• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI ANNAI MARIA VELANGKANI DI MEDAN

3.2 Deskripsi Annai Maria Velangkani

Graha Maria Annai Velangkani terletak di Taman Sakura Indah, Jl. Sakura III No. 10, Tanjung Selamat, Medan yang dibangun tahun 2001–2005. Proses pembangunan melibatkan warga Katolik dalam pengerjaannya. Tidak melibatkan ahli-ahli dari luar kota Medan. Menurut wawancara yang dilakukan dengan ibu Fatma Florensia sebagai ketua Perhimpunan Tamil di Medan, bahwa ukiran dan ornamen yang ada dilakukan oleh pemuda yang berumur 20 tahun pada saat pembangunan di mulai. Sehingga setiap pengunjung yang datang takjub melihat hasil karya dalam membuat ukiran di dalam gedung annai Maria Velangkani.

Annai Maria Velangkani berdiri di atas lahan seluas 6000 meter persegi dan menghabiskan dana sebanyak 4 milyar. Dan pada tanggal 1 Oktober di tahun 2005 bangunan beserta taman telah ditahbiskan, dan resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf M. Pardede beserta Uskup Agung Medan Mgr A G Pius Datubara OFMCap. ( November 2010: Wawancara dengan Pastor James Bharataputra)

Melalui skripsi ini, penulis ingin menceritakan bagian bagian dari Annai Maria Velangkani. Pertama sekali, ketika akan memasuki gedung kita akan dihadapkan dengan gerbang masuk. Di mana gerbang masuk ini dilukis dengan gambar kebudayaan lokal yang dipadukan dengan kebudayaan luar. Hal ini ketika penulis tanyakan kepada Pastor James Bharataputra, beliau mengatakan bahwa sejak pertama kali masuk sudah menggambarkan adanya perpaduan budaya dengan masyarakat setempat. Hal ini menandakan bahwa Annai Maria Velangkani terbuka dengan semua budaya yang ada di daerah ini. Hal ini dapat di lihat dari beberapa bentuk arsitekturalnya, seperti pada gambar berikut.

Gambar 3.2a: Pintu Gerbang Masuk yan Mengambil Bentuk Arsitektur Tradisi Sumaera Utara

Gambar 3.2b: Pintu Gerbang Masuk

Proses peziarahan dimulai sejak dari pintu masuk, dimana pada aspal tergambarkan bentuk rupa manusia yg sedang rebah dengan tangan ke depan seolah-olah merangkul bangunannya, sedangkan pada bangunannya ada jalan melingkar dikiri kanan sebagai simbol lengan Bunda Maria merangkul umat yang datang.

Gambar 3.4: Malam hari

Jalan melingkar ini menuju lantai dua dari bangunan dimana terdapat gerejanya dan dijalan melingkar ini juga penuh simbol. Ada 40 lampu penerang, terbagi menjadi 20 dijalan kiri dan kanan, menggambarkan 40 tahun umat Allah berjuang di padang gurun sebelum memperoleh negeri yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang mereka.

Lampu ini adalah simbol penerang jalan dalam proses mencari Tuhan. Pada dinding jalan itu ada ornamen tentang penciptaan dunia dan segala isinya mulai hari ke satu sampai ke enam, dimana akhirnya Allah beristirahat di hari ke tujuh. Dipintu masuk pada bagian atas ada Rosario yang melingkari seluruh bangunan mulai dari depan sampai belakang. Bangunannya terdiri dari tujuh tingkat dimana tingkat 2 ke atas berupa menara, ini simbol dari 7 lapis langit dimana paling atas bertahta Allah Bapa. Ada 3 kubah di bangunan ini dimana

kubah paling atas sebagai simbol Allah Bapa dan dikiri-kanannya merupakan simbol Allah Putra dan Roh Kudus.

Pada lantai dua di bagian depan ada patung Annai Velangkanni, berbeda dengan gambaran penampakan Bunda Maria yang biasa kita kenal, Bunda Maria yang satu ini bermahkota dan memakai pakaian keemasan sambil menggendong seorang anak kecil, yang merupakan putranya yaitu Yesus. Ini sesuai dengan gambaran dalam peristiwa mukjizat yang menyertai penampakan Bunda Maria di Velangkanni. Jadi kalau simbol ini disatukan bisa berarti Bunda Maria menerima umat yang datang merebahkan diri melewati jalan yang sulit untuk bertemu dengan Allah yang merupakan pencipta langit dan bumi. Dikiri-kanan bangunan pada jendelanya, ada deretan peristiwa jalan salib yang dioramanya terbuat dari besi yang dirangkai.

Jadi jika ingin melakukan jalan salib harus jalan melingkari bangunan tersebut dan menengadah ke atas untuk melihatnya karena letaknya cukup tinggi. Sebenarnya bisa juga dari dalam gerejanya tetapi jalan di bagian dalam sempit dan diorama jalan salibnya akan terlihat terbalik jika dilihat dari dalam. Di bawah diorama jalan salib ini ada lukisan kaca yang menggambarkan 20 peristiwa misteri Rosario, yaitu masing-masing 5 peristiwa gembira, sedih dan mulia, serta peristiwa terang/cahaya yang belum lama diperkenalkan. Dibawahnya ada rangkaian Rosario yang melingkarinya mulai dari depan bangunan. Yang juga menarik adalah adanya simbol burung disekeliling bagunan, letaknya antara diorama jalan salib dan 20 peristiwa misteri Rosario, ini bisa berarti simbol Roh Kudus, akan tetapi menurut perancangnya ini adalah simbol dari legenda India

tentang burung Annam yang banyak terdapat pada kuil Hindu yang merupakan simbol tentang ajaran kebenaran.

Lantai dasar merupakan ruang terbuka yag diberi nama aula Santa Anna, pada pintu masuk ada prasasti peringatan pembangunan graha ini. Tertulis nama keluarga dari Singapura yang mendanai 30% tempat itu, juga tertulis Johanes Tarigan sebagai konsultan konstruksi dan seniman amatir G.R Andreas, seorang Tamil lokal yang membuat ornamen dan gambar.

Di depan pintu masuk ada kolam dan air mancur. Dilengkapi dengan patung yang menggambarkan peristiwa Yesus bertemu dengan perempuan Samaria di sumur Yakub. Jadi denan demikian, seni arsitektur Annai Velangkanni ini sara dengan symbol-simbol yang mengacu kepada ajaran Al-Kitab.

Gambar 3.5: Kolam Air Mancur dan Taman Berbentuk Tangan

Dilantai satu terletak gerejanya yang unik karena dipenuhi berbagai lukisan dan ornamen yang sangat indah. Di pintu masuk ada patung Rasul St. Petrus sebagai rasul segala bangsa--dan St. Fransiskus Xaverius sebagai rasul bangsa Asia. Ia adalah misionaris Jesuit pertama yang datang ke India. Begitu masuk, mata akan dimanjakan oleh pemandangan indah dari seluruh ornamen dan lukisan yang menutupi dinding sampai ke atapnya. Pada ruangan tersebut terdapat balkon kecil di samping kiri-kanan, dari situ bisa dilihat diorama jalan salib yang terbuat dari besi tetapi jika dari dalam maka gambarnya terlihat terbalik. Di balkon ini ada tangga kecil menuju ke menara. Begitu masuk maka mata langsung melihat ayat yang indah dari Matius 11:28, "Datanglah Padaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan bagimu", ini sebagai ajakan bagi umat yang datang mencari Tuhan. Tulisan tersebut diletakan tinggi di depan altar. Pada setiap tiang penyangga terdapat patung para Rasul. Pada dinding

samping terdapat cuplikan dari Alkitab dalam 4 bahasa: Indonesia, Inggris, India, dan China, yaitu tentang 8 sabda bahagia yang merupakan inti dari ajaran Kristen. Atap bangunan dihiasi oleh lukisan 7 sakramen utama dalam agama Katolik. Bagian belakang altar dihiasi oleh lukisan perjamuan terakhir dan di atasnya ada diorama penyaliban Yesus. Di samping kiri altar ada patung Annai Velangkanni yang lebih kecil. Ada kubah diatas altar yang dipenuhi lukisan indah tentang penciptaan Adam (meniru mahakarya Michael Angelo di Kapel Sistine). Lukisan tentang kedatangan Yesus pada akhir zaman dan lukisan pengangkatan Maria ke surga. Jika kita perhatikan dari atas balkon maka lantai gereja ini akan membentuk salib yang sangat besar. Maka jika makna simbol dari luar dan dalam disatukan, bisa berarti ini adalah gambaran sejarah keselamatan manusia mulai dari awal penciptaan sampai kedatangan Yesus untuk menebus dosa manusia dan akhirnya sampai pada akhir zaman.

Di luar gedung pada samping kanan ada taman mini, ini istilahnya saja taman tetapi sesungguhnya adalah semacam bangunan kecil sebagai peringatan untuk mengenang Giovanni Paolo 2 (seperti tertulis pada gerbang masuknya) itu adalah bahasa Italia untuk Johanes Paulus II, Paus yang wafat tahun 2005 yang lalu. Ada lukisan kenangan tentang kunjungan Paus Johanes Paulus 2 di Sumatera Utara waktu dulu.

Di samping taman mini ini ada kantor kecil, lalu disampingnya lagi ada kapel kecil berkubah kecil yang unik. Di dalamnya ada patung Annai Velangkanni yang cukup besar, ini dimaksudkan sebagai tempat doa khusus.

Gambar 3.6: ruang Doa Utama

Pada pintu masuk dan dinding samping kapel ada lukisan kaca tentang tiga peristiwa mujizat dan penampakan Maria di Velangkanni, lengkap dengan ceritanya. Yang unik adalah ditempatkannya Alkitab di kotak kaca di depan pintu masuk. Bagian luar Alkitab tersebut hitam terkena asap kebakaran. Ini adalah suatu keajaiban karena pada waktu kejadian, baik uang (untuk pembangunan graha) maupun Alkitabnya tetap utuh meskipun seisi rumah ludes terbakar. Dibelakang kapel ada taman bermain kecil untuk anak-anak yang cukup bagus. (Dikutip dari berbagai sumber dan hasil wawancara dengan narasumber)

Gambar 3.7: Taman Mini

Dokumen terkait