• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual

4.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel dependen adalah variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

penawaran right issue dan kinerja jangka panjang perusahaan right issue. Penawaran

right issue merupakan penambahan jumlah saham yang beredar. Penawaran right issue diukur dari penurunan harga saham karena biasanya perusahaan yang melakukan right issue akan mengalami penurunan harga. Pengukurannya dengan menggunakan harga teoretis. Berikut cara pengukuran dari penawaran right issue

(Andy, 2007), yaitu sebagai berikut:

Harga teoretis = (RSL x Kurs Akhir Cum-Date) + (RSB x HP) (RSL + RSB)

Keterangan :

RSL : Rasio Saham Lama RSB : Rasio Saham Baru

HP : Harga Pelaksanaan

Kurs Akhir Cum-Date : Harga Saham pada Cum-Date

Sedangkan untuk variabel dependen yang kedua yaitu, kinerja jangka panjang perusahaan ini diukur menggunakan Cummulative Abnormal Return (CAR) dengan metode market adjusted model yang dihitung secara harian. Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. CAR diukur dengan perhitungan sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):

CAR i,t =

Dimana, ri,t adalah return saham perusahaan i pada hari t yang dihitung sebagai berikut:

sedangkan mi,t adalah return dari Indeks Harga Saham Gabungan pada hari t yang didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:

m

Dua variabel independen utama yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel manipulasi laba akrual yang diproksikan masing-masing oleh akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang serta variabel manipulasi aktivitas nyata yang diproksikan masing-masing oleh arus kas kegiatan operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner.

3.3.2.1. Akrual Diskresioner Jangka Pendek

Akrual diskresioner dihitung dengan menggunakan model modified Jones (1991) seperti yang dijelaskan dalam Dechow et al. (1995). Dechow et al. (1995) menyatakan model Jones yang telah dimodifikasi memberikan kekuatan statistik yang tinggi untuk mendeteksi adanya manajemen laba jika terdapat akrual diskresioner yang signifikan. Prosedur yang digunakan untuk menghitung akrual diskresioner jangka pendek sebagai berikut:

a) Menghitung akrual jangka pendek (current accrual) sebagai berikut:

Untuk mencari nilai akrual jangka pendek, terlebih dahulu mencari nilai

current accrual mengikuti Teoh et al. (1998) sebagai berikut:

CAit = ∆ [Aktiva Lancar – Kas]

– ∆ [Utang Lancar – Utang Jk. Panjang yang Segera Jatuh Tempo]

Nilai ekspektasi akrual jangka pendek (expected current accrual) dari perusahaan right issue dengan adjusted industry, dilakukan dengan OLS regresi Teoh et al. (1998) sebagai berikut:

CAit/TAit-1 = α1(1/TAit-1) + α2(∆REVit/TAit-1) + єit

Keterangan:

CAit : akrual jangka pendek perusahaan i pada tahun t TAit-1 : total aktiva perusahaan i pada tahun t-1

∆REVit : perubahan pendapatan perusahaan i pada tahun t єit : error term perusahaan i pada tahun t

c) Mencari akrual non-diskresioner jangka pendek sebagai berikut:

Berdasarkan estimasi di atas, maka dilakukan perhitungan nondiscretionary current accrual tiap sampel menurut Teoh et al. (1998) sebagai berikut:

NDCAit/TAit-1 = α1(1/TAit-1) + α2(∆REVit - ∆RECit /TAit-1)

Keterangan:

NDCAit : akrual non-diskresioner jangka pendek perusahaan i pada tahun t ∆RECit : perubahan piutang perusahaan i pada tahun t

d) Menghitung nilai akrual diskresioner jangka pendek sebagai berikut:

Akrual diskresioner jangka pendek (DCA) untuk perusahaan i pada tahun t, diperoleh dari nilai residual persamaan berikut (Teoh et al. 1998):

DCAit = (CAit/TAit-1) – NDCAit 3.3.2.2. Akrual Diskresioner Jangka Panjang

Sesuai dengan definisi total akrual, yaitu gabungan antara akrual jangka pendek dan akrual jangka panjang, maka akrual jangka panjang dapat dicari dengan

mengurangkan total akrual dengan akrual jangka pendek. Sehingga perlu mencari nilai total akrual terlebih dahulu menurut (Teoh et al. 1998) sebagai berikut:

TACit = NIit – CFOit.

Keterangan:

TACit : total akrual perusahaan i pada tahun t

NIit : laba bersih sebelum pos luar biasa perusahaan i pada tahun t CFOit : aliran kas operasi perusahaan i pada tahun t

Sedangkan nilai akrual jangka panjang dicari dengan mengurangkan total akrual di atas dengan akrual jangka pendek menurut (Teoh et al. 1998) sebagai berikut:

LTACit = TACit – CAit

Keterangan:

LTACit : akrual jangka panjang perusahaan i pada tahun t TACit : total akrual perusahaan i pada tahun

CAit : akrual jangka pendek perusahaan i pada tahun t

Untuk memperoleh nilai akrual diskresioner jangka panjang, maka kita perlu mengestimasi nilai total akrual diskresioner dan total akrual non-diskresioner terlebih dahulu. Sama halnya dengan menghitung akrual jangka pendek, kecuali nilai total akrual (TAC) digunakan sebagai variabel dependen dan di dalam regresi dimasukkan variabel tanah, bangunan, dan perlengkapan/peralatan (PPE) sebagai tambahan variabel penjelas. Model OLS untuk menghitung akrual diskresioner jangka panjang yang dikembangkan ini merupakan model modifikasi Jones (1991) yang juga digunakan dalam penelitian Teoh et al. (1998).

TACit/TAit-1 = α1(1/TAit-1) + α2(∆REVit/TAit-1) + α3(PPEit/TAit-1) + єit

ahun t

)

ahun t Keterangan:

TACit : total akrual perusahaan i pada tahun t

∆REVit : perubahan pendapatan perusahaan i pada t PPEit : aktiva tetap perusahaan i pada tahun t

TAit-1 : total aktiva perusahaan i pada tahun t-1

Sedangkan total akrual non-diskresioner dihitung kembali sebagai berikut (Teoh et al. 1998):

NDTACit = α1(1/TAit-1) + α2(∆REVit - ∆RECit/TAit-1) + α3(PPEit/TAit-1

Keterangan:

NDTACit : total akrual non-diskresioner perusahaan i pada tahun t ∆RECit : perubahan piutang perusahaan i pada t

Sehingga akrual non-diskresioner jangka panjang (NDLA) adalah selisih antara total akrual non-diskresioner (NDTAC) yang dihitung pada persamaan di atas dengan akrual non-diskresioner jangka pendek (NDCA) yang dihitung pada persamaan di atas. Dengan demikian nilai akrual diskresioner jangka panjang (DLA) adalah selisih antara akrual jangka panjang (LTAC) yang diskalakan dengan total asset dengan akrual non-diskresioner jangka panjang (NDLA) dengan persamaan menurut Teoh et al. 1998 sebagai berikut:

DLAit = (LTACit/TAit-1) – NDLAit

Jika manajemen melakukan manajemen laba melalui akrual maka akan terdapat akrual diskresioner abnormal (residual) baik jangka pendek maupun jangka panjang yang positif maupun negatif yang signifikan. Berdasarkan atas beberapa temuan penelitian sebelumnya terhadap penawaran saham tambahan dan manajemen

labamelalui akrual yang dijelaskan di atas, maka peneliti memprediksi bahwa sampel akan memiliki akrual diskresioner abnormal yang positif diseputar peristiwa penawaran right issue.

3.3.2.3. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Arus Kas kegiatan Operasi

Berdasarkan model Dechow et al. (1998), Roychowdhury (2006) menggambarkan arus kas kegiatan operasi normal sebagai fungsi linear dari penjualan dan perubahan penjualan dalam suatu periode. Sebelum masuk dalam pengujian hipotesis maka akan dilakukan regresi untuk mencari arus kas kegiatan operasi normal. Model regresi untuk arus kas kegiatan operasi normal mereplikasi dari penelitian Roychowdhury (2006) sebagai berikut:

CFOt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) + єt

Keterangan:

CFOt/At-1 : arus kas kegiatan operasi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.

α1(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya arus kas kegiatan operasi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.

St/At-1 : penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1. ∆St/At-1 : penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala

dengan total aktiva pada tahun t-1. α0 : konstanta.

єt : error term pada tahun t.

Oleh karena dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus kas kegiatan operasi abnormal, maka untuk setiap observasi tahun arus kas kegiatan operasi abnormal (ABN_CFO) adalah selisih dari nilai arus kas kegiatan operasi

aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum pengujian dikurangi dengan arus kas kegiatan operasi normal.

3.3.2.4. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Biaya Produksi

Produksi di atas level normal operasi perusahaan (overproduction) dengan tujuan untuk melaporkan harga pokok penjualan (COGS) yang lebih rendah merupakan salah satu cara yang dilakukan manajemen untuk memanipulasi laba melalui manipulasi aktivitas nyata. Biaya produksi adalah jumlah dari harga pokok penjualan (COGS) dan perubahan dalam persediaan (∆INV) sepanjang tahun. Peneliti sebagaimana Roychowdhury (2006) menggunakan model estimasi untuk biaya produksi normal sebagai berikut:

PRODt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) + β3(∆St-1/At-1) + єt Keterangan:

PRODt/At-1 : biaya produksi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1, dimana PRODt = COGSt + ∆INVt.

α(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya nilai biaya produksi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.

St/At-1 : penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.

∆St/At-1 : penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.

∆St-1/At-1 : perubahan penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.

α0 : konstanta

єt : error term pada tahun t.

Sama halnya dengan arus kas kegiatan operasi, nilai koefisien estimasi dari persamaan regresi di atas digunakan untuk menghitung nilai biaya produksi normal. Sehingga, biaya produksi abnormal (ABN_PROD) diperoleh dengan cara

mengurangkan nilai biaya produksi aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya produksi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi.

3.3.2.5. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Biaya Diskresioner

Untuk menghitung tingkat normal biaya diskresioner peneliti menggunakan model regresi berikut yang mereplikasi dari penelitian Roychowdhury (2006):

DISEXPt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β(St-1/At-1) + єt

n t-1 Keterangan:

DISEXPt/At-1 : biaya diskresioner pada tahun t yang diskala dengan total aktiva tahu

α(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya biaya diskresioner tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.

St-1/At-1 : penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.

Biaya diskresioner didefinisikan sebagai jumlah dari biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, dan biaya penjualan, dan administrasi dan umum. Nilai koefisien estimasi dari persamaan regresi di atas digunakan untuk menghitung nilai biaya diskresioner normal. Sehingga, biaya diskresioner abnormal (ABN_DISEXP) diperoleh dengan cara mengurangkan nilai biaya diskresioner aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya diskresioner normal.

Tabel 4.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Penelitian Definisi Operasional Rumusan/ Parameter Skala Pengukuran Variabel Dependen: Penawaran Right Issue (Y1) Kinerja Jangka Panjang (Y2) Penambahan jumlah saham yang beredar dipasar

Pencapaian kinerja perusahaan selama lebih dari satu tahun yang dilihat dari perubahan harga saham. Harga teoretis = (RSL x Kurs Akhir Cum-Date) + (RSB x HP) / (RSL + RSB) CAR i,t = Rasio Rasio Variabel Independen: Manajemen Laba(X1) Akrual diskresioner jangka pendek (X1.1) Akrual Disk. Jangka Panjang (X1.2) Akrual yang melibatkan akun modal kerja dan menggambarkan perubahan dalam akun aktiva lancar dan utang lancar Akrual yang melibatkan akun modal kerja dan menggambarkan perubahan dalam depresiasi, revaluasi aktiva, dan penyesuaian nilai wajar atas

DCAit = (CAit/TA

it-1) – NDCAit

LTACit = TACit CAit

Rasio

Aktivitas Nyata (X2) Abnormal Arus Kas Operasi (X2.1) Abnormal Biaya Produksi (X2.2) Abnormal Biaya Diskresioner (X2.3) instrumen keuangan

Arus kas kegiatan operasi normal sebagai fungsi linear dari penjualan dan perubahan penjualan dalam suatu periode Jumlah dari harga pokok penjualan (COGS) dan perubahan dalam persediaan (∆INV) sepanjang tahun. Jumlah dari biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, dan biaya penjualan, dan administrasi dan umum. CFOt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) + єt PRODt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) + β3(∆St-1/At-1) + єt DISEXPt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β(S t-1/At-1) + єt Rasio Rasio Rasio

Dokumen terkait