• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2. Tinjauan Pemahaman Perjuangan Kemerdekaan

Pemahaman berasal dari kata paham yang mendapat imbuhan pe-an. Arti kata paham menurut W.J.S. Poerwadarminta (1976: 694) adalah pengertian, pendapat, mengerti benar, pandai dan mengerti benar.

Pemahaman mempunyai tingkatan yang lebih tinggi daripada pengetahuan ataupun hafalan. Apabila anak didik sudah paham akan apa yang dipelajari, maka anak didik tersebut dapat mengutarakan dengan kalimatnya sendiri akan apa yang ia pahami.

Menurut Nana Sudjana (1991:24) Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori.

1. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari

terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan Merah Putih, menerapkan prinsip-prinsip listrik dalam memasang sakelar.

2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan

bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. Menghubungkan pengetahuan tentang konjugasi kata kerja, subjek, dan possessive pronoun sehingga tahu menyusun kalimat “bukan”My friend studying,” merupakan contoh pemahaman penafsiran.

3. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

commit to user

b. Pengertian Konsep Perjuangan Kemerdekaan

Perjuangan berarti usaha untuk menggapai sesuatu

(http://cipto.blog.uns.ac.id). Sedangkan dari sumber lain perjuangan adalah usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya (http://www.artikata.com). Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perjuangan memiliki arti suatu usaha untuk mendapatkan sesuatu melalui sebuah pengorbanan yang berarti. Sedangkan arti perjuangan kemerdekaan itu sendiri adalah suatu usaha untuk mendapatkan kemerdekaan dari kekuasan pihak lain melalui berbagai macam usaha dan pengorbanan. Dengan mempelajari penderitaan bangsa Indonesia di bawah penjajahan bangsa lain dan usaha bangsa Indonesia dalam memproklamasikan kemerdekaannya, diharapkan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme siswa SD.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas V SD. Di dalam materi tersebut dijelaskan mengenai usaha-usaha bangsa Indonesia dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Usaha-usaha tersebut meliputi periode penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda) dan bangsa Jepang sampai pada proklamasi kemerdekaan

Indonesia. Membicarakan perjuangan kemerdekaan Indonesia berarti

membicarakan konsep sejarah, yang merupakan bagian dari mata pelajaran IPS. Dalam mata pelajaran IPS di SD, bahan kajiannya meliputi pengetahuan sosial dan sejarah. Materi sejarah itu sendiri memiliki ruang lingkup yang meliputi : sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan sejarah, Indonesia pada zaman penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda dan pendudukan Jepang, dan peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan serta usaha mempertahankan kemerdekaan itu sendiri.

“Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajara”, artinya

terjadi.”(Hidayati, Mujinem, Anwar Senen, 2008:2-3). Sedangkan pengertian sejarah menurut Ismaun dalam Hidayati, Mujinem, Anwar Senen (2008:2-3) adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkaian kejadian yang berkausalitas pada masyarakat dengan segala aspeknya serta proses gerak perkembangannya yang kontinyu dari awal sampai sekarang yang berguna bagi pedoman kehidupan

commit to user

masyarakat masa sekarang serta sebagai arah cita-cita masa depan. Faqih Samiawi, Bunyamin Maftuh (2007:19) mengemukakan “Pada dasarnya konsep-konsep dalam sejarah yang penting bagi IPS adalah: kesinambungan dan perubahan (continuity and change), sebab akibat (cause and effect), masa lalu (the past), dan pertentangan (conflict), dan nasionalisme (nationalism).”

Dari uraian para ahli tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian penting yang telah terjadi di masa lampau, di mana kejadian-kejadian tersebut berpengaruh terhadap kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Peristiwa perjuangan kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu peristiwa atau kejadian penting bagi bangsa Indonesia, karena menyangkut sejarah pembentukan Negara Indonesia yang berdaulat. Karena peristiwa perjuangan kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa yang penting bagi bangsa Indonesia, maka penyajian materi yang menarik sangat diperlukan. Agar siswa dapat tertarik untuk mempelajari secara mendalam mengenai sejarah pembentukan Negara Indonesia ini.

c. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Hidayati, Mujinem, Anwar Senen (2008:7) IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.

Pengertian IPS menurut A.Dakir, Akhmad Arif Musadad, Wakino (2005:7) adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.

Sedangkan menurut Saidiharjo dalam Hidayati, Mujinem, Anwar Senen (2008:7) IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial kemasyarakatan, yang merupakan gabungan dari berbagai

commit to user

cabang ilmu sosial. Mata pelajaran IPS mulai diajarkan di kelas I sekolah dasar sampai di tingkat perkuliahan.

d. Tujuan Pembelajaran IPS

Sama-sama kita ketahui bahwa semua mata pelajaran mempunyai tujuan, demikian pula dengan pelajaran IPS. Menurut Fenton dalam A.Dakir, Akhmad Arif Musadad, Wakino (2005:9) dikemukakan ada 3 tujuan IPS yaitu :

a. Mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik. b. Mengajar anak didik berkemampuan berpikir.

c. Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya.

Menurut A.Dakir, Akhmad Arif Musadad, Wakino (2005:9) tujuan Pembelajaran IPS di Indonesia

a. Aspek pengetahuan dan pemahaman

· Pemahaman tentang sejarah kebudayaan bangsa sendiri dan umat manusia.

· Lingkungan geografis tempat manusia hidup serta interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya.

· Cara manusia memerintah negaranya.

· Struktur kebudayaan dan cara hidup manusia di negara sendiri dan di negara lain.

· Cara manusia membudayakan lingkungannya untuk menjamin

hidupnya dan mempertinggi kesejahteraan hidupnya.

· Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia.

· Pengaruh pertambahan penduduk terhadap lingkungan fisik dan sumber tenaga alam.

b. Aspek nilai dan sikap

· Mengakui dan menghormati sikap harkat manusia

· Mengakui dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

commit to user

· Memupuk sikap toleransi sesama umat beragama.

· Menghormati perbedaan adat istiadat, kebudayaan setiap suku bangsa dan bangsa lain.

· Bersikap positif terhadap bangsa dan negaranya, rela membangun dan mempertahankannya.

· Menghormati milik orang lain dan milik bangsa.

· Memiliki sikap terbuka terhadap perubahan berdasarkan nilai-nilai moral Pancasila.

c. Aspek keterampilan

· Kecakapan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi

· Keterampilan berfikir, menginterpretasi dan mengorganisir

informasi dari berbagai sumber.

· Kecakapan untuk meninjau informasi secara kritis, membedakan antara fakta dan pendapat.

· Kecakapan untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pendapat.

· Kecakapan dalam menggunakan metode pemecahan masalah.

· Keterampilan dalam membuat laporan dan membuat penelitian sederhana.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan IPS adalah membentuk anak didik menjadi warga negara yang baik melalui pemerolehan pengetahuan, nilai sosial maupun keterampilan hidup. Menjadikan anak didik pandai dalam hal pengetahuan dan teknologi saja belum cukup, anak didik tersebut juga harus mempunyai nilai sosial atau budi pekerti maupun keterampilan hidup. Hal ini juga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

commit to user

e. Hubungan Quantum Learning dan Pemahaman Perjuangan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Dari berbagai uraian para ahli di atas, penulis dapat menarik suatu hubungan antara metode Quantum Learning dengan materi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Materi perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu materi yang abstrak bagi siswa. Hal ini disebabkan karena siswa tidak dapat merasakan dan mengalami sendiri peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, materi mengenai perjuangan kemerdekaan Indonesia kurang disenangi siswa. Untuk membangkitkan keinginan siswa tersebut maka diperlukan penerapan metode Quantum Learning. Karena metode Quantum Learning itu sendiri memiliki tujuan meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus untuk menghidupkan kembali kegembiraan dan kecintaan siswa dalam belajar. Selain itu, dengan konsep TANDURnya, metode Quantum Learning mengajak siswa belajar dengan menciptakan pengalaman umum terlebih dahulu mengenai materi proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Dokumen terkait