• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur suatu variabel tersebut. Maka untuk mempermudah pencarian data dilapangan serta pengukuran analisis data, masing - masing variabel dituangkan dalam definisi operasional berikut ini :

1. Kemitraan adalah suatu hubungan kerjasama antara petani sayuran organik dan Yayasan Kaliandra Sejati di Kabupaten Pasuruan dalam bidang usahatani sayuran organik. Keberhasilan kemitraan adalah suatu keadaan dimana kemitraan antara petani dengan Yayasan Kaliandra Sejati di Desa Jatiarjo dan Desa Dayurejo Kecamatan Prigen mengalami peningkatan dari hasil yang sebelum bermitra. Menurut Boeck dan Wamba (2007) indikator dalam menentukan keberhasilan kemitraan :

a. Pembinaan kemitraan. b. Keyakinan. c. Kepuasan.

Cara mengukurnya dengan skala penilaian likert yang memiliki lima tingkat

preferensi jawaban yang masing - masing mempunyai skor 1-5 poin berupa (SS, S, KS, TS, STS) Sugiyono (2001).

2. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dengan cara sebagai berikut : kuesioner untuk mendapatkan data kualitatif tentang variabel - variabel yang mempengaruhi keberhasilan kemitraan yaitu untuk memperoleh gambaran deskriptif mengenai responden berkaitan dengan variabel penelitian yang digunakan maka digunakan angka indeks jawaban responden. Teknis yang digunakan adalah dengan menggunakan angka indeks. Angka indeks ini digunakan untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel yang diteliti. Seluruh variabel independen akan menggunakan skala likert 1-5 dengan penilaian skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur keberhasilan kemitraan, komunikasi, kerjasama dan komitmen

(Boeck dan Wamba, 2007). Indikator - indikator yang telah ditentukan diukur

dengan skala penilaian likert yang memiliki lima tingkat preferensi jawaban

yang masing - masing mempunyai skor 1-5 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert

No. Tingkat Jawaban Responden Simbol Skor Jawaban

1. Sangat Setuju SS 5

2. Setuju S 4

3. Kurang Setuju KS 3

4. Tidak Setuju TS 2

5. Sangat Tidak setuju STS 1

Sumber : Metode Penelitian (Sugiyono, 2001)

Dilihat pada Tabel 3.2 diatas, deskripsi pengukuran variabel penelitian faktor -

faktor yang mempengaruhi keberhasilan kemitraan dengan skala likert

berdasarkan skor jawaban yang dipilih oleh responden.

3. Komunikasi (X1) adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain saling berhubungan. Menurut Boeck dan Wamba (2007) indikator dalam menentukan komunikasi :

a. Komunikasi yang tepat. c. Frekuensi komunikasi.

b. Komunikasi dua arah. d. Pertukaran informasi.

Cara mengukurnya dengan skala penilaian likert yang memiliki lima tingkat

preferensi jawaban yang masing - masing mempunyai skor 1-5 poin berupa (SS, S, KS, TS, STS) Sugiyono (2001).

4. Kerjasama (X2) adalah kesediaan untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Boeck dan Wamba (2007) indikator dalam menentukan kerjasama :

a. Kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. b. Keinginan untuk kerjasama.

d. Menimbulkan tanggung jawab, dan menciptakan semangat kerja.

Cara mengukurnya dengan skala penilaian likert yang memiliki lima tingkat

preferensi jawaban yang masing - masing mempunyai skor 1-5 poin berupa (SS, S, KS, TS, STS) Sugiyono (2001).

5. Komitmen (X3) adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati, bertekad berjerih payah, berkorban dan bertanggung jawab demi mencapai tujuan. Menurut Boeck dan Wamba (2007) indikator dalam menentukan komitmen :

a. Komitmen tinggi. c. Komitmen untuk memajukan perusahaan.

b. Hubungan berkesinambungan. d. Komitmen untuk hubungan baik.

Cara mengukurnya dengan skala penilaian likert yang memiliki lima tingkat

preferensi jawaban yang masing - masing mempunyai skor 1-5 poin berupa (SS, S, KS, TS, STS) Sugiyono (2001).

6. Perspektif kemitraan ekonomi adalah kerjasama antara pengusaha dengan petani yang dilihat dari segi ekonomi yakni pendapatan atau keuntungan bagi petani mitra. (Hafsah, 1999).

7. Perspektif kemitraan sosial adalah kerjasama antara pengusaha dengan petani mitra yang dilihat dari segi sosial yakni komunikasi (X1), kerjasama (X2), dan komitmen (X3). Sehingga akan menciptakan keberhasilan kemitraan antara petani dengan perusahaan tersebut (Boeck dan Wamba, 2007).

8. Petani mitra adalah petani yang menjalin kerjasama dengan Yayasan Kaliandra Sejati dalam hal ini adalah petani sayuran organik.

9. Petani sayuran organik orang yang mata pencahariannya sebagian besar atau seluruhnya diperoleh dari usahatani sayuran organik, baik sebagai pemilik lahan, pengusaha atau pengelola, penyewa lahan maupu sebagai penggarap.

10. Usahatani sayuran organik adalah upaya petani dalam membudiyakan tanaman guna diambil hasilnya untuk mencukupi kebutuhan, baik yang dikonsumsi maupun yang dijual untuk mendapatkan uang tunai.

11. Pertanian organik adalah mengandalkan bahan - bahan alami tanpa menggunakan bahan - bahan kimia sintesis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk - produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan petani - petani dan konsumennya, serta tidak merusak lingkungan.

12. Sayur - sayuran didefinisikan sebagai bagian dari tanaman yang umum dimakan untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang.

13. a. Sumberdaya dari perusahaan terdiri dari :

Saprodi adalah sarana produksi (benih, pupuk organik, dan biopeptisida organik) yang diberikan oleh perusahaan untuk keperluan proses produksi sayuran organik.

b. Sumberdaya dari petani terdiri dari :

1) Lahan, yaitu areal yang digunakan untuk usahatani sayuran organik dalam 1 bulan 12 kali panen yakni (selasa, kamis, dan minggu).

2) Tenaga kerja, yaitu tenaga kerja yang digunakan dalam 1 kali musim tanam mulai dari persiapan sampai panen.

3) Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yang digunakan dalam 1 kali musim tanam.

14. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunankan untuk mengolah data yang diperoleh dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat.

15. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen yang meliputi komunikasi, kerjasama dan dengan variabel dependen keberhasilan kemitraan.

16. Analisis pendapatan usahatani adalah alat analisis yang digunakan untuk menganalisis pendapatan atau keuntungan petani mitra dalam komoditas sayuran organik di Yayasan Kaliandra Sejati.

17. Penerimaan usahatani adalah hasil perkalian antara produksi sayuran organik dan harga produk, dalam satuan rupiah.

18. Biaya tunai adalah pengeluaran yang dibayar dengan uang dalam satuan rupiah.

19. Pendapatan tunai adalah penerimaan usahatani dikurangi biaya tunai, dinyatakan dalam satuan rupiah.

20. Usahatani sayuran adalah usahatani dalam satu lahan dalam waktu sama diusahakan lebih dari satu jenis sayuran.

21. Total Cost adalah Jumlah biaya tetap yang meliputi (sewa lahan, tenaga kerja langsung dan peralatan tetap) dan biaya variabel (benih, pupuk, sarana pasca panen dan pengolahan, transpotasi dan tenaga kerja tidak langsung).

22. Total Revenue adalah jumlah penerimaan yang diperoleh dari perkalian antara jumlah produksi dan harga jual.

Dokumen terkait