• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.5. Definisi dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, jumlah variabel yang diolah dengan menggunakan metoda S-VAR adalah 10 variabel untuk masing-masing komoditas adalah sebagai berikut :

1. Harga dunia atau PW yaitu harga beras, harga jagung, dan harga kedele dunia dalam satuan Rp per Ton; data yang diolah merupakan data harga riil (2007 = 100). Harga beras merupakan harga broken rice untuk transaksi Friday Closing Date. Harga jagung merupakan harga jagung kuning transaksi USA Port Gulf

Export Price dan harga kedele merupakan harga kedele transaksi USA Yellow No

2 untuk Port Rotterdam.

2. Tarif impor yang diwakili oleh marjin perdagangan atau trade import margin atau TM1 yang merupakan besaran marjin perdagangan dunia dan importir beras, jagung, kedele Indonesia dalam satuan Rp per Ton. Data yang diolah merupakan data harga riil (2007 = 100). Selain tarif impor, komponen TM1 terdiri dari transportation cost atau freight cost, container park cost (biaya parkir kontainer),

inspection cost (biaya inspeksi) dan pengeluaran resmi lainnya, biaya bongkar muat, insurance cost (biaya asuransi) dan marjin keuntungan importir.

3. Harga impor atau PM terdiri harga impor beras, harga impor jagung, harga impor kedele dalam satuan Rp per Ton. Data yang diolah merupakan data harga riil (2007 = 100). Harga impor pada pelabuhan impor setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang termasuk dalam kategori TM1 dan siap masuk gudang importir dan siap didistribusikan dalam pasar domestik. Harga impor merupakan harga tertimbang dengan persentase distribusi produksi seperti terinci pada Tabel 7.

Tabel 7. Rata-Rata Persentase Komponen Impor Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Tahun 1994 – 2009

(%) Kode Produk

(HS 6 Digit) Deskripsi Produk

Nilai Persentase

100610 Rice in the husk (paddy or rough) 0.63

100620 Husked (brown) rice 4.49

100630 Semi-milled or wholly milled rice 58.62

100640 Broken rice 35.88

110230 Rice flour 0.17

110314 Groats and meal of rice 0.08

230220 Brans, sharps and other residues of rice 0.13

Total 100.00

Jagung

100510 Maize seed 0.24

100590 Maize (excl. seed) 94.59

110220 Maize (corn) flour 0.16

110313 Groats and meal of maize (corn) 0.10

110313 Groats and meal of maize (corn) 0.10

110423 Other worked grains of maize (corn), nes 0.01

110812 Maize (corn) starch 4.63

151521 Crude maize (corn) oil 0.00

151529 Maize (corn) oil (excl. crude) and fractions 0.12

230210 Brans, sharps and other residues of maize 0.06

Total 100.00

Kedele

120100 Soya beans 38.75

120810 Soya bean flour and meal 0.38

150710 Crude soya-bean oil 0.02

150790 Soya-bean oil (excl. crude) and fractions 0.53

210310 Soya sauce 0.10

230400 Oil-cake and other solid residues, of soya-bean 60.25

Total 100.00

4. Volume impor atau QM terdiri dari volume impor beras, volume impor jagung, dan volume impor kedele dalam satuan Ton; dengan rincian jenis volume impor dihitung setara beras, setara jagung dan setara kedele dengan komponen terinci pada Tabel 7.

5. Marjin perdagangan antara importir dan pedagang pengecer atau TM2 terdiri marjin perdagangan importir dan konsumen beras, jagung, kedele dalam satuan Rp per Ton. Data yang diolah merupakan data harga riil (2007 = 100). Besaran marjin perdagangan ini dihitung berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh importir hingga komoditas berada di tangan distributor atau pengecer yang memasarkan komoditas ke pabrik pakan atau industri pangan olahan dan konsumen. Biaya-biaya tersebut diantaranya terdiri dari biaya gudang, biaya angkutan, biaya kemasan dan biaya-biaya lainnya, serta didalamnya termasuk marjin keuntungan pedagang importir dan pengecer.

6. Harga konsumen atau PC terdiri harga konsumen beras, harga konsumen jagung dan harga konsumen kedele dalam satuan Rp per Ton. Data yang diolah merupakan data harga riil (2007 = 100). Harga konsumen ini adalah harga konsumen atas jenis komoditas beras, jagung dan kedele menurut kualifikasi BULOG dan BPS yaitu harga konsumen beras untuk kualitas medium, harga jagung kuning pipilan kering dan kedele kuning ose kering.

7. Volume konsumsi atau QC terdiri dari volume konsumsi beras, volume konsumsi jagung, dan volume konsumsi kedele dalam satuan Ton. Volume konsumsi adalah setara beras untuk beras, setara jagung pipilan kering untuk jagung dan setara kedele ose kering untuk kedele. Besaran standar konversi untuk konsumsi di luar konsumsi rumah tangga langsung dihitung berdasarkan besaran volume penggunaan bahan baku masing-masing jenis industri yang mengkonsumsi bahan baku beras, jagung dan kedele. Dalam periode 1994 -

2009, persentase distribusi konsumsi dalam setara beras, jagung pipilan kering dan kedele ose kering disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata-rata Persentase Konsumsi Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia Menurut Jenisnya, Tahun 1994 - 2009.

(%)

Jenis Konsumsi

Rata-rata Persentase Konsumsi

Beras Jagung Kedele

Konsumsi Industri Pangan 7.17 28.05 39.65 Konsumsi Industri Pakan dan Non Pangan 4.15 39.79 28.80

Konsumsi Benih 1.87 1.15 1.71

Konsumsi Lainnya 1.75 4.23 1.76 Konsumsi Pangan Rumah Tangga 85.06 26.79 28.08

Konsumsi Total 100.00 100.00 100.00

Sumber : Neraca Bahan Makanan FAO dan Badan Bimas dan Ketahanan Pangan, Statistik Industri, BPS dan Susenas, BPS (diolah)

8. Marjin perdagangan antara konsumen dan produsen atau TM3 yang terdiri dari marjin perdagangan konsumen dan produsen beras, jagung dan kedele dalam satuan Rp per Ton. Data yang diolah merupakan data riil (2007 = 100). Besaran marjin perdagangan ini dihitung berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer, pedagang pengolah dan pedagangan perantara dalam ranatai tataniaga mulai dari produsen hingga pedagang pengecer atau konsumen. Marjin tersebut terdiri dari biaya gudang, biaya angkutan, biaya pengolahan, biaya pengeringan, biaya kemasan dan biaya-biaya lainnya, serta didalamnya termasuk marjin keuntungan pedagang pengolah, pedagangan perantara dan pengecer. 9. Harga produsen atau PF terdiri dari hyarga produsen atau harga di tingkat

petani yaitu untuk beras merupakan harga Gabah Kering Giling (GKG), untuk jagung merupakan harga jagung pipilan kering, dan untuk kedele merupakan harga biji kedele kuning ose kering dalam satuan Rp per Ton. Data yang diolah merupakan data riil (2007 = 100). Harga merupakan harga produsen berdasarkan kualifikasi harga produsen BULOG dan statistik harga produsen pedesaan BPS.

10. Volume Produksi atau QF terdiri dari volume produksi beras, volume produksi jagung, dan volume produksi kedele dalam satuan Ton. Volume produksi beras dihitung berdasarkan standar konversi GKG ke beras 0.6325, produksi jagung dalam bentuk jagung pipilan kering dan produksi kedele dalam bentuk kedele ose kering. Bentuk produksi disesuaikan dengan kualifikasi Pusat Data dan Informasi Pertanian dan Badan Pusat Statistik.

V.

GAMBARAN UMUM SITUASI DAN KONDISI PERDAGANGAN

Dokumen terkait