• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional Variabel

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD ANWAR NIM : (Halaman 45-0)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan Variabel Tersebut, maka perlu dilakukan pendefenisian oprasional variabel untuk memperjelas dan menghindari pendefenisian yang keliru. Adapun defenisi oprasional variabel tersebut adalah :

1. Proses berkarya seni lukis yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu proses dalam menentukan konsep, ide atau gagasan, menyiapkan alat dan bahan, membuat sket, pewarnaan dan finishing pada pengkarya seni lukis.

32

2. Kemampuan berkarya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar yang dimaksud, yaitu hasil yang dicapai oleh para siswa dalam berkarya seni lukis.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, lembar dokumentasi, dan lembar penilaian praktik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal dalam penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Teknik observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaanya.

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting aalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sutrisno,1986).

Dalam penelitian kualitatif, observasi lebih dipilih sebagai alat karena peneliti dapat melihat, mendengar, atau merasakan informasi yang ada secara langsung. Saat peneliti terjun langsung ke lapangan, informasi yang muncul bisa saja sangat berharga. Dari teknik observasi dikumpulkan data tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil karya seni lukis pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

b. Tes praktik

Tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan seseorang. Dalam hal ini tes praktik akan dilakukan dengan mengarahkan siswa melakukan praktik dalam melukis.

c. Wawancara

Slamet (2011) dalam Edi menyebutkan bahwa wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi social antara peneliti dengan dengan yang diteliti. Dalam hal ini informasi yang dapat diperoleh dari hasil mewawancarai pengunjung atau peserta pameran.

d. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan untuk melengkapi perolehan data dilapangan baik pada saat melakukan observasi maupun pada saat melakukan wawancara berupa gambar atau foto. Data yang diperoleh merupakan apa yang dapat menunjukkan proses dan hasil penelitian. Pemilihan cara ini sebagai salahsatu cara untuk memperoleh data secara tepat, cepat dan efisien.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut:

34

1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah selutuh data dari hasil observasi, tes praktik, wawancara, dan dokumentasi kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data-data yang dianggap penting diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3. Data-data tersebut disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

5. Kemudia hasil tes praktik peserta didik dinilai.

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian tentang hasil karya peserta didik melalui proses pelaksaan pembelajaran seni lukis dengan menggunakan cat air pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakasanakan selama empat kali pertemuan, pada pertemuan pertama peneliti melakuakan observasi dan pengenalan awal tentang seni lukis. Pada pertemuan kedua memberikan praktik melukis, pada pertemuan ketiga melakukan evaluasi karya peserta didik dan pada pertemuan ke empat melakukan penilaian karya peserta didik.

Dari wawancara dari siswa yang berada di kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, rata-rata siswa mengungkapkan ketertarikan terhadap proses pembuatan karya seni lukis karena baru pertama kali mereka membuat karya seni lukis.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka data yang telah diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk deskritif kualitatif, yang bertujuan untuk mendiskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah atau bidang-bidang tertentu, sesuai dengan indikator dalam fokus penelitian. Adapun hasil analisis masing-masing data tersebut sebagai berikut.

36

1. Kemampuan Berkarya Seni Lukis Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Centered Learning (SCL) Pada Siswa XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelaksanaan pembelajaran seni lukis ini pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. setiap peserta didik membuat karya ini secara individu. yang melalui beberapa tahap dalam pembuatannya yaitu sebagai berikut:

a. Perencana pembelajaran student centered learning (SCL)

Merupakan suatu model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Peserta didik diharapkan aktif mandiri dalam proses belajarnya, bertanggung jawab dan berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya berdasarkan kebutuhan, para guru beralih fungsi menjadi fasilitator dan sebagai materi pembelajar.

Dalam pelaksanaan pembelajaran salah satu faktor yang paling menentukan adalah system yang di gunakan, sebagai penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah-sekolah. Untuk di ketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran guru, materi dan metode tidak akan berjalan dengan lancar tanpa ada system yang mengatur secara struktur.

Minat belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dalam pembelajaran seni lukis dengan menggunakan model pembelajaran student centered learning (SCL) sangatlah antusias dalam menerima pelajaran tentang seni lukis tersebut, bahkan dalam melakukan proses pengerjaan tugas seni lukis dengan media kanvsas tersebut siswa mampu menyelesaikan dan

memaksimalkan tugas yang telah di berikan oleh guru dan dapat diselsaikan degan waktu yang telah ditentukan.

b. Proses pembelajaran student centered learning (SCL) 1.) Pendahuluan

Pada pertemuan pertama peneliti di mulai dengan memperkenlan diri dan memberikan materi gambaran pemahaman awal tentang seni lukis yang bersifat teoritis Pada pertemuan pertama ini juga guru yang bersangkuan memberikan penjelasan tentang seni lukis, memperlihatkan contoh karya seni lukis, memberikan penjelaskan tentang alat dan bahan yang di perlukan saat melukis serta bagaimana cara menggunakannya dan pada pertemuan pertama ini guru langsung memberikan tugas kepada siswa.

Dalam proeses pelaksanaan pembelajaran seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar siswa dituntut untuk memiliki pemahaman dan kualitas dalam pembelajaran seni lukis yang memerlukan konsep, ide atau gagasan, teknik dan kreativitas.

2.) Proses berkarya

Kegiatan belajar-mengajar pada proses berkarya siswa dalam Pembelajaran seni lukis. Langkah-langkah dalam Pembelajaran seni lukis dimulai dengan membuat konsep, kemudian sketsa dilanjutkan dengan pewarnaan sampai dengan finishing karya. dalam kegiatan Pembelajaran seni lukis pada pratindakan peneliti memberi penjelasan singkat tentang kriteria melukis yang meliputi konsep, ide atau gagasan, Kreativitas, dan Teknik. Kemudian peneliti menyuruh

38

siswa untuk membuat sketsa. Dengan kata lain, peneliti hanya memberikan sebatas rangsangan atau stimulus kepada siswa untuk melukis sesuai dengan konsep dan kemampuan siswa.

3.) Evaluasi pembelajaran

Hasil karya seni lukis dengan menggunakan model pembelajaran Student Centre Learning (SCL) siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar telah diberikan evaluasi oleh peneliti yakni berpedoman dari beberapa aspek peneliaian meliputi: konsep, Ide atau gagasan, Kreativitas dan Teknik.

4.) Menentukan konsep ide atau gagasan karya berdasarkan materi pembelajaran Pada tahap ini sebelum siswa membuat karya seni lukis terlebih dahulu peneliti memberikan materi tentang teknik dan cara pembuatan karya seni lukis dan memperlihatkan beberapa contoh karya seni lukis dan memperagakan teknik dan cara pembuatan karya seni lukis tersebut didepan kelas mulai dari pengenalan alat dan bahan dan juga cara membuat pola sket terlebih dahulu dengan menggunakan pencil sebelum menggunakan kuas dan cat untuk masuk di pewarnaan. Setelah itu peneliti menjelaskan serta mengarahkan siswa untuk membuat atau menentukan konsep, ide atau gagasan terlebih dahulu yang akan dibuat oleh siswa dan di sini siswa bebas dalam menentukan tema karya yang mereka ingin buat.

c. Menyediakan alat dan bahan

Menyediakan alat dan bahan merupakan tahap awal yang harus dilakukan dalam membuat karya seni lukis. alat dan bahan yang harus disiapkan diantaranya pencil, kanfas, kuas dan cat sebagai alat dan bahan dasar dalam membuat karya

seni lukis. Alat dan bahan yang digunakan dalam mebuat karya seni lukis antara lain :

Gambar 4.1 : Alat dan Bahan Melukis ( Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021)

d. Proses pembuatan karya seni Lukis 1.) Membuat Sket

Membuat Sket terlebih dahulu sebagai gambaran dasar dari apa yang mau di Lukis sesuai dengan tema, ide atau gagasan yang diinginkan.

Gambar 4. 2 : Membuat sket pada kanvas

( Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021 )

40

2.) Pewarnaan

Pada proses ini sesuai dengan data yang di dapatkan penulis, siswa menggunakan cat air, yang prosesnya di lakukan setelah sket agar yang di Lukis lebih gampang untuk di warnai. Berikut proses pewarnaan pada lukisan:

Gambar 4.3 : Mewarnai karya dengan cat ( Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021 )

3.) Finishing

Finishing dalam membuat karya seni lukis merupakan proses penyelesaian atau tahap akhir dalam melukis.

Gambar 4.4: Finishing pada karya (Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021)

2. Hasil karya seni lukis siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Hasil karya seni lukis pada siswa memperlihatkan beberapa aspek yang harus dipenuhi sebagai dasar penilaian ada tiga yaitu, ide atau gagasan, kreativitas, dan teknik. Hasil karya seni lukis dibuat dengan berpatokan pada indikator pencapaian kompetensi dapat dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:

42

Tabel. 4.1 Penilaian hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

No. Nama Siswa

4. Hani Humairah S.

Adam

85 87 95 89 Baik

5 . 5.

Hidayat 90 85 89 88 Baik

6. Jingga Fahira 78 75 88 80,3 Cukup

Baik

44

7. Muh Anhar Pratama 89 89 95 91 Sangat

Baik

8. Nadia 83 80 85 82,6 Baik

9. Nafiah Lukman 87 78 90 85 Baik

10. Nurul Khairatun Hisan

80 85 87 84 Baik

11. Widya Takimpo 80 85 90 85 Baik

12. Yazid Syuaib 87 78 75 80 Cukup

Baik

keterangan :

a. 91 – 100 = Sangat Baik b. 81 - 90 = Baik

c. 71 – 80 = Cukup Baik d. 61 – 70 = Kurang

46

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini, peneliti akan menguraikan hasil kegiatan penelitian tentang Kemampuan berkarya seni lukis pada siswa kelas IX SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, yang berdasarkan penyajian hasil analisis data yang telah di kemukakan sebelumya. Adapun pembahasan hasil yang telah dikemukakan sebelumnya.

1. Proses berkarya Seni Lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Proses berkarya seni lukis harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan juga tahap yang tepat. ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dalam membuat karya Seni Lukis antara lain :

a. Pada proses ini sebelum siswa membuat karya seni lukis terlebih dahulu guru memberikan materi tentang teknik dan cara pembuatan karya seni lukis dan memperlihatkan beberapa contoh karya seni lukis juga memperagakan teknik dan cara pembuatan karya seni lukis didepan kelas mulai dari pengenalan alat dan bahan dan juga cara membuat pola sketch, pewarnaan sampai dengan finishing dalam membuat karya seni lukis. Siswa diarahkan membuat konsep, ide atau gagasan terlebih dahulu yang akan dibuat dan siswa bebas menentukan tema karya seni lukis mereka. Setelah guru menjelaskan didepan kelas tentang teknik membuat seni lukis, masing-masing siswa menyediakan alat dan bahan.

b. Menyediakan bahan dan alat, seperti pencil, kuas, kanvas dan cat. Pada proses ini siswa kelas IX SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. telah

melakukan dengan cukup baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang tidak menyiapkan secara keseluruhan alat dan bahan yang diperlukan dengan benar, seperti halnya tidak menyiapkan kanvas, cat dan kuas, sehingga akibatnya dalam membuat karya sdikit terhambat.

c. Proses Pembuatan sket pada karya seni lukis, dalam berkarya seni lukis siswa pertama membuat sket atau pola gambar dasar dalam melukis dengan menggunakan pensil, pada tahap ini terlihat beberapa siswa masih kaku dan ada juga beberapa siswa yang masih sulit menentukan tema, ide atau gagasan yang ingin mereka buat.

d. Proses pewarnaan pada karya seni lukis, Setelah selesai membuat sket dengan beberapa tema seperti pemandangan, tumbuhan, hewan, dan kartun. langkah selanjutnya yang telah dilakukan siswa adalah pewarnaan.

Sebelum masuk di tahap pewarnaan di mulai pastikan tangan siswa bersih, tidak kotor dan berminyak, karena Ketika kanvas yang akan di warnai terkena kotoran atau minyak itu akan mempengaruhi warna cat dalam melukis. dalam pewarnaan ini siswa sangat berhati-hati demi mendapatkan hasil karya yang maksimal.

e. Finishing dalam membuat karya seni lukis adalah penyelesaian atau tahap akhir dari melukis dengan mendetail, merapikan dan meratakan warna pada lukisan.

48

2. Hasil kemampuan berkarya Seni Lukis pada siswa kelas IX SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Penilaian hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, dilihat berdasarkan beberapa aspek penilaian yaitu tema, ide atau gagasan yang merupakan konsep berpikir yang digunakan dalam melakukan atau membuat suatu karya. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda atau merealisasikan ide-ide yang baru menjadi sebuah karya, sedangkan tehnik merupakan cara atau metode yang digunakan untuk membuat dan mengetahui hasil karya seni Lukis kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar penjelasannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Konsep, Ide atau Gagasan

Konsep, Ide atau gagasan merupakan konsep berpikir yang di gunakan siswa dalam membuat suatu karya. berdasarkan indikator pencapaian kompetensi pada aspek konsep, ide atau gagasan, siswa memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, dimana siswa yang memiliki tingkatan nilai yang sangat baik dipengaruhi oleh cara berpikir yang baik, pemilihan warna dapat disesuaikan berdasarkan objek serta warna-warna tertentu sehingga terlihat lebih sinkron baik itu dalam memadukan warna dan objek-objek yang telah ditentukan berdasarkan konsep, ide atau gagasannya. Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai yang diperoleh siswa yang dilihat dari ide atau gagasanya adalah (84,6) dari jumlah 12 orang siswa.

Siswa yang mendapatkan nilai sangat baik berjumlah 1 orang (satu orang) dengan nilai kualitatifnya (91), yang terlihat dari bentuk karya dan perpaduan warna karya yang dihasilkan sangat sesuai dengan objek aslinnya, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai baik bejumlah 7 orang (tujuh orang) dengan nilai kualitatifnya (83-90), yang dilihat dari hasil karya. Pada karya siswa yang mendapatkan nilai cukup baik berjumlah 4 orang (empat orang) dengan nilai kualitatifnya (78-80), ini dapat dilihat dari karya yang dihasilkan oleh siswa dari segi konsep dan ide kurang karna antara objek dan warna tidak sinkron.

Jadi disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, berdasarkan indikator penilaian dari aspek konsep, ide atau gagasnya yaitu (84,6) berada pada kategori baik.

b. Kreativitas

Kretivitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda atau merealisasikan ide-ide yang baru menjadi sebuah karya seni, karya seni yang baik hendaknya menampilkan karya yang baru dan tidak monoton.

Dalam mengukur tingkat keberhasilan kemampuan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, dari segi kreativitasnnya sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Berikut ini adalah pembahasan dari indikator penilaian siswa yang dilihat dari aspek kreativitasnnya. Berdasarkan tabel diatas rata-rata nilai yang

50

diperoleh siswa yang dilihat dari kreativitasnnya (84,1) dari jumlah 12 orang siswa.

Siswa yang mendapatkan nilai sangat baik berjumlah 1 orang (satu orang) dengan nilai kualitatifnya (91), yang terlihat dari bentuk karya yang pelik beda dari karya siswa yang lainnya, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai baik bejumlah 7 orang (Tujuh orang) dengan nilai kualitatifnya (85-90), ini dilihat dari hasil karya siswa yang masih tergolong biasa saja dari segi bentuk pewarnaan dan masih monoton.

Siswa yang mendapatkan nilai cukup baik berjumlah 4 orang (Empat orang) dengan nilai kualitatifnnya (75-80), ini dapat dilihat dari karya siswa yang di hasilkan belum menunjukan adanya hal baru, adanya keseriusan dalam membuat sebuah karya karena karya yang dihasilkan dari beberapa siswa ini, yang telah diamati warna dan bentuknya masih monoton dan kurang rapi.

Maka disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, berdasarkan indikator penilaian dari aspek Kreativitasnya yaitu (84,1) berada pada kategori baik.

c. Teknik

Setelah memperlihatkan dan mengamati siswa secara keseluruhan dari berbagai aspek maka selanjutnnya yang telah dilakukan siswa yaitu tehnik berkarya seni lukis. Tehnik merupakan cara atau metode yang digunakan untuk membuat dan mengetahui hasil karya pada teknik pembuatan karya ini tidak semua orang bisa melakukannya begitu pula dalam proses pengerjaannya mulai

dari proses penyediaan bahan dan alat, proses pembuatan sket, pewarnaan sampai dengan proses Finishing, selain itu juga membuat seni lukis dengan memerlukan teknik dan juga kreativitas sangat di perlukan sehingga bentuk dan karakter yang terdapat pada karya bisa terlihat Estetis.

Berikut ini adalah pembahasan dari indikator penilaian siswa yang dilihat dari aspek teknik pembuatan. Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai yang diperoleh siswa yang dilihat dari tekniknya adalah (89,3) dari jumlah 12 orang siswa.

Siswa yang mendapatkan nilai sangat baik berjumlah 4 orang (Empat orang) dengan nilai kualitatifnya (93-96), yang terlihat dari bentuk karya yang rapi dan warnanya yang menyatu, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai baik bejumlah 7 orang (Tujuh orang) dengan nilai kualitatifnya (85-90), dengan diliat dari hasil karya siswa yang rapi namum warna dan bentuk karya yang dihasilkan kurang mendekati bentuk objek.

Siswa yang mendapatkan nilai cukup baik berjumlah 1 orang (Satu orang) dengan nilai kualitatifnnya (75), ini dapat dilihat dari karya yang dihasilkan oleh yang kurang rapi sehingga karyanya tidak sesuai dengan bentuk objek.

Maka disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil karya Seni Lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, berdasarkan indikator penilaian secara tehniknya yaitu (89,3) berada pada kategori baik.

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah di kemukakan pada bab-bab sebelummnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses pembuatan karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. pada bagian ini dengan proses yang telah dilakukan yaitu : pertama-tama siswa menyediakan bahan dan alat, membuat sket atau pola lalu mewarnai sket dengan cat sebelum finishing menjadi sebuah karya. Proses pembuatannya dilakukan dengan beberapa tehnik pembuatan yaitu dengan pensil membuat sket pada kanvas kemudian mewarnai sket dengan menggunakan cat sesuai dengan karakter objek yang di lukis agar lukisan terlihat realis dan menarik.

2. Dengan karakter, warna dan bentuk yang diinginkan dan menyempurnakan hingga pada finishing karya.

3. Hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. dapat dikatan memiliki kemapuan yang tergolong baik, ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya yang di ukur berdasarkan indikator kemampuan yang meliputi aspek konsep, ide atau gagasan dengan rata-rata yang diperoleh 84,6 sedangkan pada aspek kreativitas rata-rata nya 84,1 dan aspek tehnik rata-rata yang di peroleh adalah 89,3 hasil dari ketiga indikator yang diuraikan tersebut tergolong kategori baik.

B. Saran

Setelah mengurai tentang Proses pembuatan seni lukis pada kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. Maka peneliti menyarankan beberapa hal:

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan konsep, ide atau gagasan dalam mengembangkan kreativitas berkarya seni lukis, hendaknya guru harus lebih memberikan penjelasan tentang kreativitas sehingga ide siswa mampu berkembang dengan baik

2. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk lebih memberikan perhatian khusus pada mata pelajaran seni budaya dimana mata pelajaran seni budaya memadukan antara teori dan praktik yang memerlukan beberapa fasilitas pendukung yang di butuhkan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat merasa aman dan lebih nyaman dalam mengapresiasikan kreativitasnya.

54

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Ahyari. 2002. Manajemen Produksi. Yogyakarta: Perencanaan Sistem Produksi. BPFE.

Anggito, Albi dan Johan Setiawa. 2018. Metedologi Penelitian KualitatifI.

Lestari, Ella Deffi (Ed.). Sukabumi: CV Jejak.

Anggraini, Anggun. 2020, Peningkatan Kreativitas Melalui Melukis Usia 5-6 Tahun Di Tkn Pembina Ulu Danau Sumatera Selatan, Sumatera Selatan Arafu Lita. 2013, Makna Dan Tema Lukisan Karya Vivi Kurnia Kumalasari,

Yogyakarta.

Agus, Putra, Jaya. 2018. Kemampuan Melukis Realis Dengan Menggunakan Teknik Cat Air Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bau-Bau, Makassar Asfari Eki. 2021. Pelaksanaan pembelajaran seni ilustrasi (doodle) dengan

menggunakan model pembelajaran student centered learning (SCL) pada kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Bontoala Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas, 2006. Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta:

Sinar Grafika

Dermawan, Ikang, Rizkqi, dkk. Proses Kreatif Seniman Lukis Hannavy Periode 1998 – 2001, Suabaya

Kristianto, Darmawan. 2007.Studi tentang seni lukis realis karya agus wiryawan periode 2001 – 2003, Surakarta

Khairiyah, Alifatuh. 2019.Kemampuan Melukis Cat Minyak Siswa Kelas X Sma

Khairiyah, Alifatuh. 2019.Kemampuan Melukis Cat Minyak Siswa Kelas X Sma

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD ANWAR NIM : (Halaman 45-0)

Dokumen terkait