• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara menspesifikasikan kegiatan ataupun

konstruk tersebut.

a. Kepemimpinan (X1)

Adalah Keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang / karyawan agar mau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi / perusahaan yang memang diinginkan bersama pada PT. Panca Wana Indonesia Sidoarjo.

Adapun indikator yang dipakai dalam variabel ini menurut Sutanto dan Setiawan (2000:29-43) yaitu :

1. Hubungan Pimpinan dan Bawahan (X1.1)

Adalah pemimpin yang lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan kepada bawahan, pimpinan melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, pimpinan lebih bersifat kekeluargaan, saling percaya dan kerja sama, dan saling menghormati diantara sesama anggota kelompok.

2. Pemberian Petunjuk (X1.2)

Adalah pemimpin memberikan petunjuk dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan di dalam perusahaan.

3. Pengawasan (X1.3)

Adalah pemimpin memberikan pengawasan secara ketat terhadap karyawan di dalam perusahaan.

b. Budaya Organisasi (X2)

Budaya Organisasi adalah acuan ke suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan

Wana Indonesia Sidoarjo.

Adapun indikator yang dipakai dalam variabel ini menurut Robbin (2003:525) yaitu :

1. Inovasi dan Pengambilan Resiko (X2.1) adalah tingkatan dimana para karyawan terdorong untuk berinovasi dan mengambil resiko. 2. Perhatian yang Rinci (X2.2) adalah suatu tingkatan dimana

karyawan diharapkan memperhatikan kecermatan, analisis.

3. Orientasi Hasil (X2.3) adalah tingkatan dimana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil.

4. Orientasi Pada Manusia (X2.4) adalah suatu tingkatan dimana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-orang anggota organisasi.

5. Orientasi Tim (X2.5) adalah suatu tingkatan dimana kegiatan kerja diorganisir disekitar tim-tim, bukannya individu-individu.

6. Keagresifan (X2.6) adalah suatu tingkatan dimana anggota organisasi itu memiliki sifat agresif dan kompetitif, bukannya santai-santai.

7. Stabilitas (X2.7) adalah suatu tingkatan dimana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo daripada pertumbuhan.

1. Semangat Kerja ( X3.1)

Salah satu faktor dalam diri seseorang untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, komponen yang mempengaruhinya seperti support dari keluarga, keinginan untuk maju.

2. Tunjangan ( X3.2)

Pembayaran – pembayaran dan jasa – jasa melindungi dan melengkapi gaji pokok dan perusahaan membayar semua, komponen yang mempengaruhinya seperti kendaraan dinas, Jaminan kesehatan, asuransi. 3. Insentif ( X3.3)

Program – program kompensasi yang mengaitkan bayaran dengan kinerja, komponen yang mempengaruhinya seperti bonus.

d. Faktor Pengembangan Karier (X4)

1. Promosi (X4.1)

Terjadi pada saat seseorang karyawan berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi gaji, tanggung jawab, atau jenjang organisasionalnya, komponen yang mempengaruhinya seperti kinerja yang baik, hasil kerja yang tepat waktu.

2. Pendidikan (X4.2)

Pelatihan kerap dibedakan dari pendidikan (education). Pendidikan dianggap lebih luas lingkupnya.semakin banyak karyawan yang diminta menggunakan kebijakan dan memilih diantara alteratif – alternatif solusi terhadap permasalahan kerja, program pelatihan mencoba memperluas dan

komponen yang mempengaruhinya seperti pengalaman kerja, title. 3. Pelatihan (X4.3)

Proses sistematik pengubahan perilaku para karyawan dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan – tujuan organisasional, komponen yang mempengaruhinya seperti kecakapan kerja, kreatif.

e. Strategi (X5)

Strategi adalah sebagai suatu pendekatan umum yang bersifat komprehensif atau menyeluruh yang berperan sebagai penuntun kegiatan utama suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya pada PT. Panca Wana Indonesia Sidoarjo.

Adapun indikator yang dipakai dalam variabel ini menurut Siagian (2005:139) yaitu :

1. Sasaran Strategi (X5.1)

Adalah. untuk meningkatkan efektivitas kerja para manajer yang diharapkan memusatkan perhatian pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek karena telah dibekali dengan cara dan pendekatan yang tepat digunakan dalam mengambil keputusan rutin.

2. Inisiatif Strategi (X5.2)

Adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa keberhasilan yang diraih perlu digunakan sebagai modal untuk meningkatkan kinerja

bidang fungsional dan tingkat operasional dimasa depan. 3. Target (X5.3)

Adalah sebagai salah satu bentuk temuan hasil penilaian bahwa hasil yang dicapai sama dengan harapan dan target yang telah ditentukan.

f. Kinerja (Y)

Kinerja adalah tingkat pelaksanaan tindakan karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas yang diberikan dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan pada PT. Panca Wana Indonesia Sidoarjo. Adapun indikator yang dipakai dalam variabel ini menurut Robbin (2000) yaitu :

1. Kuantitas Kerja (Y1)

Adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

2. Kualitas kerja (Y2)

Adalah jumlah tugas dan hasil pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

3. Ketepatan Waktu (Y3)

Adalah sesuai tidaknya dengan waktu yang dipergunakan dalam bekerja dengan target yang telah ditetapkan.

Teknik pengukuran menggunakan skala interval, dengan memakai metode perbedaan semantic (Semantic Differentials), Sugiyono (2001: 91) menyatakan skala tersebut berusaha mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. responden diminta untuk menilai suatu konsep atau obyek pada suatu skala yang mempunyai dua kata adjektif yang bertentangan.

Digunakan jenjang 7 dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut, misalnya

1 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Keterangan : Jawaban dengan nilai 1 (sebelah kiri) berarti kecenderungan untuk tidak menyetujui pernyataan yang diberikan (negatif), sedangkan jawaban dengan nilai antara 7 (sebelah kanan) berarti kecenderungan untuk menyetujui pernyataan yang diberikan (positif).

Dan untuk mendapatkan hasil yang obyektif penilaian variabel kinerja diisi oleh pimpinan perusahaan.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel 3.3.1. Jenis Data Yang Diperlukan

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder dimana : a. Data Primer

Merupakan data penelitian yang diperoleh dari responden secara langsung berdasarkan atas kuesioner yang diberikan.

Data yang diperoleh dari PT. PANCA WANA INDONESIA SIDOARJO yang merupakan data dokumentasi dari perusahaan dan buku-buku atau literatur yang ada hubungannya dengan penelitian.

Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Studi (survey) Pendahuluan.

Dalam studi pendahuluan dikembangkan suatu interview guide. Peneliti mencoba menjajaki arah-arah yang memberi harapan. Dari hasil ini, peneliti baru dapat membangun hipotesa-hipotesa. Dalam studi pendahuluan, peneliti bukan saja belum memperoleh pegangan tentang hal-hal apa yang perlu di interview, peneliti juga belum tahu jenis-jenis responden mana yang akan digunakan untuk memperoleh keterangan. Hasil interview dan wawancara diatas kemudian ditulis dan dianalisa. Hasil analisa ini merupakan dasar logis dalam membuat pertanyaan (kuisioner).

2. Wawancara

adalah wawancara yang dilakukan untuk mengetahui keterangan yang lebih mendalam mengenai hal-hal yang diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan interview guide (panduan wawancara).

3. Kuisioner

adalah memberikan angket daftar pertanyaan kepada responden. Kuisioner ini menggunakan skala perbedaan semantic dengan tipe data interval karena

nilai masing-masing indikator dijumlah kemudian dibagi dua.

Dokumen terkait