• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

2. Definisi Operasional

Secara ilmiah definisi operasional digunakan menjadi dasar dalam pengumpulan data sehingga tidak terjadi bias terhadap data apa yang diambil. Dalam pemakaian praktis, definisi operasional dapat

53 berperan menjadi penghilang bias dalam mengartikan suatu ide/maksud yang biasanya dalam bentuk tertulis.

Variabel ini kemudian di urai menjadi indikator-indikator, antara lain:

a. Variabel Independen

1) Efektifitas iklan internet

Untuk mengukur efektifitas iklan internet ada tiga indikator yang mampu menghasilkan respon dari konsumen, (Tsang and Tse, 2005) yaitu :

a) Multimedia b) Pictures c) Content

Kemudian Pratomo dan Herdianto (2008) dalam penelitiannya menjelaskan efektifitas iklan internet menggunakan indikator sebagai berikut :

a) Komposisi warna b) Gaya bahasa c) Posisi d) Ukuran font e) Lokasi f) Jenis iklan

54 2) Kelompok Referensi

Untuk mengukur pengaruh kelompok referensi, Blacwel, Miniard dan Engel (2001) dalam Andreani (2001) mengembangkan indikator sebagai berikut:

a) Keaktifan kelompok referensi b) Pengalaman kelompok referensi c) Dayatarik kelompok referensi d) Kredibilitas kelompok referensi b. Variabel Dependen

1) Persepsi kualitas

Untuk menjelaskan persepsi kualitas, Kotler (2000:329-333) mengembangkan indikator sebagai berikut:

a) Kinerja (performance)

b) Keistimewaan tambahan (features) c) Keandalan (reliability)

d) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)

e) Daya tahan (durability) f) Estetika (asthethic)

55 2) Niat Beli

Untuk menjelaskan Niat beli, Assael dalam Sylvana, (1998) menjelaskan :

a) Intentions dianggap sebagai perangkap atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku.

b) Intentions juga mengindikasikan seberapa jauh seseorang akan mencoba

c) Intentions menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.

d) Intentions berhubungan dengan perilaku yang terus menerus

Kemudian menurut Kotler yang bisa membentuk niat pembelian adalah berdasarkan faktor-faktor seperti sikap orang lain dan faktor situasional yaitu, pendapatan, harga, dan manfaat produk yang didapatkan.

56

Tabel 3.1

Variabel dan Indikator Penilaian

Jenis Variabel Variabel Indikator Ukuran

Variabel independen

(X)

Efektifitas iklan internet (Escalas dan Rutgers,

2003)

Pratomo dan Herdianto (2008) 1. Content, 2. Pictures 3. Multimedia 4. Komposisi warna 5. Gaya bahasa, 6. Posisi, 7. Ukuran font, 8. Lokasi, dan 9. Jenis. . Ordinal Kelompok referensi (Blackwell, Miniard, dan

Engel, 2001 dalam Andreani, 2001) 1. Keaktifan kelompok referensi 2. Pengalaman kelompok referensi 3. Dayatarik kelompok referensi 4. Kredibilitas kelompok referensi Ordinal Variabel dependen (Y)

Persepsi kualitas (Kotler dan Amstrong, 2000)

1. Nilai guna produk 2. Nilai astetik produk 3. Desain produk 4. Daya tahan produk 5. Fitur 6. Kinerja 7. Keandalan Ordinal Variabel Dapenden (Z) Niat beli

(Kotler dan Amstrong,2000 dan Assael dalam Sylvana,

1998)

1. Sikap orang lain 2. Manfaat yang didapat 3. Harga 4. Pengukuran kehendak seseorang 5. Seberapa jauh seseorang akan mencoba Ordinal

57

BAB IV

PEMBAHASAN

A. S

EJARAH

B

LACKBERRY

Dari sejarah yang ada, cikal bakal Blackberry di mulai sekitar 1995. Blackberry didirikan oleh seorang imigran Yunani di kota Waterloo, Kanada dan dikembangkan oleh sebuah perusahaan Kanada yang bernama Research in Motion. Pada awalnya, Blackberry ingin dinamakan pocket link sebuah nama yang fungsional tapi membosankan, kemudian juga hampir dinamakan strawberry, karena mirip dengan buah strawberry, tapi terkesan terlalu jinak. Nama Blackberry akhirnya di pilih karena nama Blackberry terkesan lebih macho namun akrab dan cerdas. Blackberry kemudian secara resmi dikenalkan ke pasar dunia tahun 1997.

BlackBerry sebagai telepon genggam, memiliki kemampuan menyampaikan informasi jaringan data nirkabel yang mengejutkan dunia kala itu. Hal ini dikarenakan terintegrasinya layanan email secara praktis (mobile email) atau lebih sering disebut dengan layanan push e-mail, yakni sebuah layanan untuk memudahkan seseorang menerima e-mail layaknya SMS, sehingga orang tidak harus melakukan kegiatan ritual memeriksa e-mail, karena perangkat ini akan memberikan notifikasi jika ada e-mail yang masuk. Namun pada era itu, ditahun yang sama dimana para konsumen tidak begitu memerlukan perangkat mobile e-mail maka salah satu model pertama 850 tidak begitu berhasil dipasaran.

58 Tahun berikutnya setelah melakukan pengembangkan RIM mengeluarkan BlackBerry dengan sentuhan model lebih ke model seperti saat ini. Dimensi layar telah mengalami peningkatan dua kali lipat dan dapat menampilkan 6 sampai 8 baris kalimat sehingga lebih memudahkan dalam penggunaan penulisan serta membaca pesan yang disampaikan. Penambahan memori internal juga ditambahkan 2 kali lipat dari 4mb pada model sebelumnya menjadi 8mb yang terintergrasi didalamnya serta membenamkan memory dari 512KB SRAM (memory) ke 1 megabyte penuh. Fitur yang di unggulkan saat itu mampu untuk melakukan sync hingga 10 email pribadi maupun bisnis yang bisa di upgrade. Mulai saat itu RIM terus mengembangkan BlackBerry dari sisi teknologi serta modelnya yang akan berkerja secara jenius di masa depan. (Kapanlagi.com, 2008).

BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama BlackBerry. Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelcom dan Telkomsel. Akibat tuntutan pemerintah Indonesia, Blackberry akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010. (Wikipedia.org)

Bisnis telepon genggam di berbagai negara pada 2010 semakin ketat. Namun Blackberry tetap memimpin bisnis itu dengan nilai penjualan yang setidaknya mencapai US$19,9 miliar, dimana naik sebesar 33 persen dari penerimaan sebesar 15 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya

59 Sebuah perusahaan yang meneliti bisnis handphone Research in Motion Picture atau RIM menyebutkan selama tahun anggaran 2010 yang berakhir pada 26 Februari 2011, jumlah Blackberry yang terjual mencapai 52,3 juta unit. (mediaindonesia.com, 2011). Untuk Indonesia sendiri pengguna Blackberry semakin berkembang, seperti yang tergambar dari tabel berikut.

Tabel 4.1

Tabel jumlah pengguna ponsel seluler

2009 2010

Pengguna Seluler 175,8 juta 210 juta

Pengguna BlackBerry 600 ribu 2,54 juta

Pengguna Smart phone 2,5 juta 4,6 juta

Pelanggan iPhone 15 ribu 70 ribu

Pengguna iPad - 10 ribu

Sumber: majalah SWA 08/XXVII/14

Dari data diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa memang benar jika pegguna Blackberry terus meningkat. Dari awalnya hanya di gunakan oleh pebisnis atau pengusaha, saat ini Blackberry sudah digunakan oleh berbagai kalangan termasuk anak sekolah setingkat SMP dan SMU yang sudah atau ingin memiliki Blackberry.

60

B. A

NALISIS TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait