• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user 95

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dengan siklus yang terdiri dari empat tahapan, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) observasi dan interpretasi (observing), dan (4) analisis dan refleksi (reflecting).

1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I

commit to user

Berdasarkan survei awal yang dilakukan dari kegiatan pratindakan, diketahui ada dua permasalahan utama yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menemukan isi dan pesan tembang macapat. Permasalahan utama adalah proses pembelajaran yang konvensional, dimana guru lebih banyak menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Permasalahan yang kedua adalah kemampuan menemukan isi dan pesan tembang macapat masih rendah.

Bertolak dari analisis itulah, peneliti berasumsi bahwa dilakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tahap I dari siklus I ini adalah perencanaan tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 Oktober 2012 pukul 10.00 11.00 WIB di kantor guru SMP Negeri 4 Magetan. Peneliti dan guru peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam siklus I.

Pada kesempatan tersebut peneliti berdiskusi dengan guru sebagai kolabolator. Hal hal yang perlu didiskusikan antara lain : (1) peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian yang dilakukan, (2) peneliti mengusulkan penerapan pendekatan quantum learning dengan penerapan pendekatan quantum learning dengan penerapan prosedur TANDUR yaitu, tumbuhkan (T), alami (A), namai (N), demonstrasikan (D), ulangi (U), dan rayakan (R) dalam pembelajaran menemukan isi dan pesan tembang macapat serta menjelaskan cara penerapannya, (3) peneliti dan guru bersama menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus I, (4) peneliti dan guru bersama-sama merumuskan indikator pencapaian tujuan

commit to user

pembelajaran, dan (5) peneliti dan guru bersama-sama membuat lembar penilaian siswa yaitu instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk menilai kemampuan menemukan isi dan pesan tembang macapat. Instrumen non tes digunakan untuk menilai sikap siswa dalam pembelajaran menemukan isi dan pesan tembang macapat, dan (6) menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.

Pada tahap perencanaan tindakan I, peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menemukan isi dan pesan tembang macapat dengan pendekatan quantum learning, yakni dengan langkah langkah sebagai berikut:

a) Peneliti bersama guru menyusun silabus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diajarkan (Terlampir). b) Guru dan peneliti menyusun Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi tembang macapat berdasarkan silabus dari sekolah (Terlampir).

c) Peneliti bersama guru menyusun pengembangan materi, hal ini dilakukan karena materi dalam buku pelajaran belum sesuai dengan kebutuhan anak. (materi terlampir)

d) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian kinerja guru dan siswa. (Terlampir)

e) Peneliti dan guru menentukan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

commit to user

f) Guru dan peneliti mengadakan diskusi bersama untuk mengatasi permasalahan yang ada.

g) Peneliti dan guru mempersiapkan pendekatan quantum learning dengan prosedur TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan) yang akan digunakan dalam pembelajaran.

h) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menemukan isi dan pesan tembang macapat dan beberapa soalpendukung. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. (Terlampir)

Dari kegiatan diskusi disepakati pula bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Oktober 2012 (dua jam pelajaran) dan Kamis tanggal 11 Oktober (dua jam pelajaran).

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Oktober 2012 (pukul 07.00 08.20 WIB) selama dua jam pelajaran (2 x 40 menit) di ruang laboratorium bahasa SMP Negeri 4 Magetan. Dalam pelaksanaan tindakan pertama siklus I ini, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Peneliti duduk di kursi paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran.

commit to user

Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut : a.

pagi anak

doa, karena pelajaran bahasa Jawa jatuh pada jam pertama. Setelah berdoa bersama guru menanyaka

b. Kemudian guru menembangkan tembang macapat secara langsung. Ada juga siswa yang mencoba menirukan tembang macapat dengan suara lirih. Ada juga beberapa siswa yang tersenyum mendengarkan guru nembang

jawa

nembang macapat

dulu waktu di SD pernah disuruh nembang macapat jawab beberapa siswa. (T:Tumbuhkan)

c. Setelah itu guru memberikan beberapa contoh tembang macapat kepada siswa. Siswa mendengarkan dan memperhatikan contoh yang diberikan guru. (Alami)

d. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membaca tembang macapat. Beberapa siswa terlihat masih canggung dan kaku dalam membaca

commit to user

tembang macapat. Ada juga siswa yang menolak untuk membaca tembang

macapat.

e. Setelah itu, guru mengajak siswa mengidentifikasi bahasa (kesasteraan) yang digunakan dalam tembang macapat. (Alami). Siswa memperhatikan penjelasan guru, tetapi ada juga yang terlihat bingung. Ada juga yang berbicara sendiri dengan teman sebangku.

f. Kemudian guru membimbing siswa untuk mendefinisikan pengertian

tembang macapat. (Namai). njelasan yang sudah Bapak berikan, siapa yang bisa menyimpulkan apa pengertian

tembang Jawa

tembang macapat adalah tembang Jawa baru yang terikat dengan guru

g. Guru memberikan tugas individu untuk mencari tembang macapat dan mengungkapkan isi dan pesan tembang tersebut (Ulangi)

h. Guru bersama murid merayakaan hasil pembelajaran dengan bertepuk tangan bersama-sama (Rayakan)

i. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam,

Pada pertemuan kedua siklus I ini masih dengan tindakan yang sama, yaitu melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama yang belum selesai. Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Oktober 2012

(07.00-commit to user

08.20WIB) adapun urutan pelaksanaan tindakan kedua dari siklus I adalah sebagai berikut.

a. Pada awal pembelajaran

pagi anak

b. Setelah itu guru membimbing siswa memprosakan tembang macapat. Dalam kegiatan ini terlihat guru masih dominan dan siswa hanya mendengarkan penjelasan guru (Namai)

c. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat atau lima siswa. Dari kegiatan diskusi tersebut, terlihat yang bekerja hanya beberapa siswa. Siswa laki laki terlihat berbicara sendiri dengan teman yang lain. Kegiatan diskusi ini kurang berjalan dengan baik. Siswa masih bekerja sendiri tanpa mempedulikan anggota kelompoknya. Kemudian guru membimbing siswa untuk menemukan isi dan pesan tembang macapat melalui kegiatan berdiskusi (Namai)

d. Setelah itu guru membimbing siswa untuk menuliskan isi dan pesan

tembang macapat ke dalam selembar kertas manila atau buku

(Demonstrasikan).

e. Kemudiang guru bertanya lagi tentang pengertian, isi dan pesan tembang

commit to user

f. Pada kegiatan ini, siswa malu malu menjawab pertanyaan guru sehingga guru harus menunjuk siapa yang harus menjawab.

g. Setelah itu guru mengajak siswa bersama sama membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari pada hari ini, diantaranya membuat kesimpulan dari pengertian tembang macapat dan mengemukakan isi dan pesan tembang macapat (Namai).

h. Kemudian guru memberikan evaluasi hasil belajar berupa tes tentang isi dan pesan tembang macapat. Dalam tes ini terdapat 10 soal yang dibagi menjadi tiga kategori, (1) mengartikan kata kata dalam tembang macapat, (2) mengemukakan isi tembang macapat, dan (3) menemukan pesan tembang macapat (Ulangi).

i. Guru bersama siswa melakukan refleksi proses hasil belajar (Demostrasikan)

j. Guru memberikan tugas individu untuk mencari tembang macapat dan mengungkapkan isi dan pesan tembang tersebut (Ulangi)

k. Guri bersama murid merayakan hasil pembelajaran dengan bernyanyi dan bertepuk tangan (Rayakan)

l. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam,

meninggalkan ruang kelas VIII C.

commit to user

Peneliti mengamati guru yang sedang mengajar tembang macapat. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 oktober 2012 dan Kamis, 11 Oktober 2012. Peneliti mengamati guru yang sedang mengajar siswa kelas VIII C. Peneliti duduk di bagian belakang kelas. Berdasarkan pengamatan tersebut, diperoleh gambaran tentang kegiatan belajar mengajar tembang

macapat.

1) Sebelum mengajar, guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMP Negeri 4 Magetan, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2) Untuk menarik perhatian siswa dan meningkatkan motivasi siswa, guru

menembangkan tembang macapat secara langsung.

3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan menyuruh siswa untuk menuliskan isi dan pesan dari tembang macapat yang diberikan guru. Pada saat guru bertanya kepada siswa tentang isi dan pesan

tembang macapat, siswa malu untuk menjawab sehingga guru harus

menunjuk beberapa siswa untuk membaca isi dan pesan tembang

macapat.

4) Setelah menyampaikan materi, guru mengajak siswa bersama sama membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari pada hari itu, diantaranya membuat kesimpulan dari pengertian tembang macapat dan mengemukakan isi dan pesan tembang macapat.

commit to user

5) Dalam pembelajaran tembang macapat dengan menggunakan pendekatan

quantum learning, kinerja guru tampak sebagai berikut.

a) Guru belum sepenuhnya memahami penerapan pendekatan quantum

learning dengan prosedur TANDUR dalam kegiatan pembelajaran.

b) Guru masih terlihat mendominasi dalam pembelajaran sehingga siswa lebih cenderung pasif dalam pembelajaran.

c) Posisi guru lebih banyak berada di depan kelas menyebabkan ia kurang berinteraksi dengan siswa sehingga ia tidak bisa memonitoring siswa yang berada di bagian belakang kelas saat mengerjakan latihan.

d) Guru belum memberikan Reward (R) kepada siswa yang maju ke depan kelas untuk membaca isi dan pesan tembang macapat. Padahal Reward sangat penting untuk memberikan apresiasi bagi siswa yang bisa menjawab dengan benar dan Reward juga bisa memotivasi siswa lainnya.

e) Pada tahap persiapan untuk memulai kegiatan pembelajaran, guru belum menyampaikan lama pembelajaran dan ruang lingkup materi

tembang macapat. Pada tahap persiapan ini guru baru menyiapkan

rencana dan garis besar materi pembelajaran.

f) Pada segi pengelolaan kelas masih tampak adanya kekurangan dalam hal pemanfaatan dan pembagian peralatan yang digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan dalam pengkondisian siswa guru telah melakukan dengan baik.

commit to user

g) Guru dalam pengelolaan waktu sudah sangat baik. Dalam memulai maupun mengakiri pelajaran, guru sangat tepat waktunya.

h) Dalam kemampuan memberikan apersepsi, guru sudah cukup baik ditandai dengan kemampuannya dalam mendorong siswa untuk mengemukakan pengetahuan awalnya tentang materi tembang

macapat.

i) Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran sudah cukup baik, hanya saja belum membimbing siswa dalam berdiskusi dan posisi guru masih tetap berdiri di depan kelas tanpa mengamati dan membantu siswa.

j) Ketrampilan guru dalam mengajukan pertanyaan kurang berhasil. Guru belum berhasil memancing siswa untuk bertanya. Ketika guru bertanya siswa masih banyak yang diam.

k) Perhatian guru terhadap siswa cukup baik. Guru sudah memberikan perhatian pada siswa secara keseluruhan. Hanya saja guru masih jarang menegur siswa yang tidak memperhatikan sehingga kadang-kadang siswa berbicara sendiri dan tidak memperhatikan.

l) Dalam hal menutup pelajaran guru sudah baik ditandai dengan mengajak siswa untuk membuat kesimpulan, memberi motivasi dan berpesan untuk belajar di rumah.

Sedangkan dari penerapan pendekatan quantum learning dengan prosedur TANDUR ditemukan kelemahan sebagai berikut.

commit to user

a) Pembelajaran yang dilaksanakan guru belum sepenuhnya mencerminkan prosedur TANDUR.

b) Dalam prosedur TANDUR siswa masih terlihat pasif, belum banyak yang aktif.

6) Dalam pembelajaran tembang macapat dengan menggunakan pendekatan

quantum learning, sikap siswa tampak sebagai berikut.

a. Sikap positif siswa belum tampak. Dalam mengikuti pelajaran, siswa masih banyak berbicara dengan teman semeja, siswa belum menaruh perhatian secara penuh terhadap penjelasan guru.

Gambar 1. Sikap siswa dalam mengikuti pelajaran

b. Siswa masih kesulitan dalam mengartikan kosa kata yang dipakai dalam tembang macapat, terbukti saat mengerjakan tes banyak siswa yang bertanya kepada teman lain.

c. Siswa masih kesulitan dalam menemukan isi dan pesan tembang

macapat dilihat dari nilai siswa yang masih rendah dan dibawah

commit to user

7) Sedangkan dari penerapan pendekatan quantum learning dengan prosedur TANDUR ditemukan kelemahan sebagai berikut.

a. Pembelajaran yang dilaksanakan guru belum sepenuhnya mencerminkan prosedur TANDUR.

b. Dalam prosedur TANDUR siswa masih terlihat pasif, belum banyak yang aktif.

8) Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran tersebut diperoleh gambaran tentang sikap positif siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut.

a. Siswa yang aktif (sikap positif) selama pemberian apersepsi sebanyak 10 (29%) anak, sedangkan 24 (71%) lainya tampak berbicara dengan temannya dan ada juga yang melamun.

b. Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung sebanyak 15 (44%) anak, sedangkan 19 (56%) anak tidaka terlalu memperhatikan guru. Kebanyakan siswa yang tidak memperhatikan guru adalah siswa laki laki dan siswa yang duduk di bagian belakang.

c. Siswa yang antusias menjwab soal soal (lisan maupun tulisan) sebanyak 10 (29%) anak, sedangkan 24 (71%) anak yang lainnya terlihat pasif ketika diberi pertanyaan lisan dan tidak sungguh sungguh dalam mengerjakan pertanyaan tertulis.

d. Hasil pembelajaran tembang macapat pada siklus I disajikan dalam tabel berikut.

commit to user

Tabel 3. Nilai kemampuan menemukan isi dan pesan tembang

macapat siklus I

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah siswa / nilai 1. Siswa yang mendapat nilai < 76 24

2. Siswa yang mendapat nilai > 76 10

3. Rerata 59,7

4. Ketuntasan klasikal 29%

Hasil tes yang disajikan pada tabel diatas menunjukkan siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan 76, didapat 10 siswa (29%) sudah mampu menemukan isi dan pesan tembang

macapat, sedangkan 24 siswa (71%) masih perlu perbaikan. Nilai rata rata

kelas 59,7. Ketuntasan secara klasikal sebesar 29%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa proses pembelajaran pada siklus I belum berjalan baik.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1. Guru belum memahami penerapan metode quantum learning karena masih banyak kelemahan guru dalam menerapkan prosedur TANDUR dalam pembelajaran.

commit to user

2. Guru belum membangkitkan sikap positif siswa. Guru terlihat masih mendominasi pembelajaran.

3. Guru masih terlalu banyak memakai metode ceramah. Hal itu membuat sebagian siswa menjadi bosan dalam mengikuti pelajaran.

4. Untuk mendorong siswa agar sukarela dalam menjawab pertanyaan, mengungkapkan komentar, sebaiknya guru memberikan reward kepada siswa berupa pujian seperti : bagus, bagus sekali, tepat sekali, dan lain sebagainya.

5. Guru sebaiknya menata ruang kelas dengan memutar musik agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran.

6. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi, tindakan pada siklus I dikatakan belum berhasil. Rata rata nilai siswa masih rendah yaitu 59,7. Siswa yang tuntas KKM hanya 10 anak, sedangkan 24 anak perlu perbaikan.

2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan siklus II diadakan pada hari Rabu, 17 Oktober 2012 (pukul 09.00 10.00WIB) di kantor guru SMP Negeri 4 Magetan. Peneliti dan guru sepakat melaksanakan tindakan siklus II pada hari Kamis 18 Oktober 2012 dan Kamis tanggal 25 Oktober 2012. Peneliti dan

commit to user

guru membahas rencana tindakan pada siklus II. Guru dan peneliti juga membahas analisis hasil observasi terhadap siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Magetan. Kemudian, guru dan peneliti membahas kelebihan dan kekurangan pada siklus I.

Kelebihan yang terlihat pada tindakan siklus I adalah :

1. Siswa sudah mulai tertarik dengan pembelajaran dengan mendengarkan guru yang nembang Jawa secara langsung.

2. Siswa mulai tertarik dengan pembelajaran guru yang menggunakan pendekatan quantum learning yang dikemas secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, meskipun belum secara menyeluruh.

3. Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran dengan adanya kegiatan berdiskusi, meskipun hanya sebagian siswa yang aktif.

4. Guru tidak hanya menggunakan metode ceramah, tetapi juga menggunakan metode diskusi meskipun berjalan kurang efektif.

Pada siklus I juga terdapat beberapa kelemahan, diantaranya :

1. Guru masih terlihat mendominasi pembelajaran. Siswa hanya diam mendengarkan penjelasan guru sehingga konsentrasi siswa kurang fokus mengikuti pembelajaran.

2. Siswa masih terlihat malu dan canggung dalam menjawab pertanyaan. Sikap positif belum tampak. Siswa menjawab pertanyaan setelah ditunjuk

commit to user

oleh guru. Belum ada keberanian siswa dsalam mengemukakan pendapatnya.

3. Siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Konsentrasi merupakan modal utama yang harus dimiliki siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tanpa adanya konsentrasi pembelajaran tidak akan berhasil dengan baik.

4. Masih banyak siswa yang bicara sendiri dalam kegiatan berdiskusi. Dalam melakukan diskusi guru kurang memberi arahan sehingga siswa siswa tampak bingung dan akhirnya berbicara diluar tema pembelajaran. 5. Siswa masih kesulitan dalam menentukan isi dan pesan tembang macapat.

Ini disebabkan oleh penguasaan siswa terhadap kosa kata yang ada dalam

tembang masih rendah. Jika dicermati pilihan materi tembang macapat

pada siklus I kurang sesuai dengan usia anak SMP sehingga perlu kajian dan pilihan untuk materi pada siklus II

6. Guru belum memahami penerapan metode quantum learning karena masih banyak kelemahan guru dalam menerapkan prosedur TANDUR dalam pembelajaran.

7. Guru tidak memberikan pujian (Reward) kepada siswa yang menjawab pertanyaan. Reward memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menumbuhkan sikap positif siswa dan pada akhirnya mampu meraih prestasi yang menakjubkan.

Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I, peneliti dan guru mengambil keputusan sebagai berikut :

commit to user

1. Bagi siswa yang belum terlibat aktif dalam pembelajaran atau siswa yang masih bicara sendiri dengan temannya, guru harus menegur dan memotivasi.

2. Bagi siswa yang malu untuk mengungkapkan isi dan pesan tembang

macapat di depan kelas, guru harus mendorong dan memberi motivasi

serta tidak menyalahkan pendapat siswa.

3. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat lebih aktif dari sebelumnya, dengan cara memupuk keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan di depan kelas. 4. Posisi guru selama pelajaran berlangsung harus senantiasa berotasi agar

guru dapat mengamati perilaku seluruh siswanya.

Selain itu yang perlu ditekankan dalam siklus II ini, guru akan menambah pengetahuan siswa untuk menentukan isi dan pesan tembang

macapat. Hal ini berdasarkan pengamatan bahwa kemampuan siswa untuk

menemukan isi dan pesan tembang macapat masih rendah.

Peneliti dan guru sepakat menggunakan pendekatan quantum learning untuk mengatasi kelemahan siswa dalam menentukan isi dan pesan tembang

macapat. Peneliti dan guru kemudian menyusun rencana pembelajaran tembang macapat dengan pendekatan quantum learning. Berdasarkan

kesepakatan bersama, peneliti dan guru kembali memberikan pembelajaran

tembang macapat sesuai dengan silabus. Pada siklus pertama, guru

commit to user

guru akan memutarkan VCD tembang macapat untuk menarik perhatian siswa.

Tahap perencanaan tindakan siklus II sebagai berikut

1. Peneliti bersama guru merancang rencana pelaksanaan pembelajaran

tembang macapat dengan menggunakan pendekatan quantum learning.

2. Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa VCD

tembang macapat

3. Guru dan peneliti mempersiapkan materi tembang yang akan digunakan pada siklus II

4. Peneliti dan guru menata kelas dengan memasang musik.

5. Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yaitu berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menentukan isi dan pesan tembang macapat. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.

Dari kegiatan diskusi disepakati bahwa tindakan siklus II akan dilaksanakan pada Kamis, 18 Oktober 2012 dan Kamis, 25 Oktober 2012.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012 (pukul 07.00 08.20) selama dua jam pelajaran (2x40 menit) di ruang laboratorium bahasa SMP Negeri 4 Magetan. Dalam pelaksanaan tindakan pertama siklus II ini, guru bertindak sebagai

commit to user

pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Peneliti duduk di kursi paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut : a.

pagi anak murid menjwab

arena pelajaran bahasa Jawa jatuh pada jam pertama, guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa bersama . Setelah

b. Kemudian guru menayangkan VCD tembang macapat. Para siswa terlihat antusias meliat tayangan tersebut. Ada juga siswa yang mencoba menirukan tembang macapat dengan suara lirih. Kemudian guru bertanya

(T:Tumbuhkan)

c. Setelah itu guru memberikan beberapa contoh tembang macapat kepada siswa. Siswa mendengarkan dan memperhatikan contoh yang diberikan guru. (Alami)

d. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membaca tembang macapat. Beberapa siswa terlihat masih canggung dan kaku dalam membaca

commit to user

tembang macapat. Ada juga siswa yang menolak untuk membaca tembang macapat. (Alami)

e. Siswa dengan guru berusaha mengartikan kosa kata yang dipakai dalam

tembang macapat.

f. Setelah itu guru membimbing siswa memprosakan tembang macapat.

(Namai)

g. Setelah itu, guru mengajak siswa mengidentifikasi bahasa (kesasteraan) yang digunakan dalam tembang macapat (Namai)

h. Siswa memperhatikan penjelasan guru, tetapi ada juga yang terlihat bingung. Ada juga yang berbicara sendiri dengan teman sebangku.

i. Siswa membentuk kelompok dan berdiskusi tentang isi dan pesan tembang

macapat (Alami)

j. Kemudian guru membimbing siswa untuk mendefinisikan pengertian

tembang macapat (Namai).

yang sudah Bapak berikan, siapa yang bisa menyimpulkan apa pengertian

dari tembang macapat tembang Jawa

tembang macapat adalah tembang Jawa baru yang terikat dengan guru lagu dan guru wilangan

k. Guru memberikan tugas individu untuk mencari tembang macapat dan mengungkapkan isi dan pesan tembang tersebut (Ulangi)

commit to user

kemudian tepuk tangan bersama-sama (Rayakan)

Pada pertemuan kedua siklus II ini masih dengan tindakan yang sama, yaitu melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama yang belum selesai. Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Oktober 2012 (07.00-08.20WIB) adapun urutan pelaksanaan tindakan kedua dari siklus II adalah sebagai berikut.

a.

pagi anak m

b. Kemudian guru menayangkan VCD tembang macapat. Para siswa terlihat

Dokumen terkait