• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.4 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Hasil pengujian hipotesis untuk menganalisis pengaruh manajemen laba (akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang) dan manipulasi aktivitas nyata (abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, dan abnormal diskresioner) terhadap penawaran right issue dan kinerja jangka panjang perusahaan right issue.

5.4.1 Hasil Uji Statistik F

Hasil uji statistik F menunjukkan semua variabel manajemen laba (akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang) dan manipulasi aktivitas nyata (abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, dan abnormal diskresioner) terhadap penawaran right issue dan kinerja jangka panjang perusahaan right issue. Pada Tabel 5.7 dapat dilihat nilai Fhitung 4,572 > Ftabel 2,46 sedangkan pada Tabel 5.8 nilai Fhitung 4,203 > Ftabel 2,46 Pengaruh yang signifikan juga dapat dilihat dari nilai signifikan F 0,00 < α0,05. Diketahui nilai Ftabel, F0,05 = 2.46.

Hasil Uji Statistik F Penawaran Right Issue ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 2.418 6 .403 4.572 .000a Residual 9.746 38 .256 1 Total 12.164 44

a. Predictors: (Constant), akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal diskresioner.

b. Dependent Variable: penawaran right issue Sumber: Data Sekunder Hasil Olahan Juni 2011

Tabel 5.8

Hasil Uji Statistik F Kinerja Jangka Panjang Perusahaan Right Issue

ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 1.497 6 .250 4.203 .000a Residual 46.787 38 1.231 1 Total 48.284 44

a. Predictors: (Constant), akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal diskresioner

b. Dependent Variable: kinerja jangka panjang perusahaan right issue il Olahan Juni 2011

5.4.2

ujian pada Tabel 5.9 dan 5.10 diperoleh persamaan regresi multiple sebagai berikut:

Hasil Uji Statistik t Penaw ight Issue

Nama Variabel B

Standar

thitung t Sig

Hasil Uji Statistik t

Pada Tabel 5.9 hasil uji statistik t menunjukkan variabel independen (abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner,) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (penawaran right issue). Sedangkan pada table 5.10 hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel independen (akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel independen (kinerja jangka panjang perusahaan right issue) Hasil peng

Table 5.9 aran R Error tabel Konstanta (a) -8.035 4.888 2.64 1,684 88 .000 -4 Dcait -.197 .683 -.289 1,684 .774 88 Dlait .300 .195 1.54 1,684 .132 0 88 abn_cfo -.075 .157 -.475 1,684 .637 88

abn_prod -.062 .222 3.28 1,684 88 .031 -0 abn_disexp -.447 .247 1 1,684 88 .008 -2.8 0 Koefisien Regresi (R) = 0,727 Koef 0 isien Determinasi (R ²) = ,531 a. rual rmal bnormal biaya resioner ent Variabel:

aran right issue Predictor: (Constant):

akrual diskresioner jangka pendek, ak diskresioner jangka panjang, abno arus kas perusahaan, a

produksi, abnormal disk b. Depend

Penaw

Sumber

da Tabel 5.9 diatas, maka diperoleh persamaan regresi bergan

Y1 = -8.035-0.197X1.1 + 0.300X1.2 – 0.075X2.1 – 0.062X2.2 – 0.447X2.3+ε

1. Konsta

: Data Sekunder Hasil Olahan Juni 2011

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program seperti terlihat pa

da sebagai berikut:

nta

Berdasarkan tabel 5.9 diatas dan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung -2.644 dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian konstanta dalam penelitian ini signifikan. Konstanta (a) mempunyai koefisien regresi sebesar sebesar -8.035. Artinya

jika variabel akrual diskresioner jangka pendek (X1.1), akrual diskresioner jangka panjang (X1.2), manipulasi abnormal arus kas (X2.1), manipulasi abnormal biaya produksi (X2.2), manjipulasi abnormal biaya diskresioner (X2.3), dianggap konstan, maka adanya penurunan terhadap penawaran right

05 – 2009. 2. Akrual

right issue sebesar 19.7% dengan asumsi

3. Akrual

issue sebesar -8.035 selama tahun 20 Diskresioner Jangka Pendek

Indikator pertama dari variabel manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka pendek (X1.1) mempunyai nilai thitung -0,289 dengan tingkat signifikan 0,774. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih besar dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan akrual diskresioner jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap penawaran right issue. Variabel akrual diskresioner jangka pendek mempunyai koefisien regresi sebesar -0.197. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel akrual diskresioner jangka pendek sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan penawaran

variabel lain dianggap konstan. Diskresioner Jangka Panjang

Indikator kedua dari variabel manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka panjang (X1.2) mempunyai nilai thitung 1.540 dengan tingkat signifikan 0,0.132. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih besar dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan akrual diskresioner jangka panjang tidak

berpengaruh signifikan terhadap penawaran right issue. Variabel akrual diskresiooner jangka panjang mempunyai koefisien regresi sebesar 0.300. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel akrual diskresioner jangka panjang sebesar 1%, maka akan terjadi peningkatan penawaran right issue sebesar

dianggap konstan. 4. Abnorm

n right issue sebesar 7.5% dengan asumsi variabel lain dianggap

5. Abnorm

30% dengan asumsi variabel lain al Arus Kas Perusahaan

Indikator pertama dari variabel manipulasi aktivitas nyata yaitu Abnormal arus kas perusahaan (X2.1) mempunyai nilai t hitung -0.475 dengan tingkat signifikan 0,637. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih besar dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan abnormal arus kas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penawaran right issue. Variabel abnormal arus kas mempunyai koefisien regresi sebesar -0,075. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel abnormal arus kas sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan penawara

konstan.

al Biaya Produksi

Indikator kedua dari manipulasi aktivitas nyata yaitu abnormal biaya produksi (X2.2) mempunyai nilai thitung -3.280 dengan tingkat signifikan 0,031. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan abnormal biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap

penawaran right issue. Indikator abnormal biaya produksi mempunyai koefisien regresi sebesar -0.062. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel abnormal biaya produksi sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan penawaran

asumsi variabel lain dianggap konstan. 6. Abnorm

right issue sebesar 47.7% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

Hasil Uji Statistik t Kinerja Jangka Panjang Perusahaan Right Issue

Nama Variabel B

Standar

thitung t Sig

right issue sebesar 6.2% dengan al Biaya Diskresioner

Indikator ketiga dari aktivitas nyata adalah abnormal biaya diskresioner (X2.3) mempunyai nilai thitung -2.810 dengan tingkat signifikan 0,008. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan abnormal biaya diskresioner berpengaruh signifikan terhadap penawaran right issue. Variabel abnormal biaya diskresioner mempunyai koefisien regresi sebesar -0.477. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel abnormal biaya diskresioner sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan penwaran Table 5.10 Error tabel Konstanta (a) 4.589 10.71 6.42 1,684 .000 0 8 88

Dcait .900 1.496 6.6 2 1,6 88 .001 0 84 Dlait -.349 .427 4.8 7 1,6 88 .019 -1 84 abn_cfo .014 .344 5.0 0 1,6 88 .008 4 84 abn_prod -.082 .487 7.1 8 1,6 88 .000 -6 84 abn_disexp .537 .541 7.9 3 1,6 88 .000 9 84 Koefisien Regresi (R) = en Determinasi (R ²) = c. al l ya d. D

a jangka panjang perusahaan right

0.934 Koefisi 0.873

Predictor: (Constant):

akrual diskresioner jangka pendek, akru diskresioner jangka panjang, abnorma arus kas perusahaan, abnormal bia produksi, abnormal diskresioner

ependent Variabel: Kinerj

issue Sumber: Data Sekunder Hasil Olahan Juni 2011

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program seperti terlihat pada Tabel 5.10 diatas, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 4.589+0.900X1.1 – 0.349 X1.2 + 0.014X2.1 – 0.082X2.2 + 0.537X2.3 +ε 1. Konstanta

Berdasarkan tabel 5.10 diatas dan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai thitung 6.428 dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian konstanta dalam penelitian ini signifikan. Konstanta (a) mempunyai koefisien regresi sebesar sebesar 4.589. Artinya jika variabel akrual diskresioner jangka pendek (X1.1), akrual diskresioner jangka panjang (X1.2), manipulasi abnormal arus kas (X2.1), manipulasi abnormal biaya produksi (X2.2), dan manipulasi abnormal biaya diskresioner (X2.3) dianggap konstan, maka adanya kenaikan kinerja perusahaan right issue

sebesar 4.589 selama tahun 2005 – 2009. 2. Akrual Diskresioner Jangka Pendek

Indikator pertama dari variabel manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka pendek (X1.1) mempunyai nilai thitung 6.602 dengan tingkat signifikan 0,001. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan akrual diskresioner jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap kinerja jangka panjang perusahaan right issue. Variabel akrual diskresioner jangka pendek mempunyai koefisien regresi sebesar 0.900. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel akrual diskresioner jangka pendek sebesar 1%, maka akan terjadi peningkatan kinerja perusahaan right issue sebesar 90% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

Indikator kedua dari variabel manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka panjang (X1.2) mempunyai nilai thitung -4.817 dengan tingkat signifikan 0.019. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan akrual diskresioner jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap kinerja jangka panjang perusahaan right issue. Variabel akrual diskresiooner jangka panjang mempunyai koefisien regresi sebesar -0.349. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel akrual diskresioner jangka panjang sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan kinerja jangka panjang perusahaan right issue sebesar 34.0% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

4. Abnormal Arus Kas Perusahaan

Indikator pertama dari variabel manipulasi aktivitas nyata yaitu Abnormal arus kas perusahaan (X2.1) mempunyai nilai thitung 5.040 dengan tingkat signifikan 0,008. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan abnormal arus kas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja jangka panjang perusahaan right issue. Variabel abnormal arus kas mempunyai koefisien regresi sebesar 0.014. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel abnormal arus kas sebesar 1%, maka akan terjadi peningkatan kinerja jangka panjang perusahaan right issue sebesar 1.4% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

5. Abnormal Biaya Produksi

Indikator kedua dari manipulasi aktivitas nyata yaitu abnormal biaya produksi (X2.2) mempunyai nilai thitung -7.168 dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan abnormal biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap kinerja jangka panjang perusahaan right issue. Indikator abnormal biaya produksi mempunyai koefisien regresi sebesar -0.082. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel abnormal biaya produksi sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan kinerja jangka panjang perusahaan right issue sebesar 8.2% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

6. Abnormal Biaya Diskresioner

Indikator ketiga dari aktivitas nyata adalah abnormal biaya diskresioner (X2.3) mempunyai nilai thitung 7.993 dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel 1,68488 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α0,05, dengan demikian hasil hipotesis menunjukkan abnormal biaya diskresioner berpengaruh signifikan terhadap kinerja jangka panjang perusahaan right issue. Variabel abnormal biaya diskresioner mempunyai koefisien regresi sebesar 0.537. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel abnormal biaya diskresioner sebesar 1%, maka akan terjadi peningkatan kinerja jangka panjang perusahaan right issue sebesar 53.7% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

5.4.3 Hasil Adjusted R2

Berdasarkan Tabel 5.11 nilai koefisien korelasi mempunyai nilai sebesar (R) = 0.727 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 72.7%. Artinya koefisien akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner mempunyai hubungan yang kuat dengan penawaran right issue, karena diperoleh nilai koefisien korelasi besar dari 0.727.

Untuk Koefisien determinasi mempunyai nilai sebesar (R²) = 0.531. Artinya sebesar 53.1% perubahan-perubahan dalam penawaran right issue dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner, dan ukuran perusahaan. Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 46.9% dijelaskan oleh faktor variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Tabel 5.11

Hasil Adjusted R2 Penawaran Right Issue

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.727a 0.531 .272 .50642588

a. Predictors: (Constant), akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal diskresioner

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.727a 0.531 .272 .50642588

a. Predictors: (Constant), akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal diskresioner

b. Dependent Variable: Penawaran right issue Sumber: Data Sekunder Hasil Olahan Juni 2011

Berdasarkan Tabel 5.12 nilai koefisien korelasi mempunyai nilai sebesar (R) = 0.934 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 93.4%. Artinya koefisien akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner, mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja jangka panjang perusahaan right issue, karena diperoleh nilai koefisien korelasi besar dari 0.934.

Koefisien determinasi mempunyai nilai sebesar (R²) = 0.873. Artinya sebesar 87.3% perubahan-perubahan dalam kinerja jangka panjang perusahaan right issue

dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner, . Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 12.7% dijelaskan oleh faktor variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Tabel 5.12

Hasil Adjusted R2 Kinerja Jangka Panjang Perusahaan Right Issue

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.934a 0.873 .122 .10960853

a. Predictors: (Constant), akrual diskresioner jangka pendek, akrual diskresioner jangka panjang, abnormal arus kas perusahaan, abnormal biaya produksi, abnormal diskresioner

b. Dependent Variable: kinerja jangka panjang perusahaan right issue Sumber: Data Sekunder Hasil Olahan Juni 2011

5.5 Uji Beda Akrual Diskresioner Jangka Pendek dan Akrual Diskresioner

Dokumen terkait