• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Deskripsi Hasil Siklus II

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin 6 Desember 2010 di ruang guru SD Negeri Ngoresan. Peneliti membuat rancangan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus kedua ini.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa pemahaman siswa tentang persiapan kemerdekaan belum maksimal. Hal ini terlihat dari masih ada sekitar 20% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Selain itu juga karena pembelajaran menyenangkan belum begitu tampak, hal ini terlihat dari ekspresi para siswa ketika pembelajaran dan hasil wawancara peneliti. Oleh karena itu peneliti dengan arahan dosen pembimbing kembali mengulang pembelajaran tentang persiapan kemerdekaan dengan berbagai perubahan dan penambahan metode pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan (dengan alokasi waktu 2 X 35 menit). Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada pada siklus I, upaya yang dilakukan guru adalah sebagai berikut :

a. Guru berusaha membangkitkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara menyampaikan manfaat-manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran ini.

b. Guru berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, menggunakan metode yang tepat, sehingga siswa dapat berminat terhadap pembelajaran, aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.

Mengingat hasil analisis terhadap pemahaman siswa tentang persiapan kemerdekaan pada siklus I masih ada sebagian siswa yang belum menunjukkan hasil yang maksimal . Dengan berpedoman pada Kurikulum KTSP 2006 kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran tentang persiapan kemerdekaan dengan menggunakan metode Quantum Learning.

Selain berdasarkan hasil analisis pada siklus I, peneliti juga memperhatikan kajian teori tentang faktor internal dalam motivasi belajar. Faktor internal yang sangat mendukung siswa dalam belajar adalah motivasi kompetensi dan

commit to user

berprestasi. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk menciptakan suasana kompetisi yang nyata dalam belajar bagi siswa. Peneliti mencoba memadukan permainan kuis dengan menggunakan gambar atau kartu seperti bentuk mainan yang biasa digunakan siswa dalam bermain di kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajarannya dengan permainan kuis kartu pahlawan yang dibagi dalam berbagai babak, mulai dari penyisihan sampai dengan final. Selain itu di akhir kegiatan juga diadakan kegiatan perayaan dan pemberian reward bagi pemenang tiap-tiap babak. Adapun hasil perencanaan sebagai berikut:

Mempelajari dan memilih KTSP SD dan Silabus Kelas V

Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam

mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh

perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

Indikator : 1. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2. Mengidentifikasi peranan beberapa tokoh

dalam mempersiapkan kemerdekaan.

3. Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 97.

2. Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan mempersiapkan rencana kegiatan secara matang dan segala macam kebutuhan yang dibutuhkan dalam kegiatan permainan. Pada siklus ke II ini pembelajaran akan dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pada siklus II ini, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2010, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 11 Desember 2010.

commit to user

a. Pertemuan Pertama

1) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama, mengabsen siswa, kemudian untuk memusatkan konsentrasi siswa dengan tanya jawab yang diikuti dengan pemberian hadiah bagi yang dapat menjawab. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan ini dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran ini..

2) Setelah siswa termotivasi untuk belajar, maka guru mengulas kembali materi yang dibahas di pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membagi kelompok permainan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak. Setelah kelompok terbentuk, maka kegiatan yang dilakukan adalah :

a) Menata bangku sesuai dengan kebutuhan kegiatan permainan. Meja dan kursi ditata sesuai dengan kegiatan siswa, yaitu berbentuk lingkaran agar masing-masing siswa dapat saling menatap. Tetapi dikarenakan jumlah murid terlalu banyak, maka ada sebagian murid yang bermain di lantai kelas. Meskipun begitu, hal tersebut tidak mengurangi motivasi siswa untuk melakukan permainan kartu pahlawan.

b) Masing-masing siswa dalam kelompok diberi kesempatan untuk mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada temannya.

c) Dalam satu kali putaran, masing-masing siswa dalam satu kelompok mendapat satu kali kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan.

d) Jika dalam satu kelompok, ada anggota yang kehabisan kartu, maka permainan dalam kelompok tersebut dinyatakan berakhir. e) Siswa yang mendapatkan kartu terbanyak maka akan maju ke

babak selanjutnya, dan berhadapan dengan pemenang dari kelompok lain.

commit to user

f) Guru mengamati jalannya proses kegiatan permainan mulai dari awal hingga akhir. Serta memberikan penjelasan kepada siswa yang kesulitan untuk menentukan benar atau tidaknya jawaban teman satu kelompok.

3) Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila ada permasalahan dalam pelaksanaan permainan maupun materi yang belum jelas. Kemudian siswa dan guru menyimpulkan dan memberi pemantapan tentang materi yang telah dipelajari, serta memberikan tugas pada siswa untuk lebih mempelajari materi.

b. Pertemuan Kedua

1) Sebagai kegiatan awal guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam segala kegiatan, agar hasilnya dapat maksimal. Setelah itu guru menyampaikan kembali manfaat yang akan diperoleh siswa jika selalu bersemangat dalam segala kegiatan. Kegiatan siswa yang akan dilakukan pada pertemuan kedua di siklus II ini adalah melanjutkan kegiatan permainan kuis kartu pahlawan untuk babak selanjutnya.

2) Pada kegiatan ini, langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :

a) Menata bangku untuk setting bermain kuis kartu pahlawan : Mengatur meja dan kursi secara berhadap-hadapan dan ditambah beberapa kursi di belakang peserta kuis sebagai tempat duduk para pendukung peserta.

b) Siswa yang maju ke babak berikutnya menempatkan posisi tempat duduk di depan sendiri. Sedangkan pendukung pesera ( teman satu kelompok ) menempatkan di belakang peserta. Fungsi pendukung adalah sebagai tempat bertanya peserta jika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh peserta.

c) Setiap peserta berhak memilih calon lawan yang akan diberi pertanyaan. Hanya saja peserta yang sudah dipilih oleh peserta

commit to user

lain maka tidak boleh dipilih kembali. Sehingga dalam sekali putaran setiap peserta hanya mendapat kesempatan untuk ditanya dan bertanya sebanyak satu kali.

d) Peserta hanya diperbolehkan bertanya kepada para pendukung maksimal sebanyak satu kali.

e) Permainan diberhentikan apabila sudah ada peserta yang kehabisan kartu. Tetapi jika tidak ada peserta yang kehabisan kartu selama permainan, maka permainan diberhentikan berdasarkan waktu.

f) Jumlah kartu yang diperoleh masing-masing peserta menjadi dasar untuk pemberian hadiah. Setiap kartu mendapat poin 500.

g) Guru mengamati jalannya proses pembelajaran Quantum

Learning dengan metode permainan kuis kartu pahlawan mulai dari awal hingga akhir pembelajaran.

3) Kegiatan selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang mereka belum pahami tentang materi persiapan kemerdekaan Indonesia.

4) Setalah pembelajaran selesai, guru bersama siswa melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat tentang jalannya kegiatan pembelajaran hari ini. Serta menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian guru memberikan evaluasi yang dikerjakan siswa secara individu berdasarkan apa yang telah dipelajari selama kegiatan kerja kelompok maupun permainan kuis. Sebagai tindak lanjut guru memberi tugas pekerjaan rumah, agar siswa belajar lebih giat.

Foto kegiatan siklus II pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 106.

commit to user

Adapun perbandingan hasil nilai pemahaman tentang persiapan kemerdekaan siklus II dengan siklus I terlihat pada tabel 6 di bawah ini :

Tabel 6. Perbandingan Nilai Siklus I dengan Nilai Siklus II

Keterangan Tes Siklus I Tes Siklus II

Nilai Terendah 38 58

Nilai Tertinggi 95 98

Rata-rata Nilai 69,55 75,89

Siswa yang Mencapai KKM 74,50 % 92,15 %

1) Nilai rata-rata kelas 75,89

2) Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 65

3) Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM adalah 47 siswa

4) Siswa yang mendapat nilai dibawah nilai ketuntasan adalah 4 siswa 5) Nilai tertinggi 98

6) Nilai terendah 58

Secara rinci capaian nilai pada siklus II dapat dilihat dalam lampiran 12 halaman 108. Dari rincian data nilai siklus II dalam lampiran 12, dapat diperoleh data frekuensi nilai siswa seperti pada tabel 7 di bawah ini :

Tabel 7. Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pada Siklus II N o. Nilai Frekuen si Prosenta se Kategori 1 91 – 100 2 4 % Istimewa 2 81 – 90 12 24% Baik sekali 3 71 – 80 23 45% Baik

4 61 – 70 13 25% Lebih dari cukup

5 51 – 60 1 2% Cukup

6 41 – 50 0 0% Hampir cukup

7 31 – 40 0 0% Kurang

commit to user

9 11 - 20 0 0% Buruk

Jumlah 51 100 % -

Rata-rata 76,58 92,15% -

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup sebanyak 1 siswa atau 2%, kategori cukup 12 siswa atau 24 % kategori baik 23 siswa atau 45 %, kategori baik sekali sebanyak 13 siswa atau 25% dan kategori istimewa 2 siswa atau 4%. Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai diatas 65 sebanyak 47 siswa atau 92,15%.

Data pada tabel 7 dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 6.

Gambar 6. Grafik Nilai Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN Ngoresan Jebres Surakarta pada siklus II

Nilai siswa pada siklus II, tidak semuanya mengalami peningkatan. Secara individu atau personal, ada sebagian nilai siswa yang justru menurun pada saat tes evaluasi di siklus II. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan instrumen penilaian yang digunakan antara siklus I dengan siklus II. Pada siklus I bentuk soal yang digunakan adalah soal tipe objektif, sedangkan pada siklus II terdiri dari soal tipe objektif dan tipe subjektif.

commit to user

3. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan di lapangan siklus dua selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :

a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dirancang sebelumnya dan menggunakan waktu dengan tepat.

b. Guru sudah memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran dan mengarahkan kegiatan siswa menggunakan berbagai sumber sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa yaitu memberikan penguatan berupa tepuk tangan, ucapan kata hebat, maupun reward dalam bentuk barang.

c. Kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru disebabkan oleh kurangnya pengawasan maupun perhatian guru terhadap siswa, sehingga masih ada siswa yang becanda dengan lelucon yang diciptakan siswa saat kegiatan pembelajaran. Tetapi hal tersebut lebih dipengaruhi karena terlalu banyaknya siswa dalam satu kelas, sehingga pengawasan guru kurang merata atau maksimal.

d. Siswa sudah mulai tertarik dengan materi pembelajaran tentang persiapan kemerdekaan dikarenakan siswa mulai memahami jalannya cerita tentang proses kemerdekaan. Selain itu, juga disebabkan karena siswa mulai percaya diri akan kemampuannya terutama dalam hal mengingat materi pelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus 2. Adapun hasilnya sebagai berikut:

Pada pertemuan pertama siklus II ini, semua aspek yang diamati mengalami peningkatan, seperti perhatian siswa terhadap penjelasan guru, kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, konsentrasi siswa selama pembelajaran, rasa keingintahuan siswa, kerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam kelompok. Secara keseluruhan, aspek-aspek yang diamati tersebut sudah lebih baik daripada saat siklus I. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan perubahan ini disebabkan karena metode

commit to user

yang digunakan pada saat siklus II mampu menutupi kekurangan metode yang digunakan pada saat siklus I.

Pada pertemuan pertama dari 6 aspek pengamatan ada 1 aspek yang tergolong cukup yaitu perhatian siswa terhadap penjelasan guru, sedangkan aspek yang tergolong baik yaitu aspek rasa keingintahuan siswa dan kerjasama dalam kelompok,. Sedangkan 3 aspek tergolong baik sekali yaitu meliputi aspek kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, konsentrasi siswa selama pembelajaran dan keaktifan dalam kelompok.

Pada pertemuan kedua, dari aspek pengamatan 4 aspek tergolong baik sekali. Aspek tersebut meliputi perhatian siswa terhadap penjelasan guru, kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, konsentrasi siswa selama pembelajaran, rasa keingintahuan siswa. Sedangkan aspek kerjasama dalam kelompok dan keaktifan dalam kelompok tergolong baik. Secara rinci dapat dilihat dalam lampiran 13 halaman 110.

e. Guru tidak lagi kesulitan dalam membelajarkan tentang materi persiapan kemerdekaan, karena guru telah menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil pengamatan terhadap pembelajaran guru. Adapun hasilnya sebagai berikut:

Dari 12 aspek penilaian, ada 5 aspek yang memperoleh poin 3, yaitu aspek pemberian motivasi belajar, kejelasan dan sistematika penyampaian materi, kejelasan suara, pemberian balikan dan penggunaan strategi bertanya. Sedangkan 7 aspek memperoleh poin 4 yaitu aspek kemampuan membuka & menutup pembelajaran, ketepatan dan daya tarik media, kemampuan menggunakan media, penguasaan bahan, ketepatan strategi pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran. Dari semua aspek di atas diperoleh nilai 43, sehingga nilai rata-rata hasil pengamatan terhadap guru pada siklus 2 adalah 3,58. Yang secara rinci tercantum pada lampiran 14 halaman 112.

commit to user

4. Refleksi

Data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut :

a. Agar siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan aktif, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang mengedepankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, metode tersebut juga harus menarik dan menyenangkan. Dalam pembelajaran ini digunakan metode Quantum Learning, dengan berbagai variasi kegiatan belajar.

b. Semua siswa telah mengikuti pembelajaran dengan materi persiapan kemerdekaan menggunakan metode Quantum Learning pada siklus II. Prosentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM mencapai 92,15 %. c. Nilai rata-rata kelas pemahaman tentang materi persiapan kemerdekaan

Indonesia pada siklus II ini adalah 75,89.

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas secara cermat bahwa sebagian besar siswa sudah mencapai nilai diatas KKM, meskipun ada beberapa siswa yang masih menunjukkan kemampuan yang belum maksimal. Kemungkinan besar siswa tersebut harus memerlukan bimbingan oleh guru secara individu

Dokumen terkait