• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya

Menurut Kokom (2011:7) pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel Pembelajaran Kontekstual

No Dimensi Indikator Pertanyaan

No. 1 Konsep keterkaitan (relating) a. pengetahuan dan keterampilan sebelumnya 1

b. materi lain dalam pelajaran akuntansi

2

c. materi pelajaran lainnya 3

d. ekspose media 4

e. konteks lingkungan 5

f. pengalaman dunia nyata 6

g. kebutuhan siswa 7

h. materi sederhana sampai dengan yang sulit

8 2 Pengalaman langsung (experiencing) a. eksplorasi 9 b. penemuan 10 c. inventory 11 d. investigasi 12 e. penelitian 13 f. pemecahan masalah 14 3 Aplikasi (applying)

a. penerapan materi yang dipelajari di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat

15

b. penerapan materi dalam memecahkan masalah 16 c. penggunaan metode karyawisata, magang, bermain peran, dll 17

No Dimensi Indikator Pertanyaan No. 4 Kerja sama

(cooperating)

a. bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan mengerjakan tugas

18

b. saling bertukar pikiran, mengajukan, dan menjawab pertanyaan

19

c. komunikasi interaktif antar sesama siswa, siswa dengan guru, siswa dengan nara sumber

20

d. penghormatan terhadap perbedaan gender, suku, ras, agama, sosio ekonomi, budaya, dan pandangan

21

5 Pengaturan diri (self-regulating)

a. motivasi belajar sepanjang hayati

22

b. motivasi untuk mencari dan menggunakan informasi dengan kesadaran sendiri

23 c. melaksanakan trial-error 24 d. melakukan refleksi 25 e. belajar mandiri 26 6 Asesmen autentik (authentic assesment)

a. penilaian pembelajaran utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor)

27

b. penilaian dilakukan di awal, tengah

28

c. siswa menilai diri sendiri 29 d. siswa menilai orang lain 30 e. penilaian dalam bentuk

tertulis (pencil & paper test)

31

f. penilaian berdasarkan perbuatan (performance,

No Dimensi Indikator Pertanyaan No. penugasan (proyek), produk,

portofolio) 7 Reaching high

standard

a. mengenal dan dan mencapai standar tinggi

33

Pengukuran instrumen penelitian yang digunakan dalam variabel pembelajaran kontekstual adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2012:93), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini pilihan jawaban yang digunakan dalam variabel pembelajaran kontekstual adalah: selalu (Sl) = skor 5, sering (Sr) = skor 4, kadang-kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 2, dan tidak pernah (Tp) = skor 1.

2. Keterampilan berkomunikasi

Menurut Johnson (Supratiknya, 1995:30), secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekadar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk memengaruhi tingkah laku si penerima.

Tabel 3.5

Operasionalisasi Variabel Keterampilan Berkomunikasi

No. Indikator Item

Positif Negatif

1. Sikap Percaya Diri 18 27

2. Membuka Diri 6,13,14,15,16,28,30

3. Penerimaan Diri 5,12,21

4. Mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas

10,19,24

5. Memberi dukungan 9,11

6. Memecahkan konflik dengan cara konstruktif

17,20 23,29

7. Menyimak dengan penuh perhatian

1,2,3,4,7,8,25,26,31,32,33,35 22,34

Pengukuran instrumen penelitian yang digunakan dalam variabel keterampilan berkomunikasi adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2012:93), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam variabel keterampilan berkomunikasi terdapat 2 (dua) jenis pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 (lima) pilihan pendapat dengan mengacu pada skala Likert. Dalam pernyataan positif meliputi: selalu (Sl) = skor 5, sering (Sr) = skor 4, kadang-kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 2, dan tidak pernah (Tp) = skor 1. Sedangkan dalam pernyataan negatif meliputi: selalu (Sl) = skor 1, sering (Sr) = skor 2, kadang-kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 4, dan tidak pernah (Tp) = skor 5.

3. Integritas pribadi

Menurut Filosof Yunani Aristoteles (Lickona, 2008:74) mendefinisikan karakter yang baik sebagai hidup dengan tingkah laku yang benar, tingkah laku yang benar dalam hal berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan diri sendiri. Terdapat komponen-komponen karakter yang baik yaitu: yang pertama pengetahuan moral yang terdiri dari kesadaran moral, mengetahui nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pengetahuan diri; yang kedua perasaan moral yang terdiri dari dari hati nurani, penghargaan diri, empati, menyukai kebaikan, kontrol diri, dan kerendahan hati; yang ketiga aksi moral yang terdiri dari kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.

Tabel 3.6

Operasionalisasi Variabel Integritas Pribadi

No. Dimensi Indikator Item

Positif Negatif 1. Pengetahuan Moral Kesadaran Moral 22 Pengetahuan Nilai-Nilai Moral 21 Pengambilan perspektif Moral 20 Membuat Keputusan Moral 18 19 Pengetahuan Diri sendiri 11

2. Perasaan Moral Hati Nurani 24

Penghargaan Diri 26 Empati 17 Mencintai Kebaikan 13,15,16 Kontrol diri 14 Kerendahan Hati 12

No. Dimensi Indikator Item

Positif Negatif 3. Tindakan Moral Kompetensi 2,4,5 1,3

Kehendak 7 8,9,10,23

Kebiasaan 25 6

Pengukuran instrumen penelitian yang digunakan dalam variabel integritas pribadi adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2012:93), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam variabel integritas pribadi terdapat 2 (dua) jenis pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 (lima) pilihan pendapat dengan mengacu pada skala Likert. Dalam pernyataan positif meliputi: selalu (Sl) = skor 5, sering (Sr) = skor 4, kadang-kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 2, dan tidak pernah (Tp) = skor 1. Sedangkan dalam pernyataan negatif meliputi: selalu (Sl) = skor 1, sering (Sr) = skor 2, kadang-kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 4, dan tidak pernah (Tp) = skor 5.

4. Minat belajar siswa

Menurut Slameto (2010:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui

suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.

Tabel 3.7

Operasional Variabel Minat Belajar Siswa

No. Indikator No.Butir

Positif Negatif 1. Perasaan suka/senang terhadap

pelajaran akuntansi

1,4, 5

2. Perhatian yang besar terhadap materi akuntansi

3,8,9 2,6,7

3. Ketertarikan terhadap materi akuntansi

11,12,20 10,12 4. Partisipasi dalam proses

pembelajaran akuntansi

14,15,16 5. Manfaat materi akuntansi dalam

kehidupan

17,18,19

Pengukuran instrumen penelitian yang digunakan dalam variabel minat belajar adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2012:93), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam variabel minat belajar terdapat 2 (dua) jenis pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 (lima) pilihan pendapat dengan mengacu pada skala Likert. Dalam pernyataan positif meliputi: selalu (Sl) = skor 5, sering (Sr) = skor 4,

kadang-kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 2, dan tidak pernah (Tp) = skor 1. Sedangkan dalam pernyataan negatif meliputi: selalu (Sl) = skor 1, sering (Sr) = skor 2, kadang-kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 4, dan tidak pernah (Tp) = skor 5.

Dokumen terkait