• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Efektifitas Iklan Internet dan Kelompok Referensi terhadap Kualitas dan Dampaknya terhadap Niat Beli Produk Blackberry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Efektifitas Iklan Internet dan Kelompok Referensi terhadap Kualitas dan Dampaknya terhadap Niat Beli Produk Blackberry"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN INTERNET DAN

KELOMPOK REFERENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS DAN

DAMPAKNYA TERHADAP NIAT BELI PRODUK BLACKBERRY

SKRIPSI

Oleh:

Pratama Suherman 107081003021

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

i

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN INTERNET DAN

KELOMPOK REFERENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS DAN

DAMPAKNYA TERHADAP NIAT BELI PRODUK BLACKBERRY

SKRIPSI

Oleh:

Pratama Suherman 107081003021

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vii ABSTRACT

The purpose of this research is to know the influence of online advertising effectiveness and group reference to quality perception and its impact to the buying intention.

This research showed that online advertising effectiveness and group reference simultaneously influence the quality perception and variables online advertising effectiveness, group reference and perceive quality also simultaneously influence the buying intention. But partially showed that the using of the online advertising effectiveness do not have significant influence to buying intention. The variables online advertising effectiveness and group reference influence the perceive quality and variables group reference and the perceive quality influences the buying intention.

(9)

viii

ABSTRAK

Tujuan dari penellitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektifitas iklan internet dan kelompok referensi terhadap persepsi kualitas dan dampaknya terhadap niat beli.

Dari hasil yang diperoleh, penelitian ini menunjukkan bahwa efektifitas iklan internet dan kelompok referensi secara bersama-sama berpengaruh terhadap persepsi kualitas dan variabel efektifitas iklan internet, kelompok referensi dan persepsi kualitas mempengaruhi niat beli. Tetapi secara parsial menunjukkan bahwa efektifitas iklan internet dan kelompok referensi berpengaruh terhadap persepsi kualitas kemudian kelompok referensi dan persepsi kualitas secara parsial berpengaruh terhadap niat beli. Variabel efektifitas iklan internet tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat beli.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hambanya, salawat dan salam tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini memiliki judul : “AnalisisPengaruhEfektifitas Iklan Internet dan Kelompok Referensi Terhadap Persepsi Kualitas dan Dampaknya Terhadap Niat beli”. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dan memberikan wawasan bagi pembaca.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayah dan Ibu penulis yang tercinta, Ayah Suherman dan Ibu Refnita Eliza, motivator utama penulisan skripsi ini. Terima kasih atas semua pelajaran kehidupan yang telah diberikan, yakni kasih sayang, kerja keras, dan kejujuran. Serta atas doa dan dukungannya selama ini. Semoga kelak aku dapat menjadi orang berguna, kuat, dapat membahagiakan kalian. Amien. Tak lupa adik ku sayang yang bawelnya minta ampun.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta.

3. Pembimbing I Bapak Dr. Yahya Hamja, MM dan BapakAde Suherlan MM. Selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, semangat dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

(11)

x

5. Bapak Suhendra S.Ag, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu Leis Suzanawati SE,M.Si yang membuat manajemen jadi yang terbaik.

6. Seluruh dosen, asisten dosen, karyawan dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang giat bekerja keras mendampingi mahasiswa.

7. Masyarakat ABC SUSU, teman seperjuangan sejak dulu kala. Lele farm kita harus sukses.

8. Penghuni teras Bank Mini, Bangga, Doli, Haikal, Idung, Ole, Wawo, Winny.Serta para pendahulu Rio, Adit, Agus, Yana, Tuti, Asu dan Deta yang bikin skripsi ini cepet selesai, bikin ngiri pengen cepet-cepet lulus

9. Makhluk ROKAR. Abis ini kita nongkrong gak bahas skripsi lagi kok. Juga om Budhy, tante Endang dan kakak Avie, yang rumahnya kita ramein terus.

10. Teman-teman kelas Manajemen C angkatan 2007 yang banyaknya minta ampun samapai gak bisa disebutin satu-persatu, tetap jaga silaturahmi, gak mau kehilangan kalian semua Crazy People!! <---harus miring

11. Teman-teman Manajemen Pemasaran 2007 terima kasih atas kebersamaannya , semoga kelak kita bisa menjadi seorang ahli pemasaran yang hebat, kita pasarkan semua yang ada di bumi ini.

12. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis. Saya ucapkan pula terma kasih

13. Seorang motivator untuk hati ini. Andai kau tau dirimu sangat berarti.

Tentunya segala kebaikan tersebut tidak dapat penulis balas dengan balasan melebihi balasan daripada Allah SWT yang selalu memberikan kita jalan yang terbaik.

Akhir kata, besar harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat sekaligus membuka wawasan lebih luas lagi mengenai efektifitas iklan dalam dunia periklanan bagi para pembacanya. AMIN...

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 21 September 2011

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ...viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Efektifitas Iklan Internet ... 10

(13)

xii

C. Persepsi ... 23

D. Kualitas Produk ... 24

E. Niat Beli ... 29

F. Penelitian Terdahulu... 31

G. Kerangka Pemikiran ... 35

H. Hipotesis ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Ruang Lingkup Pebelitian ... 41

B. Metode penentuan Sampel ... 41

C. Metode Pengumpulan Data ... 43

D. Metode Analisis ... 45

E. Operasional Variabel Penelitian ... 51

BAB IV PEMBAHASAN ... 57

A. Sejarah Blackberry ... 57

B. Analisis Temuan ... 60

C. Uji Kualitas Data ... 65

D. Hasil Analisis ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Implikasi ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Variabel dan Indikator Penilaian 56

4.1 Tabel jumlah pengguna ponsel seluler 59

4.2 Profil koresponden berdasarkan Jenis Kelamin 60

4.3 Profil Responden Berdasarkan Domisili 61

4.4 Profil Konsumen berdasarkan Usia 63

4.5 Profil Koresponden Berdasarkan Pendapatan 64

4.6 Uji Validitas 65

4.7 Uji Realibilitas 67

4.8 Model Summary 68

4.9 ANOVA 69

4.10 Coefficients 70

4.11 Model Summary 74

4.12 ANOVA 76

4.13 Coefficients 77

[image:14.595.106.496.104.780.2]
(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Profil koresponden berdasarkan jenis kelamin 61

4.2 Profil Responden Berdasarkan Domisili 62

4.3 Profil Konsumen berdasarkan Usia 63

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner 94

2 Hasil Kuesioner 98

3 Data Responden 103

(17)

1

BAB

I

P

ENDAHULUAN

A.

L

ATAR BELAKANG PENELITIAN

Sejarah peradaban manusia mencatat dalam 50 tahun terakhir teknologi

informasi dan komunikasi telah menjadi bagian utama penentu gerak peradaban.

Semua bidang kemanusiaan saat ini tidak lepas dari sentuhan teknologi informasi

dan komunikasi. Sebut saja bidang ekonomi, perdagangan, pertahanan keamanan,

bidang sosial, pendidikan tidak ada satupun yang tidak tersentuh oleh teknologi

informasi dan komunikasi.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah berkembang dengan

pesat saat ini dan telah merevolusi cara hidup manusia, baik terhadap cara

berkomunikasi, belajar, bekerja, berbisnis, dan lain sebagainya. Era informasi

memberikan ruang lingkup yang sangat luas untuk mengorganisasikan segala

kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan, transparan, akurat, tepat waktu, lebih

baik serta, memberikan kenyamanan yang lebih dalam mengelola dan menikmati

kehidupan (http://www.aptel.depkominfo.go.id).

Semakin ketatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,

berbagai perusahaan penyedia produk barang atau jasa juga bekerja keras untuk

meluaskan jangkauan informasi tentang produknya mengikuti perkembangan

zaman, melalui periklanan yang efektif. Pemasaran produk dari perusahaan mulai

menjangkau media yang bisa dibilang baru ini. Salah satunya Indonesia. Kegiatan

periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecendrungan untuk

(18)

2 pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik sebuah produk

(product knowledge). Periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim

digunakan suatu perusahaan (khususnya produk konsumsi / consumer goods)

untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif pada konsumen. Iklan

ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,

sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek.

Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli. Meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan

menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin

komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya perusahaan

dalam menghadapi pesaing (Christina, 2010). Hal ini di kondisikan

sedemikian rupa agar suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan dapat

di respon dengan baik di pasaran. Bagaimanapun bagusnya suatu produk, jika

tidak dikenal o l e h konsumen maka tidak ada gunanya dan konsumen

yang tidak mengetahui keberadaan suatu produk tersebut dan tidak akan

meresponnya.

Iklan sebagai suatu bentuk presentasi non-personal dan promosi suatu

gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh sponsor yang teridentifikasi.

Presentasi non-personal di sini terjadi karena iklan melibatkan media masa yang

dapat menyampaikan pesan kepada segmen pasar yang dituju. (Kotler 2003 : 590)

Belanja iklan melalui internet (online) di proyeksikan mencapai 7 hingga 8

persen dari total nilai bisnis belanja iklan dalam lima tahun kedepan, dimana pada

(19)

3 pertumbuhan belanja iklan di Indonesia diperlukan layanan internet broadband

yang berkualitas besar dan murah. Jika hal ini dapat terlaksana maka porsi belanja

iklan melalui sosial media online bisa tumbuh 10 hingga 12 persen di lima tahun

mendatang (okezone.com)

Internet adalah sebuah kenyataan yang tidak lagi dapat di abaikan oleh

para pengiklan dan pemasar. Penelitian dengan fokus pada pengaruh efek

ekonomi dari internet yang di selenggarakan oleh Departemen Perdagangan

Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pertumbukan ekonomi digital

menggandakan laju ekonomi secara keseluruhan. Laporan ini menyatakan bahwa,

radio butuh 30 tahun untuk meraih 50 juta khalayak, dan TV butuh 13 tahun,

sementara internet hanya butuh waktu 4 tahun. (Lee dan johnson, 2004). Kunci

efektifnya iklan di media jejaring sosial online adalah kontennya yang dapat

menarik perhatian dengan respectable brand (okezone.com)

Sejalan dengan perkembangan media iklan internet, di sisi lain tampak

pula maraknya situs sosial media, sebagai contoh, adalah adanya 30 juta pengguna

sosial media Facebook, dan beberapa portal komunitas contohnya komunitas milis

atau mailing list. Sehingga untuk saat ini pemasaran tidak lagi dilakukan secara

vertikal (konvensional) saja. Ibaratnya, pasar dipindah dari fisik ke jejaring sosial,

sehingga jutaan orang sangat dimungkinkan menerima informasi tentang sebuah

brand. Hal inilah yang mulai banyak dimanfaatkan oleh brand-brand tertentu.

Ada tren pengguna aktif internet sudah tak lagi tertarik pada media iklan

konvensional (print out), radio dan televisi. Pertumbuhan sosial media naik tajam

(20)

4 pesat. Merujuk pada angka perkiraan dari IMF yang menyebut GDP per kapita di

Indonesia mencapai US$ 3.200. Imbasnya kelas menengah akan berkembang

sangat kuat. Pada saaat itulah kebutuhan internet broadband juga meningkat, dan

orang akan semakin aktif di sosial media.

Semakin aktif di sosial media, maka semakin banyak pula informasi yang

diserap seseorang. Orang akan menjadi lebih terpelajar karena dapat mencari dan

menerima informasi dari mana saja. Akibatnya, orang tidak lagi percaya pada

iklan vertikal yang cenderung “ngecap”. Keputusan membeli banyak di pengaruhi

oleh komentar dari sesama konsumen di jejaring sosial. (Handy, 2010)

Research In Motion (RIM) sebagai perusahaan pengembang perangkat

keras, perangkat lunak, dan layanan terpadu yang mendukung beberapa jaringan

nirkabel. Telah menciptakan smartphone BlackBerry dan menyediakan solusi

akses ponsel cangih ke barbagai informasi yang perlu di respon dengan cepat.

RIM juga menyadari bahwa sosial media merupakan alat pemasaran terbaik saat

ini secara tidak langsung, terbukti RIM menciptakan aplikasi resmi untuk sosial

media seperti Facebook, dan Twitter yang langsung dapat di download di situs

resmi Blackberry.

BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan

Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuan nya menyampaikan informasi

melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga

mengejutkan dunia. BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada

(21)

5 Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan

rekan utama BlackBerry.

Indonesia merupakan salah satu pasar potensial bagi pemasaran Blackberry ini, menyusul sukses Blackberry menjadi ponsel “sejuta umat” di

negeri ini, ditandai dengan di resmikan nya kantor RIM di Indonesia pada tanggal

9 November 2010. Gregory Wade, Managing Director RIM se-Asia Tenggara,

mengakui bahwa salah satu pertimbangan RIM hadir di Indonesia karena

kategori smartphone sedang tumbuh pesat di negeri ini. Di samping itu, seperti

yang dikatakan CEO RIM, Asia Tengara merupakan pasar yang sangat

menjanjikan. Dan, Indonesia adalah key market nya.

Bermodalkan salah satu fitur unggulannya yaitu BBM (Blackberry

Messenger). Kedepan, RIM Indonesia akan memanfaatkan fenomena BBM

(Blackberry Messenger) yang terjadi di Indonesia, fitur BBM berhasil mendorong

terbentuknya komunitas konsumen masal di negeri ini. (www.mix.co.id)

Jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia pada pertengahan tahun 2009

saja sudah berkisar 300-400 ribu pelanggan, diproyeksi akan menjadi yang

terbanyak di seluruh dunia dalam waktu dekat. Bahkan dalam kurun tiga tahun

sejak dikenalkan di Indonesia, pertumbuhannya melesat hampir 500% pada

periode 2007-2008. Maka tak heran jika diperkirakan pengguna Blackberry di

Indonesia akan menjadi yang terbanyak di dunia. (Syamsuddin –

kompasiana.com, 2009)

Selain menggunakan iklan, strategi yang digunakan Blackberry adalah

(22)

6 ikut menggunakan Blackberry. Contohnya adalah forum Blackberry Corner di

Portal www.kaskus.us dan adanya milis komunitas pengguna Blackberry yaitu

Indonesia-blackberry@yahoogroups.com, yang bisa dibilang ter-akbar di jagat

komunitas maya dengan rata-rata 500-900 postingemail per hari.

Saat ini adalah era-nya community marketing atau pemasaran melalui

komunitas, let the customer do the promotions. Biarkan komunitas Blackberry

yang sangat beragam ini berkembang sendiri. (mix.co.id)

Secara umum ada banyak hal yang mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian (Peter dan Olson ,2000). Oleh karena itu, perlu dilakukan

analisa terhadap hal- hal yang berpengaruh pada niat pembelian konsumen.

Keputusan pembelian dari konsumen perusahaan dipengaruhi oleh berbagai hal

(Kotler, 2005), beberapa diantaranya adalah cara promosi produk misalnya

dengan iklan dan pengaruh kelompok referensi terhadap kualitas produk. Salah

satu cara untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen adalah dengan

periklanan, tetapi iklan tidak langsung membuat semua orang yang melihat iklan

memutuskan untuk membeli, konsumen akan melakukan pencarian informasi

terhadap produk tersebut terlebih dahulu (republika.co.id). Karena itu dengan

dibantu oleh rujukan dari kelompok referensi akan membuat konsumen lebih

yakin akan suatu produk dan dapat memutuskan untuk membeli produk tersebut

(Widjaja,2010).

Maka dalam penelitian ini dapat di gambarkan bahwa iklan Blackberry

adalah sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesan nya kepada pasar

(23)

7 dapat di terima. Pasar harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik dan terpikat,

mereka juga harus didorong untuk menginginkan produk yang di iklankan.

Kemudian sosial media sebagai wadah berkumpulnya komunitas

pengguna Blackberry yang secara langsung maupun tidak langsung akan

memberikan referensi kepada calon konsumen untuk ikut menggunakan

Blackberry.

Dari kedua variabel di atas peneliti akan menguji pengaruhnya terhadap

persepsi kualitas dan niat pembelian Blackberry. Dimana akan di ketahui variabel

manakah yang yang paling mendominasi konsumen untuk menciptakan

persepsinya terhadap kualitas yang kemudian timbul adanya niat untuk membeli.

Sehingga dari konteks diatas dapat di analisa kesimpulan yang lebih baik

untuk memberi masukan kepada perusahaan dalam meningkatkan penjualan.

Sehingga pada akhirnya kegiatan periklanan yang diberikan oleh perusahaan

dengan dibantu oleh kelompok referensi dan juga didukung oleh produk yang

berkualitas baik mampu mendorong konsumen untuk membeli produk

Blackberry. Berdasarkan pada uraian diatas, makan penulis akan membahas lebih

lanjut dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH

EFEKTIFITAS IKLAN INTERNET DAN KELOMPOK REFERENSI

TERHADAP PERSEPSI KUALITAS DAN DAMPAKNYA PADA NIAT BELI

(24)

8

B.

P

ERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang dapat diambil yaitu:

1. Bagaimana pengaruh antara variabel efektifitas iklan internet dan kelompok

referensi terhadap variabel persepsi kualitas produk Blackberry secara

parsial?

2. Bagaimana pengaruh antara variabel efektifitas iklan internet dan kelompok

referensi terhadap variabel persepsi kualitas produk Blackberry secara

keseluruhan?

3. Bagaimana pengaruh antara variabel efektifitas iklan internet, kelompok

referensi dan persepsi kualitas produk terhadap variabel niat beli produk

Blackberry?

4. Bagaimana pengaruh antara variabel efektifitas iklan internet dan kelompok

referensi terhadap variabel niat beli melalui variabel persepsi kualitas produk?

C.

T

UJUAN PENELITIAN

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara variabel efektifitas iklan

internet dan kelompok referensi terhadap variabel persepsi kualitas produk

Blackberry secara parsial.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara variabel efektifitas iklan

internet dan kelompok referensi terhadap variabel persepsi kualitas produk

(25)

9 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara variabel efektifitas iklan

internet, kelompok referensi dan persepsi kualitas produk terhadap variabel

niat beli produk Blackberry.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara variabel efektifitas iklan

internet dan kelompok referensi terhadap variabel niat beli melalui variabel

persepsi kualitas produk.

D.

M

ANFAAT PENELITIAN

Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan:

a. Sebagai masukkan untuk perusahaan agar meningkatkan kualitas

produk dan mengembangkan pemasaran melalui periklanan sehingga

dapat mempertahankan konsistensinya diantara produk saingan.

b. Menganalisa tingkat efektifitas iklan internet bagi Blackberry,

referensi kelompok terhadap persepsi kualitas produk dan dampaknya

pada niat beli secara mendetail

2. Bagi pembaca

a. Hasil penelitian ini bisa menambah pengetahuan dan referensi mengenai

pengaruh iklan dan kelompok referensi terhadap persepsi kualitas dan

dampaknya pada niat beli.

3. Bagi Penulis

a. Dengan menggunakan metode Path analysis maka penulis akan

mengetahui pengaruh iklan internet dan kelompok referensi terhadap

(26)

10

BAB

II

T

INJAUAN PUSTAKA

A.

E

FEKTIVITAS IKLAN INTERNET

Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide barang

atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan

pembayaran. (Kotler, 2003).

Periklanan dapat di definisikan sebagai semua bentuk aktifitas

untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara

nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. (Durianto, 2003).

Menurut Shimp (2007) Advertising is effective if it accomplish the advertiser’s objective. At a minimum satisfies the folowing consideration:

1. It extends from sound marketing strategy

2. Effective advertising takes the customer’s view.

3. It finds a unique way to break through the clutter

4. Effective advetising never promises more than they can deliver.

5. It prefents the idea from overwhelming the strategy.

Langkah awal menyusun strategi periklanan yang efektif, adalah

menentukan secara benar tujuan usaha yang ingin di capai. Dimana tujuan

dari peiklanan itu bisa beraneka warna, namun dapat di kelompokkan ke

dalam tiga golongan. Pertama memberikan informasi sasaran tetang

produk dan manfaatnya, tentang perusahaan maupun hal-hal lain yang

(27)

11 dengan tujuan memberikan informasi disebut iklan informatif. Sebagai

contoh adalah iklan kelompok informatif adalah pemberitahuan tentang

kehadiran produk baru di pasar, perubahan harga produk, cara penggunaan

produk maupun pengembangan citra perusahaan. Iklan informatif di

perlukan dalam rangka menciptakan permintaan produk. Kedua,

Meyakinkan konsumen atau merek dagang tertentu dan bukan produk atau

merek dagang perusahaan saingan. Iklan dengan maksud utuk meyakinkan

konsumen sasaran disebut dengan iklan persuasif (persuasive ads). Jenis

iklan ini paling banyak digunakan perusahaan. Contoh iklan persuasif

adalah himbauan kepada konsumen sasaran untuk membeli produk yang di

iklankan, memilih produk atau merek dagang tertentu atau meyakinkan

konsumen tentang keunggulan atribut produk dibandingkan dengan

produk saingan. Terakhir yaitu dengan mengingatkan kembali konsumen

akan keberadaan produk di pasar dan berbagai macam manfaat yang di

janjikannya. Iklan dengan tujuan mengingatkan kembali produk dan

manfaatnya disebut iklan mengingatkan (reminder ads) (Sutojo dan

Kleinsteuber, 2002)

Bagaimana perusahaan menetukan tujuan usaha periklanan

tergantung dari kondisi pasar yang mereka hadapi dan tersedianya dana

untuk menyelenggarakan program periklanan

Iklan yang efektif adalah iklan yang memikirkan dan memahami

kebutuhan pelanggan, iklan yang mengkomunikasikan

(28)

12 yang harus diambil oleh konsumen. Iklan yang baik memahami bahwa

orang tidak membeli produk, tapi membeli keuntungan dari produk

tersebut dan lebih dari itu iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat

perhatian dan diingat serta membuat orang orang bertindak untuk

melakukan pembelian (Shultz & Tannenbaun dalam Shimp, 2000).

Beberapa pakar periklanan berpendapat bahwa agar sebuah

kampanye periklanan menjadi efektif, iklan harus mengandung gagasan

besar yang menarik perhatian konsumen, mendapatkan reaksi, serta

memisahkan produk dan jasa yang diiklankan produk lain dalam

persaingan (Lee, 1999).

1. Sasaran Periklanan

Sasaran periklanan berbeda - beda dari satu pasar ke pasar

lainnya. Periklanan tidak secara langsung membukukan penjualan.

Penjualan merupakan fenomena multitahap dan periklanan dapat

digunakan untuk pengalihan pelanggan dari satu tahap ke tahap

berikutnya. (Simamora, 2000: 790). Periklanan digunakan untuk :

a. Menciptakan kesadaran

b. Tindakan pemacu

c. Mempertahankan minat

d. Memposisikan produk dari perusahaan

e. Meningkatkan pemakaian produk perusahaan

(29)

13 g. Menemukan pelanggan baru

h. Membantu para perantara pemasaran

2. Pemilihan Media Periklanan.

Dalam melakukan periklanan, pemilihan media yang tepat

sangat di butuhkan, jadi jangan sampai iklan yang kita buat atau kita

pasang salah sasaran atau kurang tepat sehingga menyebabkan iklan

kita percuma. Menurut Lee (2007, 225) Pemilihan media yang tepat

untuk berkampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi

tahu, paham, menentukan sikap, hingga melakukan pembelian adalah

suatu langkah penting dalam kegiatan kampanye periklanan. Berikut

ini adalah tabel dari berbagai media iklan beserta kelebihan dan

[image:29.595.172.550.475.761.2]

kekurangan nya.

Tabel 2.1

Jenis media periklanan

Media Keunggulan Kelemahan

Televisi Jangkauan luas, Gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan, menarik indera, menarik minat, jangkauan luas

Biaya mahal, banyak gangguan, pembeberan terlalu cepat, penonton kurang selektif

Internet Selektivitas tinggi; biaya murah; cepat; memungkinkan terjadiya interaksi

Dampak yang relatif rendah; tergolong media yang baru

Media cetak Fleksibel; tepat waktu; menjangkau pasar lokal dengan baik; mudah diterima; memiliki kepercayaan tinggi.

Umurnya pendek;

kualitas rendah; kecil kemungkinan di teruskan antar pembaca

Pos langsung Selektivitas audience yang tinggi; fleksibel; tidak ada iklan pesaing dalam media yang sama; memungkinkan adanya personalisasi.

(30)

14

Media Keunggulan Kelemahan

Majalah Pemilihan geografis dan demografis yang tinggi; memiliki kredibilitas dan nilai prestisi; berkualitas tinggi; panjang umur dan mudah berpindah antar audiens

Biaya penyewaan iklan jangka panjang; biaya tinggi; tidak ada garansi dari positioning iklan.

Radio Di terima dg baik di daerah lokal, pemilihan demografis dan geografis yang tinggi; murah

Hanya berupa suara; terlalu cepat; konsumen yang terbagi bagi; kurang mendapat perhatian Iklan outdoor Fleksibel; dapat di ulang;

murah; persaingan iklan yang rendah; selektivitas posisional yang baik

Khalayak tidak selektif, kreatifitas terbatas

Sumber: Kotler dan Amstrong, Principles of Marketing, 2010

3. Iklan Internet

Dalam kurun waktu yang cukup lama, televisi, radio, koran,

dan majalah telah mendominasi media periklanan. Saat ini, iklan

internet telah menjadi kekuatan pendorong bagi inisiatif dan upaya

periklanan (Kotler dan Amstrong: 2010). Kemudian mengutip dari

Wei, Jerome, dan Shan(2010) The internet consists of globally

interconnected computers network that offers companies inexpensive

and convenient tools for advertising and communicating with their

customer. This is known as online advertising (Palumbo and Herbig,

1998; Kaye and Medoff, 2001).

Internet adalah sesuatu yang fundamental untuk pemasaran.

Banyak website perusahaan yang di urus oleh direktorat

pemasarannya. Internet memberikan pengaruh secara radikal

(31)

pelanggan-15 pelanggannya dan membangun hubungan dengan mereka.

(Sumarwan et. All, 2010)

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi penggunaan

internet menjadi meluas menjadi bisnis dan transaksi online, bahkan

menjadi media pemasangan iklan, biasanya pengiklan meletakkan

iklan nya pada situs-situs terkenal dan strategis seperti website berita

portal (kompas.com , vivanews.com , detik.com). Jika pada awalnya,

iklan hanya berupa banner statis biasa yang mirip seperti spanduk,

maka saat ini sudah ada iklan yang dapat muncul pada layar dengan

window tersendiri (pop-up), iklan dengan gambar bergerak (animasi),

bahkan berbentuk video. Dimana perkembangan ini juga mencakup

persebarannya yang menjangkau situs berita, situs toko online, hingga

situs pribadi (Arthawan, 2011).

Terdapat faktor yang mendukung pertumbuhan internet yang

cepat. Pertama adalah ledakan pertumbuhan alat pengakses internet

selain dari kompputer seperti telepon seluler, Personal digital

assistant (PDA), TV digital, dan mesin-mesin game. Kedua cepatnya

pertumbuhan dari sistem komunikasi broadband yang mendukung

transfer data dengan cepat. Ketiga, hal yang paling penting adalah

inovasi yang berorientasi pada pelanggan yang di luncurkan oleh

perusahaan dengan memanfaatkan teknologi yang baru tersebut.

(32)

16 Kelebihan-kelebihan lain ialah adanya kontrol yang lebih

besar pada konsumen dalam menentukan informasi apa yang ingin

mereka lihat serta berapa lama mereka ingin melihat informasi

tersebut. Seorang pengguna internet sebagai konsumen dapat memilih

situs mana yang mereka suka, situs apa yang akan mereka buka

selanjutnya, serta keputusan-keputusan lain yang dapat mereka

tentukan pada saat mereka menggunakan internet. Dimana hal ini

mungkin sulit dilakukan oleh iklan televisi (Pratomo dan Hardianto,

2008).

Transaksi yang dilakukan menggunakan media internet

sekarang lebih sering di sebut dengan E-Commerce atau Electronic

Commerce. Ada berbagai macam model iklan dalam internet yang

bisa digunakan oleh perusahaan yaitu berupa banner, pop-up

advertising, sponsorship, hyperlinks dan websites, tetapi walaupun

iklan internet merupakan alat yang efektif untuk menggapai audiens

yang lebih besar, penting begi perusahaan untuk tetap membuatnya

lebih efektif (Wei, Jerome, dan Shan: 2010)

Online advertising is effective if its able to generate an

immediete response from customers” (Tsang dan Tse (2005) dalam

Wei, Jerome, dan Shan: 2010), yang dimana berarti iklan online yang

efektif adalah iklan yang bisa memberi respon langsung dari

konsumen. Dalam tabel berikut, tiga fitur online yang di gunakan

(33)

17 dan Escalas dan Rutgers (2003) dalam Wei, Jerome, dan Shan (2010)

[image:33.595.111.514.207.712.2]

yaitu, Multimedia, Pictures, and Content.

Tabel 2.2

Deskripsi fitur dalam iklan internet

Features Description Authors

MULTIMEDIA

Animation with moving images and graphics enhances the presentation of persuasion messages.

Yoo et al. (2004)

Mini-games or advert-games, a form of digital video advertising that feature product brand in a gaming environment, create a more elaborate and detailed virtual experience for consumers.

Wise, Bolls, Kim, Venkataraman, and Meyer (2008)

Short videos promote 82% of brand awareness and improve 67% of brand favorability in online video advertising.

Online Publishers Association (2008)

PICTURES

Pictures and images can make online advertisements appear more attractive to consumers.

Taylor et al. (2008)

Consumers are more attracted when advertisements are easily understood without involving large amount of text.

Kumar (2008)

Celebrities pictures can promote products or services and generate positive responses from consumers

Quester et al. (2007)

CONTENT

Short and concise messages contribute to the effectiveness of banner advertisements.

Baltas (2003)

Consumers are attracted to click on advertisements that contain knowledgeable information about the products and services.

Adam (2003)

Advertisers focusing on content will fail to attract a large consumer response rate.

Armstrong (2001)

Sumber : Burke dan Edell (1989) dan Escalas dan Rutgers (2003) dalam

(34)

18 Kemudian dalam penelitian nya, Pratomo dan Herdianto (2008)

mengatakan bahwa efektifitas iklan dalam internet di pengaruhi oleh

komposisi warna, gaya bahasa, posisi, ukuran font, lokasi, dan jenis.

B.

K

ELOMPOK

R

EFERENSI

Kelompok Rujukan adalah kelompok yang merupakan titik

perbandingan atau tatap muka atau tidak langsung dalam pembentukan

sikap seseorang. Orang sering di pengaruhi oleh kelompok rujukan dimana

ia tidak menjadi anggotanya. Pemasar dalam hal ini berupaya

mengidentifikasi kelompok rujukan dari pasar sasarannya. Kelompok ini

dapat mempengaruhi orang pada perilaku dan gaya hidup. Mereka dapat

mempengaruhi pilihan produk dan merek yang akan di pilih oleh

seseorang.(simmamora, 2000: 8)

Perilaku seseorang di pengaruhi oleh banyak kelompok kecil.

Kelompok yang berpengaruh langsung dan di dalam mana seseorang

menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Simmamora (2000)

membagi kelompok referensi menjadi 2 yaitu kelompok primer, dimana

anggotanya berinteraksi secara informal seperti keluarga, teman, dan

sebagainya. Adapula kelompok sekunder, yaitu seseorang berinteraksi

secara informal tetapi tidak reguler. Contohnya adalah organisasi.

Reference group is “an actual or imaginary individual or group

conceived of having significant relevance upon an individual’s evaluation,

(35)

19 konsumen dalam tiga cara, yaitu pengaruh informasional, utilitarian, dan

value-expressive. (Solomon 1994, 365)

Kelompok referensi disebut juga kelompok acuan. Menurut

Sumarwan (2003) menyatakan: "Kelompok referensi (reference group)

adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata

mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Bearden dan Etzel(2001)

kelompok referensi adalah kelompok atau orang yang secara signifikan

mempengaruhi perilaku seseorang

Kotler dan Keller (2000) mendefinisikan kelompok referensi

sebagai kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau

pengaruh tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

(Sumarwan, 2003).

Berdasarkan pada berbagai penilaian mengenai kelompok referensi

di atas, kelompok referensi bisa memberikan standar dan nilai yang akan

mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam perspektif pemasaran,

kelompok referensi adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi

seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi. Misalnya dalam

sebuah kelompok atau grup pertemanan terdapat beberapa orang yang

menggunakan Blackberry, mereka akan mengajak teman nya yang belum

menggunakan untuk turut membeli atau paling tidak mereka akan tertarik

untuk membeli dengan sendirinya.

Kelompok referensi bagi seseorang bisa terdiri atas satu orang atau

(36)

20 sesuatu yang nyata (orang sesungguhnya) atau yang bersifat tidak nyata

dan bersifat simbolik (misalnya para eksekutif yang sukses atau para

selebriti yang sukses: tokoh politik, aktor, olahragawan). Kelompok

referensi bagi seseorang mungkin berasal dan kelas sosial yang sama atau

berbeda, dan budaya yang sama atau berbeda, bahkan subbudaya yang

berbeda atau sama.

1. Jenis-Jenis Kelompok Referensi

Sumarwan (2003) menggolongkan kelompok referensi

berdasarkan pada posisi dan fungsinya yaitu:

a. Kelompok formal

Kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan

keanggotaan yang terdaftar secara resmi, misalnya Serikat Pekerja

Indonesia, partai politik, universitas, perusahaan. Kelompok

formal bisanya terdaftar secara hukum di pemerintah.

b. Kelompok informal

Kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis

dan resmi, sifat keanggotaan tidak tercatat, kelompok ini biasanya

terbentuk karena hubungan sosial, misalnya kelompok bermain

badminton, kelompok senam kebugaran, kelompok arisan,

kelompok rukun tetangga

c. Kelompok aspirasi

Kelompok yang memperlihatkan keinginan untuk mengikuti

(37)

21 kelopok acuannya. Anggota kelompok aspirasi berusaha membuat

asosiasi dengan orang lain yang dijadikan acuannya dengan cara

bersikap dan berperilaku yang sama dengan orang tersebut.

Anggota kelompok aspirasi tidak harus menjadi anggota dalam

kelompok referensinya, atau antar anggota kelompok aspirasi

tidak harus terikat dan saling berkomunikasi.

d. Kelompok Disosiasi

Seseorang atau kelompok yang berusaha untuk menghindari

asosiasi dengan kelompok referensi. Contohnya, para anggota

Partai Keadilan selalu menunjukkan ketertiban dalam

berdemonstrasi, yang sangat berbeda dengan perilaku demo dan

kelompok lainnya.

Dalam penelitian ini digunakan dua kelompok referensi

yaitu kelompok informal dan kelompok aspirasi. Termasuk dalam

kelompok informal meliputi teman-teman pergaulan, teman kerja,

teman sesama shoper (hobi berbelanja). Sedangkan untuk

kelompok aspirasi meliputi kelompok artis dan public figure.

2. Kriteria Penilaian Terhadap Kelompok Referensi

Menurut Blackwell, Miniard, dan Engel dalam Andreani (2001),

ditemukan indikator-indikator yang menunjukkan kapabilitas dari

(38)

22 a. Pengetahuan kelompok referensi mengenai produk

Menunjukkan seberapa dalam kelompok referensi ini mengetahui

spesifikasi produk yang diinformasikan kepada konsumen yang

lainnya.

b. Kredibilitas dari kelompok referensi

Kredibilitas ini menunjukkan nama baik dari kelompok referensi

dilihat dari perilakunya di lingkungan.

c. Pengalaman dari kelompok referensi

Pengalaman dari kelompok referensi dalam mengkonsumsi atau

menggunakan produk yang diinformasikan kepada konsumen.

d. Keaktifan kelompok referensi

Menunjukkan seberapa sering kelompok referensi ini

memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk

sehingga konsumen merasa tertarik pada produk bersangkutan.

e. Daya tarik kelompok referensi

Daya tarik ini mengarah pada performance (penampilan) dari

kelompok referensi, misalnya daya tarik dari tutur katanya, daya

tarik dari kerapiannya, dan lainnya.

Kelima indikator dari kelompok referensi tersebut

berpengaruh terhadap daya tarik informasi yang disampaikan oleh

kelompok referensi sehingga pengarahan dari kelompok referensi

(39)

23

3. Manfaat kelompok Rerefensi

Kelompok referensi memainkan peran penting dalam

pemasaran produk. Konsumen yang setiap harinya berinteraksi dengan

orang lain, baik dengan orang-orang yang ada dalam kelompoknya

maupun di luar kelompok akan dapat dengan mudah dipengaruhi oleh

yang lain. Interaksi dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap

perilaku, termasuk dalam perilaku pembelian dan konsumsi.

(Mangkunegara, 2002)

Oleh karena itu, bagi ahli pemasaran penting untuk melakukan

hal-hal sebagai berikut(Mangkunegara, 2002:44)

a. Mengidentifikasi pengaruh-pengaruh kelompok anutan

terhadap penggunaan produk, merek yang sesuai dengan

aspirasi kelompok anutan tersebut

b. Mengukur keluasan pengaruh kelompok anutan dalam

proses pengambilan keputusan membeli.

Mangkunegara (2002: 44) menambahkan, keefektifan

pengaruh perilaku konsumen dari kelompok anutan tersebut sangat

bergantung pula pada kualitas produk dan informasi yang tersedia

pada konsumen.

C.

P

ERSEPSI

Setiap hari seorang konsumen menerima ratusan stimulus dan

ransangan yang masuk ke dalam panca indranya, namun tidak semua

(40)

24 konsumen melakukan proses pengolahan informasi. Sumarwan (2010)

mengutip pendapat William McGuire yang menyatakan ada lima tahap

pengolahan informasi, yaitu : Pemaparan (exposure), Perhatian

(attention), Pemahaman (comprehension), Penerimaan (acceptance), dan

retensi (Retention).

Masih dalam Sumarwan (2010, 296) Mowen (1998) menyebut

tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman sebagai persepsi. Persepsi

ini bersama keterlibatan konsumen dan memori akan mempengaruhi

pengolahan informasi. Selanjutnya dia mendefinisikan persepsi sebagai

“perception is the process through which individuals are exposed to

information, attend to that information, and comprehend it” (Mowen,

1998: 63. Dalam Sumarwan, 2010:296)

Sumarwan menambahkan pendapat Schiffman dan Kanuk (2000) bahwa persepsi adalah “The process that which an individual

selects,organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent

picture of the world” Bagaimana seseorang konsumen melihat realita di

luar dirinya atau dunia sekelilingnya, itulah yang disebut dengan persepsi

seorang konsumen.

Konsumen seringkali memutuskan pembelian suatu produk

berdasarkan persepsinya terhadap produk tersebut, Sehingga memahami

persepsi konsumen adalah penting bagi pada pemasar dan produsen.

Menurut Durianto, et all (2004, 96) persepsi kualitas (perceived

(41)

25 keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan

dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

Dalam pemasaran kita dapat mengenal adanya realita dan

persepsi, Kemudian Simmamora (2000, 102) berpendapat bahwa dalam

pemasaran, persepsi lebih penting daripada realita. Malah, bagi

pemasar, perlu ada keyakinan bahwa persepsi kualitas adalah realitas.

D.

K

UALITAS PRODUK

1. Pengertian kualitas.

Setelah kita mengenal persepsi terhadap produk, dimana produk

itu digambarkan secara realistis dan persepsi. Soal kualitas juga

demikian. Ada kualitas objektif, adapula kualias menurut persepsi

konsumen (perceived quality). Yang terpenting adalah persepsi

dimata konsumen. (simmamora, 2000: 114). Kotler (2000) mengatakan bahwa : “Quality is the totality of feature and

characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy

stated or implied needs” Artinya, kualitas adalah totalitas fitur dan

karakteristik yang memampukan produk memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan maupun tidak dinyatakan. Sekarang, apakah sebuah

produk sudah memenuhi kebutuhan, jawabannya tergantung apada

penilaian subjektif konsumen.

Lebih tegas lagi I. Leonard A. Morgan dalam simamora

(42)

26 “Quality must be perceive by customer. Quality works must

begin with the customers need and end with customer perception.

Quality improvement are only meaningful when they are perceived by

the customer”

Apapun hasil dari perusahaan yang berupa produk pasti

memiliki nilai ukuran kualitas, walaupun orang sulit untuk

mendefinisikan kualitas secara tepat. Kualitas itu sendiri sering

dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa. Nilai

subyektifitas dari seseorang menyebabkan adanya perbedaan dalam

memberikan pengertian mengenai kualitas.

Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkatan dan

konsistensi (Kotler dan Amstrong, 2003:347). Dalam pengembangan

produk, pemasar terlebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas

yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Tingkat

kualitas tidak selalu harus tinggi, kualitas bisa saja rendah, sedang

atau tinggi, sesuai dengan positioning yang diinginkan. Maka kualitas

produk harus disesuaikan dengan posisi produk dalam pasar.

Dalam prakteknya, konsumen selalu mengaharapkan kualitas

yang baik dari setiap produk yang mereka beli. Bahakan terkadang

ada konsumen yang rela mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan

yang sesuai dengan keinginan mereka. Produk sendiri adalah apapun

(43)

27 digunakan dan di konsumsi yang kemudian dapat memuaskan apa

yang konsumen mau dan butuhkan (Kotler, 2010: 428).

2. Prinsip Persepsi Kualitas

Cleland dan Bruno (1996) dalam Simamora (2000: 115) memberikan

tiga prinsip tentang persepsi kualitas, yaitu:

a. Kualitas bersumber pada aspek produk dan bukan produk

seluruh kebutuhan bukan harga (nonprice needs) yang dicari

konsumen untuk memuaskan kebutuhannya. Kedua ahli ini

sepakat bahwa yang dipertimbangkan konsumen dari sebuah

produk mencakup tiga aspek utama yaitu harga, produk dan non

produk. Produk adalah standar yang di harapkan dari sebuah

produk. Pada sebuah ponsel misalnya, aspek produk adalah,

tombol, speaker, layar, desain, dan fungsi. Sedangkan aspek

non-produk terdiri dari garansi, reputasi dan layanan perbaikan.

b. Kualitas ada kalau bisa memasuki persepsi konsumen. Kalau

konsumen mempersepsikan kualitas sebuah produk rendah,

maka kualitas produk itu rendah, apa pun realitasnya.

c. Persepsi kualitas di ukur secara relatif terhadap pesaing. Kalau

produk A sederhana saja, akan tetapi produk pesaing lebih

sederhana lagi,maka produk a memiliki kualitas.

3. Dimensi Kualitas Produk

Berdasarkan delapan dimensi kualitas menurut Kotler

(44)

28 dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis

terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang

dan jasa. Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut :

Dimensi kualitas produk meliputi :

a. Kinerja (performance)

Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product)

yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah

penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan

dalam mengemudi dan sebagainya.

b. Keistimewaan tambahan (features)

Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya

kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC,

sound system, door lock system, power steering, dan

sebagainya.

c. Keandalan (reliability)

Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal

dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/ macet/ rewel/

rusak.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)

Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya

standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda

(45)

29 e. Daya tahan (durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus

digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur

ekonomis penggunaan mobil.

f. Estetika (asthethic)

Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk

fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik,

warna, dan sebagainya.

g. Persepsi kualitas (perceived quality)

Yaitu muatu atau kualitas yang di rasa konsumen atau fanatisme

konsumen yang menyangkut citra dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

h. Bisa di perbaiki (serviceability)

Yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang

memuaskan.

E.

N

IAT

B

ELI

Sebelum seseorang melakukan suatu tingkah laku, sering di dahului

oleh suatu keadaan yang di sebut sebagai niat. Misalnya: niat untuk

membeli produk. Niat pembelian merupakan perilaku yang muncul sebagai

(46)

30 ulang yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian

(Assael dalam Hasym , 2009)

Perilaku niat untuk membeli atau purchase intention adalah hasil

dari proses evaluasi terhadap merek. Tahapan terakhir dari pengambilan

keputusan secara kompleks termasuk membeli merek yang diinginkan,

mengevaluasi merek tersebut pada saat dikonsumsi dan menyimpan

informasi ini untuk digunakan di masa yang akan datang(Sylvana, 2006:65)

Niat pembelian merupakan perilaku yang muncul sebagai respon

terhadap objek. Beberapa pengertian dari intention adalah sebagai berikut :

a. Intentions dianggap sebagai perangkap atau perantara antara

faktir-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku.

b. Intentions juga mengindikasikan seberapa jauh seseorang akan

mencoba

c. Intentions menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.

d. Intentions berhubungan dengan perilaku yang terus menerus

(Assael dalam Sylvana, 1998).

Niat beli adalah bagian dari proses keputusan pembelian dari

konsumen, dimana Prosesnya diawali dari pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembalian, perilaku pasca

pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek

dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, Keputusan pembelian

konsumen adalah membeli merek yang paling di sukai, tetapi dua faktor

(47)

31 adalah sikap orang lain. Misalnya seseorang yang memiliki kepenting bagi

kita berpikir bahwa kita sebaiknya membeli handphone yang paling murah

maka, peluang kita untuk membeli handphone mahal menjadi berkurang.

Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan.

Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor

seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang di dapatkan. Namun

kejadian tak terduga juga bisa merubah niat pembelian. Sebagai contoh,

ekonomi mungkin memburuk, pesaing dekat mungkin menurunkan

harganya, seorang teman mungkin memberi tahi bahwa dia pernah kecewa

dengan produk tersebut. (Kotler dan Amstrong, 2008)

F.

P

ENELITIAN TERDAHULU

Selvi Adriani Widjaja melakukan penelitian pengaruh efektivitas

iklan majalah dan kelompok referensi terhadap persepsi kualitas produk dan

dampaknya pada minat beli ulang pada produk, Ling Shen Yao. Dimana

hasil yang didapatkan adalah bahwa masing- masing variabel memiliki

hubungan (korelasi) yang searah dan kuat. Iklan majalah dan kelompok

referensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap persepsi kualitas

produk. Iklan majalah tidak dapat berpengaruh langsung terhadap minat beli

ulang, harus dimediasi persepsi kualitas produk.Tetapi kelompok referensi

dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap minat beli

ulang.

Aditya Andreani dan Amillia Puspitasari dalam penelitiannya,

(48)

32 keputusan pembelian produk merek zara di Surabaya. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kelompok referensi dan persepsi kualitas terbukti

mempengaruhi keputusan pembelian responden pada pakaian merek ZARA.

Diantara kelompok referensi dan persepsi kualitas, kelompok referensi lebih

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada pakaian merek ZARA

dibandingkan dengan persepsi kualitas. Hal ini mendapatkan dukungan dari

pengujian determinasi parsial yang menunjukkan bahwa koefisien

determinasi untuk kelompok referensi lebih tinggi dibandingkan dengan

penilaian terhadap persepsi kualitas.

Andi sylvana dalam penelitiannya tentang pengaruh kualitas

pelayanan dan kepuasan mahasiswa terhadap intensi meregistrasi ulang mahasiswa, menghasilkan kesimpilan bahwa “Faktor kualitas pelayanan

mempunyai pengaruh signifikan terhadap intensi meregistrasi ulang mahasiswa;”. Dengan kata lain kualitas dapat menumbuhkan adanya niat

untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk.

Khong kok wei, 2010 dengan judul Online Advertising: A Study of

Malaysian Consumers. Menguji dampak fitur iklan online pada niat

pembelian. Tiga fitur iklan online yang dibahas dan diperiksa - Multimedia,

Gambar, dan konten - berdasarkan penelitian empiris yang melibatkan

survei terhadap 150 ukuran sampel. Dataset mengalami analisis statistik,

yaitu, model persamaan struktural (SEM). Temuan menunjukkan bahwa

fitur dari iklan online yang menghasilkan pengaruh positif terhadap niat

(49)

33 menghasilkan kemungkinan tertinggi niat beli konsumen. Pemasar akan

menemukan hasil yang bermanfaat karena mereka dapat digunakan untuk

memaksimalkan dampak usaha periklanan untuk menghasilkan niat

pembelian.

Jiaqin Yang, Xihao He, dan Huei Lee. Elakukan penelitian dengan

judul : Social Reference Group Influence On Mobile Phone Purchasing

Behaviour: A Cross-Nation Comparative Study. Penelitian ini menjelaskan

studi komparatif atau perbandingan investigatif tentang pengaruh kelompok

referensi terhadap keputusan pembelian ponsel yang dilakukan di China dan

Amerika. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa hanya pengaruh

utilitarian yang secara statistik signifikan berbeda. Sedangkan informational

dan value-expressive relatif tidak berhubungan

Wiliam O. Bearden dan Michael D. Etzal tahun 1982. Melakukan

penelitian tentang ”Pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan

pembelian produk dan merk”. Dimana dalam penelitian mereka, mereka

membagi produk dan merk yang akan di referensikan berdasarkan 4 bagian

yaitu berdasarkan produk pribadi dan umum dan berdasarkan tingkat

kemewahan dan kebutuhannya. Dalam penelitian ini peneliti membagi

konsumen dengan tiga bagian yaitu konsumen Informational atau pembeli

yang akan bertanya dengan orang yang biasa menggunakan produk yang

akan di belinya, Value-expressive atau atau orang yang akan membeli

(50)

34 dan yang terakhir adalah Utiliarian yaitu konsumen yang menentukan dia

membeli atau tidaknya produk berdasarkan pengaruh dari keluarganya.

Ilham Aji Pratomo dan Dadan Hardianto, melakukan penelitian

dengan judul Faktor-Faktor Sistem Interaksi Yang Mempengaruhi

Efektifitas Iklan Online. Penelitian ini mengkhususkan pada efektifitas

iklan online dengan memanfaatkan sudut pandang ilmu sistem interaksi atau

lazim disebut human-computer interaction. Pendekatan yang dipergunakan

dalam pengukuran efektifitas adalah jumlah jumlah klik. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang berkaitan

dengan ilmu sistem interaksi yang mempengaruhi efektifitas iklan internet.

Metode yang dipergunakan adalah metode kuantitatif dengan populasi

civitas akademika Universitas Indonesia. Tes statistik Goodness-of-Fit yang

dilakukan pada beberapa faktor terhadap hubungannya dengan iklan online

menunjukkan bahwa ketujuh faktor yang diujikan terbukti mempengaruhi

jumlah klik pada iklan. Ketujuh faktor tersebut adalah keberadaan ilustrasi,

(51)
[image:51.595.81.571.135.462.2]

35

G.

K

ERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran teoritis

Sumber : Widjaja,2010.

Struktur untuk diagram jalur yaitu :

Y = � � �

Z = � � � �

1. Hubungan Antar Variabel Penelitian

a. Pengaruh efektifitas iklan internet terhadap persepsi kualitas

Menurut Durianto, et all (2004, 96) persepsi kualitas

(perceived quality) dapat didefinisikan sebagai persepsi

pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu

Efektifitas iklan internet

X1

Niat beli Z Persepsi kualitas

Y

Kelompok referensi X2

� � �

� �

(52)

36 produk atau jasa layanan dengan apa yang diharapkan oleh

pelanggan. Harapan ada karena informasi yang diperoleh dan

informasi banyak diperoleh dari iklan. Sehingga iklan dapat

mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas.

Menurut Kotler dan Keller (2006) Persuasive advertising

(iklan untuk meyakinkan) bertujuan untuk menciptakan

kesukaan, pemilihan, keyakinan, dan pembelian satu produk.

Kemudian iklan yang membujuk dapat mengubah persepsi

pelanggan mengenai atribut produk yaitu kualitas produk.

b. Pengaruh Kelompok referensi terhadap persepsi kualitas

Menurut Suryani (2008, 231) dalam Widjaja (2010) salah

satu manfaat kelompok referensi dapat digunakan pemasar

untuk meyakinkan dan memberi rasa aman pada konsumen yang

disebabkan oleh keraguannya terhadap resiko. Karena

pengalaman dari kelompok referensi maka konsumen lebih

yakin akan kualitas suatu produk.

Menurut Schiffman dan Kanuk(2007, 38) salah satu

pengaruh dari kelompok referensi adalah pengaruh

informational yaitu pengaruh yang diberikan kelompok referensi

dalam menginformasikan kualitas suatu produk sehingga

(53)

37 c. Pengaruh efektifitas iklan internet terhadap niat beli

Online Publishers Association (2008) found that 66% of

online consumers do remember advertised messages on content

websites and are likely to develop brand favorability and

purchase intention (Wei, Jerome, and Shan, 2010)

Wei, Jerome, and Shann(2010) dalam penelitiannya juga

membuktikan bahwa iklan online mempengaruhi niat beli

dimana fitur gambar dari iklan internet memiliki pengaruh yang

paling besar.

d. Pengaruh persepsi kualitas terhadap niat beli

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan

dari permasok adalah mutu produk yang tinggi. Maka dari

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu atau kualitas

produk dapat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

untuk mengkonsumsi produk tersebut dan akan mempengaruhi

dalam timbulnya niat pembelian(Kotler, 2005).

Proses keputusan pembelian konsumen berawal dari

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Dalam

tahap evaluasi ini konsumen menentukan peringkat merek dan

membentuk niat (Kotler dan Amstrong,2008). Peringkat merek

ini bisa ditentukan berdasar persepsi kualitas yang di terima

(54)

38 e. Pengaruh kelompok referensi terhadap niat beli

Pemasar berupaya untuk mengidentifikasi kelompok

rujukan dari pasar sasarannya. Kelompok ini dapat

mempengaruhi orang pada perilaku dan gaya hidup, mereka

dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek yang akan

dipilih. (Simmamora, 2000: 8)

Kelompok referensi memainkan peran penting dalam

pemasaran produk. Konsumen yang setiap harinya berinteraksi

dengan orang lain, baik dengan orang-orang yang ada dalam

kelompoknya maupun di luar kelompok akan dapat dengan

mudah dipengaruhi oleh yang lain. Interaksi dapat memberikan

pengaruh yang kuat terhadap perilaku, termasuk dalam perilaku

pembelian dan konsumsi. (Mangkunegara, 2002)

H.

H

IPOTESIS

1. Sub-Struktur 1

Ho : Variabel efektifitas iklan internet tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel persepsi kualitas.

Ha1 : Variabel efektifitas iklan internet berpengaruh secara signifikan

(55)

39 Ho : Variabel kelompok referensi tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel persepsi kualitas

Ha2 : Variabel kelompok referensi berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel persepsi kualitas

Ho : Variabel efektifitas iklan internet dan kelompok referensi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel persepsi kualitas

Ha3 : Variabel efektifitas iklan internet dan kelompok referensi

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel persepsi kualitas

2. Sub-struktur 2

Ho : Variabel efektifitas iklan internet tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel niat beli

Ha1 : Variabel efektifitas iklan internet berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel niat beli

Ho : Variabel kelompok referensi tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel niat beli

Ha2 : Variabel kelompok referensi berpengaruh secara signifikan terhadap

(56)

40 Ho : Variabel persepsi kualitas tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel niat beli

Ha3 : Variabel persepsi kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel niat beli

Ho : Variabel efektifitas iklan internet, kelompok referensi dan persepsi

kualitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel niat

beli

Ha4 : Variabel efektifitas iklan internet, kelompok referensi dan persepsi

(57)

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruag lingkup penelitian ini adalah pengguna ponsel Blackberry,

dengan objek penelitian anggota situs Kaskus.us dalam forum Blackberry

Corner, dan anggota mailing list (milis)

Indonesia-blackberry@yahoogroups.com. Penelitian ini dilakukan pada bulan April

hingga September 2011. Variabel yang akan di teliti dalam penelitian ini

mencakup 4 variabel, yaitu efektifitas iklan internet (X1), kelompok

referensi (X2), persepsi kualitas (Y) dan niat beli (Z).

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian membutuhkan populasi dan sampel sebagai sumber

datanya, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulan (Riduan dan

Kuncoro,2007:37). Arikunto dalam Riduan dan Kuncoro, (2008:39)

mengatakan Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil

populasi yang di teliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi

yang di ambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Dalam penelitian ini data akan di ambil dari seluruh anggota situs

(58)

42 (milis) Blackberry Indonesia yaitu di

Indonesia-blackberry@yahoogroups.com. Pada saat penelitian ini dilakukan jumlah

anggota aktif dari milis Indonesia-Blackberry ini berjumlah 3858 orang.

Populasi ini digunakan sebagai dasar agar bisa membatasi penelitian ini,

karena menurut Taro Yamane (Riduan dan Kuncoro,2007:44) apabila

populasi sudah di ketahui, penentuan jumlah sampel yang digunakan bisa

berdasarkan pada rumus :

Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = presesi yang ditetapkan

Sehingga dengan menggunakan rumus di atas kita bisa menghitung

jumlah sampel yang sesuai untuk di gunakan dalam penelitian ini. Yaitu

sebagai berikut :

= 97,47

Dengan hasil perhitungan dari Taro Yamane diatas, di dapat angka

97,47 yang akan di bulatkan menjadi 100 untuk memenuhi pendapat

Sarwono (2007:3) bahwa untuk memperoleh hasil yang maksimal,

sebaiknya digunakan sampel di atas 100.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non

(59)

43 menggunakan prosedur pemilihan peluang melainkan mengandalkan

judgement pribadi peneliti. (Malholtra, 2009:371). Metode non probability

yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience

Sampling, yaitu metode penentuan sampel yang berupaya memperoleh

sampel elemen yang mudah, pemilihan sampel sepenuhnya diserahkan

kepada peneliti untuk memilih sampel yang akan digunakan. (Malholtra,

2009:372). Syarat sampel yang ditetapkan adalah pengguna Blackberry, dan

merupakan anggota dari Forum Blackberry Corner Kaskus.us atau anggota

milis Indonesia-Blackberry.

C. Metode Peng

Gambar

Tabel jumlah pengguna ponsel seluler
Tabel 2.1 Jenis media periklanan
Tabel 2.2 Deskripsi fitur dalam iklan internet
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran teoritis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kata linguistics kemudian diserap oleh bahasa Indonesia menjadi linguistik dengan makna yang sama, yaitu ‘ilmu tentang bahasa’ atau ‘telaah bahasa secara ilmiah’.. •

(pengertian otentik), yang dimana pada Pasal 1 angka 13 UU No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan di jelaskan bahwa :“ Tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang

bersama-sama variabel kompetensi, pelatihan, dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru Aliyah dan SMK pada Yayasan

pangkat yang sama dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaan.. 176 System ini sederhana dan relatif mudah dilihat dari

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: Pengaruh penyajian laporan keuangan daerah, akuntabilitas publik, aksesibilitas, partisipasi masyarakat dan

Oleh karena ritus ini juga memiliki makna sebuah bentuk permohonan, maka dibutuhkan kesiapan dari para pihak yang terlibat dalam ritus tersebut termasuk korban

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang bagaimana hasil dari metode Canny dan metode Sobel untuk menentukan metode mana yang

Secara umum, kita bisa mendefinisikan sistem basis data sebagai koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi