• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 4 (empat) variabel, yaitu tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual, keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa. Variabel- variabel tersebut kemudian dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II. 1. Deskripsi Responden Penelitian

a. Asal sekolah

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah

No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif

1 SMA N 2 Wates 45 28,8%

2 SMA N 1 Sentolo 57 36,6%

3 SMA N 1 Wates 54 34,6%

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 156 siswa. Dengan rincian: 45 siswa (28,8%) dari SMA Negeri 2 Wates, 57 siswa (36,6%) dari SMA Negeri 1 Sentolo, dan 54 siswa (34,6%) dari SMA Negeri 1 Wates.

b. Status Sekolah

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah

No Asal Sekolah Status F Frekuensi Relatif

1 SMA N 2 Wates Negeri

156 100%

2 SMA N 1 Sentolo Negeri

3 SMA N 1 Wates Negeri

Jumlah 156 100%

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian berjumlah 156 siswa, dari jumlah responden tersebut semua siswa yang berjumlah 156 (100%) berasal dari sekolah dengan status SMA Negeri.

c. Jenis Kelamin

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin

No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif

1 Laki-laki 48 30,8%

2 Perempuan 108 69,2%

Jumlah 156 100%

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 156 siswa, yang terdiri dari 48

siswa (30,8%) berjenis kelamin laki-laki dan 108 siswa (69,2%) berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan. 2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual

Jumlah pertanyaan/pernyataan mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual yang dinyatakan valid adalah sebanyak 33 butir dari 33 butir. Dari jumlah item pertanyaan/pernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai adalah 33 x 5 = 165, sedangkan untuk skor minimum adalah 33 x 1 = 33. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.4

Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontestual

Interval Skor Frekuensi Persentase

(%) Kriteria 140-165 25 16 Sangat Tinggi 120-139 94 60,3 Tinggi 107-119 22 14,1 Sedang 94-106 12 7,7 Rendah 33-93 3 1,9 Sangat Rendah Jumlah 156 100

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 25 siswa (16%) memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan kategori sangat tinggi, 94 siswa (60,3%)

memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan kategori tinggi, 22 siswa (14,1%) memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan kategori sedang, 12 siswa (7,7%) memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan kategori rendah, dan 3 siswa (1,9%) memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan kategori sangat rendah.

Hasil perhitungan rata-rata (mean) diproleh hasil 127,56; nilai tengah (median) = 129; dan nilai modus 129. Dengan demikian, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi tingkat pelaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berada pada kategori tinggi.

b. Keterampilan Berkomunikasi

Jumlah pertanyaan/pernyataan mengenai keterampilan

berkomunikasi yang dinyatakan valid adalah sebanyak 30 butir dari 35 butir. Dari jumlah item pertanyaan/pernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai adalah 30 x 5 = 150, sedangkan untuk skor minimum adalah 30 x 1 = 30. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.5

Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Keterampilan Berkomunikasi

Interval Skor Frekuensi Persentase (%) Kriteria

127-150 41 26,3 Sangat Tinggi 109-126 87 55,8 Tinggi 97-108 23 14,7 Sedang 85-96 4 2,6 Rendah 30-84 1 0,6 Sangat Rendah Jumlah 156 100

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 41 siswa (26,3%) memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori sangat tinggi, 87 siswa (55,8%) memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori tinggi, 23 siswa (14,7%) memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori sedang, 4 siswa (2,6%) memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori rendah, dan 1 siswa (0,6%) memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori sangat rendah.

Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 119,42; nilai tengah (median) = 120; dan nilai modus = 120, 121, 123, 125. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memilki keterampilan berkomunikasi dengan kategori tinggi.

c. Integritas Pribadi

Jumlah pertanyaan/pernyataan mengenai integritas pribadi yang dinyatakan valid adalah sebanyak 15 butir dari 26 butir. Dari jumlah

item pertanyaan/pernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai adalah 15 x 5 = 75, sedangkan untuk skor minimum adalah 15 x 1 = 15. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.6

Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Integritas Pribadi

Interval Skor Frekuensi Persentase (%) Kriteria

64-75 2 1,2 Sangat Tinggi 55-63 38 24,4 Tinggi 49-54 55 35,3 Sedang 43-48 41 26,3 Rendah 15-42 20 12,8 Sangat Rendah Jumlah 156 100

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 2 siswa (1,2%) memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sangat tinggi, 38 siswa (24,4%) memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori tinggi, 55 siswa (35,3%) memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sedang, 41 siswa (26,3%) memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori rendah, dan 20 siswa (12,8%) memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sangat rendah.

Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 50,35; nilai tengah (median) = 50; dan nilai modus = 47 dan 53. Dengan demikian

secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki tingkat kejujuran dengan kategori sedang.

d. Minat Belajar Siswa

Jumlah pertanyaan/pernyataan mengenai minat belajar yang dinyatakan valid adalah sebanyak 20 butir dari 20 butir. Dari jumlah item pertanyaan/pernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai adalah 20 x 5 = 100, sedangkan untuk skor minimum adalah 20 x 1 = 20. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.7

Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Minat Belajar

Interval Skor Frekuensi Persentase (%) Kriteria

85-100 16 10,3 Sangat Tinggi 73-84 54 34,6 Tinggi 65-72 48 30,8 Sedang 57-64 33 21,1 Rendah 20-56 5 3,2 Sangat Rendah Jumlah 156 100

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa 16 siswa (10,3%) memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori sangat tinggi, 54 siswa (34,6%) memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori tinggi, 48 siswa (30,8%) memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori sedang, 33 siswa (21,1%) memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori rendah, dan 5 siswa (3,2%)

memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori sangat rendah.

Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 71,76; nilai tengah (median) = 71, dan nilai modus = 64. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki minat belajar dengan kategori tinggi.

Dokumen terkait