• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Degradasi Pengetahuan (D)

Hasil penelitian pengetahuan pemanfaatan tumbuhan obat setiap kelompok umur A, B, dan C pada masyarakat Angkola di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru (Lampiran 8, 9, dan 10) terjadi degradasi pengetahuan yang dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4.2. Degradasi Pengetahuan Masyarakat Angkola di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.

Kelompok Umur

Jumlah Responden

ICS Degradasi Pengetahuan (D) %

1 A 83 1683 12,66

2 B 176 1767 8,30

3 C 83 1927 4,35

28 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan obat mengalami degradasi dimana kelompok umur A mengalami degradasi pengetahuan sebesar 12, 66 %, kelompok umur B mengalami degradasi pengetahuan sebesar 8,30 %, sedangkan kelompok umur C mengalami degradasi pengetahuan sebesar 4,35 %.

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa degradasi pengetahuan kelompok umur A lebih besar dibandingkan kelompok umur B dan kelompok umur C. Hal ini diperoleh dari pengamatan, penelitian hasil angket di lapangan menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat umur semakin tinggi degradasi pengetahuan tentang tumbuhan obat. Pengetahuan kelompok umur A tentang tumbuhan obat masih kurang, terutama banyak jenis-jenis tumbuhan obat yang tidak dikenali. Ketidaktahuan tentang tumbuhan obat merupakan petunjuk interaksi antara remaja dan lingkungan menjadi jarang, bahkan mungkin sudah tidak pernah berinteraksi mengenai tumbuhan obat. Sebahagian tumbuhan obat di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru mulai sulit ditemukan, diduga karena terjadinya penebangan hutan, pertanian yang didominasi oleh tumbuhan yang sejenis seperti salak, dan karet serta kurangnya pembudidayaan tumbuhan obat tersebut baik dipekarangan maupun di ladang masyarakat.

Pada saat sekarang, di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru telah memiliki sarana kesehatan berupa puskesmas dan puskesmas pembantu, serta disetiap desa memiliki tenaga medis yaitu bidan desa. Hal ini menyebabkan masyarakat di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru lebih memilih berobat ke puskesmas atau ke bidan desa daripada memilih pengobatan tradisional sehingga penggunaan tumbuhan obat menjadi semakin kecil karena tergantikan oleh obat medis yang lebih praktis.

Menurut Rasna (2010), bahwa penyusutan pengetahuan tumbuhan obat dipengaruhi beberapa faktor yaitu (1) perubahan sosiokultural yaitu dari pengobatan

29 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

tradisional ke pengobatan modern sehingga penggunaan tumbuhan obat menjadi semakin kecil karena tergantikan oleh obat medis, sehingga perhatian masyarakat mulai bergeser dari pemakaian tumbuhan obat ke obat medis yang berakibat generasi berikutnya mulai kehilangan konsep kognitif tentang tumbuhan obat tersebut, (2) sosioekologi yaitu terjadinya perubahan sosial lingkungan seperti penebangan hutan, pembabatan, sawah dan sejenisnya ikut menyumbang berkurangnya tumbuhan obat, (3) sosioekonomi yaitu masyarakat lebih berpikir praktis dari sudut aspek ekonomi untuk kepentingan hidup daripada mengupayakan tumbuhan obat.

Faktor pendidikan juga berpengaruh terhadap penggunanaan tumbuhan obat. Berdasarkan hasil angket dilapangan, tingkat pendidikan paling tinggi terdapat pada kelompok umur A (Lampiran 4), sehingga meningkatnya pengetahuan tentang pengobatan modern yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengobatan modern dianggap lebih praktis dan efisien sehingga keinginan untuk menggunakan dan memanfaatkan tumbuhan obat semakin berkurang. Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat secara tradisional di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dapat dilihat pada Tabel 4.3.

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

Tabel. 4.3. Jenis-Jenis Tumbuhan Yang digunakan Sebagai Bahan Obat Secara Tradisional No Famili Nama Ilmiah Nama

Daerah

Bagian Yang digunakan

Kandungan Kimia Khasiat sebagai Obat 1 Acanthaceae Andrographis

paniculata

Sambiloto Seluruh bagian tumbuhan

Laktone yang terdiri dari deoksiandrografolit,

andrografolit, neoandrografolit, flafonoit, alkane, keton, aldehid, mineral, asam kersik dan damar.

Diare, gigi, demam, diabetes, hipertensi.

2 Alliaceae Allium cepa Bawang merah

Siung Vitamin C, acid folic, kalsium, dan zat besi.

Demam, luka, perut kembung.

3 Allium sativum Bawang Putih Siung Minyak atsiri, aliin, kalium, saltivine, dan diallisulfide.

Hipertensi, luka, batuk, sakit perut.

4 Annonaceae Annona muricata Tarutung Belanda

Daun, buah Protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C, air, tanin, fitosterol, dan ca-oksalat clan alakaloid murisine.

Asam urat,diare.

5 Araceae Arenga pinnata Bargot Nira, akar muda.

Justicin, minyak atsiri, kalium dan alkaloid.

Hipertensi, sembelit, sariawan.

6 Acorus calamus Salimbatuk Rimpang Asarone, kolamenol, kolamen, kolameone, metil eugenol, dan eugenol.

Sakit perut.

7 Areca catechu Pinang Biji, daun,

sabut

Arekolin, gusavine, guvakolin, arekolidine, arekain, dan isogusavine, red tanin, lemak, kanji dan resin.

Sembelit, sakit gigi.

8 Asteraceae Ageratum conyzoides

Bau-bau Daun, akar Asam amino, asam organik pektat.sub-stance, minyak atsiri kumarin, friedelin, -siatosterol, stigmasterol, tanin sulfur, dan potasssium klorida.

Luka, demam.

33

31 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

9 Blumea

balsamifera

Galunggung Daun, akar Borneol, cineole, limonene, di-

methyl ether

pholoroacetophenone.

Malaria, demam, batuk.

10 Bromeliaceae Ananas comosus Nenas Buah Vitamin A dan C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain.

Sembelit, luka bakar.

11 Cariccaceae Carica papaya Botik Daun, buah, akar

vitamin A, B1, C, kalsium, hidrat arang, fosfor, besi, protein.

Batu ginjal, malaria, demam, sembelit. 12 Caesalpiniaceae Cassia alata Galinggang Daun Rein aloe-emodina, rein aloe-

emodina-diantron, rein, aloe emodina, asam grisofanat, dan tannin.

Panu, kurap, kudis, sembelit.

13 Crassulaceae Kalanchoe pinnata

Dingin-dingin Daun Polifenol. Demam, batuk.

14 Cucurbitaceae Cucumis sativus Accimun Buah Minyak lemak, karoten, kukurbitasin C, stigmasterol, saponin, enzim pencernaan, glutathione, protein, lemak, karbohidrat, vitamin B dan C.

Hipertensi, gatal-gatal.

15 Momordica

charantia

Paria-paria Seluruh bagian tumbuhan

Momordisini, momordin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A, B dan C, minyak lemak yaitu asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat, karantin, hydroxytryptamine.

Diabetes, demam, malaria, sembelit.

16 Euphorbiaceae Jatropha curcas Jarak Daun N-1-trikontanol, alpa-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene- 3beta, 7 alpa-diol, stigmaterol, beta-sitosterol, iso-viteksin, 7- keto-beta sitosterol, dan HCN.

Perut kembung, demam. Tabel 4.3. Lanjutan

32 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

17 Sauropus

androgynus

Nasi-nasi Daun Steroid dan senyawa folifenol. Demam.

18 Phylanthus urinaria Sidukung anak Seluruh bagian tumbuhan

zat vilantin, kalium, mineral, damar, dan zat penyamak.

Malaria, demam, batuk, disentri,

19 Manihot

utilissima

Gadung Daun, umbi Zat pati. Luka

20 Labiate Orthosiphon aristatus Kumis Kucing Seluruh bagian tumbuhan

Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, dan myoinositol.

Hipertensi, batu ginjal.

21 Pogostemon

cablin

Nilam Daun Minyak terbang atau patchouli oil.

Luka.

22 Lauraceae Persea gratissima

Pokat Daun Saponin, alkaloida, flavonoida, tannin, polifenol, quersetin, dan gula alcohol persiit.

Hipertensi, peluruh air seni

23 Leguminosae Vigna sinensis Kacang Panjang

Daun Saponin, dan folivenol. Sakit pinggang.

24 Lythraceae Lawsonia inermis Aturangga Daun Saponin, flavonoida, dan tanin Luka. 25 Malvaceae Hibiscus rosa-

sinensis

Bunga raya Daun Flavonoida, saponin, skopoletin, polifenol, tannin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.

Demam, batuk.

26 Urena lobata Sapilulut Seluruh bagian

tumbuhan

Zat lendir, lemak. Malaria, diare, luka.

27 Maryllidaceae Hymenocallis nitthoralis

Oppu-oppu Daun Saponin, kardenolin, dan folifenol Luka.

28 Melastomatacae Melastoma candidum

Sanduduk Daun Saponin, flavonoida, dan tannin. Sakit pinggang, luka

29

Mimosaceae Leucaena leucocephala

Pote Biji, daun Protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C

Diabetes, luka.

30 Moringacaea Moringa oleifera Barungge Daun Minyak dan lemak Luka. Tabel 4.3. Lanjutan

33 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

31 Musaceae Musa paradisiaca

Pisang Buah, tunas Vitamin A, B1, C,-lemak-mineral (kalium, chlor, natrium, magnesium, fosfor), karbohidrat, dextrose, air, sucrose, levulose, zat putih telur, zat tepung.

Luka, perut kembung, diare.

32 Myrtaceae Syzygium aromaticum

Congke Bunga Minyak atsiri, senyawa kimia eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin, dan gom.

Sakit gigi, batuk.

33 Syzygium

polyanthum

Salam Daun Sitral, eugenol, tanin dan flavonoida.

Asam urat, hipertensi.

34 Oxalidaceae Averrhoa bilimbi Belimbing Bosi

Daun, buah Saponin, tanin, glukoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format, daunnya mengandung tannin, sulfur, asam format, dan perokside.

Hipertensi, batuk, sakit gigi.

35 Palmaceae Cocos nucifera Harambir Buah Asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, tanin, zat besi, fosfor, glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

Demam, sakit gigi, luka, perut kembung,

36 Piperaceae Piper betle Burangir Daun Kavikol, karvakrol, sineol, metil kavikol, eugenol, eugenol metil eter, dan kavibetol, tanin, gula, dan amilum

Gatal-gatal, batuk, luka, diare, sakit gigi.

37 Piper nigrum Lada Buah Minyak atsiri, pinena, kariofilena,

limonene, filandrena, alkaloid piperina, kavicina, piperitina, piperizina, zat pahit, dan minyak lemak.

Disentri, gatal-gatal, sakit kepala.

Tabel 4.3. Lanjutan

34 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

38 Poaceae Imperata cylindrica

Padang Akar Arudoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, siniarenol, kampesterol,

stikmasterol, β-sitosterol, skopoletin, skopolin, p- hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium, kalsium, dan lima-hidroksitriptanin.

Peluruh air seni.

39 Cymbopogon

nardus

Sanggar- sanggar

Daun, akar Sitral, sitronelol, geranial, geranil butirat, sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol.

Sakit gigi, batuk.

40 Sacharum

officinarum

Tobu Batang Air gula. Demam.

41 Punicaceae Punica granatum Delima Buah, biji, Alkaloid pelletierene, granatin, betulic acit, ursolic acid, isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid, kalsium oksalat dan pati, elliganin dan senyawa tannin, lemak, sulfur, peroksidase, asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltose, vitamin A dan C, mineral

Demam, batuk,

42 Rutaceae Citrus aurantifolia

Unte Asom Buah, daun Limonene, linalin, geranil asetat, felladren, asam sitrat, vitamin C, kalsium, fosfor, hidrat arang, vitamin B1, zat besi, lemak, protein, dan air

Batuk, demam, malaria,

43 Santalaceae Henslowia frutescens

Sarindan Daun Alkaloida, saponin, flavonoid, dan tannin.

Malaria

44 Selaginellaceae Selaginella doederleinii

Sirungguk Seluruh bagian tumbuhan

Alkaloid, phytosterol, dan saponin.

Luka Tabel 4.3. Lanjutan

35 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

45 Solanaceae Physalis peruviana

Pultak-pultak Seluruh bagian tumbuhan

Asam sitrum, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula.

Diabetes, luka.

46 Solanum

sanitwongsei

Rimbang Buah Saponin dan tannin, polifenol, alkaloid, flavonoida.

Luka, hipertensi, gigi.

47 Solanum

lycopersicum

Tomat Daun, buah Alkaloid solanin, saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, protein, bioflavonoit, lemak, gula, adenine, trigonelin, kholin, tomatin, mineral, vitamin histamin, pektin, arbutin.

Sakit gigi, sembelit.

48 Umbellifere Centella asiatica Appapaga Seluruh bagian tumbuhan

Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral

Demam, batu ginjal, batuk, luka, diare

49 Thymelaeaceae Phaleria macrocarpa Mahkota Dewa Daging dan kulit buah

Antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol flavonoid.

Hipertensi, diabetes, disentri.

50 Zingiberaceae Zingiber purpureum

Unik bungle Rimpang Minyak atsiri (sineol,pinen), dammar, pati, tannin

Batuk, demam, sembelit, perut kembung.

51 Zingiber

officinale

Pege Rimpang Zingiberena, zingiberol,

bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.

Batuk, perut kembung, luka, gatal-gatal

52 Kaempferia

galanga

Hasior Rimpang Pati, mineral, sineol, asam metal kanil, dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl, aster, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.

Batuk, perut kembung, diare,gatal-gatal.

Tabel 4.3. Lanjutan

36 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

53 Zingiber

aromaticum

Lappuyang Rimpang A-kurkumen, bisabolen, zingiberen, karyofilen, seskuifelandren, zerumbon, limonen, kamfer, ginggerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokukumin, dan dihidrogingerol.

Perut kembung

54 Alpinia galanga Halas Rimpang Minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seisterpen, pinen, metilsinamat, kaemferida, galangan, galangol, dan kristal kuning.

Panu

55 Costus speciosus Tabar-tabar Batang dan daun

Saponin, polifenol, alkaloida, dan flavonoid.

Gatal-gatal

56 Curcuma

xanthorhiza

Temulawak Rimpang Curcumin, minyak atsiri yaitu kamfer, sikloisopren, nirsen, p-tolil metil karbinol, dan xanthorhiza.

Sembelit,perut kembung.

Sumber : Data diperoleh dari hasil penelitian (2012) dan Kandungan Kimia mengacu pada Widyaningrum (2011). Tabel 4.3. Lanjutan

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masyarakat Angkola di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru menggunakan 56 jenis tumbuhan sebagai bahan obat dalam pengobatan secara tradisional yang termasuk ke dalam 34 famili. Dari 56 jenis tumbuhan obat, famili Zingiberaceae paling banyak digunakan yaitu sebanyak 7 jenis, kemudian famili Euphorbiaceae sebanyak 4 jenis, famili Arecaceae, Poaceae, dan Solanaceae sebanyak 3 jenis, kemudian Asteraceae, Alliaceae, Malvaceae, Myrtaceae, Cucurbitaceae, Labiatae, Piperaceae sebanyak 2 jenis, sedangkan famili Lauraceae, Maryllidaceae, Oxalidaceae, Santalaceae, Selaginellaceae, Crassulaceae, Punicaceae, Melastomatacae, Lythraceae, Rutaceae, Leguminosae, Moringacaea, Palmaceae, Caesalpiniaceae, Thymelaeaceae, Bromeliaceae, Umbellifere, Cariccaceae, Mimosaceae, Musaceae, Acanthaceae, dan Annonaceae, masing-masing 1 jenis.

Sebagian besar dari tumbuhan tersebut, sekitar 50 % yang dipakai membuat ramuan obat adalah bagian daunnya. Bagian tumbuhan yang lain yang dipakai untuk membuat ramuan obat adalah buah, biji, bunga, kulit batang, rimpang, umbi, akar, dan seluruh bagian tumbuhan. Hal ini sesuai dengan Hastuti et al., (2002), daun merupakan bagian tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Daun umumnya bertekstrur lunak karena mengandung air yang tinggi sekitar 70 %, sehingga pada umumnya daun yang digunakan adalah daun yang masih segar. Daun tumbuhan merupakan tempat zat organik berupa cairan atau getah yang memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Batang, kulit, buah, akar, umbi dan tunas dalam keadaan segar juga yang dimanfaatkan sebagai bahan obat.

Beberapa jenis tumbuhan obat tersebut dapat ditemukan di sekitar pekarangan rumah masyarakat di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang masih tumbuh liar dan beberapa jenis dapat ditemukan dan tumbuh di ladang dan hutan yang ada disekitar pemukiman.

Hasil penelitian tentang penggunaan tumbuhan sebagai bahan obat tradisional di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru menunjukkan bahwa dalam mengobati 37

38 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

suatu jenis penyakit, masyarakat menggunakan lebih dari satu jenis tumbuhan yang akan diramu menjadi obat. Pengobatan tradisional dengan menggunakan ramuan tumbuhan secara tradisional masih dilakukan hingga sekarang oleh masyarakat Angkola yang ada di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru khususnya desa-desa yang jauh dari ibukota kecamatan. Menurut beberapa penduduk, pemanfaatan jenis- jenis tumbuhan sebagai obat, selain lebih murah, mudah didapat dan mudah dibuat. Menurut Munawaroh dan Purwanto (2000), cara pengobatan tradisional mempunyai kelebihan lain berupa kecilnya efek samping yang ditimbulkan, tidak seperti efek yang sering terjadi pada pengobatan secara kimia.

Sebagian besar masyarakat menggunakan tumbuhan obat sebagai penyembuh jenis penyakit yang tergolong ringan sampai sedang, bahkan ada pula jenis penyakit yang termasuk berat. Beberapa jenis penyakit yang digolongkan dalam kelompok ringan sampai sedang yaitu penyakit demam, luka, sakit perut (perut kembung), batuk, gigi, diare, sembelit dan penyakit ringan lainnya. Jenis penyakit berat dan menahun yaitu diabetes, asam urat, malaria, hipertensi, dan batu ginjal. Hal ini sesuai dengan Andrianto (2011), penyakit yang sering diderita dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan mulai dari penyakit ringan hingga berat seperti hepatitis, hipertensi, kolesterolemia, asam urat, batu ginjal, batu empedu, diabetes mellitus, asma, dan lain-lain.

39 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

Dokumen terkait