• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

DESKRIPSI WILAYAH DAN INTREPETASI DATA PENELITIAN

C. Profil Informan Tokoh Desa/Nagori Bahapal Raya

4.9 Demokrasi Sebagai Kebebasan Memilih

Aktor politik yang melakukan segala tindakan dan strategi dalam mendulang dukungan dan strategi harus selalu ikut pada aturan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi sebagai sistem pemerintahan Negara ini. Demokrasi menjadi alat untuk

kebebasan bagi setiap individu di Negara ini untuk bisa aktif dan berpartisipasi tanpa ada paksaan dan tekanan dari aktor politik manapun. Dalam beberapa literatur seperti dalam buku asshiddigie (2005: 241) menjelaskan demokrasi sebagai gagasan yang mengandaikan bahwa kekuasaan itu adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bahkan untuk untuk yang lebih partisipatif demokrasi itu sebagai kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan bersama rakyat. Melalaui konsep diatas maka bisa kita tafsirkan bahwa dalam arena politik maupun bermasyarakat maka kekuasaan tertinggi ada pada rakyat sehingga rakyat yang bisa menentukan dan member arah dalam kehidupan bernegara. Negara juga dalam hal ini menjadi kewajibannya untuk terus tetap melibatkan langsung masyarakat ikut terlibat secara bersama dalam proses pemilihan dan mengawasi Negara.

Banyak juga para ahli yang memberikan konsep demokrasi yang berkaitan dengan konsep demokrasi diatas seperti Joseph A. Schmiter dalam Rozak (2009: 67) yang mendefinisikan demokrasi sebagai suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana setiap individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat. Dalam hal ini demokrasi menjadi perencanaan yang di susun dalam kelembagaan pemerintah sehingga kekuasaan tetap pada tangan rakyat dan persaingan oleh aktor politik tetap bisa berjalan, hanya cara untuk mendapatkan hati rakyat harus dengan membuat strategi yang menjunjung nilai demokrasi. Para ahli lain juga yang ikut memberikan pemikirannya tentang konsep demokrasi yaitu Sidney Hook yang mengatakan kalau demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusannya yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari warga Negara dewasa. Konsep demokrasi oleh

Sidney ini tetap mengangkat rakyat sebagai kekuasaan pada rakyat dan memiliki kebebasan dalam kehidupan bernegara baik dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.

Bahasan tentang demokrasi yang sudah kita lihat diatas maka bisa memberikan konsep tentang pemerintahan demokrasi dalam Rozak (2009: 68) bahwa pemerintahan demokrasi meliputi tiga (3) hal mendasar:

1. Pemerintahan dari rakyat (government of the people) yakni suatu pemerintahan yang sah harus mendapat dukungan dan pengakuan oleh mayoritas rakyat melalui mekanisme demokrasi pemilihan umum.

2. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people) yakni suatu pemerintahan menjalankan kekuasaannya atas nama rakyat, bukan atas nama dorongan pribadi elit Negara dan elit birokrasi.

3. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people) yakni suatu pemerintahan yang mengakui bahwa kekuasaan yang diberikan rakyat untuk pemerintah harus dijalankan untuk kepentingan rakyat.

Proses demokrasi yang dilakukan dalam hidup bernegara akan terlihat dari salah satu pesta rakyat yang dilakukan dan dirasakan oleh rakyat setiap 6 tahun untuk pemilhan Kepala Desa. Para aktor calon Kepala Desa harus bisa mengaplikasikan yang namanya sistem pemerintahan demokrasi sehingga terwujud yang namanya kebebasan memilih tanpa ada intimidasi dari pihak manapun. Demokrasi tentunya harus melalui proses panjang melalui internalisasi nilainya, pembelajaran dan penghayatan nilai sehingga tidak lagi menjadi sesuatu yang aneh dan berbeda bagi rakyat Indonesia. Proses demokrasi akan bisa sukses bila menjadi prinsip dan acuan hidup bagi warga Negara dan Negara serta dipatuhi oleh kedua belah pihak. Menjadi

demokratis tentu perlu ada norma dan aturan yang memang kesehariannya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat dan Negara sehingga sistem pemerintahan itu akan terus terpelihara dan berkesinambungan dalam hidup bernegara.

Nilai demokrasi yang telah dibahas diatas juga sesuai dengan semua pernyataan yang telah saya dapatkan dari calon Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya. Mereka dalam pernyataannya mengatakan bahwa nilai demokrasi sedikit banyaknya sudah diterapkan dengan baik dalam setiap kehidupan masyarakat desa baik itu pada saat pesta politik maupun menampung aspirasi rakyat pada pemerintah desa. Hal ini terkait dari salah satu wawancara saya dengan bapak Jasinton Saragih di bawah ini.

Saya sebagai Kepala Desa tentunya harus bisa menunjukkan kalau di Nagori Bahapal Raya ini harus bisa menjaga rakyat untuk bisa memilih calon Kepala Desa yang di sukainya dengan bebas tanpa ada tekanan oleh siapapun. Tentu saya bisa terpilih karena salah satunya kebebasan yang saya berikan bagi masyarakat desa sehingga menaruh kepercayaan pada kepemimpinan saya. Pada saat kampanye pemilihan kepala desa juga saya selalu tekankan bahwa semua pemilih boleh memilih calon Kepala Desa yang sesuai dengan harapan setiap pemilih dan apabila ada kecurangan boleh melapor kepada pihak panitia pemilihan.

Pernyataan dalam wawancara diatas menunjukkan bahwa kebebasan memilih bagi masyarakat desa di Nagori Bahapal Raya sudah bisa di terapkan dengan baik karena tidak ada unsure paksaan maupun kekerasan pada masyarakat desa. ini perlu tetap dipelihara dan dilanjutkan sehingga pemilihan Kepala Desa selanjutnya akan lebih baik lagi. Hal yang senada juga di katakan oleh Agus Harianto Purba yang mengatakan pada saat kampanye dan menjelang pemilihan tidak melakukan pemaksaan dan kekerasan dalam memilih calon Kepala Desa.

Pada saat pemilihan calon Kepala Desa saya memang lebih menyukai masyarakat bebas untuk memilih calon yang disukainya sehingga saya jalannya proses pemilihan lebih damai. Walaupun saya tidak menang sebagai

Kepala Desa terpilih dan saya tahu ada beberapa masyarakat sekitar di sini yang tidak mendukung saya maka saya tidak menaruh rasa marah maupun dendam karena sayat tahu semua orang bebas memilih calon Kepala Desa yang di sukainya. Saya rasa hal itu menjadi prinsip yang membuat saya akan lebih kuat lagi kalau mencalon sekali lagi dan masyarakat desa juga tidak merasa tertekan karena walaupun saya kalah tetapi saya tidak menuntut apapun pada mereka.

Kebebasan memilih yang dijunjung oleh bapak Agus Harianto Purba juga telah mempertegas bahwa jalannya demokrasi di desa itu memang sudah berjalan cukup baik. Kekalahan yang dirasakan oleh bapak Agus Harianto Purba tidak lantas membuat beliau marah maupun dendam tetapi lebih kepada menerima lapang dada sehingga tidak ada perselisihan yang terjadi setelah pemilihan. Calon Kepala Desa lain juga ikut memberi tanggapannya tentang kebebasan memilih di desa ini yakni bapak Jan Nofri Saragih. Beliau yang memang lulusan sarjana fakultas FISIP tentu lebih mengetahui esensi dari sistem pemerintahan demokrasi karena telah mempelajarinya juga dalam masa perkuliahan dan organisasi di kampus dulu. Berikut wawancara saya dengan bapak Jan Nofri Saragih.

Kalau bicara tentang demokrasi sedikit banyaknya tentu saya tahu karena pernah belajar di perkuliahan dulu. Demokrasi di desa ini saya rasa sudah cukup berjalan dengan baik karena sepengetahuansaya belum ada kabar yang mengatakan kalau ada pemaksaan atau kekerasan yang dilakukan pada masyarakat desa. kalau saya sendiri tentu menjunjung nilai demokrasi karena itu sudah menjadi hak masyarakat dalam memilih calon yang di sukainya dan tidak boleh mendapat intimidasi dari siapapun.

Pernyataan itu menjadikan kebebasan memilih sudah berjalan dengan lancar tanpa ada intimidasi oleh pihak manapun. Kiranya perlu hal ini menjadi nilai yang terus terjaga sehingga tidak lagi ada masyarakat yang merasa terbebani dalam memilih calon pejabat yang akan memerintah di lembaga pemerintahan. Selanjutnya bapak Jalesman Sinaga memberikan pernyataannya dalam wawancara tentang demokrasi sebagai berikut.

Saya selalu lebih mengutamakan kejujuran dalam hidup saya karena saya juga menjadi tokoh agama di desa ini jadi apa yang saya lakukan menjadi panutan bagi masyarakat desa. Pada saat masa-masa pemilihan saya sudah menekankan pada diri saya sendiri untuk tidak melakukan kecurangan termasuk di dalamnya tidak memaksa ataupun melakukan kekerasan dalam pemilihan Kepala Desa. semua warga desa pasti bisa melihat dan merasakan sendiri kejujuran yang saya lakukan dalam kampanye Kepala Desa. saya tidak merasa terlalu menyalahkan warga atas kekalahan saya karena mereka memang berhak memilih calon Kepala Desa yang mereka inginkan.

Kejujuran yang ditunjukkan oleh bapak Jalesman Sinaga pada saat mencari dukungan dalam kampanye patut menjadi contoh bagi semua orang bahwa hasil apapun yang didapat setelah pemilihan harus diterima dengan lapang dada. Calon Kepala Desa yang lain yang melakukan dan menerapkan nilai demokrasi adalah bapak Jonni Purba yang dalam hal ini memang menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam masa-masa kampanye.

Kalau di desa ini saya rasa kebebasan memilih sudah cukup bisa di jalankan karena di desa ini tidak pernah terjadi pemaksaan dan unsur kekerasan pada warga yang akan memilih calon yang didukungnya. Kebanyakan di sinikan masih memiliki keterikatan keluarga dan saling mengenal semuanya jadi sedikit kemungkinan melakukan kekerasan pada masyarakat di sini. Lagian pada masa kampanye saya, maka tidak ada hal kecurangan demikian yang saya lakukan agar jalannya masa pemilihan bisa berjalan dengan lancar.

Dari semua calon Kepala Desa yang telah memberikan pernyataan di wawancara yang ada di atas maka dapat di katakan bahwa penerapan demokrasi telah memuluskan jalannya pemilihan Kepala Desa dengan lancar. Kebebasan memilih oleh setiap warga desa juga setidaknya bisa dijamin oleh Kepala Desa dengan adanya tempat pengaduan kepada panitia PILKADES. Jalannya pesta rakyat dengan di adakannya pemilihan Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya telah terlihat kalau penerapan nilai-nilai demokrasi telah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat desa. Tindakan yang berujung kecurangan dan dapat menodai nilai-nilai demokrasi

Raya sehingga sehingga suasana tetap kondusif. Terpeliharanya nilai-nilai demokrasi ini harus terus di lestarikan oleh semua pihak, baik itu oleh pihak pemerintah desa, aparatur desa dan semua masyarakat desa.

BAB V