• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD ANWAR NIM : (Halaman 60-0)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini, peneliti akan menguraikan hasil kegiatan penelitian tentang Kemampuan berkarya seni lukis pada siswa kelas IX SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, yang berdasarkan penyajian hasil analisis data yang telah di kemukakan sebelumya. Adapun pembahasan hasil yang telah dikemukakan sebelumnya.

1. Proses berkarya Seni Lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Proses berkarya seni lukis harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan juga tahap yang tepat. ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dalam membuat karya Seni Lukis antara lain :

a. Pada proses ini sebelum siswa membuat karya seni lukis terlebih dahulu guru memberikan materi tentang teknik dan cara pembuatan karya seni lukis dan memperlihatkan beberapa contoh karya seni lukis juga memperagakan teknik dan cara pembuatan karya seni lukis didepan kelas mulai dari pengenalan alat dan bahan dan juga cara membuat pola sketch, pewarnaan sampai dengan finishing dalam membuat karya seni lukis. Siswa diarahkan membuat konsep, ide atau gagasan terlebih dahulu yang akan dibuat dan siswa bebas menentukan tema karya seni lukis mereka. Setelah guru menjelaskan didepan kelas tentang teknik membuat seni lukis, masing-masing siswa menyediakan alat dan bahan.

b. Menyediakan bahan dan alat, seperti pencil, kuas, kanvas dan cat. Pada proses ini siswa kelas IX SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. telah

melakukan dengan cukup baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang tidak menyiapkan secara keseluruhan alat dan bahan yang diperlukan dengan benar, seperti halnya tidak menyiapkan kanvas, cat dan kuas, sehingga akibatnya dalam membuat karya sdikit terhambat.

c. Proses Pembuatan sket pada karya seni lukis, dalam berkarya seni lukis siswa pertama membuat sket atau pola gambar dasar dalam melukis dengan menggunakan pensil, pada tahap ini terlihat beberapa siswa masih kaku dan ada juga beberapa siswa yang masih sulit menentukan tema, ide atau gagasan yang ingin mereka buat.

d. Proses pewarnaan pada karya seni lukis, Setelah selesai membuat sket dengan beberapa tema seperti pemandangan, tumbuhan, hewan, dan kartun. langkah selanjutnya yang telah dilakukan siswa adalah pewarnaan.

Sebelum masuk di tahap pewarnaan di mulai pastikan tangan siswa bersih, tidak kotor dan berminyak, karena Ketika kanvas yang akan di warnai terkena kotoran atau minyak itu akan mempengaruhi warna cat dalam melukis. dalam pewarnaan ini siswa sangat berhati-hati demi mendapatkan hasil karya yang maksimal.

e. Finishing dalam membuat karya seni lukis adalah penyelesaian atau tahap akhir dari melukis dengan mendetail, merapikan dan meratakan warna pada lukisan.

48

2. Hasil kemampuan berkarya Seni Lukis pada siswa kelas IX SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Penilaian hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, dilihat berdasarkan beberapa aspek penilaian yaitu tema, ide atau gagasan yang merupakan konsep berpikir yang digunakan dalam melakukan atau membuat suatu karya. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda atau merealisasikan ide-ide yang baru menjadi sebuah karya, sedangkan tehnik merupakan cara atau metode yang digunakan untuk membuat dan mengetahui hasil karya seni Lukis kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar penjelasannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Konsep, Ide atau Gagasan

Konsep, Ide atau gagasan merupakan konsep berpikir yang di gunakan siswa dalam membuat suatu karya. berdasarkan indikator pencapaian kompetensi pada aspek konsep, ide atau gagasan, siswa memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, dimana siswa yang memiliki tingkatan nilai yang sangat baik dipengaruhi oleh cara berpikir yang baik, pemilihan warna dapat disesuaikan berdasarkan objek serta warna-warna tertentu sehingga terlihat lebih sinkron baik itu dalam memadukan warna dan objek-objek yang telah ditentukan berdasarkan konsep, ide atau gagasannya. Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai yang diperoleh siswa yang dilihat dari ide atau gagasanya adalah (84,6) dari jumlah 12 orang siswa.

Siswa yang mendapatkan nilai sangat baik berjumlah 1 orang (satu orang) dengan nilai kualitatifnya (91), yang terlihat dari bentuk karya dan perpaduan warna karya yang dihasilkan sangat sesuai dengan objek aslinnya, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai baik bejumlah 7 orang (tujuh orang) dengan nilai kualitatifnya (83-90), yang dilihat dari hasil karya. Pada karya siswa yang mendapatkan nilai cukup baik berjumlah 4 orang (empat orang) dengan nilai kualitatifnya (78-80), ini dapat dilihat dari karya yang dihasilkan oleh siswa dari segi konsep dan ide kurang karna antara objek dan warna tidak sinkron.

Jadi disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, berdasarkan indikator penilaian dari aspek konsep, ide atau gagasnya yaitu (84,6) berada pada kategori baik.

b. Kreativitas

Kretivitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda atau merealisasikan ide-ide yang baru menjadi sebuah karya seni, karya seni yang baik hendaknya menampilkan karya yang baru dan tidak monoton.

Dalam mengukur tingkat keberhasilan kemampuan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, dari segi kreativitasnnya sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Berikut ini adalah pembahasan dari indikator penilaian siswa yang dilihat dari aspek kreativitasnnya. Berdasarkan tabel diatas rata-rata nilai yang

50

diperoleh siswa yang dilihat dari kreativitasnnya (84,1) dari jumlah 12 orang siswa.

Siswa yang mendapatkan nilai sangat baik berjumlah 1 orang (satu orang) dengan nilai kualitatifnya (91), yang terlihat dari bentuk karya yang pelik beda dari karya siswa yang lainnya, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai baik bejumlah 7 orang (Tujuh orang) dengan nilai kualitatifnya (85-90), ini dilihat dari hasil karya siswa yang masih tergolong biasa saja dari segi bentuk pewarnaan dan masih monoton.

Siswa yang mendapatkan nilai cukup baik berjumlah 4 orang (Empat orang) dengan nilai kualitatifnnya (75-80), ini dapat dilihat dari karya siswa yang di hasilkan belum menunjukan adanya hal baru, adanya keseriusan dalam membuat sebuah karya karena karya yang dihasilkan dari beberapa siswa ini, yang telah diamati warna dan bentuknya masih monoton dan kurang rapi.

Maka disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, berdasarkan indikator penilaian dari aspek Kreativitasnya yaitu (84,1) berada pada kategori baik.

c. Teknik

Setelah memperlihatkan dan mengamati siswa secara keseluruhan dari berbagai aspek maka selanjutnnya yang telah dilakukan siswa yaitu tehnik berkarya seni lukis. Tehnik merupakan cara atau metode yang digunakan untuk membuat dan mengetahui hasil karya pada teknik pembuatan karya ini tidak semua orang bisa melakukannya begitu pula dalam proses pengerjaannya mulai

dari proses penyediaan bahan dan alat, proses pembuatan sket, pewarnaan sampai dengan proses Finishing, selain itu juga membuat seni lukis dengan memerlukan teknik dan juga kreativitas sangat di perlukan sehingga bentuk dan karakter yang terdapat pada karya bisa terlihat Estetis.

Berikut ini adalah pembahasan dari indikator penilaian siswa yang dilihat dari aspek teknik pembuatan. Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai yang diperoleh siswa yang dilihat dari tekniknya adalah (89,3) dari jumlah 12 orang siswa.

Siswa yang mendapatkan nilai sangat baik berjumlah 4 orang (Empat orang) dengan nilai kualitatifnya (93-96), yang terlihat dari bentuk karya yang rapi dan warnanya yang menyatu, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai baik bejumlah 7 orang (Tujuh orang) dengan nilai kualitatifnya (85-90), dengan diliat dari hasil karya siswa yang rapi namum warna dan bentuk karya yang dihasilkan kurang mendekati bentuk objek.

Siswa yang mendapatkan nilai cukup baik berjumlah 1 orang (Satu orang) dengan nilai kualitatifnnya (75), ini dapat dilihat dari karya yang dihasilkan oleh yang kurang rapi sehingga karyanya tidak sesuai dengan bentuk objek.

Maka disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil karya Seni Lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, berdasarkan indikator penilaian secara tehniknya yaitu (89,3) berada pada kategori baik.

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah di kemukakan pada bab-bab sebelummnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses pembuatan karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. pada bagian ini dengan proses yang telah dilakukan yaitu : pertama-tama siswa menyediakan bahan dan alat, membuat sket atau pola lalu mewarnai sket dengan cat sebelum finishing menjadi sebuah karya. Proses pembuatannya dilakukan dengan beberapa tehnik pembuatan yaitu dengan pensil membuat sket pada kanvas kemudian mewarnai sket dengan menggunakan cat sesuai dengan karakter objek yang di lukis agar lukisan terlihat realis dan menarik.

2. Dengan karakter, warna dan bentuk yang diinginkan dan menyempurnakan hingga pada finishing karya.

3. Hasil karya seni lukis pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. dapat dikatan memiliki kemapuan yang tergolong baik, ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya yang di ukur berdasarkan indikator kemampuan yang meliputi aspek konsep, ide atau gagasan dengan rata-rata yang diperoleh 84,6 sedangkan pada aspek kreativitas rata-rata nya 84,1 dan aspek tehnik rata-rata yang di peroleh adalah 89,3 hasil dari ketiga indikator yang diuraikan tersebut tergolong kategori baik.

B. Saran

Setelah mengurai tentang Proses pembuatan seni lukis pada kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. Maka peneliti menyarankan beberapa hal:

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan konsep, ide atau gagasan dalam mengembangkan kreativitas berkarya seni lukis, hendaknya guru harus lebih memberikan penjelasan tentang kreativitas sehingga ide siswa mampu berkembang dengan baik

2. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk lebih memberikan perhatian khusus pada mata pelajaran seni budaya dimana mata pelajaran seni budaya memadukan antara teori dan praktik yang memerlukan beberapa fasilitas pendukung yang di butuhkan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat merasa aman dan lebih nyaman dalam mengapresiasikan kreativitasnya.

54

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Ahyari. 2002. Manajemen Produksi. Yogyakarta: Perencanaan Sistem Produksi. BPFE.

Anggito, Albi dan Johan Setiawa. 2018. Metedologi Penelitian KualitatifI.

Lestari, Ella Deffi (Ed.). Sukabumi: CV Jejak.

Anggraini, Anggun. 2020, Peningkatan Kreativitas Melalui Melukis Usia 5-6 Tahun Di Tkn Pembina Ulu Danau Sumatera Selatan, Sumatera Selatan Arafu Lita. 2013, Makna Dan Tema Lukisan Karya Vivi Kurnia Kumalasari,

Yogyakarta.

Agus, Putra, Jaya. 2018. Kemampuan Melukis Realis Dengan Menggunakan Teknik Cat Air Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bau-Bau, Makassar Asfari Eki. 2021. Pelaksanaan pembelajaran seni ilustrasi (doodle) dengan

menggunakan model pembelajaran student centered learning (SCL) pada kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Bontoala Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas, 2006. Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta:

Sinar Grafika

Dermawan, Ikang, Rizkqi, dkk. Proses Kreatif Seniman Lukis Hannavy Periode 1998 – 2001, Suabaya

Kristianto, Darmawan. 2007.Studi tentang seni lukis realis karya agus wiryawan periode 2001 – 2003, Surakarta

Khairiyah, Alifatuh. 2019.Kemampuan Melukis Cat Minyak Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Barru, Makassar

Mirnawati, 2013. “Proses Pembuatan Kerajinan Batu Nisan Di Desa Lolloe Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng “. Makassar: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Mirsan, 2020. Proses Berkarya Seni Lukis Dengan Media Kaca Di Sanggar Seni Guntur Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Bulukumba.

Pena, Tim Prima. 2006. Kamus Ilmia Populer. Surabaya: Gitamedia Press.

Poerwadarminta, WJS. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Simulia Nurfazri Resky. 2021. Proses Berkarya Seni Lukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam Bagi Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone. Bone Stephen P, Robbins, dkk. 2009. Organizational Behavior. 13 Three Edition, USA:

Pearson International Edition, Prentice -Hall.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Naional.

Wiriatmadja, Rochiati. 2008, Metode penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Remaja Rosdakarya

Yunus, Amirullah

. 2013.

Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Media Berkarya Seni Kriya Pada Siswa Kelas Viii Pesantren / Mts Madani Alauddin Pao Pao Sungguminasa Kabupaten Gowa. Skripsi. Makassar:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8866/3/T1_702010142_Full%20 text.pdf

56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I.

FORMAT OBSERVASI

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian yaitu Kemampuan Berkarya Seni Lukis Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Centered Learning (SCL) Pada Siswa Kelas XI Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang akan dipaparkan sebagai berikut :

No. Proses melukis pada siswa

Deskripsi

58 Lampiran II.

FORMAT WAWANCARA

Wawancara dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dalam penelitian yang berjudul “Kemampuan Berkarya Seni Lukis Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Centered Learning (SCL) Pada Siswa Kelas XI Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan”.

Wawancara dilakukan oleh peneliti dan siswa tentang kemampuan seni lukis pada siswa kelas XI Muhamadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Adapun proses pertanyaan dalam format wawancara yang akan diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Langkah apakah yang siswa lakukan saat membuat rancangan konsep, ide atau gagsan dalam melukis ?

2. Bagaimana upaya siswa agar lukisan yang dihasilkan tampak lebih menarik dan enak di pandang ?

3. Persiapan apa saja yang dilakukan oleh siswa sebelum memulai proses melukis ?

4. Apakah ada kesulitan yang dirasakan siswa dalam melaksanakan proses berkaya seni lukis ?

5. Bagaimana perasaan siswa saat belajar seni lukis ?

59 Lampiran III.

DOKUMENTASI

Gambar 0.1 : Perkenalan sekaligus memberikan materi dasar tentang seni lukis kepada siswa.

(Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021)

Gambar 0.2 : Memperkenalkan alat dan bahan dalam melukis pada siswa (Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021)

60

60

Gambar 0.3: Proses evaluasi karya lukis pada siswa (Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021)

Gambar 0.4 : Salah satu hasil finishing karya lukis pada siswa (Dokumentasi : Anwar, Agustus 2021)

61

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Anwar, dilahirkan di kabupaten Selayar tepatnya di Kecamatan Pasimarannu Desa Bonerate pada hari Sabtu, 10 April 1999. Penulis lahir dari pasangan Muh. Umar dan Kasmiati dan merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

Penulis pertama kali masuk Pendidikan Formal pada tahun 2004 di TK Dharma Wanita dan lulus tahun 2005, di tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SD Inpres Bonerate 1 Pasimarannu dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Pasimarannu dan lulus pada tahun 2014. Kemudian di tahun yang sama 2014 penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Pasimarannu dan selesai pada tahun 2017, dan pada tahun yang sama pula penulis melanjutkan pendidikannya di Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat petunjuk dan pertolongan Tuhan Manusia Tuhan Alam Semesta yaitu Allah SWT, usaha dan disertai dengan doa kedua orang tua, teman, keluarga dalam menjalani aktivitas akademik di Universitas Muhammadiyah Makassar, alhamdulillah penulis dapat menyusun tugas akhir dengan skripsi yang berjudul

”Kemampuan Berkarya Seni Lukis Menggunakan Model Pembelajaran Student Centered Learnig (SCL) Pada Siswa Kelas XI Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.”, yang diajukan guna mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Seni Rupa ( S.Pd ).

62

62

63

64

64

65

66

66

67

68

68

69

70

70

71

72

72

73

74

74

75

76

76

77

78

78

79

80

80

81

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD ANWAR NIM : (Halaman 60-0)

Dokumen terkait