• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Deskripsi Hasil Penelitian

C.Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: 1) perencanaan (kegiatan guru sebelum proses pembelajaran); (2) pelaksanaan; 3) pengamatan atau observasi, dan 4) refleksi. Perencanaan yaitu kegiatan guru sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan dan pengamatan atau observasi yaitu kegiatan guru selama proses pembelajaran, dan refleksi yaitu digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang telah ditetapkan. Jika indikator belum tercapai, maka siklus atau tahap-tahap tersebut dilakukan lagi dengan intervensi sesuai hasil refleksi, sehingga terjadi pencapaian indikator yang signifikan.

1. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan yaitu siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 14 Februari 2011. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 19 Februari 2011. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Jumat, 11 Februari 2011 pukul 07.00 - selesai. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan pada solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan model pembelajaran picture and picture di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menulis cerita pendek. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 14 Februari 2011 pukul 07.00 – 08.10 WIB dan Sabtu, 19 Februari 2011 pukul

commit to user

07.00 – 08.10 WIB. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

1). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. (lampiran 2)

2). Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

a). Ruang kelas didesain sesuai dengan model pembelajaran picture and picture yaitu meja kelas ditata rapi, kursi siswa diurutkan nomor absen untuk memudah melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kursi agak dirapatkan agar di saat proses pembelajaran siswa dapat melihat gambar yang ditempel di depan kelas yang merupakan media dalam model pembelajaran picture and picture.

b). Menyiapkan bentuk model pembelajaran picture and picture yaitu dengan media gambar yang ditempel di depan kelas dengan ukuran besar dan jelas. Selain itu juga menyiapkan handphone untuk pendokumentasian proses pembelajaran Bahasa Indonesia (menulis). 3). Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian.

Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas siswa dan guru. Lembar pengamatan kerja guru dan siswa dinilai oleh guru Bahasa Indonesia sebagai pihak observer (peneliti sebagai guru yang bertindak melaksanakan penelitian) dapat dilihat di lampiran 13 dan 16. Selain itu

commit to user

peneliti juga mempersiapkan lembar penilaian dan lembar kerja siswa. Lembar penilaian disusun berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian terhadap hasil belajar siswa didasarkaan pada pedoman penilaian menulis deskripsi Bahasa Indonesia. Pedoman dan lembar penilaian dapat dilihat dalam lampiran 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran picture and picture. Peneliti disini bertindak sebagai pengajar dan guru kelas II sebagai observer atau pengamat.

1). Pertemuan Ke-1

Pertemuan ke-1 pelajaran Bahasa Indonesia (menulis) kelas II mempelajari binatang yaitu menuliskan ciri-ciri binatang secara mendetail dan terperinci, serta menulis cerita pendek mengenai binatang tertentu berdasarkan ciri-cirinya tersebut. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a).Kegiatan Pendahuluan

(1). Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru.

(2). Siswa diajak menyanyikan lagu “Burung Kutilang“.

(3). Siswa menjawab pertanyaan guru tentang nama binatang yang disukainya.

(4). Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni siswa menulis cerita pendek berdasarkan ciri-ciri binatang secara umum.

b).Kegiatan Inti (1). Eksplorasi

(a). Siswa dan guru bertanya jawab mengenai nama-nama binatang yang hidup di sekitar tempat tinggalnya.

(b). Siswa menjawab pertanyaan guru tentang ciri-ciri binatang tertentu (gajah, kucing, ayam) dengan melihat gambar yang ditempel di depan kelas.

commit to user

Gambar 6. Contoh Gambar Materi Ciri-Ciri Binatang (2). Elaborasi

(a). Siswa mengamati gambar-gambar bianatang yang ditempelkan di depan kelas.

(b). Siswa mengidentifikasikan ciri-ciri binatang (elang) dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture yang ditempel di depan kelas yaitu mengurutkan gambar bagian tubuh burung yang disusun secara acak menjadi bagian yang utuh dari bagian atas sampai bawah.

Gambar 7. Contoh Materi Ciri-Ciri Binatang Dalam model pembelajaran picture and picture

(c). Siswa ditunjuk maju ke depan mendeskripsikan ciri-ciri binatang (elang) berdasarkan gambar yang telah diurutkan sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture.

(d). Siswa mencatat hasil deskripsi siswa di buku masing-masing. Diurutkan sesuai gambar dari bagian atas ke bawah

- Ekor elang ada 1. - Sayap elang ada 2. - Kaki elang ada 2. - Jumlah jari ada 3 - Kaki elang

memiliki cakar - Elang memiliki 1

paruh.

commit to user (3). Konfirmasi

(a). Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (b). Siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu menulis cerita pendek

mengenai binatang berdasarkan ciri-cirinya. (c). Guru dan membahas hasil pekerjaan siswa. c). Kegiatan Penutup

(1). Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (2). Guru memberikan penguatan kepada siswa terhadap hasil

pekerjaannya.

(3). Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya, yakni mempelajari ciri-ciri binatang beserta fungsi masing-masing bagian tubuh binatang dan menuliskan cerita pendek mengenai binatang tertentu berdasarkan ciri-cirinya.

2). Pertemuan Ke-2

Pertemuan ke-2 pelajaran Bahasa Indonesia (menulis cerita pendek) kelas II yaitu masih mempelajari tentang binatang, yaitu menuliskan ciri-ciri binatang secara terperinci dan sitematis, menuliskan cerita pendek tentang binatang tertentu, serta mempelajari bagaimana sikap yang baik saat menulis. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a).Kegiatan Pendahuluan

(1). Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru.

(2). Siswa menjawab pertanyaan guru tentang hewan peliharaan di rumah.

(3). Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa dapat menyebutkan ciri-ciri binatang beserta fungsi dari masing-masing bagian tubuh

commit to user

binatang kemudian siswa menuliskannya dalam bentuk cerita pendek.

b). Kegiatan Inti (1). Eksplorasi

(a). Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang binatang yang termasuk ke dalam peliharaan.

(b). Siswa menjawab pertanyaan mengenai ciri-ciri binatang yang dipeliharanya.

(2). Elaborasi

(a). Siswa mengamati gambar yang ditempelkan di depan kelas yaitu gambar-gambar binatang.

(b). Siswa mengidentifikasikan ciri-ciri binatang beserta fungsi setiap bagian tubuh binatang (mata, mulut, hidung, telinga, dan bagian-bagian lainnya) dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture

Bagian- Bagian Tubuh Kucing Langkah 1: Bagian tubuh kucing disusun secara acak

Langkah 2 : Mengurutkan bagian tubuh kucing

Langkah 3 : Mengidentifikasikan nama-nama bagian tubuh kucing serta fungsinya

Mata

Hidung

Mulut dan Gigi

Perut Kaki

Ekor Rambut

commit to user

Gambar 8. Contoh Materi Ciri-Ciri Binatang Dengan Model Pembelajaran Picture and Picture

(c). Siswa mencatat hasil deskripsi temannya yaitu mengenai ciri-ciri binatang di buku tugas masing-masing.

(3). Konfirmasi

(a). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (b). Siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu menulis cerita pendek

mengenai binatang berdasarkan ciri-cirinya. (c). Guru dan siswa membahas hasil pekerjaan siswa. c). Kegiatan Penutup

(1). Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (2). Siswa diberi penguatan atas hasil pekerjaannya.

(3). Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya, yakni mempelajari ciri-ciri tumbuhan secara umum dan menuliskannya dalam bentuk cerita pendek.

c. Pengamatan atau Observasi

Dalam tahap observasi peneliti kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar observasi serta dokumentasi berupa foto dan rekaman. Tujuan diadakannya observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian jalannya pembelajaran terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang sebelumnya. Selain itu untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek siswa. Oleh karena itu observasi tidak hanya dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan saja tetapi juga menyangkut aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran terutama mengenai pengorganisasian kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran Bahasa Indonesia (menulis cerita pendek) berlangsung, diperoleh gambaran

commit to user

tentang aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia (menulis cerita pendek) pada sikls I dengan rincian sebagai berikut:

1). Pertemuan Pertama

a). Observasi aktivitas guru (dapat dilihat pada lampiran15).

(1). Mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran dalam kriteria kurang.

(2). Memeriksa kesiapan siswa dalam kriteria kurang. (3). Melakukan kegiatan absensi dalam kriteria cukup.

(4). Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan dalam kriteria baik.

(5). Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran dalam kriteria baik.

(6). Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa dalam kriteria kurang.

(7). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa dalam kriteria kurang. (8). Melibatkan siswa dalam model pembelajaran picture and picture

dalam kriteria baik.

(9). Menumbuhan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dalam kriteria kurang.

(10).Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) dalam kriteria baik.

(11).Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa dalam kriteria kurang.

(12).Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi atau pengayaan dalam kriteria kurang.

Skor rata-rata aktivitas guru dalam siklus I pertemuan 1 adalah 2,3 (kurang). Sedangkan untuk pedoman dan lembar hasil penilaian dapat dilihat di lampiran 13, 14 dan 15.

commit to user

b). Observasi aktivitas siswa (dapat dilihat pada lampiran 17).

(1). Siswa tertarik memberikan respon positif terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru sebanyak 15 siswa.

(2). Siswa berani bertanya pada guru sebanyak 12 siswa.

(3). Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 10 siswa.

(4). Siswa memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru sebanyak 24 siswa.

(5). Siswa ikut aktif dalam model pembelajaran yang diterapkan oleh guru sebanyak 18 siswa.

(6). Siswa mampu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru sebanyak 15 siswa.

Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 1 yaitu 16 siswa (kurang). Pedoman dan lembar hasil penilaian untuk observasi siswa dapat dilihat di lampiran 16 dan 17.

2). Pertemuan Kedua (dapat dilihat pada lampiran 15). a). Observasi aktivitas guru

(1). Mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran dalam kriteria baik.

(2). Memeriksa kesiapan siswa dalam kriteria baik.

(3). Melakukan kegiatan absensi dalam kriteria sangat baik.

(4). Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan dalam kriteria baik.

(5). Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran dalam kriteria baik.

(6). Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa dalam kriteria kurang.

(7). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa dalam kriteria baik.

commit to user

(8). Melibatkan siswa dalam model pembelajaran picture and picture dalam kriteria sangat baik.

(9). Menumbuhan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dalam kriteria baik.

(10).Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) dalam kriteria sangat baik.

(11).Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa dalam kriteria baik.

(12).Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi atau pengayaan dalam kriteria baik.

Skor rata-rata aktivitas guru dalam siklus I pertemuan 2 adalah 2,3 (kurang). Sedangkan untuk pedoman dan lembar hasil penilaian dapat dilihat di lampiran 13, 14 dan 15.

b. Observasi aktivitas siswa (dapat dilihat pada lampiran 17).

(1). Siswa tertarik memberikan respon positif terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru sebanyak 23 siswa.

(2). Siswa berani bertanya pada guru sebanyak 15 siswa.

(3). Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 17 siswa.

(4). Siswa memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru sebanyak 29 siswa.

(5). Siswa ikut aktif dalam model pembelajaran yang diterapkan oleh guru sebanyak 22 siswa.

(6). Siswa mampu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru sebanyak 20 siswa.

Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 2 yaitu 21 siswa (baik). Pedoman dan lembar hasil penilaian untuk observasi siswa dapat dilihat di lampiran 16 dan 17.

commit to user

Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menulis cerita pendek dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Itu berarti peran dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat. Dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis khususnya cerita pendek.

Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia (menulis cerita pendek) yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus I dapat ditarik simpulan keaktifan siswa meningkat tetapi belum maksimal. Serta hasil yang diharapkan belum dapat dicapai dengan baik

d. Refleksi

Pada tahapan ini peneliti melakukan pengolahan data yang diperoleh melalui pengamatan dan tes evaluasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil tes evaluasi cerita yang dilakukan di setiap akhir tindakan, peneliti melakukan refleksi dengan cara mengumpulkan hasil tes pertemuan 1 dan 2 selanjutnya dibuat rata-rata, setelah dirata-rata kemudian dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Indikator kinerja siklus I yaitu dari aspek psikomotor siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 25 siswa atau 65%, dari aspek kognitif siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 25 siswa siswa atau 65% dan hasil nilai keterampilan menulis cerita pendek siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang dinyatakan tuntas sebanyak 25 siswa atau 65% (diperoleh dari nilai psikomotor ditambah nilai kognitif dibagi 2). Adapun data yang diperoleh adalah:

1). Hasil Nilai Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I

commit to user

Aspek yang dinilai meliputi: (1) sikap duduk; (2) cara memegang pensil; (3) bentuk huruf; dan (4) kerapian tulisan. Lembar penilaian, pedoman dan hasil penilaian aspek psikomotor ini dapat dilihat di lampiran Adapun hasil yang diperoleh adalah:

Tabel 5. Hasil Rekapitulasi Nilai Psikomotor Siswa Dalam Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 1

No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 45 TT 14 70 T 27 60 T 2 65 T 15 50 TT 28 55 TT 3 55 TT 16 50 TT 29 70 T 4 50 TT 17 55 TT 30 50 TT 5 50 TT 18 50 TT 31 60 T 6 45 TT 19 55 TT 32 55 TT 7 65 T 20 60 T 33 60 T 8 55 TT 21 60 T 34 55 TT 9 65 T 22 50 TT 35 55 TT 10 55 TT 23 55 TT 36 65 T 11 60 T 24 60 T 37 70 T 12 70 T 25 50 TT 38 55 TT 13 75 T 26 60 T 39 65 T

Nilai Rata-Rata Kelas = 57.8 Ketuntasan Klasikal = 18:39 x 100= 46 %

Hasil rekapitulasi nilai psikomotor siswa dalam pembelajaran menulis cerita pendek siklus I pertemuan 1 pada tabel 5 dapat diperjelas dengan tabel 6:

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Psikomotor Siswa Dalam Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 1

No Interval Frekuensi Prosentase (%) 1 45 – 50 10 26 2 51 – 56 11 28 3 57 – 62 8 20

commit to user

Dari tabel 6 dapat disajikan dengan gambar 9:

Gambar 9. Grafik Hasil Nilai Psikomotor Siswa Dalam Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 1

Berdasarkan gambar 9, hasil nilai psikomotor siswa dalam menulis cerita pendek siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 57,8 dan ketuntasan klasikal sebesar 46%. Adapun rincian ketuntasan klasikal hasil nilai psikomotor yaitu:

Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 10 siswa atau 26%. Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 11 siswa atau 28%. Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 8 siswa atau 20%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 5 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 4 siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 1 siswa atau 3%. b). Hasil nilai kognitif

Diperoleh siswa diperoleh dari hasil tes menulis cerita pendek setelah pembelajaran Bahasa Indonesia berakhir. Aspek yang dinilai

0 10 11 8 5 4 1 0 2 4 6 8 10 12 0 45 –50 51 –56 57 –62 63 –68 69 –74 75 –80 F r e k u e n s i Interval Nilai Jumlah Siswa 4 63 – 68 5 13 5 69 – 74 4 10 6 75 – 80 1 3

Nilai Rata-Rata Kelas = 57.8

commit to user

meliputi: (1) pemilihan kata; (2) isi cerita; (3) kebahasaan; (4) pengorganisasian. Lembar penilaian, pedoman dan hasil penilaian aspek kognitif dapat dilihat di lampiran 7, 8 dan 9. Adapun hasil yang diperoleh adalah:

Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Nilai Kognitif Siswa Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 1

No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 55 TT 14 70 T 27 60 T 2 55 TT 15 60 T 28 65 T 3 75 T 16 60 T 29 70 T 4 70 T 17 55 TT 30 60 T 5 50 TT 18 60 T 31 60 T 6 55 TT 19 55 TT 32 55 TT 7 65 T 20 60 T 33 70 T 8 45 TT 21 70 T 34 55 TT 9 55 TT 22 60 T 35 55 TT 10 65 T 23 45 TT 36 65 T 11 70 T 24 70 T 37 60 T 12 70 T 25 60 T 38 55 TT 13 75 T 26 70 T 39 65 T

Nilai Rata-Rata Kelas= 61.4 Ketuntasan Klasikal = 26:39 x 100= 67 %

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai kognitif siswa dalam menulis cerita pendek siklus I pertemuan 1 pada tabel 7, dapat diperjelas dengan tabel 8:

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif Siswa Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 1

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 45 - 50 3 8

2 51 - 56 10 26

3 57 - 62 10 26

commit to user

5 69 - 74 9 22

6 75 - 80 2 5

Nilai Rata-Rata Kelas = 61.4 Ketuntasan Klasikal = 26:39 x 100= 67% Dari tabel 8 dapat disajikan dengan gambar 10:

Gambar 10. Grafik Hasil Nilai Kognitif Siswa Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 1

Berdasarkan gambar 10, nilai kognitif siswa dalam menulis cerita pendek kelas II siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 61,4 dan ketuntasan klasikal sebesar 67%. Adapun rincian ketuntasan klasikal hasil nilai kognitif siswa yaitu:

Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 3 siswa atau 8%. Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 10 siswa atau 26%. Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 10 siswa atau 26%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 5 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 9 siswa atau 22%. Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 2 siswa atau 5%. 2). Hasil Nilai Pada Pertemuan Kedua Siklus I

a).Hasil nilai psikomotor 0 3 10 10 5 9 2 0 2 4 6 8 10 12 0 45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80 F r e k u e n s i Interval Nilai Jumlah Siswa

commit to user

Aspek yang: (1) sikap duduk; (2) memegang pensil; (3) bentuk huruf; dan (4) kerapian tulisan. Lembar Penilaian, pedoman dan hasil penilaian pada aspek psikomotor dapat dilihat di lampiran 4, 5 dan 6. Adapun hasil yang diperoleh adalah:

Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Nilai Psikomotor Siswa Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 2

No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 50 TT 14 60 T 27 65 T 2 60 T 15 45 TT 28 50 TT 3 50 TT 16 60 T 29 70 T 4 55 TT 17 60 T 30 55 TT 5 65 T 18 60 T 31 60 T 6 45 TT 19 50 TT 32 60 T 7 70 T 20 50 TT 33 60 T 8 65 T 21 75 T 34 60 T 9 70 T 22 75 T 35 65 T 10 55 TT 23 55 TT 36 60 T 11 70 T 24 65 T 37 70 T 12 70 T 25 55 TT 38 50 TT 13 75 T 26 60 T 39 70 T

Nilai Rata-Rata Kelas = 60.6 Ketuntasan Klasikal = 26:39 x 100= 67%

Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil rekapitulasi nilai psikomotor siswa dalam menulis cerita pendek siklus I pertemuan 2 pada tabel 9 dapat diperjelas dengan tabel 10:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Psikomotor Siswa Dalam Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 2

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 45 - 50 8 20 2 51 - 56 5 13 3 57 - 62 11 28 4 63 - 68 5 13 5 69 - 74 7 18 6 75 - 80 3 8

commit to user

Nilai Rata-Rata Kelas = 60.6 Ketuntasan Klasikal = 26:39 x 100% =67%

Dari tabel 10 dapat disajikan dengan gambar 11:

Gambar 11. Grafik Hasil Nilai Psikomotor Siswa Dalam Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 2

Berdasarkan gambar 11, hasil nilai pengamatan psikomotor siswa dalam menulis cerita pendek kelas II pada siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas sebesar 60,6 dan ketuntasan klasikal sebesar 67%. Adapun rincian ketuntasan klasikal hasil psikomotor siswa yaitu:

Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 8 siswa atau 20%. Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 5 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 11 siswa atau 28%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 5 siswa atau 13%. Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 7 siswa atau 18%. Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 3 siswa atau 8%. b). Nilai kognitif

Aspek yang dinilai meliputi: 1) pemilihan kata, 2) isi cerita, 3) kebahasaan, 4) pengorganisasian. Lembar penilaian, pedoman dan hasil

0 8 5 11 5 7 3 0 2 4 6 8 10 12 0 45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80 F r e k u e n s i Interval Nilai Jumlah Siswa

commit to user

penilaian untuk aspek kognitif dapat dilihat pada lampiran 7, 8 dan 9. Adapun hasil yang diperoleh adalah:

Tabel 11. Hasil Rekapitulasi Nilai Kognitif Siswa Menulis Cerita Pendek Siklus 1 Pertemuan 2 No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 50 TT 14 60 T 27 55 TT 2 60 T 15 65 T 28 50 TT 3 60 T 16 50 TT 29 70 T 4 45 TT 17 50 TT 30 55 TT 5 55 TT 18 70 T 31 60 T 6 55 TT 19 60 T 32 50 TT 7 60 T 20 50 TT 33 70 T 8 55 TT 21 55 TT 34 50 TT 9 50 TT 22 55 TT 35 65 T 10 65 T 23 45 TT 36 70 T 11 60 T 24 65 T 37 60 T 12 70 T 25 75 T 38 60 T 13 75 T 26 70 T 39 60 T

Nilai Rata-Rata Kelas = 59.1 Ketuntasan Klasikal = 22:39 x 100= 56%

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai kognitif siswa menulis cerita pendek siklus I pertemuan 2 pada tabel 11, dapat diperjelas dengan tabel 12:

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif Menulis Siswa Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 2

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 45 – 50 10 26 2 51 – 56 7 18 3 57 – 62 10 26 4 63 – 68 4 10 5 69 - 74 6 15 6 75 - 80 2 5

commit to user

Nilai Rata-Rata Kelas = 59.1 Ketuntasan Klasikal = 22:39 x 100= 56% Dari tabel 12 dapat disajikan dengan gambar 12:

Gambar 12. Grafik Hasil Nilai Kognitif Siswa Menulis Cerita Pendek Siklus I Pertemuan 2

Berdasarkan gambar 12, nilai kognitif siswa menulis cerita pendek mata pelajaran Bahasa Indonesia (menulis) siswa kelas II pada I pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas sebesar 59,1 dan ketuntasan klasikal sebesar 56%. Adapun rincian ketuntasan klasikal pada hasil kognitif siswa yaitu:

Siswa yang memperoleh nilai 45 - 50 sebanyak 10 siswa atau 23%. Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 7 siswa atau 21%. Siswa yang memperoleh nilai 57 - 62 sebanyak 10 siswa atau 26%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 4 siswa atau 18%. Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 6 siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 2 siswa atau 2% Berdasarkan data nilai yang telah diperoleh pada masing masing aspek (psikomotor dan kognitif), maka dapat dilihat perbandingan

0 10 7 10 4 6 2 0 2 4 6 8 10 12 0 45 –50 51 –56 57 –62 63 –68 69 - 74 75 - 80 F r e k u e n s i Interval Nilai Jumlah Siswa

commit to user

ketuntasan nilai pada keterampilan menulis cerita pendek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13:

Tabel 13. Ketuntasan Hasil Nilai Keterampilan Menulis \Cerita Pendek Kelas II Siklus 1

No Aspek

Banyaknya siswa yang tuntas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-Rata Prosentase (%) 1 Psikomotor 18 26 22 56 2 Kognitif 26 22 24 62

3 Nilai Keterampilan Menulis

Cerita Pendek 22 24 23 59

Dari tabel 13 dapat diperjelas dengan gambar 13:

Gambar 13. Grafik Ketuntasan Hasil Nilai Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas II Siklus I

Berdasarkan gambar 13 dan indikator keberhasilan halaman 59, dapat diuraikan sebagai berikut:

1). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek psikomotor sebanyak 22 siswa atau 56%, lebih rendah dari target capaian yang ditentukan.

2). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek kognitif sebanyak 24 siswa atau 62%, lebih rendah dari target capaian yang ditentukan.

18 26 22 26 22 24 22 24 23 0 5 10 15 20 25 30

Psikomotor Kognitif Nilai Keterampilan

Menulis P r o s e n t a s e Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

commit to user

3). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam pembelajaran menulis (cerita pendek) sebanyak 23 siswa atau 59, lebih rendah dari target capaian yang ditentukan.

Perbandingan prosentase ketuntasan nilai keterampilan menulis cerita pendek kelas II pra siklus dan siklus I dapat dilihat di tabel 14.

Tabel 14. Perbandingan Prosentase Ketuntasan Pra Siklus Dan Siklus I

Dari tabel 14 dapat diperjelas dengan gambar 14:

Gambar 14. Grafik Perbandingan Prosentase Ketuntasan Keterampilan Menulis Cerita pendek Pada Pra Siklus dan Siklus 1

Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas secara cermat bahwa dilihat dari rata-rata nilai tiap aspek maupun nilai dalam

Dokumen terkait