• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN BANTUAN TENAGA NON MEDIS C Bidang Perlindungan

Dalam dokumen CAKUPAN ASI EKSLUSIF KABUPATEN BREBES TA (Halaman 111-115)

PENYUSUNAN PROFIL ANAK DI KABUPATEN KENDAL SEBAGAI LANGKAH AWAL MENUJU KABUPATEN LAYAK ANAK

7 DENGAN BANTUAN TENAGA NON MEDIS C Bidang Perlindungan

Kondisi anak yang mendapat kekerasan dalam bentuk penelantaran maupun kekerasan dalam rumah tangga masih terjadi di Kabupaten Kendal. Antara lain balita terlantar sejumlah 745, anak korban kekerasan fisik dan psikhis sejumlah 4, kekerasan seksual 25 anak, anak ditelantarkan sejumlah 4535, dengan anak yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga 1 anak, dan anak perempuan yang dieksploitasi ada 2. Data ini menunjukan sejumlah keprihatinan terhadap kelayakan hidup anak, terutama pada banyaknya anak yang ditelantarkan sejumlah 4535 dan balita terlantar yaitu 745. Namun lembaga atau organisasi yang mestinya mampu melakukan rehabilitasi juga belum memadahi atau bahkan belum ada. Inilah yang harus mendapat perhatian khusus oleh Pemda Kendal.

Ada beberapa masalah perlindungan anak di Kabupaten Kendal yang dapat digambarkan secara rinci, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 6. Balita terlantar, sumber Dinas Sosial, Tahun 2010.

NO. JENIS KELAMIN JUMLAH ANAK

1 LAKI – LAKI 335

2 PEREMPUAN 410

TOTAL : 745

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa jumlah balita terlantar dikendal 745 dengan proporsi laki-laki sebanyak 335 balita dan perempuan 410 balita. Kondisi ini menunjukan jumlah balita terlantar lebih banyak pada balita perempuan dengan selisih 75 balita (10%). Kondisi yang demikian harus mendapat perhatian ekstra dari Dinas terkait, dengan menganalisis atau mengkritisi: Bagaimana, Mengapa, Solusi apa yang harus dikerjakan Dinas terkait, dari hal tersebut juga memberikan makna diperlukan segera Panti Sosial Anak Balita (untuk merehabilitasi perkembangan dan pertumbuhan balita secara sehat). Lembaga perlindungan anak di Kabupaten Kendal untuk sementara berada dibawah UPPA Polres Kendal. Kabupaten Kendal telah mempunyai pusat informasi dan konsultasi anak dan keluarga, yang melayani aspek kesehatan dan psikososial. Layanan ini dapat di akses melalui via telephone atau komunikasi langsung. Mekanisme kerja lembaga perlindungan anak ini yaitu UPPA selalu melakukan koordinasi dengan PPT kemudian ditindak lanjuti kepada PKPA Larasati Kabupaten Kendal. Unit ini melayani pelaporan / pengaduan dari masyarakat, bila anak harus ada pendampingan dari keluarga / PPT. Selain Larasati di Kabupaten Kendal telah memiliki lembaga bantuan hukum / advokad dan LSM khusus anak korban narkoba. Jumlah LSM pemantau anak korban narkoba hanya ada 1 LSM yaitu

Seminar Nasional World Fit for Children

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

6 Oktober 2012 Page 119

GRANAT Kabupaten Kendal. Walaupun Kabupaten Kendal belum memiliki pusat rehabilitasi korban narkoba, namun Kabupaten ini tetap melakukan upaya promosi pencegahan korban narkoba secara masal dan menyeluruh yang telah dilakukan antara lain sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan masyarakat desa untuk mencegah anak korban narkoba, melakukan operasi penegakan hukum di hotel-hotel, rumah karaoke, dan lokalisasi, dan mengadakan test urine pada pejabat dilingkungan Pemda Kendal, baik Sipil, Polri maupun TNI.

Untuk memperkuat upaya promosi diatas, Kabupaten Kendal juga telah melaksanakan rencana aksi perlindungan anak yaitu bersama PPT PKPA melakukan sosialisasi terhadap guru BK tingkat SMA dan SMP dan juga terhadap mucikari untuk tidak melakukan PSK yang dibawah umur.

D. Bidang Pariwisata dan Lingkungan Hidup

Di Kabupaten Kendal tersedia lebih dari 30 persen ruang terbuka hijau dari luas wilayah yang tersebar di Kabupaten Kendal, dimana ruang terbuka hijau ini dikelola mulai dari RT, RW, RDTR, dan untuk mempertahankan hal tersebut maka dilakukan pembuatan site plan bagi pengembang perumahan dan pemukiman di wilayah ini. Selain ruang terbuka hijau di Kabupaten Kendal telah memiliki tanah lapang yang dapat difungsikan sebagai tempat evakuasi korban bencana, yang mana telah ditetapkan oleh RT, RW, dan Kabupaten.

Debit pelayanan air bagi masyarakat per orang di Kabupaten Kendal adalah 100 liter / orang / hari dan sudah memenuhi standar air bersih. Akses pelayanan air bersih telah melayani 18 Kecamatan dari 20 Kecamatan. Pencemaran air di Kabupaten Kendal diantisipasi dengan pembuatan jaringan PDAM sampai kedusun-dusun yg terkena dampak, dimana mereka biasanya menggunakan sumur untuk kebutuhan domestik.

Pembuatan taman di Kabupaten Kendal telah diupayakan untuk memperhatikan aksesibilitas dan keamanan anak, serta mempertimbangkan bahan-bahan yang ada di taman misalnya : cat, jenis tanaman, bentuk dan ukuran pagar, trotoar, kolam, ayunan, junkat junkit, luncuran, yang mana diupayakan tidak berbahaya bagi anak, namun karena terbatasnya jumlah taman yang ada di Kabupaten Kendal maka belum dapat memenuhi rasio di rekomendasikan dalam KLA yaitu rasio satu taman untuk setiap 200 anak. Selain hal tersebut pada taman- taman bermain anak tersebut belum terdapat aturan yang jelas tentang penggunaan taman yang wajib dipatuhi oleh pengguna taman, seperti : tidak diperkenankan membawa binatang piaraan atau ternak di taman bermain anak, dll. Pada taman tersebut telah tersedia fasilitas air bersih disetiap taman bermain, dan untuk memelihara taman-taman bermain anak di Kabupaten Kendal telah melakukan perawatan taman secara berkala dan dilakukan oleh tenaga yang bertanggung jawab terhadap taman-taman tersebut, yang dilakukan oleh petugas pertamanan, pemakaman dan PJU pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal. Kegiatan pemeliharaan taman ini merupakan kegiatan rutin, yang meliputi : penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pengaturan, pemotongan rumput dan pemeliharaan lainnya.

Tempat wisata Kabupaten Kendal belum memiliki kegiatan perlindungan anak yang terintegrasi dengan kegiatan pariwisata, misalnya belum ada kegiatan yang mempromosikan wisata anti sex anak, walaupun tidak ada kasus pedofilia yag terlaporkan di Kabupaten Kendal. Selain hal tersebut di Dinas Pariwisata Kabupaten Kendal memiliki kegiatan sosialisasi hak anak di lingkungan pengelola pariwisata yang dilaksanakan 1 bulan sekali dalam pertemuan PHRI. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bidang pariwisata di Kabupaten Kendal belum maksimal dalam melindungi anak dari kegiatan yang dapat merugikan anak, sebab anak merupakan manusia yang belum dewasa yang seharusnya masih harus dilindungi dari segala hal kegiatan manusia dewasa yang terkadang hanya mementingkan kepentingannya sendiri.

E. Bidang Partisipasi dan Akses

Pada bidang akses tidak ada satupun pertanyaan dalam instrumen penelitian yang dapat terjawab oleh SKPD terkait, hal ini menggambarkan masih sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali partisipasi anak dalam bidang akses dan partisipasi, yang dapat

Seminar Nasional World Fit for Children

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

6 Oktober 2012 Page 120

digambarkan oleh SKPD terkait. Semua hal yang merencanakan dan mengatur masih dikendalikan oleh orang dewasa. Hal ini dimungkinkan orang dewasa berpikiran bahwa anak belum bisa untuk memberikan ide yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan, serta pemikiran anak dianggap masih labil. Di sisi lain para orang dewasa membiarkan atau kurang memperhatikan anaknya dalam mengakses internet ataupun memilih program acara televisi yang sudah dalam pengawasan badan sensor.

Dalam mengakses televisi di rumah hampir tidak ada orang tua yang mendampingi anak dalam menonton televisi, sehingga anak kurang dapat mencerna dengan baik maksud dari tontonan tersebut, sehingga hasilnya mereka mencerna secara mentah apa yang mereka lihat. Kita tahu bahwa program acara televisi tidak semuanya dapat/boleh dikonsumsi oleh anak-anak. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga anak dengan mudah melihat semua program-program acara televisi.

Di Kabupaten Kendal partisipasi anak dalam berkehidupan di lingkungan sekolah maupun masyarakat masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan akses anak untuk melakukan semua itu masih sangat terbatas bahkan hampir tidak ada. Pandangan anak belum dimasukkan ke dalam penyusunan kebijakan publik. Wadah partisipasi anak Kendal atau FAKEN ( Forum Anak Kendal) belum terbentuk secara memadai, sebab wadah tersebut saat ini hanya baru terbentuk, tanpa ada program kerja atau kegiatan yang jelas, dan belum ada dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah Kendal, baik dukungan finansial, material, dan kesempatan- kesempatan dalam penyaluran aspirasi dan partisipasinya. Semua kegiatan yang merencanakan dan mengatur masih dikendalikan oleh orang dewasa. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan yang mendukung agar anak dapat berpartisipasi secara aktif dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat. Di Kabupaten Kendal belum memiliki perlindungan anak dari sistem informasi teknolgi yang bebas pornografi, kekerasan, dll. Sedangkan disisi lain dirasa para orang tua masih cukup sulit melakukan pendampingan pada anak saat menonton TV ataupun mengakses internet, yang seharusnya diperlukan pengelolaan program-progran televisi yang lebih baik baik bagi tumbuh kembang anak, menciptakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anak dalam lingkungan tempat tinggal atau sekolah. F. Bidang Fasilitas Umum dan Infrastruktur

Secara umum gambaran tentang bidang infrastruktur di Kabupaten Kendal ditinjau keberpihakan terhadap anak sangat kurang. Hal ini dapat dilihat pada jenis pelayanan dasar (Halte, Pasar dan Stasiun) tidak dilengkapi dengan fasilitas untuk anak yang mempunyai kebutuhan khusus dan area bermain. Dan juga pada zona selamat sekolah belum terpenuhi, baik pada sarana penyebrangan dan rute aman sekolah. Pada sarana terbuka hijau (taman) rasio antara anak dengan taman bermain anak adalah satu taman untuk setiap 200 anak, dimana rasio tersebut belum terpenuhi karena jumlah taman bermain masih sangat kurang di kabupaten Kendal. Pada Utilitas umum yang berupa air minum dan pemadam kebakaran sudah berjalan dengan baik.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa tujuh langkah dalam pencapaian sebuah Kabupaten/Kota menjadi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) antara lain yaitu: komitmen, pembentukan gugus tugas, pengumpulan data basis, penyusunan rencana aksi daerah, mobilisasi sumber daya, pemantauan dan evaluasi, dan pelaporan. Saat ini Kabupeten Kendal telah memasuki pada tahapan yang ketiga yaitu pengumpulan data basis dengan langkah nyata yaitu pembuatan Profil Anak Kabupaten Kendal, walaupun data yang dibutuhkan dalam instrumen penelitian ini belum semuanya dapat diberikan oleh SKPD- SKPD yang terkait dengan data tersebut, sehingga profil yang dihasikan belum optimal karena hanya dapat disusun terbatas dengan berdasarkan data yang hanya dapat terkumpulkan dari SKPD-SKPD tersebut. Profil Anak Kabupaten Kendal yang dihasilkan hanya meliputi 6 bidang utama sesuai dengan petunjuk Kementrian Pemberdayaan Perempuan, antara lain yaitu; bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan, pariwisata, lingkungan hidup, partisipasi dan akses, serta fasilitas umum dan infrastruktur.

Seminar Nasional World Fit for Children

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

6 Oktober 2012 Page 121

Saran dalam penelitian ini khususnya terhadap pelaksanaan upaya dalam mewujudkan Kabupaten Kendal menjadi Kabupaten Layak Anak antara lain yaitu :

1. Melakukan konsolidasi internal Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder yang terkait sehingga dapat meningkatkan komitmen dari seluruh lini yang teribat dalam pencapaian Kabupaten Kendal menjadi Kabupaten Layak Anak ( KLA).

2. Selalu melakukan up dating atau pemutakhiran data-data profil setiap tahun minimal hingga target Kabupaten Kendal untuk menjadi KLA pada tahun 2014, sehingga selalu diperoleh data base dan progress dari rencana aksi yang dibuat dalam roadmap pada setiap tahunnya, untuk memudahkan proses monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian KLA.

3. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kendal menjalin hubungan kerjasama yang lebih intensif dengan seluruh SKPD terkait sehingga dapat memperoleh data yang lebih valid dalam proses meng up date data profil ataupun progress yang telah dilaksanakan dalam rencana aksi atau program yang ada di roadmap SKPD masing-masing.

a. Melaksanakan empat langkah selanjutnya yaitu : penyusunan rencana aksi daerah, mobilisasi sumber daya, pemantauan dan evaluasi, dan pelaporan, sehingga Kabupaten Kendal dapat mencapai KLA pada target tahun yang telah ditetapkan yaitu pada tahun 2014.

Daftar Pustaka

Rodiyah. 2009. Model strategi kebijakan otonomi daerah dalam percepatan pengarusutamaan gender bidang pendidikan di Jawa Tengah. Penelitian Hibah Strategis Nasional. DP2M-Dikti, Jakarta.

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, No 2 tahun 2009 tantang kebijakan Kabupaten / Kota Layak Anak.

Undang-Undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999, Nomor 165 tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3886)

Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak (Lembaran Negara Republik, tahun 2002 Nomor log tambahan, Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4235. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan and Perlindungan anak Republik

Indonesia No.13 tahun 2010 tentang pedoman pengembengan Kabupaten / Kota Layak Anak tingkat Provinsi.

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik Indonesia, No 14 tahun 2010 tentang petunjuk tekhnis Kabupaten / Kota layak anak di Desa / Kelurahan.

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional. Undang-Undang No. 32 tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.16 tahun 2006 tentang prosedur penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Daerah.

PP Nomor 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Undang-Undang Nomor.14 / 2005 tentang guru dan dosen.

Seminar Nasional World Fit for Children

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

6 Oktober 2012 Page 122

IDENTIFIKASI TINDAK KEKERASAN DAN MEKANISME SURVIVAL

Dalam dokumen CAKUPAN ASI EKSLUSIF KABUPATEN BREBES TA (Halaman 111-115)

Garis besar

Dokumen terkait