commit to user BAB IV
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus I
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun pelaksanaan dan hasil pada siklus I adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan pada hari Senin, 7 Maret 2011. Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas terkait dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan di kelas Guru tersebut. Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang dilakukan peneliti dengan guru kelas saat peneliti menjadi guru kontrak di sekolah tersebut.
Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dari hasil identifikasi dan penetapan masalah, peneliti kemudian mengajukan solusi alternatif untuk meningkatkan kemampuan berhitung matematika siswa berupa penggunaan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan . Dalam tahap ini peneliti menunjukkan proposal penelitian yang akan menjadi bahan acuan lanjutan dalam tahap perencanaan. Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menyusun SKH (Satuan Kegiatan Harian) dengan
materi tema binatang.
2) Peneliti mempersiapkan permainan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3) Peneliti memberikan deskripsi tentang permainan yang akan digunakan
dalam penelitian kepada Guru kelas agar terjalin sebuah kesamaan persepsi.
commit to user
Kemudian menyepakati skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tahap tindakan I.
a) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan pertama:
(1) Pijakan Sebelum Bermain
(a) Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi
salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka.
(b) Peneliti meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja
yang tidak masuk hari ini.
(c) Peneliti memimpin anak untuk berdoa bersama
(d) Peneliti menyampaikan kepada anak tentang tema hari ini dan
dikaitkan dengan kehidupan anak.
(e) Peneliti memberitahukan kepada anak bahwa hari ini akan
bermain meronce manik-manik.
(f) Peneliti mengenalkan alat yang digunakan untuk permainan
meronce manik-manik yaitu manik-manik, benang , mika warna-warni berbagai bentuk,gantungan kunci.
Gambar 8. Alat dan Bahan untuk Meronce Manik-manik
(g) Peneliti menjelaskan tentang cara menyusun pola dengan
manik-manik yang dironce, den pola manik bulat dimasukkan ke benang sebanyak 2 buah, kemudian manik lonjong 2
commit to user
buah,selanjutnya mika berbagai bentuk dimasukkan 1 buah, dan seterusnya mengikuti pola dari awal yang terakhit benang yang tersisa diikat kemudian dimasukkan ke gantungan kunci.
(h) Peneliti membagikan bahan-bahan permainan
(i) Setelah anak siap untuk main, peneliti mempersilakan anak
untuk main.
(2) Pijakan Saat Bermain
(a) Peneliti berkeliling diantara anak-anak yang bermain
(b) Peneliti memberikan contoh cara main pada anak yang belum
bisa mengerjakannya.
(c) Peneliti memberikan dukungan pernyataan positif tentang
pekerjaan anak.
(d) Peneliti mengamati dan mencatat hal-hal yang dilakukan
siswa
(e) Setelah anak selesai meronce, anak-anak disuruh menghitung
jumlah manik-manik lonjong,bulat,mika berbentuk bunga ,bintang dan lainnya secara bergantian.
(f) Peneliti menilai hasil karya anak-anak
(g) Peneliti menyuruh siswa untuk menggantungkan hasil karya
mereka di tas masing-masing anak.
(3) Pijakan Setelah Bermain
(a) Setelah permainan selesai anak diminta untuk membereskan
sisa-sisa bahan yang tidak terpakai.
(b) Peneliti menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
b) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan kedua:
(1) Pijakan Sebelum Bermain
(a) Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi
salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka.
(b) Peneliti meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja
commit to user
(c) Peneliti memimpin anak untuk berdoa bersama
(d) Peneliti menyampaikan kepada anak tentang tema hari ini dan
dikaitkan dengan kehidupan anak.
(e) Peneliti mengenalkan bahan yang digunakan untuk permainan
menempel beruang teddy yaitu gambar beruang
teddy,lem,gambar baju dan celana dengan berbagai warna
Gambar 9. Bahan untuk Menempel Beruang Teddy
(f) Peneliti menjelaskan tentang cara menempel gambar beruang
teddy yaitu gambar baju dan celana diolesi lem dan ditempel pada gambar beruang teddy pada tempat yang sesuai.
(g) Peneliti membagikan bahan-bahan permainan
(h) Setelah anak siap untuk main, peneliti mempersilakan anak
untuk main.
(2) Pijakan Saat Bermain
(a) Peneliti berkeliling diantara anak-anak yang bermain
(b) Memberikan contoh cara main pada anak yang belum bisa
mengerjakannya.
(c) Memberikan dukungan pernyataan positif tentang pekerjaan
anak.
(d) Peneliti mengamati dan mencatat hal-hal yang dilakukan
siswa
(e) Setelah anak selesai menempel anak disuruh berdiri dan
commit to user
(f) Peneliti menyuruh siswa untuk menghitung gambar beruang
yang memakai baju yang warnanya sama,siswa diminta menghitung secara bersama-sama dan sendiri-sendiri secara bergantian.
(3) Pijakan Setelah Bermain
(a) Setelah permainan selesai anak diminta untuk membereskan
sisa-sisa bahan yang tidak terpakai.
(b) Peneliti menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
c) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan ketiga:
(1) Pijakan Sebelum Bermain
(a) Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi
salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka.
(b) Peneliti meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja
yang tidak masuk hari ini.
(c) Peneliti memimpin anak untuk berdoa bersama
(d) Peneliti menyampaikan kepada anak tentang tema hari ini dan
dikaitkan dengan kehidupan anak.
(e) Peneliti memberitahukan kepada anak bahwa hari ini akan
bermain kubus bergambar
(f) Peneliti mengenalkan bahan dan bentuk yang digunakan
untuk permainan kubus bergambar yaitu dua buah dadu dengan titik satu sampai enam.
commit to user
(g) Peneliti menjelaskan tentang cara memainkan dadu yaitu
dengan cara melemparkan dua buah dadu secara bersamaan dan dilihat berapa titik yang muncul pada masing-masing dadu.
(h) Setelah anak siap untuk main, peneliti mempersilakan anak
untuk main.
(2) Pijakan Saat Bermain
(a) Peneliti menunjuk anak secara acak untuk bermain dadu
(b) Anak diminta maju ketengah lingkaran dan melempar 2 buah
dadu, anak mengamati jumlah titik yang muncul.
(c) Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa untuk
menjumlahkan dan mengurangkan titik-titik yang muncul.
(d) Peneliti juga memberikan pertanyaan tentang lebih besar,lebih
kecil atau sama pada kedua titik yang muncul.
(e) Memberikan dukungan pernyataan positif tentang pekerjaan
anak
(f) Peneliti mengamati dan mencatat hal-hal yang dilakukan
siswa
(3) Pijakan Setelah Bermain
1) Setelah permainan selesai anak diminta untuk membereskan
alat-alat yang digunakan untuk bermain.
2) Peneliti menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Siklus I terdiri dari tiga pertemuan di kelas B2, yaitu pada 9,10 dan 11 Maret 2011. Dalam tahap ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
1) Pertemuan pertama
Pelaksanaan pertemuan pertama adalah pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2011 fokus pada konsep pola dan membilang angka. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pelaksanakan pembelajaran berhitung matematika
commit to user
dengan menggunakan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan. Peneliti berkolaborasi dengan guru, sehingga antara peneliti dan guru memiliki tugas masing-masing.
Peneliti melaksanakan pembelajaran pembelajaran berhitung matematika dengan menggunakan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan dikelas. Peneliti juga melakukan observasi terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Guru berperan dalam melakukan observasi terhadap kemampuan peneliti dalam menjelaskan dan mengelola kelas.
Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka. Peneliti memerintahkan pada anak memperhatikan siapa yang tidak masuk hari ini. Pada tahap pertama peneliti melakukan apersepsi tentang hal yang berkaitan dengan tema binatang.
Peneliti memberitahukan kepada anak bahwa hari ini akan bermain meronce manik-manik. Peneliti menerangkan bahan yang digunakan adalah manik-manik, benang , mika warna-warni berbagai bentuk,gantungan kunci. Peneliti menjelaskan cara meronce manik-manik terlebih dahulu manik bulat dimasukkan ke benang sebanyak 2 buah, kemudian manik lonjong 2 buah,selanjutnya mika berbagai bentuk dimasukkan 1 buah, dan seterusnya mengikuti pola dari awal yang terakhit benang yang tersisa diikat kemudian dimasukkan ke gantungan kunci.
Peneliti membagikan bahan pada anak, kemudian anak mulai mengerjakannya sesuai petunjuk. Peneliti memberikan bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan. Peneliti memberikan penguatan yang positif bagi siswa yang bisa mengerjakannya serta memberikan semangat pada siswa yang belum bisa melaksanakannya.
Setelah anak selesai meronce, anak-anak disuruh menghitung jumlah manik-manik lonjong,bulat,mika berbentuk bunga ,bintang dan lainnya secara bergantian.Peneliti menilai hasil karya anak-anak.Peneliti menyuruh siswa untuk menggantungkan hasil karya mereka di tas masing-masing anak.
commit to user
Setelah permainan selesai anak diminta untuk membereskan sisa-sisa bahan yang tidak terpakai.Peneliti menutup kegiatan dengan berdo’a bersama.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2011. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam pertemuan ini adalah konsep matematika pada hal klasifikasi dan membilang angka.
Sesuai dengan SKH yang telah dibuat, peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka. Peneliti memerintahkan pada anak memperhatikan siapa yang tidak masuk hari ini. Pada tahap pertama peneliti melakukan apersepsi tentang hal yang berkaitan dengan tema binatang.
Peneliti memberitahukan kepada anak bahwa hari ini akan bermain menempel beruang teddy. Peneliti menerangkan bahan yang digunakan adalah Peneliti mengenalkan bahan yang digunakan untuk permainan menempel beruang teddy yaitu gambar beruang teddy,lem,gambar baju dan celana dengan berbagai warna. Peneliti menjelaskan tentang cara menempel gambar beruang teddy yaitu gambar baju dan celana diolesi lem dan ditempel pada gambar beruang teddy pada tempat yang sesuai.
Peneliti membagikan bahan pada anak, kemudian anak mulai mengerjakannya sesuai petunjuk. Peneliti memberikan bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan. Peneliti memberikan penguatan yang positif bagi siswa yang bisa mengerjakannya serta memberikan semangat pada siswa yang belum bisa melaksanakannya.
Setelah anak selesai menempel anak disuruh berdiri dan memegang gambar masing-masing.Peneliti menyuruh siswa untuk menghitung gambar beruang yang memakai baju yang warnanya sama,siswa diminta menghitung secara bersama-sama dan sendiri-sendiri secara bergantian. Setelah permainan
commit to user
selesai anak diminta untuk membereskan sisa-sisa bahan yang tidak terpakai.Peneliti menutup kegiatan dengan berdo’a bersama.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam pertemuan ini adalah konsep matematika pada hal geometri,bilangan (penjumlahan dan pengurangan) dan ukuran (lebih besar, lebih kecil atau sama).
Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka. Peneliti memerintahkan pada anak memperhatikan siapa yang tidak masuk hari ini. Pada tahap pertama peneliti melakukan apersepsi tentang hal yang berkaitan dengan tema binatang.
Peneliti memberitahukan kepada anak bahwa hari ini akan bermain kubus bergambar / dadu. Peneliti mengenalkan bahan dan bentuk yang digunakan untuk permainan kubus bergambar yaitu dua buah dadu dengan titik satu sampai enam. Peneliti menjelaskan tentang cara memainkan dadu yaitu dengan cara melemparkan dua buah dadu secara bersamaan dan dilihat berapa titik yang muncul pada masing-masing dadu.
Peneliti menunjuk anak secara acak untuk bermain dadu.Anak diminta maju ketengah lingkaran dan melempar 2 buah dadu, anak mengamati jumlah titik yang muncul.Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menjumlahkan dan mengurangkan titik-titik yang muncul.Peneliti juga memberikan pertanyaan tentang lebih besar,lebih kecil atau sama pada kedua titik yang muncul.
Setelah permainan selesai anak diminta untuk membereskan alat-alat yang digunakan untuk bermain.Peneliti menutup kegiatan dengan berdo’a bersama.
commit to user
a) Hasil Tes Berhitung Matematika Siklus I
Dari tes yang mengungkap kemampuan berhitung matematika siswa, yang terdiri dari tes tertulis, hasilnya tertuang dalam tabel 8 berikut:
Tabel. 6. Hasil Tes Berhitung Matematika Siklus I
Nama Siswa Nilai Tes
Tertulis Kategori Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Pu 40 Kurang Belum Ir 75 Baik Tuntas Ab 45 Kurang Belum Ra 75 Baik Tuntas Fq 40 Kurang Belum Fr 60 Cukup Tuntas Fz 65 Cukup Tuntas Ka 80 Baik Tuntas La 55 Kurang Belum Ha 75 Baik Tuntas Il 55 Kurang Belum Ol 60 Cukup Tuntas Rf 55 Kurang Belum Rz 80 Baik Tuntas Hu 50 Kurang Belum Sh 55 Kurang Belum
Sya 85 Sempurna Tuntas
Wi 55 Kurang Belum
Za 60 Cukup Tuntas
Pada tabel 6 di atas menunjukkan bahwa siswa dengan kategori sempurna ada 1 anak dari 19 siswa atau sebesar 5,26% ,siswa dengan kategori baik dalam berhitung matematika ada 5 siswa dari keseluruhan 19 siswa atau sebesar 26,32%, siswa dalam kategori cukup ada 4 siswa atau sebesar 21,05%, dan siswa dalam kategori kurang ada 9 siswa atau sebesar 47,37%. Jika meninjau dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), siswa yang mencapai nilai ≥ 60 atau tuntas dari KKM ada 10 siswa atau sebesar 52, 63%, sedangkan 9 siswa yang lain belum tuntas atau sebesar 47,37%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus 1 ini, terjadi peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa dari kondisi awal yaitu sebesar 21,05%.
commit to user
b) Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
Berdasarkan observasi peneliti pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan pengamatan terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran berhitung matematika melalui lembar observasi diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 7. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
Nama Siswa Siklus I Kategori
Pu 26 Kurang aktif Ir 32 Aktif Ab 31 Aktif Ra 25 Tidak aktif Fq 26 Tidak aktif Fr 24 Tidak aktif Fz 27 Kurang aktif Ka 31 Aktif La 32 Aktif Ha 27 Kurang aktif Il 31 Aktif Ol 31 Aktif Rf 28 Kurang aktif Rz 32 Aktif Hu 31 Aktif Sh 32 Aktif Sya 34 Aktif Wi 26 Tidak aktif Za 25 Tidak aktif
commit to user
Pada tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa siswa dengan kategori aktif dalam pembelajaran berhitung matematika sebanyak 10 siswa dari keseluruhan 19 siswa atau sebesar 52,63%, sedangkan 4 siswa yang lain dalam kategori kurang aktif atau sebesar 21,05%,dan 5 siswa dalam kategori tidak aktif atau sebesar 26,32%. Mulai ada peningkatan keaktifan pada pelaksanaan tindakan pada siklus 1 ini jika dibandingkan dengan kondisi awal yang baru mencapai 5 siswa dari keseluruhan 19 siswa dalam kategori aktif atau sebesar 26,32%. Jadi ada peningkatan 26,31% dibandingkan dari kondisi awal.
c. Observasi
Tahap pengamatan siklus I dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu pada tanggal 9,10 dan 11 Mareti 2011. Pada saat pembelajaran berhitung berlangsung peneliti sebagai partisipan aktif. Mengamati kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir dan mencatat hasil siklus I di dalam kelas. Dikatakan partisipasi aktif, karena peneliti terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh anak dalam kegiatan belajar mengajar sebagai guru. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Maret 2011 dan berlangsung selama 2x45 menit. Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka. Peneliti memerintahkan pada anak memperhatikan siapa yang tidak masuk hari ini. Pada tahap pertama peneliti melakukan apersepsi tentang hal yang berkaitan dengan tema binatang.
Peneliti berkolaborasi dengan guru, sehingga antara peneliti dan guru memiliki tugas masing-masing. Peneliti melaksanakan pembelajaran berhitung matematika dengan menggunakan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan. Peneliti juga melakukan observasi terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Guru berperan dalam melakukan observasi terhadap kemampuan peneliti dalam menjelaskan dan mengelola kelas.
commit to user
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar berhitung matematika pada tindakan 1, diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berjumlah 10 siswa
dari 19 siswa secara keseluruhan
2) Siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar berjumlah 4
siswa dari 19 siswa secara keseluruhan.
3) Siswa yang tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar berjumlah 5
siswa dari 19 siswa secara keseluruhan.
4) Peneliti sebagai guru dalam kemampuan menjelaskan mendapat
kategori baik dengan skor 52 dari skor maksimal 60.
5) Peneliti sebagai guru dalam kemampuan mengelola kelas mendapat
kategori baik dengan skor 68 dari skor maksimal 80.
d. Analisis dan Refleksi
Pada tahap refleksi ini diawali dengan poses analisis terlebih dahulu, peneliti bersama dengan guru kelas mengadakan diskusi terkait pelaksanaan tindakan 1. Analisis yang dimaksud adalah terhadap hasil observasi, serta hasil pekerjaan siswa. Secara umum terdapat beberapa kelemahan yang terjadi saat proses belajar mengajar yaitu:
1) Peneliti belum mampu mengendalikan siswa yang sering berebut
permainan.
2) Peneliti belum mampu mengendalikan siswa yang ramai sendiri.
3) Peneliti terlalu cepat dalam menjelaskan sehingga siswa masih kesulitan
dalam memahaminya.
4) Siswa masih merasa takut dan malu bertanya ketika mengalami kesulitan
Berdasarkan hasil tes berhitung matematika pada siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan minimal ada 10 siswa dari keseluruhan 19 siswa atau sebesar 52,63%. Siswa yang aktif dalam pembelajaran ada 10 siswa dari keseluruhan 19 siswa atau sebesar 52,63%. Jadi, jika ditinjau dari indikator ketercapaian yang telah ditentukan yaitu 13 dari 19 siswa mendapat nilai ≥ 60 dan 13 dari 19 siswa aktif dalam pembelajaran, maka pada siklus 1 ini belum berhasil mencapai
commit to user
indikator ketercapaian. Maka akan diadakan siklus II dengan refleksi sebagai berikut :
1) Agar siswa lebih antusias dan sungguh-sungguh serta tidak ramai maka
peneliti melakukan kegiatan selingan yang dapat menarik perhatian misalnya mengajak anak bertepuk dan bernyanyi.
2) Anak-anak dibagi mejadi beberapa kelompok agar anak tidak saling
berebut.
3) Peneliti memberikan penjelasan secara perlahan dan jelas kepada siswa.
4) Siswa diminta menjadi tutor sebaya yaitu mau membantu teman yang
kesulitan agar penguasaan materi meningkat.
5) Siswa dianjurkan untuk tidak malu bertanya baik pada teman , peneliti
maupun guru.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Kegiatan perencanaan ini dimulai pada hari Selasa, 15 Maret 2011. Perencanan ini sangat berdasar pada refleksi dari siklus1, sehingga diharapkan segala kekurangan dapat dihindari dalam pelaksanaan siklus 2 ini. Adapun kegiatan perencanaan adalah mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menyusun SKH (Satuan Kegiatan Harian) dengan
materi tema binatang.
2) Peneliti mempersiapkan permainan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3) Peneliti memberikan deskripsi tentang permainan yang akan digunakan
dalam penelitian kepada Guru kelas agar terjalin sebuah kesamaan persepsi. Kemudian menyepakati skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tahap tindakan I.
a) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan pertama:
commit to user
(a) Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi
salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka.
(b) Peneliti meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja
yang tidak masuk hari ini.
(c) Peneliti memimpin anak untuk berdoa bersama
(d) Peneliti menyampaikan kepada anak tentang tema hari ini dan
dikaitkan dengan kehidupan anak
(e) Peneliti memberitahukan kepada anak bahwa hari ini akan
bermain klasifikasi hewan
(f) Peneliti mengenalkan bahan dan bentuk yang digunakan
untuk klasifikasi binatang yaitu kertas asturo dan gambar berbagai jenis binatang
(g) Peneliti menjelaskan cara permainan,kertas asturo yang sudah
dibuat kotak-kotak yang bertuliskan nama binatang ditempel didinding, siswa diberi gambar hewan satu anak satu,setiap anak disuruh maju kedepan dan memasukkan gambar ke kotak sesuai dengan nama binatang.
(h) Peneliti membagikan gambar kepada anak-anak.
(i) Setelah anak siap untuk main, peneliti mempersilakan anak
untuk main.
commit to user
Gambar 11. Bahan Permainan Klasifikasi Hewan
(2) Pijakan Saat Bermain
(a) Peneliti menyebutkan satu jenis nama binatang dan anak
diminta mengangkat gambar sesuai yang disebutkan.
(b) Peneliti menunjuk anak yang mengangkat gambar secara acak
dan disuruh untuk memasukkan ke kotak yang sesuai dengan gambar dan nama binatang. Kemudian seterusnya sampai semua anak mendapat giliran.
(c) Anak-anak secara bersama-sama menghitung jumlah
masing-masing hewan dan membandingkan jumlah gambar yang satu dengan yang lain, jumlahnya lebih besar,lebih kecil atau sama
commit to user
(d) Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa untuk
menjumlahkan dan mengurangkan jumlah gambar hewan yang ada .
(e) Memberikan dukungan pernyataan positif tentang pekerjaan
anak
(f) Peneliti mengamati dan mencatat hal-hal yang dilakukan
siswa
(3) Pijakan Setelah Bermain
(a) Setelah permainan selesai anak diminta untuk membereskan
alat-alat yang digunakan untuk bermain.
(b) Peneliti menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
b) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan kedua:
(1) Pijakan Sebelum Bermain
(a) Peneliti dan anak-anak duduk melingkar,peneliti memberi
salam pada anak-anak dan menanyakan kabar mereka.
(b) Peneliti meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja
yang tidak masuk hari ini.
(c) Peneliti memimpin anak untuk berdoa bersama
(d) Peneliti menyampaikan kepada anak tentang tema hari ini dan
dikaitkan dengan kehidupan anak
(e) Peneliti memberitahukan kepada anak bahwa hari ini akan
bermain kalung angka
(f) Peneliti mengenalkan bahan dan bentuk yang digunakan
untuk bermain kalung angka yaitu tali, sedotan berbagai warna yang sudah dipotong-potong, kertas warna yang berbentuk lingkaran yang tertulis angka, kertas warna yang bertulis nama anak.
(g) Peneliti menjelaskan cara membuat kalung angka , kertas
yang bertulis nama dimasukkan terlebih dahulu ke tali, berikutnya satu buah kertas bernomor dimasukkan ke tali kemudian diikuti dengan memasukkan tiga buah sedotan
commit to user
berbagi warna ke tali, kemudian kertas bernomor sama dimasukkan dan tiga buah sedotan juga, begitu seterusnya