BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
5. Minat Belajar
a. Pengertian minat
Salah satu kunci keberhasilan pembelajaran terletak pada peserta didik yang menjadi pusat dari kegiatan belajar-mengajar, dimana diperlukan minat untuk dapat mendorong peserta didik mengikuti pembelajaran dengan baik.
Menurut Slameto (2010: 180), minat diartikan sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Selanjutnya dituliskan bahwa pada dasarnya minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat yang dimiliki.
Secara lebih sederhana minat menurut Syah (2003:151) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.
Menurut Khairani (2015: 90), minat adalah gejala psikologis yang menunukkan adanya pengertian subjek terhadap objek yang menjadi sasaran. Objek tersebut menarik perhatian dan
menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada subjek tersebut.
Hurlock (1978:114), minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan
menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian
mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Sebaliknya, kesenangan merupakan minat yang sementara. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Minat merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan yang nantinya dapat mendatangkan kepuasan, yang mana kepuasan itu akan mempengaruhi kadar minat seseorang.
Minat menurut Winkel (2007:212) lebih diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu. Subjek akan merasa merasa senang mempelajari materi itu.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu gejala psikologis yang mendorong seseorang untuk mengungkapkan perasaan ketertarikan terhadap sesuatu. Ungkapan tersebut akan dilakukan secara sadar dan menimbulkan perasaan senang serta seseorang akan mendalami sesuatu yang menjadi objek dari minat tersebut.
b. Aspek-aspek Minat
Hurlock (1978:116-118). Semua minat mempunyai aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat sedangkan aspek afektif adalah aspek yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan oleh minat
c. Faktor-faktor yang Mempenggaruhi Minat
Menurut Hurlock (1978: 114-117), terdapat berbagai faktor yang menyebabkan perubahan dalam minat pada sekolah atau pendidikan. Faktor yang mempenggaruhi minat terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal. 1) Faktor internal
a) Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
b) Perasaan gembira
Seorang siswa yang memiliki perasaan gembira dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Para siswa akan merasa
lebih menyenangkan dalam melakukan setiap kegiatan dan merasa tidak sopan.
c) Merasa terpenuhi kebutuhannya
Setiap minat memuaskan suatu kebutuhan dalam kehidupan para siswa. Jadi semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan pada minat tersebut.
d) Kepuasan pribadi
Jika seorang siswa merasa mengikuti kegiatan dengan senang dan tidak membosankan dan siswa tersebut merasa kegiatan tersebut memberikan keuntungan pribadi atau kepuasan, maka akan muncul minat terhadap kegiatan tersebut.
e) Rasa keingintahuan
Bila para siswa terus-menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan.
f) Rajin membaca
Jika para siswa rajin membaca dan memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak memilih yang membahas topik yang menarik minatnya.
g) Mengekpresikan apa yang diinginkan
Jika seorang siswa sering menggambarkan atau melukis secara spontan dan seberapa sering mereka mengulangnya ini menunjukkan bahwa mereka berminat terhadap apa yang mereka gambarkan.
2) Faktor eksternal
Kondisi yang mempenggaruhi minat anak pada sekolah Hurlock (1978:139), antara lain:
a) Pengalaman dini di sekolah
Para siswa yang secara fisik dan intelektual telah siap untuk kelas satu mempunyai sikap yang lebih positif terhadap sekolah dibandingkan anak yang belum siap untuk sekolah. Pengalaman di kelompok bermain dan taman kanak-kanak mempermudah penyesuaian dan
menjadikan pengalaman dini di sekolah lebih
menyenangkan. b) Pengaruh orang tua
Orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah secara umum dan juga sikap mereka terhadap pentingnya pendidikan, belajar, terhadap berbagai mata pelajaran, dan terhadap para guru.
Saudara kandung yang lebih besar mempunyai pengaruh yang sama pada sikap anak terhadap sekolah seperti orang tua. Sebaliknya, sikap saudara kandung yang lebih muda relative tidak penting.
d) Sikap teman sebaya
Minat dan sikap terhadap sekolah secara umum dan terhadap berbagai kegiatan sekolah sangat diarahkan oleh teman sebaya.
e) Penerimaan oleh kelompok dan teman sebaya
Karena bagian hari-hari sekolah yang disukai berpusat kegiatan ekstrakurikuler dengan teman sebaya, hubungan yang baik dengan guru dan nilai yang bagus tidak dapat mengimbangi kurangnya penerimaan oleh teman sebaya. f) Keberhasilan akademik
Besarnya pengaruh keberhasilan akademik pada sikap anak terhadap sekolah akan bergantung pada besarnya nilai keberhadilan akademik dalam kelompok teman sebaya.
Anak yang dibesarkan oleh orang tua yang berpendapat bahwa masa kanak-kanak harus bahagia dan bebas, biasanya mengembangkan sikap negatif terhadap setiap kegiatan yang menyerupai pekerjaan.
h) Hubungan guru dan murid
Banyak atau sedikitnya minat anak terhadap sekolah dipengaruhi sikapnya terhadap guru.
i) Suasana emosional sekolah
Suasana emosional sekolah dipengaruhi sikap guru dan jenis disiplin yang digunakan.