1. Karaktersitik sosial ekonomi pengelola sagu (X1): Sifat atau ciri-ciri yang melekat pada diri pengelola sagu yang dapat membedakannya satu dengan yang lain. Sub peubah atau indikator terkait yang digunakan untuk mengukur peubah karakteristik sosial ekonomi pengelola sagu dan parameter pengukurannya, diuraikan sebagai berikut:
Sub peubah/Indikator Parameter Pengukuran
Umur Lamanya masa kehidupan responden
berdasarkan bulan dan tahun
Tahun Pendidikan formal Rentang waktu mengikuti pendidikan formal Tahun Pendidikan non
formal
- Keikutsertaan dalam pelatihan pengelolaan sagu sejak dua tahun terakhir
- Keikutsertaan dalam penyuluhan pengelolaan sagu selama dua tahun terakhir
- Keikutsertaan dalam pelatihan pengolahan pengelolaan dan pengolahan sagu dalam dua tahun terakhir
- Keikutsertaan dalam seminar/simposium/ pameran dan pngolahan pati sagu dalam dua tahun terakhir
Frekuensi/tahun
Lama berusaha Rentang waktu dalam memulai usaha
pemanfaatan sagu hingga penelitian dilakukan
Tahun Akses terhadap
informasi
1. Media cetak
a. Frekuensi mencari informasi tentang usaha pemanfaatan sagu melalui media cetak
b. Frekuensi mencari informasi tentang teknologi pengolahan sagu melalui media cetak
c. Cara memperoleh media cetak 2.Media elektronik
a. Frekuensi mencari informasi terkait dengan pemanfaatan sagu melalui media eletronik
b. Frekuensi mencari informasi tentang teknologi pengolahan pati sagu melalui media elektronik c. Kepemilikan media elektronik
3.Media langsung/tatap muka (teman, keluarga, atau pihak lain)
a. Frekuensi mencari informasi tentang pemanfaatan sagu melalui orang yang dianggap tahu
b. Frekuensi mencari informasi tentang teknologi pengolahan pati sagu dari orang yang dianggap tahu
c. Lingkungan keberadaan orang yang akan ditemui untuk bertukar informasi tentang pemanfaatan sagu dan teknologi pengolahan pati sagu
Frekuensi / enam bulan terakhir Frekuensi / enam bulan terakhir Kategori : 1.Milik sendiri/kelompok 2.Milik pemerintah 3.Tidak memiliki Frekuensi/6 bulan Kategori : 1. Rendah (orang dlm desa yang sama 2. Sedang (hingga ke orang dari luar desa 3. Tinggi (tidak dibatasi lingkungan, semua yang dapat diakses
Lampiran 2 (lanjutan)
Sub peubah/Indikator Parameter Pengukuran
Jumlah tanggungan keluarga
Jumlah orang yang tinggal serumah, baik keluarga maupun bukanyang menjadi tanggungan hidup responden
Orang
Jumlah anggota keluarga
Jumlah orang yang tinggal bersama-sama dalam rumahtangga responden yang menjadi anggota keluarganya
Orang
Motivasi usaha Keinginan responden dalam pemanfaatan sagu: a.Keinginan memperoleh pendapatan
b.Keinginan melestarikan budaya masyarakat c.Kebiasaan secara turun temurun
d.Pengaruh lingkungan sekitar
e.Peluang sagu sebagai sumber mata pencaharian keluarga
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
Skala usaha Luas lahan sagu yang dikelola responden ha
Kategori : 1. Sempit 2. Sedang 3. Luas Pola konsumsi Jenis dan bahan makanan pokok yang dikonsumsi
rumahtangga responden sehari-hari, sejak enam bulan terakhir
Frekeunsi / minggu Fungsi sosial sagu Implementasi fungsi sosial sagu, meliputi :
a. Kemauan untuk saling berbagi
b. Kemauan bekerjasama dalam pemanfaatan dan pengolahan pati sagu
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Fungsi budaya sagu Implementasi peran sagu sebagai salah satu
budaya masyarakat Maluku, meliputi :
a. produksi pati sagu perlu tetap dipertahankan b. Perlengkapan pengolahan pati sagu secara
sederhana perlu dipertahankan c. Tradisi dan larangan terkait dengan
pemanfaatan sagu tidak perlu dipatuhi saat ini
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
2. Dukungan lingkungan (X2): upaya nyata yang dilakukan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan kapasitas pengelola sagu dalam pemanfaatan sagu, melalui dukungan peran pemerintah, keluarga, kelompok, dan dukungan penyuluh.
Dukungan pemerintah dimaksudkan sebagai seluruh bantuan dan intervensi dari pemerintah yang pernah diberikan kepada pengelola sagu dalam usaha pemanfaatan sagu
Dukungan keluarga dimaksudkan sebagai kontribusi anggota keluarga dalam bentuk dorongan dan keterlibatannya terhadap peningkatan kapasitas pengelola sagu dalam dalam usaha pemanfaatan sagu.
Dukungan kelompok dimaksudkan sekumpulan orang yang aktif melakukan usaha pemanfaatan sagu serta memiliki tujuan untuk pengembangan sagu. Dukungan penyuluh dimaksudkan sebagai pelaksana fungsi penyuluhan yang melibatkan tenaga-tenaga penyuluh yang ada untuk mendampingi pengelola sagu.
Parameter dan pengukuran terhadap masing-masing indikator untuk peubah dukungan lingkungan adalah sebagai berikut :
Lampiran 2 (lanjutan)
Sub peubah/Indikator Parameter Pengukuran
Dukungan Pemerintah :
Bentuk fisik/Material a. Ketepatan bentuk bantuan yang diberikan dengan kebutuhan pengelola sagu
b. Ketepatan jumlah bantuan dengan kebutuhan pengelola sagu
c. Ketepatan waktu pemberian bantuan dengan kebutuhan pengolah sagu
d. Ketepatan sasaran penerima bantuan e. Perlunya adanya persyaratan untuk calon
penerima bantuan Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Non fisik/non material
a. Ketepatan bentuk bantuan yang diberikan dengan kebutuhan pengelola sagu
b. Ketepatan jumlah bantuan dengan kebutuhan pengelola sagu
c. Ketepatan waktu pemberian bantuan dengan kebutuhan pengolah sagu
d. Ketepatan sasaran penerima bantuan
e. Perlu adanya persyaratan untuk calon penerima bantuan
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
Dukungan keluarga a. Bentuk dorongan anggota keluarga
b. Jumlah anggota keluarga yang terlibat dalam pemanfaatan sagu Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Dukungan kelompok :
Efektifitas kelompok a. Kelompok bermanfaat sebagai wahana berbagi pengalaman terkait dengan pemanfaatan sagu b. Kelompok bermanfaat untuk mengembangkan
pemasaran
c. Keberadaan kelompok bermanfaat sebagai sarana untuk memperjuangkan aspirasi pengelola sagu dalam memecahkan masalah
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Peranan pemimpin kelompok
a. Pemimpin kelompok berkemampuan mengembangkan kelompok sesuai harapan anggotanya
b. Pemimpin kelompok berkemampuan menjaga hubungan dengan anggota baik formal maupun informal
c. Pemimpin kelompok berkemampuan menumbuhkan dan menguatkan kepercayaan dengan anggotanya
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
Lampiran 2 (lanjutan)
Sub peubah/Indikator Parameter Pengukuran
Dukungan penyuluh :
Materi penyuluhan Persepsi responden terhadap tingkat kesesuaian pesan penyuluhan tentang :
a. Teknologi pengolahan sagu b.Kriteria masa panen sagu
c. Penghancuran empulur dari kulit batang sagu d.Perkembangan pasar hasil olahan pati sagu e. Cara mengidentifikasi dan memecahkan masalah f. Pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya
sagu Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Ketepatan metode penyuluhan
Persepsi responden terhadap ketepatan metode penyuluhan yang digunakan:
a. Ceramah b. Diskusi/tanya jawab c. Kunjungan lapang d. Kunjungan rumah e. Demonstrasi/demplot Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Kesesuaian media penyuluhan
Persepsi responden terhadap tingkat kesesuaian media yang digunakan :
a. Leaflet b. Brosur
c. Media sumber belajar d. Alat tulis dan papan tulis
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Peran penyuluh/ tenaga pendamping
Persepsi responden terhadap peran penyuluh/tenaga pendamping dalam:
a. Membantu dan mendorong pengelola sagu untuk menggunakan teknologi pengolahan pati sagu b. Membantu dan mendorong pengelola sagu dalam
hal mengidentifikasi dan mengatasi masalah c. Membantu dan mendorong pengelola sagu
mengembangkan pemasaran pati sagu d. Membantu dan mendorong pengelola sagu
menjaga keberlanjutan sumber daya sagu
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
3. Kapasitas pengelola sagu (Y1), dimaksudkan sebagai upaya nyata yang ditunjukkan oleh kemampuan atau daya yang dimiliki dari dalam diri pengelola sagu terkait dengan kegiatan pemanfaatan sagu, mulai dari pengolahan sagu hingga menjaga keberlanjutan usaha pemanfaatan sagu.
Lampiran 2 (lanjutan)
Sub peubah/Indikator Parameter Pengukuran
Kapasitas pengelola sagu :
Kemampuan mengolah sagu
1. Pengetahuan :
a. kematangan tanaman sagu (fase masak tebangsagu)
b. pemotongan dan pembelahan batang sagu secara efisien dan efektif
c. penghancuran empulur sagu dengan cara mekanis
d. penampungan dan pengendapan pati/tepung sagu dengan cara mekanis
e. cara pengeringan pati/tepung sagu dengan cara mekanis
2. Sikap
a. Bersedia untuk untuk mengetahui kematangan tanaman sagu (fase masak tebang sagu) secara tepat
b. Bersedia untuk melakukan pemotongan dan pembelahan batang sagu secara efisien dan efektif
c. Bersedia untuk mengembangkan cara penghancuran empulur sagu dengan cara mekanis
d. Bersedia untuk melakukan menampungan dan pengendapan pati sagu dengan cara mekanis
e. Bersedia untuk melakukan pengeringan pati sagu dengan cara mekanis
3. Keterampilan
a. Memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi kematangan tanaman sagu
b. Memiliki keterampilan dalam pemotongan dan pembelahan batang sagu
c. Memiliki keterampilan untuk proses penghancuran empulur sagu dengan cara mekanis
d. Memiliki kemampuan untuk proses pengeringan dan pengendapan pati sagu dengan cara mekanis
e. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengeringan pati sagu secara mekanis
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Kemampuan mengembangkan pemasaran 1.Pengetahuan;
a. Perkembangan pasar akan pati sagu b. Mencari informasi tentang selera pasar
atau konsumen akan pati sagu c. Meyesuaikan pati/tepung sagu dengan
selera konsumen atau pasar
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
Lampiran 2 (lanjutan)
Sub peubah/Indikator Parameter Pengukuran
2. Sikap
a. Bersedia untuk mengetahui perkembangan pasar akan pati sagu
b. Bersedia untuk mencari informasi tentang selera pasar atau konsumen akan pati sagu c. Bersedia melakukan menyesuaikanpati
sagu dengan selera kosumen atau konsumen Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi 3. Keterampilan
a. Aktif mengetahui perkembangan pasar akan pati sagu
b. Aktif dalam mencari informasi tentang selera pasar atau konsumen akan pati sagu c. Perlu penyesuaian produksi pati sagu
dengan selera konsumen atau pasar
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Identifikasi dan pemecahan masalah 1. Pengetahuan
a. mengidentifikasi dan memecahkan masalah
b. cara menentukan faktor penyebab, jika ada masalah yang dihadapi
c. Cara yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada secara mandiri
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
2. Sikap
a. Bersedia untuk mengidentifikasi dan mecahkan masalah secara mandiri b. Bersedia mengetahui cara menentukan
faktor penyebab, jika ada masalah yang dihadapi
c. Bersedia melakukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada secara mandiri Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi 3. Keterampilan
a. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mecahkan masalah secara mandiri b. Kemampuan melakukan identifikasi untuk
memecahkan masalah
c. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Menjaga keberlanjutan usaha pemanfaatan sagu 1. Pengetahuan
a. Memahami pentingnya menjaga kelangsungan pengembangan usaha pengelolaan sagu
b. Memahami pentingnya melestarikan sagu sebagai bahan pangan lokal
c. Memahami pentingnya lahan sagu sebagai kawasan konservasi Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi 2. Sikap
a. Kemauan untuk menjaga kelangsungan pengembangan usaha pengelolaan sagu b. Kemauan melestarikan sagu sebagai bahan
pangan lokal
c. Kemauan mempertahankan lahan sagu sebagai kawasan konservasi
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
Lampiran 2 (lanjutan)
Sub peubah/Indikator Parameter Pengukuran
3. Keterampilan
a. Perlu adanya tindakan untuk menjaga kelangsungan pengembangan usaha pengelolaan sagu
b. Perlu adanya tindakan melestarikan sagu sebagai bahan pangan lokal
c. Perlu adanya tindakan mempertahankan lahan sagu sebagai kawasan konservasi
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Tingkat Pemanfaatan sagu Produksi
1. Kuantitas produk hasil oalahan sagu a. Jumlah pati/tepung sagu basah yang
dihasilkan per satuan waktu tertentu b. Jumlah pati/tepung sagu basah yang
dipasarkan
c. Jumlah pati/tepung sagu basah yang dikonsumsi
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
2. Kualitas produk hasil olahan sagu
a. Mutu pati/tepung sagu yang dihasilkan b. Kesesuaian dengan selera konsumen/pasar c. Ada tidaknya uji mutu produk olahan pati
sagu
Kategori : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
4. Tingkat pemanfaatan sagu (Y2), dimaksudkan sebagai intensitas pemanfaatan sagu yang dilakukan pengelola sagu yang diukur dari produksi, konsumsi dan pendapatan.
5. Pendapatan usaha pemanfaatan sagu dimaksudkan sebagai besarnya penerimaan bersih yang diperoleh pengelola sagu dari hasil usaha setiap bulan. Parameternya adalah penerimaan bersih per satuan waktu tertentu; pengukurannya yaitu rupiah per bulan.
_________________________________________________________
Lampiran 3. Nilai koefisien matriks korelasi peubah karakteristik sosial ekonomi dan indikator kapasitas pengelola sagu
Peubah/ Karakteristik sosial ekonomi pengelola sagu Kapasitas pengolahan sagu Indikator Umur PF PNF LB AI JTK JAK MU SU PK FSS FBS Pengetahuan Sikap Keterampilan Total Umur 1 PF -0.152* 1 PNF -0.004 0.050 1 LB 0.727** -0.058 -0.061 1 AI -0.131 0.580** -0.061 -0.025 1 JTK 0.481** 0.065 0.018 0.460** 0.013 1 JAK 0.493** 0.088 0.016 0.473** 0.032 0.983** 1 MU 0.222** -0.023 0.345** 0.125 -0.094 0.210** 0.227** 1 SU 0.110 0.101 0.151* 0.108 0.011 0.251** 0.233** 0.202** 1 PK 0.228** 0.155* 0.091 0.066 0.112 0.287** 0.295** 0.142 0.202 1 FSS 0.194* -0.006 0.091 0.095 0.118 0.205** 0.224** 0.388** 0.148 0.221** 1 FBS 0.361** 0.008 -0.049 0.187* -0.029 0.178* 0.203** 0.208** 0.080 0.255** 0.349** 1 Pengetahuan 0.390** -0.049 0.175* 0.260** 0.001 0.166* 0.194* 0.259** 0.063 0.112 0.170* 0.222* 1 Sikap 0.274** 0.013 0.232** 0.151* 0.006 0.018 0.022 0.113 0.028 0.120 0.110 0.113 0.433** 1 Keterampilan 0.205** 0.020 0.201** 0.180* 0.053 0.121 0.141 0.123 0.145 0.041 0.049 0.020 0.245** 0.354** 1 Kapasitas pengolahan sagu 0.397** 0.003 0.255** 0.271** 0.020 0.133 0.155* 0.210** 0.097 0.108 0.130 0.153* 0.761** 0.792** 0.663** 1
Keterangan : **taraf sangat nyata pada p ≤ 0.01; *taraf nyata pada p ≤ 0.05 PF : Pendidikan formal FSS : Fungsi sosial sagu PNF : Pendidikan non formal FBS : Fungsi budaya sagu LB : Lama berusaha
AI : Akses informasi
JTK : Jumlah tanggungan keluarga JAK : Jumlah anggota keluarga MU : Motivasi usaha SU : Skala usaha PK : Pola konsumsi
_________________________________________________________ Lampiran 3 (lanjutan)
Peubah/
Karakteristik sosial ekonomi pengelola sagu Kapasitas pengembangan pemasaran Indikator Umur PF PNF LB AI JTK JAK MU SU PK FSS FBS Pengetahuan Sikap Keterampilan Total Umur 1 PF -0.152* 1 PNF -0.004 0.050 1 LB 0.727** -0.058 -0.061 1 AI -0.131 0.580** -0.061 -0.025 1 JTK 0.481** 0.065 0.018 0.460** 0.013 1 JAK 0.493** 0.088 0.016 0.473** 0.032 0.983** 1 MU 0.222** -0.023 0.345** 0.125 -0.094 0.210** 0.227** 1 SU 0.110 0.101 0.151* 0.108 0.011 0.251** 0.233** 0.202** 1 PK 0.228** 0.155* 0.091 0.066 0.112 0.287** 0.295** 0.142 0.202 1 FSS 0.194* -0.006 0.091 0.095 0.118 0.205** 0.224** 0.388** 0.148 0.221** 1 FBS 0.361** 0.008 -0.049 0.187* -0.029 0.178* 0.203** 0.208** 0.080 0.255** 0.349** 1 Pengetahuan 0.015 -0.003 0.586** -0.054 -0.129 -0.096 -0.078 0.182* 0.074 0.122 0.100 -0.021 1 Sikap 0.038 0.012 0.601** -0.047 -0.077 -0.100 -0.087 0.252** 0.085 0.120 0.099 -0.001 0.702** 1 Keterampilan 0.089 -0.118 0.555** -0.039 -0.170* 0.021 0.017 0.250** 0.099 0.126 0.029 -0.046 0.570** 0.600** 1 Kapasitas mengembangka n pemasaran 0.057 -0.033 0.609** -0.049 -0.148 -0.068 -0.057 0.247** 0.097 0.137 0.085 -0.017 0.877** 0.886** 0.811**. 1 Keterangan : **taraf sangat nyata pada p ≤ 0.01; *taraf nyata pada p ≤ 0.05
PF : Pendidikan formal MU : Motivasi usaha PNF : Pendidikan non formal SU : Skala usaha LB : Lama berusaha PK : Pola konsumsi AI : Akses informasi FSS : Fungsi sosial sagu JTK : Jumlah tanggungan keluarga FBS : Fungsi budaya sagu JAK : Jumlah anggota keluarga
_________________________________________________________
Lampiran 3 (lanjutan)
Peubah/ Karakteristik sosial ekonomi pengelola sagu Kapasitas identifikasi dan pemecahan masalah Indikator Umur PF PNF LB AI JTK JAK MU SU PK FSS FBS Pengetahuan Sikap Keterampilan Total Umur 1 PF ` -0.152* 1 PNF -0.004 0.050 1 LB 0.727** -0.058 -0.061 1 AI -0.131 0.580** -0.061 -0.025 1 JTK 0.481** 0.065 0.018 0.460** 0.013 1 JAK 0.493** 0.088 0.016 0.473** 0.032 0.983** 1 MU 0.222** -0.023 0.345** 0.125 -0.094 0.210** 0.227** 1 SU 0.110 0.101 0.151* 0.108 0.011 0.251** 0.233** 0.202** 1 PK 0.228** 0.155* 0.091 0.066 0.112 0.287** 0.295** 0.142 0.202 1 FSS 0.194* -0.006 0.091 0.095 0.118 0.205** 0.224** 0.388** 0.148 0.221** 1 FBS 0.361** 0.008 -0.049 0.187* -0.029 0.178* 0.203** 0.208** 0.080 0.255** 0.349** 1 Pengetahuan 0.162* 0.223** 0.132 0.199** 0.436** 0.120 0.133 0.064 0.139 0.069 0.192* -0.051 1 Sikap 0.118 0.048 0.365** 0.072 0.048 -0.026 -0.018 0.109 0.112 0.018 0.059 -0.027 0.466** 1 Keterampilan 0.109 0.118 0.351** 0.143 0.040 0.076 0.105 0.187 0.142 -0.007 0.029 -0.062 0.299** 0.460** 1 Kapasitas identifikasi dan pemecahan masalah 0.167* 0.157* 0.358** 0.174* 0.196** 0.057 0.075 0.170* 0.175* 0.036 0.116 -0.057 0.717** 0.844** 0.749** 1
Keterangan : **taraf sangat nyata pada p ≤ 0.01; *taraf nyata pada p ≤ 0.05 PF : Pendidikan formal MU : Motivasi usaha PNF : Pendidikan non formal SU : Skala usaha LB : Lama berusaha PK : Pola konsumsi AI : Akses informasi FSS : Fungsi sosial sagu JTK : Jumlah tanggungan keluarga FBS : Fungsi budaya sagu JAK : Jumlah anggota keluarga
_________________________________________________________
Lampiran 3 (lanjutan)
Peubah/ Karakteristik sosial ekonomi pengelola sagu Kapasitas menjaga keberlanjutan usaha Indikator Umur PF PNF LB AI JTK JAK MU SU PK FSS FBS Pengetahuan Sikap Keterampilan Total Umur 1 PF -0.152* 1 PNF -0.004 0.050 1 LB 0.727** -0.058 -0.061 1 AI -0.131 0.580** -0.061 -0.025 1 JTK 0.481** 0.065 0.018 0.460** 0.013 1 JAK 0.493** 0.088 0.016 0.473** 0.032 0.983** 1 MU 0.222** -0.023 0.345** 0.125 -0.094 0.210** 0.227** 1 SU 0.110 0.101 0.151* 0.108 0.011 0.251** 0.233** 0.202** 1 PK 0.228** 0.155* 0.091 0.066 0.112 0.287** 0.295** 0.142 0.202 1 FSS 0.194* -0.006 0.091 0.095 0.118 0.205** 0.224** 0.388** 0.148 0.221** 1 FBS 0.361** 0.008 -0.049 0.187* -0.029 0.178* 0.203** 0.208** 0.080 0.255** 0.349** 1 Pengetahuan 0.296** 0.137 0.506** 0.306** 0.171* 0.201** 0.220** 0.234** 0.222** 0.199** 0.318** 0.182* 1 Sikap 0.218** 0.039 0.523** 0.148 0.144 0.034 0.036 0.225** 0.045 0.186* 0.189* 0.045 0.739** 1 Keterampilan 0.210** 0.145 0.395** 0.174 0.055 0.126 0.124 0.249 0.058 0.073 0.122 0.104 0.530** 0.579** 1 Kapasitas menjaga keberlanjutan usaha 0.289** 0.132 0.509 0.256** 0.143 0.137 0.145 0.267** 0.110 0.166* 0.241** 0.152* 0.843** 0.870** 0.844** 1
Keterangan : **taraf sangat nyata pada p ≤ 0.01; *taraf nyata pada p ≤ 0.05 PF : Pendidikan formal MU : Motivasi usaha PNF : Pendidikan non formal SU : Skala usaha LB : Lama berusaha PK : Pola konsumsi AI : Akses informasi FSS : Fungsi sosial sagu JTK : Jumlah tanggungan keluarga FBS : Fungsi budaya sagu JAK : Jumlah anggota keluarga
Lampiran 4 Makna setiap kategori unsur-unsur kapasitas pengelola sagu Unsur kapasitas
pengelola sagu Kategori
Pengolahan sagu Pengembangan
pemasaran
Rendah 1.Pengetahuan
- Tidak tahu proses pengolahan sagu (pemanenan) secara tepat - Tidak tahu cara penghancuran
empulur, penampungan dan pengendapan produk olahan sagu secara mekanis
- Tidak tahu cara pengeringan pati sagu secara mekanis
2.Sikap
- Tidak bersedia mengetahui proses pengolahan sagu (pemanenan) secara tepat
- Tidak bersedia mengetahui cara penghancuran empulur, penampungan dan pengendapan produk olahan sagu secara mekanis - Tidak bersedia mengetahui cara
pengeringan pati sagu secara mekanis
3.Keterampilan
- Tidak memiliki kemampuan dalam proses pengolahan sagu
(pemanenan) secara tepat
- Tidak memiliki kemampuan tentang cara penghancuran empulur, penampungan dan pengendapan secara sagu mekanis
- Tidak memiliki kemampuan tentang cara pengeringan pati sagu secara mekanis
1.Pengetahuan
- Tidak mengetahui perkembangan pasar dalam memasarkan produk olahan sagu
- Tidak mengetahui informasi tentang kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu
- Tidak tahu bagaimana cara menyesuaikan produk olahan sagu untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen/pasar
2.Sikap
- Tidak bersedia mengetahui perkembangan pasar akan pemasaran produk olahan sagu - Tidak bersedia mengetahui
informasi tentang kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu - Tidak bersedia untuk
menyesuaikan produk olahan sagu sesuai kebutuhan dan selera konsumen/pasar
3.Keterampilan
- Tidak aktif mengetahui
perkembangan pasar akan produk olahan sagu
- Tidak aktif dalam mencari informasi tentang kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu
- Tidak perlu menyesuaikan produk olahan sagu dengan kebutuhan dan selera konsumen/ pasar
Sedang 1.Pengetahuan
- Tidak merasa perlu mengetahui proses pengolahan sagu (pemanenan) secara tepat
- Tidak merasa perlu mengetahui cara penghancuran empulur,
penampungan dan pengendapan produk olahan sagu secara mekanis - Tidak merasa perlu mengetahui cara
pengeringan pati sagu secara mekanis
1.Pengetahuan
- Tidak bersedia mengetahui perkembangan pasar dalam memasarkan produk olahan sagu - Tidak bersedia mengetahui
informasi tentang kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu
- Tidak perlu menyesuaikan produk olahan sagu dengan kebutuhan dan selera konsumen/ pasar
2.Sikap
- Tidak bersedia untuk perlu mengetahui proses pengolahan sagu secara tepat (pemanenen)
- Tidak bersedia untuk perlu mengetahui cara penghancuran empulur, penampungan dan pengendapan produk olahan sagu secara mekanis
- Tidak bersedia untuk perlu mengetahui cara pengeringan pati sagu secara mekanis
2.Sikap
- Tidak bersedia mengetahui perkembangan pasar akan pemasaran produk olahan sagu - Tidak bersedia mengetahui
informasi tentang pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu
- Tidak merasa perlu menyesuaikan produk olahan sagu untuk pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen/pasar
Lampiran 4 (lanjutan) Unsur kapasitas pengelola sagu Kategori Teknologi pengolahan sagu Pengembangan pemasaran Sedang 3.Keterampilan
- Tidak merasa perlu memiliki kemampuan dalam proses pengelolaan sagu secara tepat - Tidak merasa perlu memiliki
kemampuan tentang cara penghancuran empulur, penampungan dan pengendapan secara sagu mekanis
- Tidak merasa perlu memiliki kemampuan tentang cara pengeringan pati sagu secara mekanis
3.Keterampilan
- Tidak merasa perlu aktif mengetahui perkembangan pasar akan pemasaran produk olahan sagu
- Tidak merasa perlu aktif mencari informasi tentang kebutuhan dan selera konsumen atau pasar akan produk olahan sagu - Tidak merasa perlu
melakukan penyesuaian produk olahan sagu untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen atau pasar Tinggi 1.Pengetahuan
- Sudah mengetahui proses pengelolaan sagu secara tepat - Sudah mengetahui cara
penghancuran empulur, penampungan dan pengendapan produk olahan sagu secara mekanis
- Sudah mengetahui cara pengeringan pati sagu secara mekanis
2.Sikap
- Bersedia untuk melakukan proses pengelolaan sagu secara tepat
- Bersedia untuk melakukan penghancuran empulur, penampungan dan pengendapan produk olahan sagu secara mekanis
- Bersedia untuk melakukan pengeringan pati sagu secara mekanis
1.Pengetahuan
- Mampu mengembangkan jaringan pemasaran produk olahan sagu
- Mampu memperoleh informasi tentang kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu
- Tidak ada kesulitan dalam melakukan penyesuaian produk olahan sagu untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen/pasar 2.Sikap
- Bersedia mengembangkan jaringan pemasaran produk olahan sagu
- Bersedia untuk mencari informasi tentang kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu - Bersedia untuk melakukan
penyesuaian produk olahan sagu untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen/pasar 3.Keterampilan
- Merasa perlu memiliki kemampuan dalam proses pengelolaan sagu secara tepat - Merasa perlu memiliki
kemampuan tentang cara penghancuran empulur, penampungan dan pengendapan secara sagu mekanis
- Merasa perlu memiliki kemampuan tentang cara pengeringan pati sagu secara mekanis
3. Keterampilan
- Aktif memperluas jaringan pemasaran produk olahan sagu - Mampu mencari informasi
tentang kebutuhan dan selera konsumen/pasar akan produk olahan sagu
- Mampu melakukan penyesuaian produk olahan sagu untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen/pasar
Lampiran 4 (lanjutan) Unsur kapasitas pengelola sagu
Kategori
Identifikasi dan pemecahan masalah
Menjaga keberlanjutan usaha pemanfaatan sagu
Rendah 1.Pengetahuan
- Tidak memiliki pengetahuan mengidentifikasi dan memecahkan masalah - Tidak mengetahui cara
menentukan faktor penyebab masalah, bila ada ada masalah - Tidak mengetahui bagaimana
cara yang tepat untuk pemecahan masalah secara mandiri 2.Sikap
- Tidak merasa perlu mengidentifikasi dan memecahkan masalah
- Tidak merasa perlu mencari cara menentukan faktor penyebab masalah, bila ada ada masalah - Tidak merasa perlu melakukan tindakan untuk memecahkan masalah yang ada secara mandiri 3.Keterampilan
- Tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah - Tidak memiliki kemampuan
untuk mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi - Tidak memiliki kemampuan
dalam melakukan tindakan secara mandiri untuk memecahkan masalah
1.Pengetahuan
- Tidak menjaga hubungan baik dengan sesama pengelola sagu dan pelanggan
- Kurang memahami cara meningkatkan produktifitas usaha pemanfaatan sagu - Tidak memperhatikan
regenerasi tanaman dan memanfaatkan bagian-bagian lain tanaman sagu
2.Sikap
- Tidak merasa perlu menjaga hubungan baik dengan sesama pengelola sagu dan pelanggan - Tidak perlu untuk
meningkatkan produktifitas usaha pemanfaatan sagu - Kurang memperhatikan
regenerasi tanaman dan memanfaatkan bagian-bagian dari tanaman sagu
3.Keterampilan
- Tidak memiliki kemampuan menjaga hubungan baik dengan sesama pengelola sagu dan pelanggan
- Tidak memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktifitas usaha - Tidak memiliki kemampuan
untuk melakukan regenerasi tanaman dan memanfaatkan bagian-bagian dari tanaman sagu
Sedang 1.Pengetahuan - Merasa perlu tahu
mengidentifikasi dan memecahkan masalah - Merasa perlu tahu bagaimana
cara menentukan faktor penyebab masalah, bila ada ada masalah
- Merasa perlu tahu cara yang tepat untuk memecahkan masalah secara mandiri
1.Pengetahuan
- Kurang memahami manfaat menjaga hubungan baik dengan sesama pengelola sagu dan pelanggan
- Merasa perlu meningkatkan produktifitas usaha pemanfaatan sagu - Kurang memperhatikan
regenerasi tanaman dan memanfaatkan bagian-bagian lain tanaman sagu
2.Sikap
- Merasa perlu untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah - Merasa perlu mencari faktor
penyebab masalah, bila ada ada masalah
- Merasa perlu melakukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah secara mandiri
2.Sikap
- Merasa perlu menjaga hubungan baik dengan sesama pengelola sagu dan pelanggan - Merasa perlu untuk
meningkatkan produktifitas usaha pemanfaatan sagu - Merasa perlu memperhatikan
regenerasi tanaman dan memanfaatkan bagian-bagian dari tanaman sagu
Lampiran 4 (lanjutan) Unsur kapasitas pengelola sagu
Kategori
Identifikasi dan pemecahan masalah
Menjaga keberlanjutan usaha pemanfaatan sagu
Sedang 3.Keterampilan
- Kurang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah - Kurang memiliki kemampuan
untuk mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi - Kurang memiliki kemampuan
dalam melakukan tindakan secara mandiri untuk memecahkan masalah -
3.Keterampilan
- Menjaga hubungan baik dengan sesama pengelola sagu dan pelanggan
- Kurang memiliki kemampuan untuk meningkatkan
produktifitas usahapemanfaatan sagu
- Kurang memiliki kemampuan untuk melakukan regenerasi tanaman dan memanfaatkan bagian-bagian dari tanaman sagu Tinggi 1.Pengetahuan
- Tahu mengidentifikasi dan memecahkan masalah - Tahu bagaimana cara
menentukan faktor penyebab masalah, bila ada ada masalah