• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agar tidak terjadi salah persepsi dalam penafsiran judul penelitian ini, berikut dijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam variable judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

9 1. Peningkatan Hasil Belajar

Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Peningkatan hasil belajar merupakan suatu cara untuk mengukur sebuah keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajarn dan menghasilkan pemahaman, serta ketrampilan, kecerdasan dan perubahan-perubahan pada setiap individu. Indikator yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

a) Perhatian siswa terhadap model pembelajaran yang menarik untuk dikembangkan.

b) Keaktifan siswa dalam bertanya.

c) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.

10 2. Matematika

Matematika menurut Ruseffendi dalam (Heruman 2010:1) adalah bahasa symbol;ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi (2000:102), yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan pola pikir yang deduktif.

Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001:7) dalam Susanto (2013: 184).

3. Perkalian 1 sampai 100

Perkalian adalah menyatakan penggandaan. Perkalian adalah perbanyakan; hasil kali(Poerwadharminta, 2006 : 512).

Perkalian 1 sampai 100 adalah operasi hitung yang menyatakan penggandaan atau penjumlahan berulang yang hasilnya yaitu bilangan antara 1 (satu) sampai 100 (seratus).

11 G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Arikunto (2006) dalam (Suyadi, 2013:18) menjelaskan pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan meningkatkan mutu objek yang diamati (Suyadi, 2011:18).

Terdapat empat tahap yang digunakan secara sistematis dalam prosedur penelitian dan diterpkan dalam tiga siklus yaitu proses tindakan siklus I, siklus II, dan siklus III. Adapan tahapan yang digunakan dalam setiap siklus yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, yang berjumlah 11 siswa.

12 3. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada semester awal tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dimulai 23 September 2014 sampai dengan 22 Oktober 2014.

4. Langkah-langkah

Arikuntoro (2008:20) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi; (a)Perencanaan (Planning), (b) Pelaksanaan (Action), (c)Pengamatan (Observation), (d) Refleksi (Reflection).

Gambar 2.1 Tahap-tahap PTK (Arikunto,2008:74) Pengamatan Perencanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan Refleksi

?

13 a) Perencanaan (Planning)

Proses penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakn 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Pada tahap perencanaan dilaksanakan berdasarkan refleksi awal sebelum melakukan penelitian. Hasilnya dalam memahami tingkat penguasaan kompetensi siswa dalam pembelajaran siswa masih kurang. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yang diawali dengan:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai dasar untuk membantu memecahkan permasalahan yang ditemukan dengan adanya perencanaan tindakan pembelajaran.

2) Menyusun lembar observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode Mencongak.

3) Menyusun soal/tes formatif untuk siswa. b) Tindakan (Action)

Pada tahapan ini menerapkan apa yang telah direncanakan dan tindakan harus sessuai dengan rencana. Penerapan pembelajaran sesuai dengan scenario/jalan cerita pembelajaran yang tertulis pada RPP dalam tahap perencanaan (Planning).

14 d) Pengamatan (Observation)

Tahapan ini penulis menggunakan pedoman observasi yang telah direncanakan dalam melaksanakan pengamatan pembelajara yaitu terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa. e) Refleksi (Reflection)

Pada tahapn ini untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya (Arikunto, 2008:80).

5. Instrumen Penelitian a) Lembar observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah pengambilan data secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu secara langsung menggunakan mata tanpa ada alat pertolongan standar lain(Nazir, 1988:212). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran untuk menjawab pertanyaan dari guru secara cepat dan tepat. b) Tes tertulis

Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk bahan tulisan. Tes tertulis/tes hasil belajar digunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat

15

konten atau materi tertentu. Tes tertulis juga digunakan untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

6. Pengumpulan Data

Dalam penelitian Tindakan Kelas ini, menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a) Observasi

Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku siswa untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mencongak.

b) Tes

Mengadakan tes atau pemberian evaluasi terhadap siswa melalui tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai materi yang telah diberikan dalam proses pembelajaran menggunaakn metode Mencongak.

c) Dokumentasi

Dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan dan bisa juga dalam bentuk dokumentasi berupa foto dan lain-lain.

16 7. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Adapun metode analisis data yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif. Untuk itu diperlukan dua analisis data pula. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus-menerus pada saat penelitian sedang berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Data yang diperoleh diolah dengan mencari presentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan rumus presentase (Sugiyono, 2010:43). Adapun rumusnya sebagai berikut:

Keterangan :

P = jumlah nilai dalam persen f = jumlah siswa

N = jumlah seluruh siswa

Sedangkan data yang bersifat kuantitatif, nilai ulangan harian siswa di analisis menggunakan rata-rata kemudian dikelompokkan sesuai tingkatan diatas rata-rata, dan dibawah rata-rata.

17 H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian awal meliputi: halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian inti meliputi:

BAB I pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan , kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian pustaka. Terdiri dari Sub A membahas tentang hasil belajar meliputi pengertian belajar, ciri-ciri belajar, tujuan belajar, prinsip-prinsip belajar dan pengertian hasil belajar, metode pembelajaran meliputi pengertian metode dan kedudukan metode pembelajaran. Sub B membahas tentang matematika meliputi pengertian matematika, tujuan belajar matematika dan materi bilangan bulat perkalian. Sub C berisi kajian tentang metode meliputi pengertian metode mencongak, kedudukan metode dalam pembelajaran, , tujuan mencongak, kelebihan serta kelemahan metode mencongak dan tabel perkalian 1 sampai 100 berisi tentang

18

pengertian tabel, fungsi tabel perkalian dan langkah-langkah penggunaan tabel perkalian.

BAB III Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan meliputi diskripsi hasil

penelitian per siklus dan pembahasan hasil penelitian. BAB V Tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran serta riwayat hidup penulis.

19 BAB II

Dokumen terkait