• Tidak ada hasil yang ditemukan

30/06/2016 31/12/2015 Dengan pihak yang tidak

Dalam dokumen Daftar Laporan Audit (Halaman 125-130)

memiliki peringkat Counterparties without

kredit eksternal external credit ratings

- Grup 1 4,581 2,817 Group 1 -

- Grup 2 629,044 860,297 Group 2 -

- Grup 3 22,224 34,913 Group 3 -

655,849 898,027

c. Piutang Derivatif c. Derivative Receivables

30/06/2016 31/12/2015

Dengan pihak yang memiliki Counterparties with

peringkat kredit eksternal external credit rating

Fitch Fitch

- AA- 154,131 96,763 AA- -

- A+ 259,746 286,134 A+ -

- A - 364,153 A -

413,877 747,050

d. Piutang sewa pembiayaan d. Lease receivables

30/06/2016 31/12/2015

- Grup 1 - - Group 1 -

- Grup 2 304,970 370,799 Group 2 -

- Grup 3 - - Group 3 -

304,970 370,799

Grup 1 - pelanggan baru/ pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan). Grup 2 - pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa lalu.

Grup 3 - pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa lalu. Seluruh gagal bayar telah terpulihkan.

Group 1 - new customers/ related parties (less than six months).

Group 2 - existing customers/ related parties (more than six months) with no defaults in the past.

Group 3 - existing customers/ related parties (more than six months) with some defaults in the past. All defaults were fully recovered.

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

Faktor risiko keuangan(lanjutan) Financial risk factors(continued)

(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk

Risiko likuiditas timbul dalam keadaan dimana Grup mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas

dengan mengawasi arus kas aktual dan

proyeksi secara terus menerus dan mengawasi profil tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and monitor the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Grup memonitor proyeksi persyaratan likuiditas untuk memastikan bahwa Grup memiliki saldo kecukupan kas untuk memenuhi keperluan

operasi serta menjaga kecukupan dalam

fasilitas pinjaman yang belum ditarik sepanjang waktu sehingga Grup memenuhi semua batas atau persyaratan fasilitas pinjaman.

The Group monitors forecasts of the liquidity requirements to ensure that the Group has sufficient cash to meet operational needs while maintaining sufficient headroom on its undrawn committed borrowing facilities at all times so that the Group does not breach the borrowing limits or covenants on any of its borrowing facilities.

Proyeksi tersebut mempertimbangkan rencana

pembiayaan utang Grup dan kepatuhan

persyaratan pinjaman. Manajemen percaya

bahwa strategi melakukan cash sweeping dan

pooling of fundsdari sejumlah rekening bank ke dalam rekening bank operasional utama dapat memastikan pendanaan yang terkonsentrasi dan optimalisasi likuiditas yang lebih baik.

Such forecasting takes into consideration the Group’s debt financing plans and covenant compliance. Management believes that the strategy to manage cash sweeping and pooling of funds across accounts in the main operating banks can ensure the better concentration of funds and optimisation of liquidity.

Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Grup dalam rentang

waktu yang menunjukkan jatuh tempo

kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif dan derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).

The following table analyse the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on their contractual maturities for all non-derivative financial liabilities and derivative financial instruments for which the contractual maturities are essential for an understanding of the timing of the cash flows. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows (including principal and interest payment).

Faktor risiko keuangan(lanjutan) Financial risk factors(continued)

(iii) Risiko likuiditas(lanjutan) (iii) Liquidity risk(continued) 30/06/2016

Antara Kurang dari 1 dan 2

Jumlah Arus kas 1 tahun/ tahun/ Lebih dari tercatat/ kontraktual/ Not later Between 2 tahun/

Carrying Contractual than 1 and More than

amount cash flows 1 year 2 years 2 years

Utang usaha dan Trade and other

utang lain-lain 4,844,754 4,844,754 4,844,754 - - payables

Beban yang masih

harus dibayar 1,036,552 1,036,552 1,036,552 - - Accrued expenses

Liabilitas sewa 3,823,170 5,594,530 810,043 2,536,291 2,248,196 Lease liabilities

Pinjaman jangka

panjang 16,394,475 19,538,774 6,192,181 4,331,896 9,014,697 Long-term loans

Sukuk ijarah 1,493,805 2,044,218 622,723 107,110 1,314,385 Sukuk ijarah

Jumlah 27,592,756 33,058,828 13,506,253 6,975,297 12,577,278 Total

Berikut rincian pinjaman jangka panjang,

pinjaman ke pemegang saham dan sukuk ijarah sesuai dengan jadwal jatuh tempo:

Details of the long-term loans, shareholder loan and sukuk ijarah according to the maturity schedule are as follow:

30/06/2016 31/12/2015

Kurang dari 1 tahun 5,559,726 3,922,137 Not later than 1 year

Antara 1 tahun dan 2 tahun 3,555,797 10,692,160 Between 1 year and 2 years

Lebih dari 2 tahun 8,772,757 12,339,125 More than 2 years

17,888,280 26,953,422

Pengaturan pembiayaan Financing arrangements

Grup memiliki fasilitas bank garansi dengan

berbagai institusi keuangan sejumlah ekuivalen Rp 292.260. Fasilitas ini tersedia dalam beberapa periode sampai dengan 25 Januari 2017. Pada tanggal 30 Juni 2016, porsi yang belum digunakan adalah Rp 262.863.

The Group has bank guarantee facilities with various financial institutions totalling equivalent Rp 292,260. The facility is available on various periods up to 25 January 2017. As at 30 June 2016, the unused portion was Rp 262,863.

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

Estimasi nilai wajar Fair value estimation

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

PSAK 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1),

(a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1),

(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan

(b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2), and

(c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

(c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follows: 30/06/2016 31/12/2015

Nilai Nilai Nilai Nilai

tercatat/ wajar/ tercatat/ wajar/

Carrying Fair Carrying Fair

amount value amount value

Aset keuangan: Financial assets:

Kas dan setara kas 6,216,918 6,216,918 3,311,867 3,311,867 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 655,849 655,849 898,027 898,027 Trade receivables

Piutang lain-lain 23,181 23,181 23,015 23,015 Other receivables

Piutang derivatif 413,877 413,877 747,050 747,050 Derivative receivables

Aset lain-lain 399,269 399,269 432,276 432,276 Other assets

Jumlah aset keuangan 7,709,094 7,709,094 5,412,235 5,412,235 Total financial assets

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:

Utang usaha dan utang lain-lain 4,844,754 4,844,754 5,283,014 5,283,014 Trade and other payables

Beban yang masih harus dibayar 1,036,552 1,036,552 1,128,143 1,128,143 Accrued expenses

Pinjaman jangka panjang 16,394,475 17,063,160 18,564,111 18,929,262 Long-term loans

Liabilitas sewa 3,823,170 4,199,073 2,390,789 2,712,493 Lease liabilities

Pinjaman kepada

pemegang saham - - 6,897,500 6,871,683 Shareholder loan

Sukuk Ijarah 1,493,805 1,658,020 1,491,811 1,589,622 Sukuk Ijarah

Estimasi nilai wajar(lanjutan) Fair value estimation(continued)

Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.

The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.

Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan.

There were no transfers between levels 1 and 2 during the period.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan

berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date.

Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset

keuangan adalah harga penawaran (bid price),

sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.

The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in level 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat

diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal

mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in level 3.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk

menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

Specific valuation techniques used to value financial instruments include:

penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan

the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and

teknik lain, seperti analisis arus kas diskontoan,

digunakan untuk menentukan nilai wajar

instrumen keuangan lainnya.

other techniques, such as discounted cash flows analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

Aset keuangan Grup yang diukur dan diakui dengan hirarki tingkat pengukuran nilai wajar tingkat 2 adalah piutang derivatif. Pengungkapan nilai wajar

pinjaman jangka panjang, pinjaman kepada

pemegang saham dan liabilitas sewa dihitung menggunakan tingkat 3.

The Group’s financial assets that are measured and recognised using the fair value measurement of level 2 are derivative receivables. Fair value disclosure of long-term loans, shareholder loan and lease liabilities is calculated using level 3 inputs.

Nilai wajar dari piutang derivatif ditentukan dengan mengacu pada nilai pasar dari harga yang diberikan

oleh bank. Input yang digunakan dalam teknik

penilaian umumnya adalah data pasar yang dapat diobservasi.

The fair value of derivative receivables is measured by the market value given by the banks. Inputs into models are generally market observable.

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

Estimasi nilai wajar(lanjutan) Fair value estimation(continued)

Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang, liabilitas sewa, pinjaman kepada pemegang saham dan sukuk ijarah diestimasi berdasarkan arus kas diskontoan menggunakan tingkat biaya pinjaman sebesar 7,05% (31 Desember 2015: 8,67%).

The fair value of long-term loans, lease liabilities, shareholder loan and sukuk ijarah are estimated based on discounted cash flows using cost of debt of 7.05% (31 December 2015: 8.67%).

Instrumen keuangan disalinghapus Offsetting financial instruments

Aset keuangan berikut tunduk pada dasar saling dihapuskan, perjanjian induk untuk menyelesaikan secara neto dan perjanjian serupa.

The following financial assets are subject to offsetting, enforceable master netting arrangements and similar agreements.

30/06/2016

Dalam dokumen Daftar Laporan Audit (Halaman 125-130)