• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa

Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini:

Hasil rekapitulasi hasil (prestasi siswa) belajar Matematika melalui metode Mencongak, tabel pekalian dan pengulangan perkalian.

Tabel 4.4.

Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Semua Siklus

No Nama Siklus I Siklus II Siklus III

1 AH 65 60 95 2 ES 55 80 100 3 JH 50 75 90 4 LA 100 100 100 5 MS 40 50 60 6 MN 50 90 100 7 RH 50 60 70 8 SI 50 60 85 9 VS 65 80 90 10 EW 75 80 70 11 FA 60 75 75 Rata-rata 64,54 73,63 90,9

62

Tabel 4.5.

Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Pelaksanaan

Ketuntasan Siklus I Siklus II Siklus III

Tuntas 4 siswa (36,36%) 7 siswa (63,64%) 10 siswa (90,91%) Tidak Tuntas 7 siswa (63,64%) 4 siswa (36,36%) 1 siswa (9,09%) 2. Siklus I

Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang peneliti dapat mengerti bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran Matematika sangat tinggi antusiasmenya tinggi. Walaupun pada siklus I terdapat kurang dari 50% nilai siswa yang memenuhi KKM, hal ini terjadi karena siswa kurang mengenal metode Mencongak ketergantungan siswa terhadap alat bantu hitung. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap kalau pembelajaran dilanjutkan keesokan harinya lagi. Siswa masih menganggap kalau pembelajaran dengan metode Mencongak adalah pembelajaran yang sulit dan terlalu cepat untuk dipahami.

63

Dari 11 siswa terdapat 7 siswa (36,36%)yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 4 siswa (63,64%) dengan rata-rata keseluruhan 60. Keempat siswa yang meraih nilai tuntas yaitu Ahid Ramadlani, Lisa Adati Lava iva, Vivi Saputri dan Eky Wulandari. Ke empat siswa tersebut sangat antusias dan semangat dalam memperhatikan pembelajaran sehingga mereka paham dan terbiasa belajar berhitung tanpa alat bantu hitung.

3. Siklus II

Pada siklus II ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan Siklus I, hal ini dikarenakan siswa mulai mengenal metode Mencongak dan guru mulai melakukan pengulangan tabel perkalian untuk menambah daya ingat anak dan menghafal.

Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru. Dari 11 siswa terdapat 7 siswa (63,64%) tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum tuntas belajarnya ada 4 siswa (36,34%) dengan nilai rata-rata 73,64. Pada siklus II ini menunjukkan bahwa frekuensi siswa yang mendapat nilai mencapai KKM bertambah 4 siswa, yaitu Edwin Saputra, Jovandre Hariyanto, Maya Nurul Layali dan Saiful Isman.

64

Menurut pandangan dan wawancara nilai mereka meningkat dan memenuhi KKM pada siklus II ini, didukung oleh:

a. Motivasi yang diberikan oleh guru

b. Siswa menganggap metode Mencongak sangat diperlukan karena membantu mereka tidak tergantung lagi dengan alat bantu hitung. c. Siswa mulai paham dengan metode pembelajaran Mencongak dan

dibantu dengan model pengulangan perkalian untuk memudahkan siswa.

d. Siswa juga mulai merasakan pembelajaran Matematika yang tidak bosan dan ribet seperti kegiatan belajar sehari-hari sbelumnya (saat belajar berhitung selalu menggunakan alat bantu hitung lidi yang jumlahnya tidak sedikit dan harus membawa dari rumah).

4. Siklus III

Pada siklus III ini keseluruhan siswa memperhatikan jalannya pembelajaran matematika dengan metode Mencongak dan pengulangan tabel perkalian dari awal sampai akhir. Dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru dari 11 siswa, terdapat 10 siswa yang tuntas dan 1 siswa yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 86,81. Siswa-siswa yang dapat tuntas dalam belajar tersebut dikarenakan:

65

a. Memperhatikan penjelasan guru dari awal pembelajaran.

b. Konsentrasi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan ketika pembelajaran matematika menggunakan metode Mencongak tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti diawal siklus.

c. Konsentrasi dalam mengerjakan soal.

d. Berani bertanya kepada guru maupun kepada temannya yang sudah lebih paham.

Setelah peneliti melaksanakan tindakan kelas dalam pembelajaran Matematika melalui metode Mecongak dan pengulangan tabel perkalian pada siswa kelas III di SD Negeri Kuwarasan 02 Desa Kuwarasan Kecamatan Jambu Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2014 dapat diketahui terjadi peningkatan dalam memperoleh nilai sesuai KKM, bahkan ada 3 siswa yang memperoleh nilai sempurna yaitu 100, siswa yang mencapai KKM ideal yaitu 54,55% dan terdapat 1 siswa yang tidak lulus sesuai nilai KKM.

Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa pembelajaran ini kondusif dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika dengan metode mencongak dan pengulangan tabel perkalian.

66

Berdasarkan paparan hasil penelitian dari siklus I sampai pada siklus III (nilai post test) di atas diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini:

Ketuntasan Siswa dari Siklus I – Siklus III

Dari hasil nilai ketuntasan diatas dapat dijelaskan pada siklus I 36,36% siswa yang tuntas. Pada siklus II tingkat ketuntasan siswa yaitu 63,64%. Dan pada siklus III ketuntasan siswa mencapai 90,91%. Siklus berhenti pada tahap III karena telah mencapai lebih dari 85% sesuai ketentuan dari pemerintah pusat. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai siklus I sampai siklus III siswa mengalami peningkatan yang cukup baik.

Hasil belajar siswa ini dipengaruhi karena motivasi siswa yang sangat tinggi pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan metode Mencongak dan pengulangan tabel perkalian pada materi perkalian, adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa adalah minat, kerja keras, karakteristik

0 20 40 60 80 100 Tuntas

Chart Title

Siklus I Siklus II Siklus III

67

belajar anak dan strategi atau metode yang digunakan guru dalam pembelajaran.

Sehingga diperoleh siswa yang mampu berusaha aktif pada setiap pembelajaran akan tetapi, masih ada siswa yang belum bisa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM. Siswa tersebut tetap harus mendapatkan remedial. Remedial dapat dilakukan dengan menambah waktu belajar siswa atau memberikan soal-soal pada siswa tersebut sehingga mau berkembang dan termotivasi untuk bisa seperti teman-temannya. Sehingga siswa tidak merasa minder dan mau belajar lebih giat lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi kelas maupun sekolah.

68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang peningkatan hasil belajar matemetika tentang sifat operasi perkalian bilangan bulat dengan metode mencongak pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dapat disimpulkan yaitu :

1. Penerapan metode mencongak dan tabel perkalian telah meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Terbukti dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran yang awalnya diam berubah menjadi aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan percaya diri dan penuh keberanian.

2. Penerapan metode mencongak dan tabel perkalian terbukti meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai matematika siswa yang sangat signifikan dari siklus I sampai dengan siklus III. Siswa mendapatkan nilai tes hasil belajar matematika memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran matematika yaitu 61 dan mencapai standar keberhasilan melebihi 85%.

69

Hasil penelitian ini dibuktikan dari hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus yang menunjukkan bahwa prestasi siswa meningkat dari siklus I yang mencapai rata-rata 64,54. Siklus II mencapai rata-rata 73,63 dan mencapai 84,09 pada siklus III. Hal ini juga dibuktikan dari hasil rekapitulasi ketuntasan siswa dari siklus I yaitu 4 orang atau 36,34%, siklus II 7 orang atau 63,64% dan sampai pada siklus III adalah 10 orang atau 90,90%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan guru dalam pembelajaran agar minat, aktivitas dan penguasaan materi pelajaran meningkat adalah:

1. Kepada para guru sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kebosanan para siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

2. Para guru sebaiknya tidak ragu dalam menggunakan metode baru dan lebih efektif dalam pembelajaran karena dengan menggunakan metode yang variatif dapat meningkatkan keaktifan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman dan kreatifitas peserta didik dalam memahami materi berhitung secara cepat dan tepat.

70

3. Sebaiknya siswa tidak terlalu dibebani untuk memanfaatkan benda dalam berhitung karena akan menimbulkan ketergantungan siswa terhadap alat bantu hitung.

4. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik itu pendekatan, strategi, metode, dan media dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta : Bumi Aksara.

2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

. dan Zain Aswad. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Khoiri, Isbah. Pengertian Mencongak. http:// isbahkhoiri.blogspot.com. [diakses pada 25 Juli 2014].

Maesaroh, Itroh. 2011;6 http:// auroralubna.files.wordpress.com. [diakses pada 25/07/2013].

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia. Nurkencana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Purwanto. Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prasetyono, Dwi Sanar. 2009. Panduan Lengkap Jaritmatika. Yogyakarta: Diva

Press.

Poerwodarminto. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Rusyan Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Remadja Karya Offset.

Sardiman, Ani. 2009. Interaksi dan Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Saminanto, 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang: RASAIL Media Group.

Soejadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Kencana Prenada Group.

Suyadi, 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press. , 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.

Lampiran 1

PROFIL SEKOLAH 1. Sejarah Berdirinya Sekolah

SD Negeri Kuwarasan 02 berdiri diatas tanah yang awalnya sawah disebuah dusun yang jauh dari perkotaan. Sekolah ini terletak diantara persawahan dan perkampungan. Sebelum berdiri SD Negeri Kuwarasan 02 ini masyarakat menimba ilmu disekolah desa yang dinamakan sekolah rakyat/bagian dari desa. Dahulu didesa kuwarasan ini hanya ada 1 sekolah yang dimanfaatkan oleh masyarakat 12 dusun. Karena penyebaran penduduk yang semakin meluas dan jauhnya jarak sekolah maka pemerintah desa mendirikan sekolah baru yang dinamakan SD Negeri Kuwarasan 02 dan sekolah yang pertama kali berdiri berubah nama menjadi SD Negeri Kuwarasan 01.

SD Negeri Kuwarasan 02 ini berdiri pada tahun 1982 dan mendapat pengakuan pemerintah pusat pada tahun 1987. Sekolah ini dipimpin oleh Bapak A.Sartimin kurang lebih selama 21 tahun dan menjadi kepala sekolah pertama kali. Pada masa beliau banyak prestasi yang diraih oleh peserta didik baik bidang akademik maupun non- akademik. Perkembangan sekolahpun pesat dan banyak masyarakat yang bersekolah di SD ini. Kemudian terbentuk peraturan Depdiknas yang mengharuskan pergantian Kepala Sekolah 4 tahun sekali dan digantikan oleh Bapak Mulyadi Lucas selama kurun waktu 4 tahun.

Dengan berakhirnya masa jabatan kepala sekolah kedua maka digantikan kepala sekolah yang ke-3 oleh Ibu S.Wiidayati Lucia selama 5 tahun dari tahun 2008-2013. Setelah berakhirnya masa jabatan beliau

digantikan oleh Bapak Sudarto dimulai tahun 2014-2018 untuk menaungi dan memimpin SD Negeri Kuwarasan 02 untuk menjadi sekolah yang berprestasi, terampil dan berkarakter.

2. Lokasi Sekolah

Nama Sekolah : SD Negeri Kuwarasan 02 Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar (SD) Status Sekolah : Negeri

Alamat : Dsn.Kalisari, Ds.Kuwarasan, Kec.Jambu, Kab.Semarang (50663)

Lintang/bujur : -7.2579/110.3390 3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. VISI SD Negeri Kuwarasan 02 :

 Mewujudkan siswa Berprestasi, Terampil dan Berkarakter. b. MISI SD Negeri Kuwarasan 02 :

 Mendidik siswa agar berprestasi serta dapat mengembangkan ketrampilan yang dimiliki untuk kesejahteraan diri dan lingkungannya.

 Mendidik siswa agar berkarakter pribadi kuat (Iman, Tanggung Jawab, Disiplin, Mandiri, Jujur, Sopan, Percaya Diri, Kreatif dan Rendah Hati).

c. Tujuan SD Negeri Kuwarasan 02 :

 Siswa yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa  Terpercaya dalam perolehan nilai UN

 Terpercaya dalam berbagai kompetensi akademik dan non- akademik

 Terbaik dan terpercaya dalam layanan 4. Keadaan Sekolah

a. Keadaan Guru SD Negeri Kuwarasan 02, Ds.Kuwarasan, Kec.Jambu, Kab.Semarang

Guru SD Negeri Kuwarasan 02

No. Nama Jabatan

1 Sudarto Kepala Sekolah 2 Catur Sri Uji Utami Guru Kelas I

3 Diyah Yulikawati Guru Mata Pelajaran 4 Harry Misyana Guru Mata Pelajaran 5 Ika Wahyuningsih Guru Kelas IV

6 Nisman Guru Kelas II

7 Purwanto Guru Kelas V 8 Siti Khotijah Guru Mata Pelajaran 9 Siti Romlah Guru Mata Pelajaran 10 Azizah Laila Guru Kelas III 11 Suhariwarsih Guru Kelas VI

b. Keadaan Sarana Prasarana

1) Sarana SD Negeri Kuwarasan 02 Sarana SD Negeri Kuwarasan 02

No Jenis Sarana Jumlah

1 Kursi Siswa 6 2 Komputer 3 3 Meja Siswa 8 4 Kursi Guru 1 5 Papan Tulis 1 6 Meja Siswa 11 7 Kursi Siswa 28 8 Lemari 1

2) Prasarana SD Negeri Kuwarasan 02

Tabel 2.3 Prasarana SD Negeri Kuwarasan 02

No Nama Prasarana Satuan/Unit

1 gudang 1 2 kamar kecil/WC 3 3 kantor 2 4 kelas 1 1 5 kelas 2 1 8 kelas 3 1

9 kelas 4 1 10 kelas 5 1 11 kelas 6 1 12 perpustakaan 1 13 Ruang tamu 1 14 rumah dinas 2 5. Subjek Penelitian

Siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 berjumlah 11. Siswa, terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut.

Daftar siswa Kelas 3 SD Negeri Kuwarasan 02

Nama Siswa P/L Kelas

AH L Kelas 3 ES L Kelas 3 EW P Kelas 3 JH L Kelas 3 LA P Kelas 3 MN P Kelas 3 MS L Kelas 3 NA P Kelas 3 RH L Kelas 3 SI L Kelas 3 VS P Kelas 3

Lampiran 2 SILABUS PEMBELAJARAN KELAS : III SEMESTER : I STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK PEGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU SUMBER BAHAN INDIKATOR PENILAIAN MATEMATIKA 1.3 Melakukan operasi hitung bilangan samapai 3 angka 1.3.1 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka  Konsep dasar perkalian  Perkalian dasar 10  Perkalian dengan bilangan kelipatan 10  Soala cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan kelipatan 10

 Guru bercerita tentang pengamen cilik, yang dikembangkan menjadi perkalian

 Tanya jawab tentang perkalian dasar 10

 Apersepsi :

Meningkatkan kembali tentang pengamen cilik yang dikembangkan dengan perkalian  Siswa menyelesaikan

soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan kelipatan 10

 Pembahasan hasil kerja siswa

 Siswa mencongak perkalian bilangan kelipatan 10 sambil menyanyi dengan lagu  Siswa mengerjakan soal cerita  Mencongak perkalian dengan bilangan kelipatan 10 3 Minggu  Kuriku lum  Buku Matem atika  Menjelaska n konsep dasar perkalian  Menghitung perkalian dasar 10  Menghitung perkalian bilangan satu angka dengan bilangan kelipatan 10  Menyelesai kan soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan kelipatan 10 Kognitif : lesan, tertulis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : SD Negeri Kuwarasan 02 Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III (tiga)/ I (satu) Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Waktu : Senin, 29 September 2014

A. Standar Kompetensi

Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka B. Kompetensi Dasar

Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian yang hasilnya tiga angka.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mendeskripsikan pengertian perkalian.

2. Menghitung perkalian dasar 10 (bilangan 1 sampai 100)

3. Menghafal atau mempelajari berulang-ulang perkalian dasar 1 sampai 5

4. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan dengan perkalian bilangan dasar 1 sampai 5

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan konsep dasar perkalian dengan tepat.

2. Setelah diberikan contoh cara menghitung perkalian, siswa dapat melakukan operasi hitung perkalian bilangan dasar 1 sampai 5 dengan benar.

3. Setelah mendapat tabel perkalian siswa dapat menghafal dan memahami hasil perkalian 1

– 50 dengan benar.

4. Setelah mempelajari dan membaca buku materi perkalian siswa dapat menyelesaikan soal cerita perkalian dengan benar.

E. Karakter yang diharapkan

F. Materi Ajar

1. Konsep Dasar Perkalian

Perkalian sebagai penjumlahan berulang bilangan Contoh :

Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 6 buah jeruk. Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara.

6 + 6 + 6 = 18

Bentuk 6 + 6 + 6 menunjukkan penjumlahan angka 6 sebanyak 3 kali. Jadi, 6 + 6 + 6 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 6 = 18.

2. Perkalian bilangan dasar 1 sampai 5.

Perkalian dengan bilangan dasar 1 sampai 5 Contoh : 3 x 5 = 15 6 x 6 = 36 4 x 2 = 8 1 x 9 = 9 2 x 7 = 14 5 x 8 = 40 3. Tabel perkalian bilangan dasar 5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 3 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 4 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

4. Soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan 1 sampai dengan 100 Contoh :

a) Didalam kelas terdapat 5 baris dan setiap baris berisi 3 siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya?

b) Rumah adit lantainya dipasang keramik dengan panjang ruangan 6 meter dan lebar ruangan 4 meter?

G. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain : Ceramah, Tanya jawab, mencongak dan penugasan.

H. Langkah-langkah Kegiatan 1. Kegiatan Pendahuluan/Awal

a. Penyiapan Siswa

- Guru mengucapkan salam semangat.

- Guru menanyakan kabar dan mengabsensi siswa b. Motivasi

- Guru berpantun untuk menarik siswa ”dua kali empat sama dengan delapan,

pelajaran matematika memang menyenangkan”. - Siswa melakukan pre test.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

- Hari ini kita akan belajar tentang konsep perkalian bilangan dan hasil perkalian bilangan berulang.

2. Kegiatan Inti (40 menit)

- Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan.

- Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian bilangan dasar 1 sampai 5 - Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan konsep perkalian - Siswa membaca tabel perkalian didepan teman-temannya

- Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu 3. Kegiatan Akhir/Penutup (20 meit)

-Guru memberi penekanan terhadap materi untuk mengetahui daya serap belajar -Guru memberikan evaluasi berupa ters tertulis

-Siswa mengerjakan post test

-Guru memberikan penilaian dan penyimpulan pembelajaran

-Guru memberi motivasi belajar menghafal perkalian bilangan 1 sampai 50 dan mengakhiri pelajaran.

I. Sumber/Bahan Belajar 1)Silabus

2)Buku paket matematika kelas III 3)Buku LKS matematika

J. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar 1) Jenis Tes

- Tes Tertulis : Soal terlampir

- Tes Lisan : Selama proses pembelajaran 2) Bentuk Tes

- Pilihan Ganda (I) = 10 soal - Uraian = 5 soal 3) Penilaian - Jumlah benar x 1 = 10 x 1 = 10 - Jumlah benar x 1 = 5 x2 = 10+ Jumlah Perolehan = 20 Penilaian =

Nilai Akhir =

Skor Penilaian :

Nilai = Skor Perolehan x 10 = Skor Maksimal Kuwarasan, 29 September 2014 Guru Kelas Azizah Laila 196503281987022001 Mahasiswa Ika Muslikah 11510048 Mengetahui, Kepala Sekolah Sudarto, S.Pd 196002251982011002

Lampiran 3

Soal Tes Siklus I

I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X)! 1. Hasil perkalian 2 x 3 adalah…

a. 5 b. 8

c. 6 d. 10 2. Bentuk penjumlahan dari 3 x 7 adalah …….

a. 7+7+7 b. 3+3+3 d. 3+3+3+3+3+3+3 e. 7+7+7+7+7+7+7 3. Hasil dari 6 x 5 = ………. a. 20 b. 56 c. 45 d. 30 4. 4 x 7 hasilnya adalah ………… a. 28 b. 24 c. 25 d. 18 5. Hasil dari 5 x 9 =……… a. 20 b. 38 c. 25 d. 45 6. Hasil dari 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 9 x 2 =………... a. 14 b. 18 c. 20 d. 13 7. 2 x 10 =………. a. 16 b. 24 c. 20 d. 12

8. Didalam kelas terdapat 3 baris , setiap baris berisi 8 siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya?

a. 18 siswa b. 21 siswa

c. 22 siswa d. 24 siswa

9. Resi memilki 4 kantong plastik, setiap kantong plastik beris 9 permen. Berapa banyak permen yang dimilki Resi?

a. 32 permen b. 28 permen c. 30 permen d. 36 permen 10.Hasil 6 x 7 = ………….. a. 24 b. 42 c. 16 d. 22 II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar

1. Buatlah bentuk penjumlahan dari 5 x 6 = . . . . 2. 4 x 7 = . . . .

3. 8 x 2 = . . . .

4. Udin memiliki 2 kantong saku. Setiap kantong saku berisi 6 butir kelereng. Berapa butir kelereng Udin seluruhnya . . . .

5. Seorang petani memetik jeruk sebanyak 5 buah selama 9 hari. Berapa banyak buah jeruk yang telah dipetik petani seluruhnya . . . .

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARN (RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Negeri Kuwarasan 02 Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : III / I

Hari / Tanggal : Rabu, 2 Oktober 2014

Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka B. Kompetensi Dasar

Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian yang hasilnya tiga angka.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan konsep dasar perkalian.

2. Menghitung perkalian dasar 10 (bilangan 1 sampai 100)

3. Menghafal atau mempelajari berulang-ulang perkalian dasar 6 sampai 10

4. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan dengan perkalian bilangan dasar 6 sampai 10

D.Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan konsep dasar perkalian dengan tepat.

2. Setelah diberikan contoh cara menghitung perkalian, siswa dapat melakukan operasi hitung perkalian bilangan dasar 6 sampai 10 dengan benar.

3. Setelah mendapat tabel perkalian dan mencongak siswa dapat menghafal dan memahami hasil perkalian 60 – 100 .

4) Setelah mempelajari dan membaca buku materi perkalian siswa dapat menyelesaikan soal cerita perkalian dengan benar.

E. Karakter yang diharapkan

Dapat dipercaya, jujur, berani, disiplin dan bertanggung jawab.

F. Materi Ajar

1. Konsep Dasar Perkalian

a. Perkalian adalah bentuk penggandaan bilangan dengan notasi (X) kali. Contoh : 9 X 6 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 54

b. Mengalikan bilangan dengan angka 1 (satu). Bilangan berapapun bila dikalikan dengan angka 1 hasilnya tetap bilangan itu sendiri.

Contoh : 6 X 1 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6 1 X 11 = 11

c. Mengalikan dengan angka nol (0)

Bilangan berapapun bila dikalikan dengan 0 maka hasilnya tetap 0. Contoh : 7 X 0 = 0

0 X 7 = 0

2. Cara membaca tabel perkalian dasar 10.

X/0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 3 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 4 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 6 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 7 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 8 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 9 9 18 27 36 45 54 63 72 81 90 10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Contoh : tentukan hasil kali dari 6 X 7 = . . . Lagkah-lagkahnya sebgai berikut :

1) Menunjuk dengan tangan kanan dari sisi kanan kearah angka 6.

2) Menunjuk dengan tangan kiri dari sisi kiri menurun dari angka 0 menuju angka 7. 3) Kemudia tarik secara bersamaan, tangan kanan menurun dan tangan kiri mendatar

kearah kanan.

5) Bila dibuktikan dengan bentuk penjumlahan maka, 6 X 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42

3. menghafalkan perkalian dengan mencongak.

Teknik menghafal perkalian yang dimulai dari bilangan 6 sampai 10, yaitu mengingat dan menghafal hasil perkalian melalui tabel perkalian.

4. Soal-soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan 60 sampai 100. Contoh :

1) Didalam satu kotak kayu berisi 10 gelas. Berapa jumlah gelas seluruhnya dalam 8 kotak kayu?

G. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, tanya jawab, latihan mencongak dan penugasan. H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1) Kegiatan Pendahuluan/Awal a) Penyiapan Siswa

- Guru mengucapkan salam semangat.

- Guru menanyakan kabar dan mengabsensi siswa b) Motivasi

- Guru bernyayi untuk menarik siswa ”dua kali dua, sama dengan empat. Empat dikali 2 sama dengan delapan, pelajaran matematika memang

menyenangkan”.

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

- Hari ini kita akan belajar tentang konsep perkalian bilangan, cara membaca tabel dan berhitung hasil perkalian dengan mencongak.

2) Kegiatan Inti (40 menit)

- Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan.

- Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian bilangan dasar 10 - Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan konsep perkalian - Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian dasar 10

- Guru menunjuk siswa untuk menunjukkan dalam membaca tabel perkalian - Guru memberikan pertanyaan secara kontinu kepada siswa tentang perkalian

- Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu kepada

Dokumen terkait