• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Validasi Ahli dan Revisi Produk

1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Inovatif

Produk awal yang telah peneliti buat adalah Program Tahunan (Prota) yang diberikan kepada dua orang pakar pembelajaran inovatif untuk divalidasi. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dibuat. Validasi ini berpedoman dengan instrumen penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Melalui validasi ini, peneliti akan mendapat masukan guna memperbaiki produk yang telah dibuat. Masukan yang validator sampaikan digunakan peneliti untuk memperbaiki perangkat pembelajaran sehingga layak diujicobakan nantinya.

Pakar pembelajaran inovatif yang memvalidasi adalah seorang guru kelas 2 dan mahasiswa PPG. Validasi dilakukan sebanyak dua kali, satu kali dengan mahasiswa PPG selanjutnya satu kali dengan guru kelas 2. Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap kompenen Prota dalam instrumen validasi yang digunakan peneliti yaitu, (1) identitas lengkap, (2) kelengkapan tema; subtema; dan alokasi waktu, dan (3) kesesuaian minggu belajar efektif (MBE).

Produk kedua yaitu Progam Semester (Prosem). Prosem dibuat mengacu pada prota. Validator juga memvalidasi prosem dengan melihat instrumen penilaian yang peneliti buat yaitu, (1) identitas lengkap, (2) kelengkapan tema; subtema; dan alokasi waktu, dan (3) kesesuaian materi dengan kompetensi dasar (KD).

Produk ketiga yaitu silabus. Silabus didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, atau isi-isi pokok materi pembelajaran. Validator memvalidasi silabus dengan melihat instrumen penilaian yaitu, (1) kelengkapan identitas; KI; dan KD, (2) kesesuaian materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar, dan (3) keterkaitan antar komponen dalam silabus.

Produk terakhir yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang peneliti buat yaitu tema 2 subtema 4 pembelajaran 1 sampai dengan 6. RPP yang divalidasi sebanyak 6 (enam) set. Terdapat beberapa

aspek penilaian yaitu, (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator sesuai dengan kata kerja operasional, (3) perumusan tujuan pembelajaran dengan komponen A (Audience); B (Behavior); C (Condition); D (Degree), (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan pendekatan dan model pembelajaran, (6) sumber belajar, (7) media pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) karakteristik pembelajaran inovatif, (10) penilaian, (11) LKPD, dan (12) bahasa.

Validasi yang dilakukan validator meliputi 6 (enam) set yaitu 3 (tiga) set menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan 3 (tiga) set model pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL). Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan validator dengan mahasiswa PPG pada ketiga model pembelajaran tipe STAD,maka validator memberi rerata 4,16 dengan kategori “baik”. Ketiga perangkat pembelajaran tersebut dinyatakan layak untuk digunakan namun dengan revisi sesuai saran.

Mahasiswa PPG memberi beberapa komentar pada ketiga model pembelajaran tipe STAD yang akan disimpulkan sebagai berikut: (1) silabus belum memuat penilaian dan sumber belajar, (2) kelengkapan tujuan pembelajaran pada komponen Condition belum terlihat, (3) aspek keterampilan pada penilaian tidak sesuai dengan indikator, (4) kurang memperlihatkan HOTS pada bagian C5, (5) penilaian produk mengacu pada benda, sedangkan unjuk kerja mengacu pada praktik, (6) RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pada ketiga model pembelajaran tipe PBL, validator memberi rerata 4,21 dengan kategori “baik”. Sama dengan tipe STAD, tipe PBL ini juga dinyatakan layak untuk digunakan namun dengan revisi sesuai saran. Walaupun dengan kategori “baik”, namun masih perlu beberapa perbaikan. Saran yang diberikan disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut: (1) silabus belum memuat penilaian dan sumber belajar, (2) tujuan pembelajaran pada komponen Degree kurang sesuai dengan indikator, (3) kegiatan

pembelajaran lebih diperhatikan supaya kondisi kelas tetap kondusif dengan model pembelajaran tipe PBL.

Validator selanjutnya adalah guru kelas 2 yang juga memvalidasi 6 (enam) set dengan 3 (tiga) set model pembelajaran tipe STAD dan 3 (tiga) set model pembelajaran tipe PBL. Hasil validasi pada model pembelajaran tipe STAD, guru kelas 2 memberi rerata 4,31 dengan kategori “ sangat baik”, namun masih perlu beberapa perbaikan. Perangkat pembelajaran tersebut dinyatakan layak untuk digunakan namun dengan revisi sesuai saran. Saran yang diberikan disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut: (1) ukuran tulisan pada LKPD dan soal evaluasi diperbesar karena untuk meningkatkan minat baca anak pada kelas rendah, (2) kalimat perintah dibuat lebih singkat, (3) tata tulis dalam RPP kurang rapi.

Selanjutnya validasi guru tipe PBL. Hasil validasi tersebut, guru memberi rerata 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan sesuai dengan revisi dan saran. Saran yang diberikan disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut: (1) kurang menyertakan materi Bahasa Indonesia pada salah satu pembelajaran, (2) ukuran tulisan pada LKPD dan soal evaluasi lebih diperbesar.

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua validator tersebut direvisi sesuai dengan masukan yang diberikan. Komentar dan revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Komentar Pakar dan Revisi tipe STAD

No Aspek yang dinilai Komentar Revisi

Silabus 2 Kelengkapan materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi Kurangnya komponen penilaian dan sumber belajar pada silabus.

Menambahan

komponen penilaian dan sumber belajar.

waktu, dan sumber belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 Tujuan pembelajaran mencakup komponen ABCD. Tujuan pembelajaran pada komponen C (condition) terlewatkan.

Meneliti kembali dan menambahkan komponen C pada tujuan pembelajaran sesuai dengan komponen ABDnya. 9 Penilaian evaluasi mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan indikator.

Penilaian pada aspek keterampilan tidak sesuai dengan indikator yang dibuat.

Meneliti kembali dan membuat penilaian pada aspek keterampilan dengan memperhatikan indikator. 10 Mengembangkan HOTS pada indikator.

HOTS bagian C5 perlu diperhatikan kembali karena kurang sesuai dengan indikator

Mengganti HOTS pada tingkatan C5 yaitu mengevaluasi sesuai dengan kata kerja operasional yang ada pada indikator.

Lembar Kerja Peserta Didik 5 Kelayakan

tampilan.

Ukuran tulisan kurang besar untuk kelas rendah, supaya meningkatkan minat baca siswa.

Memperbesar seluruh tulisan yang ada pada LKPD.

Tabel 4.2 Komentar Pakar dan Revisi tipe PBL

No Aspek yang dinilai Komentar Revisi

Silabus 2 Kelengkapan materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Kurangnya komponen penilaian dan sumber belajar pada silabus.

Menambahan

komponen penilaian dan sumber belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 Tujuan pembelajaran mencakup komponen ABCD. Tujuan pembelajaran pada komponen D (degree) terlewatkan.

Meneliti kembali dan menambahkan komponen D pada tujuan pembelajaran sesuai dengan komponen ABCnya. 4 Materi pembelajaran yang sesuai dengan KD dan indikator Kurang menyertakan materi Bahasa Indonesia pada salah satu pembelajaran

Meneliti kembali lalu menambahkan materi Bahasa Indonesia pada RPP yang dimaksud. 15 Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks. Kegiatan pembelajaran kurang ringkas sehingga membuat kondisi kelas nantinya kurang kondusif. Mengubah kegiatan pembelajaran yang dimaksud dengan memperingkas kembali lewat tayangan video.

Lembar Kerja Peserta Didik 5 Kelayakan

tampilan.

Ukuran tulisan kurang besar untuk kelas rendah, supaya meningkatkan minat baca siswa.

Memperbesar seluruh tulisan yang ada pada LKPD.

Dokumen terkait