commit to user BAB IV
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan dalam skripsi ini meliputi penjabaran mengenai peningkatan kemampuan berhitung matematika serta peningkatan keaktifan siswa saat pembelajaran berhitung dengan menggunakan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan pada anak usia dini di kelas B2 TK Raudlotul Athfal Islam IRMAS Sukoharjo Tahun Ajaran 2010 / 2011. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dari empat tahapan yaitu : tahap perencanaan,tahap pelaksanaan tindakan,tahap observasi dan terakhir refleksi. Sebelum tahapan-tahapan kegiatan dalam siklus I dan siklus II dmulai, peneliti mengadakan kegiatan observasi dan pre test untuk memperoleh data empiris yang akan digunakan sebagai bahan penguat perbandingan perkembangan kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II, selain berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama menjadi guru kontrak di TK tersebut .Pada siklus I peneliti berperan sebagai guru dan guru kolaborator berperan sebagai pengamat, segala kegiatan berpusat pada anak, melalui pijakan-pijakan. Selama pelaksanaan tindakan, ternyata ada masalah yang perlu dibenahi. Contohnya siswa sering berebut dengan teman, ramai sendiri untuk menarik perhatian guru. Untuk mengatasi hal itu peneliti membagi anak-anak dalam kelompok lebih kecil. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Snowman(dalam Soemantri Patmonodewo, 2003:34) bahwa anak prasekolah biasanya mudah bersoasialisasi dengan orang dalam kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi secara baik, oleh karena itu kelompok tersebut cepat berganti – ganti. Selain itu dalam pelaksanaan peneliti juga sering
commit to user
memberikan reward pada anak yang bisa melaksanakan kegiatan maupun yang belum mampu. Semua hal tersebut dilakukan dengan berdasarkan ciri-ciri metode BCCT menurut Nafik (2008) yaitu:
1. Pembelajarannya berpusat pada anak
2. Menempatkan setting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting
3. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, kreatif, dan
berani mengambil keputusan sendiri
4. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator
5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sebagai pusat
minat
6. Memiliki standar operasional prosedur yang baku
Siklus II merupakan perbaikan dari pelaksanaan siklus I yang belum mencapai indikator ketercapaian sekaligus untuk membenahi masalah-masalah yang muncul pada siklus I. Pada siklus II ini keberhasilan penggunaan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan untuk meningkatkan kemampuan berhitung matematika pada anak usia dini dapat dilihat dari keberhasilan dalam mencapai indikator ketercapaian. Keberhasilan tersebut dapat diamati berdasarkan ketercapaian yang telah diperoleh berikut ini :
1. Ketuntasan belajar siswa mencapai 78,95% yaitu 15 siswa dari 19 siswa
mendapatkan nilai di atas 60 dari ketuntasan minimal sebanyak 13 dari 19 siswa mendapat nilai di atas 60 pada indikator ketercapaian.
2. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran mencapai 78,95% yaitu 15
siswa dari 19 siswa dari keaktifan pembelajaran minimal sebanyak 13 dari 19 siswa dengan memperole nilai minimal 31 dari hasil pengamatan dengan lembar observasi keaktifan siswa telah mencapai indikator ketercapaian.
Berdasarkan pengamatan peneliti ketika menjadi guru kontrak dan didukung oleh informasi dari guru kelas, kemampuan berhitung sebagian anak masih rendah. Karena berhitung memerlukan ketelitian yang terkadang untuk anak usia prasekolah tidak begitu teliti serta sabar dalam berhitung. Akan tetapi penggunaan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan membuat siswa antusias dan semangat untuk belajar berhitung, serta siswa mengalami
commit to user
peningkatan dalam hal berhitung Hal ini dikarenakan penerapan metode yang berupa permainan membuat anak senang dan tidak monoton dapat bervariasi permainannya. Hal ini sesuai dengan unsur permainan menurut Hughes (1999) dalam (Andang Ismail,2006 : 14) yaitu menyenangkan dan dapat menikmati melakukan secara aktif dan sadar. Sesuai juga dengan ciri-ciri yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi permainan berhitung menurut Direktorat Pembinaan Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar,2007 antara lain:
1) Secara spontan telah menunjukan ketertarikan pada aktivitas permainan
berhitung.
2) Anak mulai menyebut urutan bilangan tanpa pemahaman.
3) Anak mulai menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya secara
spontan.
4) Anak mulai membanding bandingkan benda-benda dan peristiwa yang ada
di sekitarnya.
5) Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan
benda-benda yang ada di sekitarnya tanpa disengaja
Kemampuan anak mengalami peningkatan,dapat dilihat dari nilai post test yang diberikan.
Secara rinci pembahasan hasil penelitian meliputi penjabaran mengenai peningkatan kemampuan berhitung matematika serta peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan pada anak usia dini di kelas B2 TK Raudlotul Athfal Islam IRMAS Sukoharjo Tahun Ajaran 2010 / 2011. Pembahasan hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Peningkatan Kemampuan Berhitung Matematika Kelas B2 TK Raudlotul
Athfal Islam Irmas Sukoharjo Tahun Ajaran 2010 / 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas B2 dalam berhitung matematika mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan.
commit to user
Peningkatan siswa dapat dilihat pada tabel 10 dan disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 12 berikut ini :
Tabel 10.Peningkatan Nilai Tes Berhitung Matematika Tiap Siklus Nama Pre Test Post Test
Siklus I Post Test Siklus II Keterangan Pu 30 40 50 Meningkat Ir 70 75 75 Meningkat Ab 35 45 55 Meningkat Ra 70 75 80 Meningkat Fq 30 40 55 Meningkat Fr 50 60 70 Meningkat Fz 55 65 75 Meningkat Ka 75 80 90 Meningkat La 50 55 65 Meningkat Ha 65 75 80 Meningkat Il 50 55 65 Meningkat Ol 55 60 65 Meningkat Rf 50 55 70 Meningkat Rz 75 80 85 Meningkat Hu 40 50 55 Meningkat Sh 40 55 70 Meningkat Sya 80 85 90 Meningkat Wi 45 55 70 Meningkat Za 55 60 75 Meningkat % Tuntas 31,58% 52,63% 78,95% Meningkat % Peningkatan 21,05% 26,32%
Data pada tabel 10 di atas merupakan rekapitulasi hasil tes berhitung matematika dimulai dari kemampuan awal siswa, siklus I dan siklus II. Pada tabel tersebut terlihat adanya peningkatan sejak diadakan siklus I dan siklus II. Dari daftar nilai pre test yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan kemampuan awal, terlihat bahwa dari 19 siswa yang mencapai ketuntasan atau ketuntasan baru
commit to user
mencapai 31,58%. Pada hasil tes siklus I, persentase tuntas mencapai 52,63%, atau terjadi peningkatan 21,05% bila dibandingkan dengan kemampuan awal. Pada hasil tes siklus II, persentase tuntas sebesar 78,95%, atau terjadi peningkatan 26,32% bila dibandingkan dengan hasil tes siklus I. Bila membandingkan hasil siklus II dengan kemampuan awal, maka peningkatan hasil adalah sebesar 47,37%.
Grafik pada gambar 12 berikut juga akan menggambarkan adanya peningkatan nilai tes berhitung matematika kelas B2, sebagai berikut :
Gambar 13. Grafik Peningkatan Nilai Test Berhitung Matematika Tiap Siklus
Grafik di atas merupakan bentuk penyajian lain dari tabel 10. Hanya saja dengan grafik, diharapkan peningkatan hasil tes dapat terlihat secara jelas. Pada hasil pre test, persentase tuntas mencapai 31,58%. Pada hasil tes siklus I, persentase tuntas sebesar 52.63%. Pada hasil tes siklus II, persentase tuntas adalah sebesar 78,95 %.
Dari tabel 10 dan grafik 12 di atas merupakan bukti adanya peningkatan kemampuan berhitung Matematika anak usia dini kelas B2 TK Raudlotul Athfal Islam Irmas Sukoharjo setelah mendapat perlakuan dengan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan.
31.58% 52.63% 78.95% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%
Peningkatan Nilai Test Berhitung Matematika Tiap Siklus
Pre Test Post Test Siklus I Post Test Siklus II
commit to user
2. Peningkatan Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Berhitung Matematika
Kelas B2 TK Raudlotul Athfal Islam Irmas Sukoharjo Tahun Ajaran 2010 / 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa kelas B2 dalam berhitung matematika mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan. Peningkatan siswa dapat dilihat pada tabel 11 dan disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 13 berikut ini :
Tabel 11. Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas B2 TK Raudlotul Athfal Islam Irmas Sukoharjo Tahun Ajaran 2010 / 2011.
Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II Keterangan
Pu 22 26 29 Meningkat Ir 31 32 33 Meningkat Ab 26 31 31 Meningkat Ra 18 25 29 Meningkat Fq 18 26 31 Meningkat Fr 19 24 29 Meningkat Fz 22 27 31 Meningkat Ka 31 31 32 Meningkat La 25 32 33 Meningkat Ha 24 27 31 Meningkat Il 31 31 31 Meningkat Ol 25 31 32 Meningkat Rf 26 28 31 Meningkat Rz 25 32 35 Meningkat Hu 25 31 32 Meningkat Sh 31 32 34 Meningkat Sya 32 34 36 Meningkat Wi 20 26 31 Meningkat Za 19 25 27 Meningkat % Aktif 26,32% 52,63% 78,95% Meningkat % Peningkatan 26,31% 26,32%
Data pada tabel 11 di atas merupakan rekapitulasi observasi keaktifan siswa saat pembelajaran berhitung matematika dimulai dari kondisi awal siswa, siklus I dan siklus II. Pada tabel tersebut terlihat adanya peningkatan sejak diadakan siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal,presentase keaktifan adalah
commit to user
26,32% . Pada siklus I, persentase keaktifan mencapai 52,63%, atau terjadi peningkatan 26,63% bila dibandingkan dengan keaktifan awal. Pada hasil tes siklus II, persentase tuntas sebesar 78,95%, atau terjadi peningkatan 26,32% bila dibandingkan dengan hasil tes siklus I. Bila membandingkan hasil siklus II dengan kemampuan awal, maka peningkatan hasil adalah sebesar 47,37%.
Grafik pada gambar 13 berikut juga akan menggambarkan adanya peningkatan keaktifan siswa kelas B2, sebagai berikut :
Gambar 14. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas B2
Grafik di atas merupakan bentuk penyajian lain dari tabel 11. Hanya saja dengan grafik, diharapkan peningkatan hasil tes dapat terlihat secara jelas. Pada hasil kondisi awal, persentase keaktifan mencapai 26,32%. Pada siklus I, persentase keaktifan siswa sebesar 52.63%. Pada hasil tes siklus II, persentase keaktifan siswa adalah sebesar 78,95 %.
Dari tabel 10 dan grafik 12 di atas merupakan bukti adanya peningkatan keaktifan siswa saat pembelajaran berhitung Matematika kelas B2 TK Raudlotul Athfal Islam Irmas Sukoharjo setelah mendapat perlakuan dengan metode BCCT berbasis permainan berhitung permulaan
26.32% 52.63% 78.95% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%
Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas B2
Kondisi Awal Siklus I Siklus II