• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINAJUAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN

2.1.5 Definisi Program Rehabilitasi Rumah Tidak

Ada dua pengertian untuk istilah ‘program’ yaitu pengertian secara khusus dan umum. Menurut pengertian secara umum program dapat diartikan sebagai rencana menurut Arikunto (2004:2), apabila program ini langsung dikaitkan dengan evaluasi program maka program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu:

1. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan

2. Terjadi dalam waktu relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan

3. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang

Pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi program prioritas yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat Republik Indonesia. Dinas Sosial

adalah unit pelaksana teknis program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Serang yang melaksanakan tugas pendataan calon penerima bantuan, pelaksana kegiatan sosialisasi ditingkat kabupaten, melaksanakan verifikasi calon penerima bantuan, dan sebagai fasilitator pembentukan kepengurusan kelompok penerima bantuan RS-RTLH.

1. Maksud dan Tujuan

A. Maksud dari pembentukan Dinas Sosial adalah sebagai wadah aspirasi dan pemberdayaan masyarakat miskin dan tertinggal menuju kehidupan yang lebih baik lagi.

B. Tujuan

a. Tersedianya pelayanan rehabilitasi sosial perumahan tidak layak huni bagi keluarga masyarakat miskin

b. Terpenuhinya kenyamanan dan keamanan tempat tinggal masyarakat miskin

c. Meningkatkan harkat dan martabat keluarga masyarakat miskin

d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran dan fungsi keluarga untuk memberikan perlindungan, bimbingan, dan pendidikan

e. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan pemukiman keluarga masyarakat miskin

f. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat miskin

g. Meningkatnya partisipasi sosial dalam rangka pelaksanaan RS-RTLH

h. Tersosialisasinya kegiatan RS-RTLH pada pemangku kepentingan

Landasan yuridis pelaksanaan program RS-RTLH di Kabupaten Serang : 1. Undang-Undang Dasar tahun 1945 (pasal 34)

4. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin

6. Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Serang

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

8. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan Wilayah

2. Sasaran dan Target

Kriteria keluarga penerima manfaat bantuan stimulan rumah tidak layak huni, meliputi :

1. Rumah tangga miskin yang terdaftar dalam Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) 2011

2. Rumah tangga miskin yang tidak terdaftar dalam PPLS 2011 tapi masuk dalam kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 146 Tahun 2013 tentang Penetapan Kriteria Dan Pendataan Fakir Miskin Dan Orang Tidak Mampu, yaitu :

a. Tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar

b. Mempunyai pengeluaran sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi makanan pokok dengan sangat sederhana

c. Tidak mampu atau mengalami kesulitan untuk berobat ke tenaga medis, kecuali Puskesmas atau yang disubsidi pemerintah

d. Tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun untuk setiap anggota rumah tangga

e. Mempunyai kemampuan hanya menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

f. Mempunyai dinding rumah terbuat dari bambu/kayu/tembok dengan kondisi tidak baik/kualitas rendah, termasuk tembok yang sudah usang/berlumut atau tembok tidak diplester

g. Kondisi lantai terbuat dari tanah atau kayu/semen/keramik dengan kondisi tidak baik/kualitas rendah

h. Atap terbuat dari ijuk/rumbia atau genteng/seng/asbes dengan kondisi tidak baik/ kualitas rendah

i. Mempunyai penerangan bangunan tempat tinggal bukan dari listrik atau listrik tanpa meteran

j. Luas lantai rumah kecil kurang 8m2/orang,

k. Mempunyai sumber air minum berasal dari sumur atau mata air tak terlindung/air sungai/air hujan/lainnya

3. Belum pernah mendapat bantuan RS-RTLH

4. Memiliki KTP/identitas diri dan Kartu Keluarga yang masih berlaku

5. Memiliki rumah di atas tanah milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat/girik atau surat keterangan kepemilikan dari desa atau status tanah.

Kriteria Rumah Tidak Layak Huni Penerima Bantuan, meliputi : 1. Luas rumah kecil, kurang dari 8m2/ orang

2. Atap dibuat dari bahan yang mudah rusak/ lapuk seperti rumbia, seng, ilalang, ijuk, genteng

3. Dinding terbuat dari bilik, papan, bambu, kulit kayu dalam keadaan rusak

4. Lantai tanah, papan, bambu, semen dalam kondisi rusak 3. Tahapan kegiatan pelaksanaan program RS-RTLH

1) Sosialisasi

i. Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka memperoleh kesamaan pemahaman, gerak langkah dan membangun komitmen setiap pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan RS-RTLH. Sasaran sosialisasi diantaranya:

1. Aparat Dinas Sosial yang terkait sesuai tugas dan fungsinya 2. Dinas/Instansi terkait

3. Aparat Kecamatan dan Desa lokasi kegiatan 4. Tokoh masyarakat/agama/adat

5. TKSK dan PSM

6. Perwakilan calon penerima bantuan RS-RTLH 7. Dunia Usaha

8. Pihak lainnya yang relevan

ii. Substansi materi sosialisasi diantaranya mencakup : 1. Hakekat kegiatan

2. Kriteria penerima bantuan 3. Jenis bantuan

4. Tujuan kegiatan

6. Jumlah penerima dan besarnya bantuan 7. Pihak-pihak yang terlibat

8. Proses pelaksanaan

9. Tugas masing-masing yang terlibat

10. Mekanisme penyaluran, pencairan dan penggunaan dana bantuan

11. Pelaporan 2) Prosedur Pengusulan

Prosedur pengusulan penerima bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni adalah sebagai berikut:

a. Dinas Sosial Kabupaten bersama TKSK/PSM/Karang Taruna/Orsos/Aparat Desa melakukan pemetaan lokasi kumuh dan pendataan KK calon penerima RS-RTLH

b. Berdasarkan hasil pemetaan dan pendataan tersebut, Dinas Sosial/Instansi Kabupaten mengajukan permohonan bantuan rehabilitasi sosial rumah tidka layak huni ke Kementerian Sosial dengan rekomendasi Dinas/Instansi Sosial Provinsi dengan melampirkan data lokasi, data calon penerima, (by name by address) dan foto rumah

c. Ditjen Pemberdayaan Sosial cq Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan (Dit. PKPD) melakukan verifikasi administrasi dan verifikasi lapangan

d. Dinas Sosial Kabupaten mengeluarkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak kepada Dinas Sosial tentang kebenaran lokasi dan calon penerima bantuan serta kesiapan melaksanakan kegiatan RS-RTLH dengan benar sesuai dengan pedoman pelaksanaan RS-RTLH yang dikeluarkan oleh Dit. PKPD

e. Berdasarkan hasil verifikasi administrasi dan lapangan Dit. PKPD mengeluarkan Surat Keputusan Penetapan lokasi dan jumlah KK penerima bantuan RS-RTLH yang ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dit. PKPD

f. Nama penerima bantuan yang sudah ditetapkan dalam surat keputusan tersebut tidak dapat digunakan kecuali penerima bantuan meninggal dunia atau pindah rumah dan menyatakan mengundurkan diri. Dinas Sosial Kabupaten membuat surat pernyataan penggantian penerima bantuan dengan menyatakan

alasan penggantian serta menyampaikan surat pernyataan tersebut kepada Dit. PKPD

Gambar 3.1 : Mekanisme Usulan RS-RTLH 3) Verifikasi / Penjajagan

Penjajagan dan verifikasi calon lokasi dan KK penerima bantuan di maksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kesiapan daerah dan masyarakat, kelayakan calon penerima bantuan dan faktor lainnya yang akan mendukung keberhasilan kegiatan.

4) Pembentukan Kelompok

Penyaluran bantuan RS-RTLH dilaksanakan melalui kelompok, sehingga setiap calon penerima bantuan sudah berkelompok sebelum bantuan dicairkan. Pembentukan kelompok RS-RTLH dilakukan dalam pembinaan Dinas Sosial Kabupaten Serang

Kementerian Sosial c.q. DIT.PKPD Dinsos Propinsi Dinsos Kabupaten Dinsos Kabupaten/Masyarakat/ TKSK/PSM/Karang Taruna/LKS Verifikasi Usulan (BNBA) Data Kabupaten (BNBA) Pendataan (BNBA) SK PPK Dit.PKP Rekomendasi Dinsos Usulan Calon Penerima

Data Calon Penerima RS-RTLH

5) Musyawarah Kelompok

Kelompok RS-RTLH melaksanakan musyawarah setidaknya dalam hal :

a. Menetapkan kepengurusan

b. Pemanfaatan/penggunaan dana bantuan

c. Menetapkan jenis pekerjaan dan waktu pelaksanaannya d. Mengatasi masalah

6) Pembukaan Rekening Kelompok

Setiap kelompok RS-RTLH diwajibkan membuka/memiliki rekening bank (Bank Pemerintah), karena penyaluran bantuan dilaksanakan secara cash transfer langsung ke penerima bantuan 7) Penyaluran dan Pencairan Dana

Penyaluran bantuan stimulan RS-RTLH ke rekening kelompok dan tim dilaksanakan setelah kepala keluarga fakir miskin anggota kelompok dan tim tersebut ditetapkan melalui surat keputusan KPA sebagai penerima bantuan. Pencairan dana bantuan dilakukan setelah kelompok dan tim membuat rencana anggaran biaya penggunaan dana bantuan yang ditandatangani oleh ketua dan bendahara/sekretaris dengan persetujuan Dinas Sosial Kabupaten Serang

8) Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Program RS-RTLH dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Melakukan penilaian dan menentukan bagian rumah yang akan direhabilitasi

2) Menetapkan prioritas bagian rumah yang akan diperbaiki berdasarkan pada fungsi dan ketersediaan dana dan sumber lainnya

3) Menetapkan prioritas sarana prasarana lingkungan yang akan dibangun

4) Membuat rincian jenis/bahan bangunan yang diperlukan serta besarnya biaya

5) Melaksanakan pembelian bahan bangunan

6) Melaksanakan kegiatan perbaikan rumah secara bergotong royong

7) Pelaksanaan pembangunan RS-RTLH telah selesai selambat-lambatnya 100 (seratus) hari setelah dana masuk ke rekening kelompok

8) Pada setiap tahapan proses RS-RTLH pembangunan didokumentasikan yaitu meliputi 0% (kondisi awal), 50% (proses), dan 100% (hasil)

9) Bukti pembelian/pembelanjaan menjadi bahan dalam penyusunan laporan kegiatan kelompok

9) Pelaporan

Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan oleh Dinas Sosial Kabupaten Serang kepada Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan mencakup :

a. Laporan pertanggungjawaban keuangan dana operasional Kabupaten Serang selambat-lambatnya akhir tahun anggaran

b. Laporan pertanggungjawaban keuangan bantuan RS-RTLH masing-masing kelompok setelah selesai pelaksanaan pekerjaan

c. Laporan hasil pelaksanaan kegiatan dengan melampirkan poto rumah dalam kondisi sebelum, proses dan hasil akhir kegiatan dengan disertakan surat pernyataan penyelesaian pekerjaan untuk kelompok, disampaikan selambat-lambatnya 14 hari setelah pekerjaan selesai

Sehubungan dengan mekanisme kegiatan pada Program RS-RTLH, sehingga diharapkan Program RS-RTLH dapat berjalan sesuai dengan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknisnya dan dapat meminimalisir permasalahan yang terjadi baik antara TKSK dengan pihak instansi Dinas Sosial Kabupaten Serang maupun dengan pihak penerima Program RS-RTLH tersebut.

Pemerintah Kabupaten Serang sangat serius dalam menanggapi permasalahan terkait kesejhateraan masyarakatnya sehingga dikeluarkannya Program Bantuan berupa RS-RTLH ini, maka diharapkan masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Serang dapat merasakan dampak yang positif dan terus berkembang dalam memajukan kesejhateraan hidupnya dimasa mendatang. Selanjutnya yang dilakukan peneliti adalam mencari penelitian terdahulu dengan sebab adanya penelitian sebelumnya maka akan membandingkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian lainnya. Sehingga dapat diperbandingkan dari permasalahannya dan juga dari cara peneliti melakukan penelitiannya di lapangan.

Dokumen terkait