupakan metode yang paling banyak digunakan. Metode kuliah dalam kelas, selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan. Kelebihan dari kuliah dalam kelas, diantaranya yakni dapat mencakup jumlah peserta pelatihan yang cukup banyak. Sedangkan kelemahannya, diantaranya yakni: peserta pelatihan kurang dapat mempraktekkan materi-materi yang diperolehnya. Bagi pegawai BIKT Kabupaten Deli Serdang, sebaiknya disamping memperoleh materi dalam bentuk teori juga memperoleh kesempatan untuk mempraktekkan teori yang didapatnya. Oleh karena itu, sebaiknya perlu ada keseimbangan antara metode pelatihan yang digunakan, yaitu: metode kuliah didalam kelas diimbangi dengan metode simulasi dan demonstrasi.

Tabel 12. Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Metode Yang Digunakan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Sesuai 22 44.90

Kurang sesuai 27 55.10

Tidak sesuai 0 0.00

Total 49 100.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa metode yang digunakan kurang sesuai sebanyak 27 orang (55,10%), sesuai sebanyak 22 orang (44,90%). Berdasarkan tabel tersebut dapat diungkapkan bahwa sebagian besar responden mengungkapkan bahwa metode yang digunakan kurang sesuai. Oleh karena itu, sebaiknya BIKT perlu mengkaji kembali metode yang digunakan, dengan mengacu pada kebutuhan dan ketersediaan sumber dayanya.

Tabel 13. Jawaban Responden Tentang Kemampuan Pelatih Dalam Memberikan Pengajaran

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Mampu 24 48.98

Kurang mampu 25 51.02

Tidak mampu 0 0.00

Total 49 100.00

Sumber: Kuesioner Penelitihan 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tanggapan responden tentang pelatih dalam memberikan pengajaran kurang mampu sebanyak 25 orang (51,02%), mampu memberikan pengajaran sebanyak 24 orang (48,98%). Berdasarkan tabel tersebut, dapat diungkapkan bahwa masih banyak responden yang mengungkapkan bahwa pelatih kurang mampu memberikan pengajaran (51,02%). Oleh karena itu, sebaiknya BIKT memperhatikan dan mengusahakan pelatih yang berkualitas, pelatih yang memiliki kemampuan dalam teknologi informasi serta mampu mentransfer pengetahuan dan keterampilannya kepada peserta pelatihan. Pelatih tersebut, dapat berasal dari BIKT sendiri (yakni: pegawai BIKT yang telah berpengalaman dan berkemampuan di bidang TI) maupun dari luar BIKT (yakni: konsultan atau praktisi yang ahli di bidangnya).

Tabel 14. Jawaban responden Tentang Jangka Waktu Pelaksanaan Pelatihan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Kurang Dari Seminggu 25 51.02

Seminggu 19 38.78

Lebih Dari Seminggu 5 10.20

Total 49 100.00

Sumber : Kuesioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden dengan jumlah sebanyak 25 orang (51,02%) mengungkapkan bahwa jangka waktu pelaksanaan penelitian berlangsung kurang dari seminggu, 19 orang (38,78%) mengungkapkan bahwa jangka waktu pelatihan berlangsung selama seminggu dan 5 orang (10,20%) menjawab pelatihan berlangsung lebih dari seminggu. Terdapatnya perbedaan dalam jangka waktu pelaksanaan pelatihan ini disebabkan karena bedanya materi yang dipelajari. Jika program yang dipelajari agak sulit maka jangka waktu agak lama seperti dua minggu sampai tiga minggu, tapi jika materi agak mudah maka jangka waktunya bisa seminggu.

Tabel 15. Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Jangka Waktu Yang Diberikan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Sesuai 27 55.10

Kurang sesuai 22 44.90

Tidak sesuai 0 0.00

Total 49 100.00

Sumber Kuesioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jangka waktu yang diberikan dianggap sesuai sebanyak 27 orang (55,10%), kurang sesuai sebanyak 22 orang (44,90%). Berdasarkan hal tersebut, dapat diungkapkan bahwa sebagian besar (55,10%) mengemukakan bahwa jangka waktu yang diberikan telah sesuai, namun masih terdapat

responden yang mengemukakan bahwa jangka waktu yang diberikan kurang sesuai (44,90%). Dalam upaya penyiapan penggunaan teknologi informasi, sebaiknya BIKT memperhatikan dan mengkaji jangka waktu pelatihan melalui analisa kebutuhan pelatihan (TNA/ Training Needs Analysis) dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan sumber dayanya.

Tabel 16. Jawaban Responden tentang Kondisi Sarana Pelatihan Yang Digunakan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Memadai 18 36.73

Kurang Memadai 31 63.27

Tidak Memadai 0 0.00

Total 49 100.00

Sumber :Kuesioner Peneltian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dengan jumlah 31 orang (63,27%) mengungkapkan bahwa sarana yang digunakan kurang memadai, dan 18 orang(36,73%)mengatakan sarana yang digunakan dianggap memadai. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan bahwa kurang memadainya sarana yang digunakan disebabkan masalah teknis, seperti keterbatasan jumlah komputer yang disediakan terhadap jumlah peserta yang ada, pengeras suara yang kurang berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kurang jelasnya suara atau keterangan yang diberikan oleh pelatih.

Table 17. Jawaban Responden Tentang Kemampuan Pegawai dalam Menerapkan Materi yang Dipelajari dalam Penyelesaian Pekerjaan setelah Mengikuti Pelatihan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Mampu 9 18.37

Membutuhkan Adaptasi 40 81.63

Kurang Mampu 0 0.00

Total 49 100.00

Sumber :Kuesioner Penelitian 2007

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan jumlah 40 orang ( 81,63 %) mengemukakan bahwa membutuhkan adaptasi dalam menerapkan materi yang diperoleh dari pelatihan. Sebanyak 9 orang (18,37) mengemukakan bahwa pegawai mampu menerapkan materi yang diperoleh dari pelatihan. Masih banyaknya pegawai yang membutuhkan adaptasi setelah mengikuti pelatihan dapat dimaklumi, karena kemampuan tiap peserta berbeda dalam menyerap materi yang diterima, terlebih lagi dalam menerapkan program yang baru dipelajari membutuhkan waktu untuk lebih memahaminya dan agar lebih terbiasa dalam mengaplikasikannya.

Table 18. Jawaban Responden Tentang Evaluasi terhadap Pelatihan yang Dilaksanakan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Selalu 5 10.20

Kurang 44 89.80

Tidak Pernah 0 0.00

Total 49 100.00

Sumber :Kuesioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa evaluasi terhadap pelatihan kurang dilaksanakan sebanyak 44 orang (89,80%), selalu dilaksanakan evaluasi sebanyak 5 orang (10,20%). Berdasarkan tabel tersebut, dapat diungkapkan bahwa sebagian besar responsen

mengungkapkan bahwa evaluasi terhadap pelatihan kurang dilaksanakan. Padahal evaluasi terhadap pelatihan sangat dibutuhkan, melalui evaluasi tersebut akan diperoleh masukan dan perbaikan guna perbaikan pelatihan-pelatihan yang akan datang. Oleh karena itu, sebaiknya BIKT Kabupaten Deli Serdang perlu melakukan evaluasi terhadap pelatihan guna memastikan apakah tujuan pelatihan telah tercapai serta diharapkan dapat menjadi masukan/perbaikaan untuk pelatihan-pelatihan di masa yang akan datang.

Table 19.Jawaban Responden tentang Jangka Waktu Adaptasi Materi yang Dipelajari

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

seminggu 9 18.37

dua minggu 37 75.51

lebih dari dua minggu 3 6.12

Total 49 100.00

Sumber :Kuesioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bagi peserta pelatihan membutuhkan waktu dua minggu untuk beradaptasi dalam menerapkan materi yang telah diterima, dengan jumlah responden sebesar 37 orang ( 75,51%), 9 orang menjawab membutuhkan waktu seminggu, dan sebanyak 3 orang yang menjawab membutuhkan waktu lebih dari dua minggu.

Table 20 . Jawaban Responden Tentang Seberapa Besar Penggunaan E-mail Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan.

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Secara optimal 12 24.49

Tidak Terlalu digunakan 35 71.43

Tidak pernah digunakan 2 4.08

Total 49 100.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjawab penggunaan e-mail yang berhubungan dengan pekerjaan tidak terlalu digunakan secara optimal dengan jumlah 35 orang (71,43%). Selanjutnya, penggunaan e-mail yang berhubungan dengan pekerjaan yang digunakan secara optimal sebanyak 12 orang (24,49%) dan tidak pernah menggunakannya sebanyak 2 orang (4,08%). Berdasarkan keterangan tersebut dapat diungkapkan bahwa telah banyak pegawai yang menggunakan e- mail dalam hubungan dengan pekerjaannya, namun penggunaannya belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian, belum maksimalnya penggunaan e-mail disebabkan masih rendahnya kesadaran pegawai dalam mengoptimalkan penggunaan e-mail, serta dapat diungkapkan bahwa sarana komunikasi yang paling sering digunakan pegawai adalah telepon. Bila pegawai membutuhkan data hanya sebagian kecil, mereka lebih cenderung menggunakan telepon untuk mengetahuinya dari pegawai lain. Sedangkan, e-mail digunakan untuk mengetahui data yang lebih banyak.

Tabel 21. Responden Tentang Pengaruh Penggunaan Email Terhadap Efisiensi Kerja

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Meningkatkan Efisiensi 10 20.41

Tidak Terlalu Meningkatkan Efisiensi 37 75.51

Tidak pernah Meningkatkan Efisiensi 2 4.08

Total 49 100.00

Sumber: Kuisioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengemukakan penggunaan e-mail tidak terlalu meningkatkan efisiensi sebanyak 37 orang (75,51%), dan penggunaan e-mail dapat meningkatkan efisiensi sebanyak 10 orang (20,41%) serta sebanyak 2 orang (4,08%) yang mengemukakan bahwa penggunaan e-mail tidak pernah meningkatkan efisiensi kerja.

Tabel 22 : Jawaban responden Tentang Penggunaan Email Dalam Melancarkan Penyelesaian Pekerjaan

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Melancarkan 18 36.73

Tidak Terlalu Melancarkan 29 59.18

Tidak pernah Melancarkan 2 4.08

Total 49 100.00

Sumber: Kuisioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden mengemukakan bahwa penggunaan e-mail tidak terlalu dapat melancarkan penyelesaian pekerjaan sebanyak 29 orang (59,18%), dan penggunaan e-mail dapat melancarkan pekerjaan sebanyak 18 orang (36,73%) serta penggunaan e-mail tidak pernah melancarkan pekerjaan sebanyak 2 orang (4,08%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan bahwa masih banyaknya pegawai yang mengemukkan bahwa e-mail tidak terlalu melancarkan pekerjaan disebabkan masih minimnya pengetahuan dan kesadaran pegawai dalam penggunaan e-mail dalam menunjang dan memperlancar pekerjaannya.

Tabel 23: Jawaban Responden Tentang Pengaruh Penggunaan E-mail Terhadap Pengaruh Pemakai Kertas

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Berkurang 19 38.78

Tidak Terlalu Berkurang 29 59.18

Tidak pernah Berkurang 1 2.04

Total 49 100.00

Sumber: Kuisioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab penggunaan e-mail tidak terlalu berkurang terhadap pengurangan pemakaian kertas

sebanyak 29 orang (59,18%), dan 19 orang (38,78%) menjawab pemakaian kertas berkurang akibat pengaruh penggunaan e-mail serta responden yang menjawab tidak pernah berkurang pemakaian kertas akibat penggunaan e-mail sebanyak 1 orang (2,04%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan bahwa sebagian besar responden yang mengemukakan bahwa pengunaan e-mail tidak terlalu mengurangi pemakaian kertas disebabkan karena faktor pekerjaan, seperti pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi, yang membutuhkan kertas yang cukup banyak karena berhubungan dengan surat menyurat (masih membutuhkan surat-menyurat dalam bentuk tulisan) sehingga pemakaian kertas tidak terlalu berkurang meskipun ada e-mail.

Tabel 24. Jawaban Responden Tentang Penggunaan E-mail Terhadap Pengurangan Komunikasi Antara Pegawai

Jawaban Responden Frekuensi Prosentase

Berkurang 9 18.37

Tidak Terlalu Berkurang 32 65.31

Tidak pernah Berkurang 8 16.33

Total 49 100.00

Sumber : Kuesioner Penelitian 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat diungkapkan bahwa sebagian besar pegawai yakni sebanyak 32 orang (65,31%) mengemukakan penggunaan e-mail tidak terlalu berkurang terhadap komunikasi antara pegawai. Responden yang menjawab penggunaan e-mail dapat mengurangi komunikasi antar pegawai sebanyak 9 orang (18,37%), serta sebanyak 8 orang (16,33%) mengemukakan bahwa penggunaan e-mail tidak pernah mengurahi komunikasi antar pegawai. Berdasarkan hal tersebut dapat diungkapkan bahwa terdapat adanya

pengaruh penggunaan e-mail terhadap komunikasi antara pegawai, namun pengaruh tersebut tidak terlalu besar.

Dokumen terkait