• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun judul disertasi adalah “Implementasi Hak Politik

Perempuan dalam Masyarakat Islam di Sulawesi Selatan (Studi pada

Lembaga Legislatif Propinsi Sulawesi Selatan). Untuk memudahkan

dalam menyimaknya penulis paparkan beberapa istilah sebagai pegangan dalam kajian selanjutnya, yakni :

Implementasi berasal dari bahasa Inggeris implementation yang

berarti pelaksanaan atau penerapan.26 Secara operasional

implementasi bermakna penerapan hak-hak politik perempuan dalam masyarakat Islam Sulawesi Selatan. Dalam hal ini berupaya memahami keberadaan kaum perempuan dalam mendapatkan hak-hak politiknya

dengan tidak melupakan kewajiban-kewajiban yang harus

dilaksanakannya.

26Lihat John M. Echols dan Hassan Shadily,Kamus Indonesia Inggeris,Edisi III (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1989), h. 221 dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Ed. II (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 374.

Hak mempunyai beberapa arti. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia hak diartikan: (1) Yang benar, (2) Milik atau kepunyaan, (3)

Kewenangan, (4) Kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan dan sebagainya), (5) Kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, dan (6) Derajat atau martabat.27 Dari beberapa pengertian tersebut penulis memaksudkan hak tersebut dengan makna kekuasaan untuk berbuat atau menuntut sesuatu karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya.

Politik berasal dari kata politic (Inggris) yang menunjukkan sifat

pribadi atau perbuatan. Secara leksikal, kata politic berarti acting or

judging wisely, well judged, prudent.28 Politik dalam bahasa Arab

berarti siyasah (berasal dari kata

ﺔﺳﺎﻴﺳ-سﻮﺴﻳ-سﺎﺳ

) yang berarti

mengatur, mengurus, dan memerintah.29 Politik kemudian terserap ke

dalam bahasa Indonesia dengan pengertian segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai kebijakan negara atau terhadap negara lain, kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi

atau menangani suatu masalah).30

27Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar Bahasa Indonesia(Cet. II; Jakarta; Balai Pustaka, 1989), h. 292. 28Lihat A.S. Hornby A.P. Cowic (ed.), Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English(London: Oxford University Press, 1974), h. 645.

29Louis Ma’louf,al-Munjid fi al-Lugah wa al-A’lam(Beirut: Dar al-Masyriq, 1986), h. 362.

Melihat perbedaan pendapat dari para pemikir dan ilmuwan politik yang tidak sepakat tentang terminologi politik, maka Andi Rasdiyanah menggunakan pengertian politik dengan pendekatan holistik. Hasilnya ditemukan secara parsial dan implisit 3 unsur pokok, yaitu :

1. Lembaga yang menjalankan aktivitas pemerintahan 2. Masyarakat sebagai pihak yang berkepentingan

3. Kebijaksanaan dan hukum-hukum yang menjadi sarana pengetahuan dan masyarakat serta cita-cita yang hendak dicapai.

31

Berdasarkan pendekatan itu pula dapat dirangkum unsur-unsur politik sebagaimana yang dikemukakan oleh Abd. Muin Salim sebagai berikut :

1. Nilai-nilai (ajaran-ajaran agama atau ajaran filsafat dan pemikiran manusia, secara sendiri-sendiri atau bersama, yang ditransfor-masikan menjadi ideologi politik).

2. Ideologi politik yang pada satu sisi merupakan pedoman dan kriteria pembuatan aturan hukum, pengambilan kebijaksanaan politik dan penilaian terhadap aktifitas politik. Pada sisi lain mengungkapkan tujuan-tujuan politik yang hendak dicapai. 3. Konstitusi yang berfungsi sebagai hukum dasar dan dasar

keberadaan (struktural dan fungsional) sistem politik dan negara bersangkutan.

4. Aktivitas politik yang dapat disimpulkan dalam berbagai fungsi-fungsi politik.

5. Subjek politik sebagai penyelenggara aktifitas politik dan yang terdiri dari lembaga-lembaga pemerintahan dan masyarakat.

Balai Pustaka, 1983), h. 763. Lihat pula Tim Penyusun,op. cit.,h. 694. 31Andi Rasdiyanah,op. cit.,h. 3.

6. Tujuan-tujuan politik baik yang merupakan tujuan antara ataupun tujuan akhir.

7. Kekuasaan politik atau kewenangan untuk menyelenggarakan aktifitas-aktifitas politik.32

Dari definisi politik yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa politik adalah kebijakan-kebijakan yang diambil dalam menangani urusan tertentu, baik kebijakan dalam menangani urusan negara, urusan masyarakat, atau kebijakan dalam urusan rumah tangga. Politik yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah politik dalam makna luas, yaitu dari urusan rumah tangga (kapasitasnya sebagai kepala rumah tangga) sampai urusan negara, atau dalam istilah lain dari institusi keluarga hingga institusi formal tertinggi, yaitu negara.

Perempuan adalah putri dewasa.33 Perempuan adalah makhluk

Tuhan yang menjadi pasangan laki-laki. Konsep mengenai perempuan

dalam ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan term-term

, ةﺪﻟاﻮﻟا ,ةأﺮﻣإ

ﺴﻨﻟا

ﻲﺜﻧﻷا ,ءﺎ

dan

مﻷا

. Perempuan sama dengan wanita. Keduanya terkait dengan sebuah citra, mitos atau stereotype tertentu. Perempuan itu mesti lemah lembut, mesra, hangat, cantik, menarik, produktif, sesuai dengan peran ganda dan menjadi mitra laki-laki. Perempuan adalah jenis makhluk manusia yang berjasa bagi spesiesnya secara

32Abd. Muin Salim, Konsep Kekuasaan Politik dalam Al-Qur’an (Jakarta: Fakultas Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, 1989), h. 66-67.

biologis, yang memungkinkan manusia tumbuh banyak sekaligus

mengganti generasi.34

Masyarakat Islam adalah sekelompok orang dalam suatu daerah yang memeluk agama Islam. Sulawesi Selatan adalah sebuah propinsi dengan ibukota Makassar terletak antara 0º12’-8’ Lintang Selatan dan 116º48’-122º36’ Bujur Timur yang berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Barat di sebelah Utara dan Teluk Bone serta Propinsi Sulawesi Tenggara di sebelah timur. Batas sebelah barat dan timur

masing-masing adalah Selat Makassar dan Laut Flores.35 Sulawesi Selatan

adalah sebuah propinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam dengan tiga suku besar yang mendiaminya, yaitu Bugis, Makassar, dan

Toraja.36Jadi, masyarakat Islam di Sulawesi Selatan adalah sekelompok

masyarakat pemeluk agama Islam yang mendiami propinsi Sulawesi Selatan.

Berdasar pada pengertian di atas, maka pengertian judul secara operasional adalah penerapan atau sosialisasi dari pemahaman masyarakat Islam Sulawesi Selatan sekaitan dengan hak-hak politik perempuan (kekuasaan dan kewenangan untuk berbuat dan menuntut

34Lihat Zaitunah Subhan,op. cit.,h. 21.

35Badan Pusat Statistik Prop. Sul-Sel,Sul-Sel Dalam Angka 2006(Makassar: UD. Areso Makassar, 2000), h. 1.

36Ibid. Kini, setelah wilayah yang dihuni suku Mandar dimekarkan menjadi propinsi Sulawesi Barat, maka Sulawesi Selatan dihuni oleh tiga suku besar, yaitu Bugis, Makassar, dan Toraja.

sesuatu, yaitu kebijakan-kebijakan dalam pemerintahan negara) perspektif hukum Islam.

Untuk membatasi luasnya cakupan pembahasan, maka tulisan ini dibatasi pada hak-hak politik perempuan dalam kapasitasnya sebagai anggota legislatif propinsi Sulawesi Selatan dengan merujuk pandangan hukum Islam, dan penerapan dari pemahaman tersebut di tengah-tengah masyarakat Islam Sulawesi Selatan, kendala yang dihadapi serta solusi yang ditawarkan dalam mengatasi kendala tersebut. Dalam hal ini, penulis batasi pada pandangan dua organisasi Islam terbesar di Sulawesi Selatan, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dokumen terkait