• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFINISI DAN ISTILAH

Dalam dokumen ASPEK LEGALITAS TERKAIT SARANA PELAYARAN (Halaman 122-130)

PENGALAMAN BERLAYAR

C. DEFINISI DAN ISTILAH

1. Pengertian Standar

Apabila dilihat pada arti etimologi standar terbentuk dari dua kosa kata yaitu standar dan kompetensi. Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati.

Berdasarkan dari hasil kajian pustaka berkaitan dengan terminologi standar pada dasarnya telah banyak yang melakukan kajian dan diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford memberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar. Pertama, standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar memberikan suatu dasar perbandingan.

Standarisasi merupakan spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tatacara dan metoda yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan iptek serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk mempero-leh manfaat yang sebesar-besarnya (PP : 102/2000) Beberapa pengertian mengenai standar dari berbagai sumber, dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengertian standarisasi adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna, yang dipakai sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guideline, 1990);

b. Dokumen yang ditetapkan melalui konsensus dan disyahkan oleh badan yg berwenang, berisikan aturan, pedoman, karakteristik suatu kegiatan atau hasilnya, untuk pemakaian umum dan berulang, ditujukan untuk mencapai tingkat keteraturan optimum dalam konteks tertentu (ISO/IEC Guide 2: 2004 );

c. SNI adalah dokumen yang disusun secara konsensus oleh panitia teknis (PT) atau SPT, ditetapkan oleh BSN, berisikan persyaratan teknis, aturan, pedoman, atau sifat untuk suatu produk atau proses dan metoda produksi dari suatu objek pengukuran/penilaian, untuk dipakai umum;

d. Standar adalah suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru;

e. Standar adalah pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik;

f. Standar adalah suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat;

g. Standar adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Reyers, 1983);

h. Standar adalah nilai-nilai (values) yang tertulis meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasilnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan;

i. Standar adalah menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari komponen struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada proses atau hasil suatu harapan (Donebean);

j. Peraturan Pemerintah Nomor: 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional menjelaskan bahwa definisi standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib dan berkerjasama dengan semua pihak; k. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 tahun 2000 tentang

Standardisasi Nasional menyebutkan bahwa standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tatacara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya; l. Peraturan Pemerintah Nomor: 102 tahun 2000 tentang

Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) adalah rancangan standar yang dirumuskan oleh panitia teknis setelah tercapai konsensus dari semua pihak yang terkait;

m. (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Drs. Peter

Salim, M.A & Yenny Salim, B.Sc, Pustaka Phoenix)

n. (Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ke-3, WJS

Poerwadarminta Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional, Balai Pustaka) Standar : Ukuran tertentu yang digunakan sebagai patokan;

o. (Kamus Besar Bahasa Indonesia-online) Standar : 1 n ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan: petugas dari instansi itu menguraikan -- gedung sekolah yang baik; 2 n ukuran atau tingkat biaya hidup: -- hidup di kota Medan lebih tinggi daripada -- hidup di kota Bandung; 3 n Sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai sebagai ukuran nilai (harga): negara-negara tertentu memakai -- emas; 4 a baku: bahasa yang dipakai pada surat kabar tertentu dapat dianggap telah--; -- sosial ukuran untuk memiliki, meneliti, dan memilih sikap yang sebaik-baiknya untuk dipergunakan;

p. Standar, atau lengkapnya standar teknis : suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam. Suatu standar dapat pula berupa suatu artefak atau perangkat formal lain yang digunakan untuk kalibrasi (Wikipedia); Standar yang berbasis pada sistem manjemen kinerja

menegaskan spesifikasi suatu kinerja antara lain; a. Spesifik (specific)

b. Terukur (measurable) c. Tepat (appropriate) d. Andal (reliable) e. Tepat waktu (timely)

Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu.

2. Ketentuan Dalam Standar

Empat ketentuan dalam standar adalah sebagai berikut:

a. Harus tertulis dan dapat diterima pada suatu tingkat praktek, mudah dimengerti oleh para pelaksananya; b. Mengandung komponen struktur (peraturan-peraturan),

struktur menjelaskan peraturan, kebijakan fasilitas dan lainnya. Proses standar menjelaskan dengan cara bagaimana suatu pelayanan dilakukan dan outcome standar menjelaskan hasil dari dua komponen lainnya; c. Standar dibuat berorientasi pada pelanggan, staf dan

sistem dalam organosasi. Pernyataan standar mengandung apa yang diberikan kepada pelanggan/pasen, bagaimana staf berfungsi atau bertindak dan bagaimana sistem berjalan. Ketiga komponen tersebut harus berhubungan dan terintegrasi. Standar tidak akan berfungsi bila kemampuan atau jumlah staf tidak memadai;

d. Standar harus disetujui atau disahkan oleh yang berwenang. Sekali standar telah dibuat, berarti sebagian pekerjaan telah dapat diselesaikan dan sebagian lagi adalah mengembangkannya melalui pemahaman (desiminasi). Komitmen yang tinggi terhadap kinerja prima melalui penerapan-penerapannya secara konsisten untuk tercapainya tingkat mutu yang tinggi.

3. Komponen Standar

Komponen-komponen standar meliputi: a. Standar Struktur

Standar struktur adalah karakteristik organisasi dalam tatanan asuhan yang diberikan. Standar ini sama dengan standar masukan atau standar input yang meliputi: 1) Filosofi dan objektif;

2) Organisasi dan administrasi; 3) Kebijakan dan peraturan; 4) Staffing dan pembinaan;

5) Deskripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggung jawab setiap posisi klinis);

6) Fasilitas dan peralatan. b. Standar Proses

Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi dan penerima asuhan. Standar ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan klinis, mencakup:

2) Manajemen kinerja klinis;

3) Monitoring dan evaluasi kinerja klinis. c. Standar Outcomes

Standaroutcomes adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasen. Standar ini berfokus pada asuhan pasen yang prima, meliputi:

1) Kepuasan pasen; 2) Keamanan pasen; 3) Kenyamanan pasen.

Pada dasarnya, ada dua tingkatan standar yaitu minimum dan optimum. Standar minimum adalah sesuatu standar yang harus dipenuhi dan menyajikan suatu tingkat dasar yang harus diterima, disamping ada standar lain yang secara terarah dan berkesinambungan dapat dicapai. Ini merupakan keinginan atau disebut juga standar optimum. Standar minimum harus dicapai seluruhnya tanpa ada pertanyaan. Standar optimum mewakili keadaan yang diinginkan atau disebut juga tingkat terbaik, dimana ditentukan hal-hal yang harus dikerjakan dan mungkin hanya dapat dicapai oleh mereka yang berdedikasi tinggi.

4. Manfaat Penetapan Standar

Manfaat dari ditetapkannya suatu standar adalah:

a. Standar dapat mewujudkan jaminan mutu produk dan jasa; b. Memelihara keselamatan publik dan perlindungan

lingkungan;

c. Meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing;

d. Melancarkan transaksi (perdagangan) dan pencapaian kesepakatan dagang (kontrak);

e. Dalam era globalisasi, sebagai alat seleksi entry barries & entrance facilitation/tools;

f. Standar menetapkan norma dan memberi kesempatan anggota masyarakat dan perorangan mengetahui bagaimanakah tingkat pelayanan yang diharapkan/ diinginkan. Karena standar tertulis sehingga dapat dipublikasikan/diketahui secara luas;

g. Standar menunjukkan ketersediaan yang berkualitas dan berlaku sebagai tolok ukur untuk memonitor kualitas kinerja;

h. Standar berfokus pada inti dan tugas penting yang harus ditunjukkan pada situasi aktual dan sesuai dengan kondisi lokal;

i. Standar meningkatkan efisiensi dan mengarahkanpada pemanfaatan sumber daya dengan lebih baik;

Oleh karena itu standart menunjukkan pada tingkat ideal tercapai tersebut tidaklah disusun terlalu kaku, tetapi masih dalam batas-batas yang dibenarkan disebut dengan nama toleransi. Syarat suatu standar yang baik dipandang cukup penting adalah :

a. Bersifat jelas

Artinya dapat diukur dengan baik, termasuk ukuran terhadap penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.

b. Masuk akal

Suatu standart yang tidak masuk akal, bukan saja akan sulit dimanfaatkan tetapi juga akan menimbulkan frustasi para profesional.

c. Mudah dimengerti

Suatu standart yang tidak mudah dimengerti juga akan menyulitkan tenaga pelaksana sehingga sulit terpenuhi. d. Dapat dipercaya

Tidak ada gunanya menentukan standart yang sulit karena tidak akan mampu tercapai. Karena itu sering disebutkan, dalam menentukan standart, salah satu syarat yang harus dipenuhi ialah harus sesuai dengan kondisi organisasi yang dimiliki.

e. Absah

Artinya ada hubungan yang kuat dan dapat didemintrasikan antara standart dengan sesuatu yang diwakilinya.

f. Meyakinkan

Artinya mewakili persyaratan yang ditetapkan. Apabila terlalu rendah akan menyebabkan persyaratan menjadi tidak berarti.

g. Mantap, Spesifik dan Eksplisit

Artinya tidak terpengaruh oleh perubahan oleh waktu, bersifat khas dan gamblang.

5. Terminologi Standar Dalam Studi Ini

Berdasarkan referensi dari berbagai sumber, sebagaimana diuraikan di atas, maka dalam studi ini dapat didefinisikan standar adalah sebagai berikut :

”Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode khususnya yang terkait dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan transportasi laut”.

6. Prosedur dan Proses Perumusan Standarisasi

Perumusan Standardisasi Nasional dilaksanakan melalui Pra Konsensus dan Konsensus Nasional. Pada proses perumusan ini melibatkan setiap instansi teknis.

Rancangan standardisasi disusun dengan melakukan studi terhadap standardisasi-standardisasi dan peraturan perundangan nasional dan internasioanl melalui beberapa penyesuaian. Prosedur perumusan standardisasi meliputi:

a. Usulan Rancangan SNI, dipersiapkan oleh panitia

teknik dan diajukan kepada instansi perumus standar yang terkait langsung;

b. Rancangan Standar, dibentuk kelompok kerja untuk

melaksanakan perumusan standar;

c. Penyebarluasan Rancangan Standar,

menyebarluaskan kepada instansi terkait atau pihak yang berkepentingan untuk mendapat tanggapan sebelum pembahasan Pra Konsensus dan Konsesus Nasional;

d. Penyelesaian Akhir Rancangan Standar,

masukan/tanggapan diinventarisir untuk pembahasan Pra Konsensus dan Konsesus Nasional;

e. Persetujuan SNI, mengajukan rancangan SNI ke BSN

untuk mendapatkan persetujuan BSN.

Untuk itu, secara sistematis dan runtun proses dan prosedur dalam standarisasi dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini, baik proses secara normal, fast track, dan penilaian kesesuaian.

Gambar 2.14 Proses Pengembangan SNI (Normal)

Dalam dokumen ASPEK LEGALITAS TERKAIT SARANA PELAYARAN (Halaman 122-130)

Dokumen terkait