HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Ciputat 01 yang
berakreditasi A. SDN Ciputat 01 beralamat di jalan Kihajar Dewantoro No 6 Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan, kode pos 15411 dengan Nomor Telpon 0217423942. Sekolah ini mempunyai luas tanah seluas 1.500 m2. Sarana yang dimiliki sekolah tersebut yaitu 22 ruangan kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang
perpustakaan, 3 WC guru, dan 6 WC siswa. Adapun Visi dan Misi SDN Ciputat 01, yaitu:
a. Visi sekolah
“Tercapainya lulusan yang berkualitas, berakhlak mulia, serta unggul dalam bidang IPA di kota tangerang selatan pada tahun 2017 berlandaskan pengembangan IPTEK dan IMTAQ.”
b. Misi sekolah
1) Menciptakan suasana belajar yang kondusif.
2) Mengembangkan strategi dan kondisi proese belajar mengajar melalui pendekatan PAKEM.
3) Mengembangkan sikap dan perilaku sopan, tanggung jawab, jujur, dan dapat dipercaya.
53
4) Menumbuhkan kemampuan dasar berfikir kritis, kreatif, logis dalam memecahkan masalah kehidupan dirinya dan lingkungan masyarakat.
5) Menghasilkan lulusan terbaik yang berakhlak mulia serta berwawasan IPTEK dan IMTAQ.
6) Menyediakan fasilitas laboratorium IPA sesuai dengan kebutuhan.
7) Menyediakan fasilitas laboratorium komputer sesuai dengan kebutuhan.
8) Menyediakan media pembelajaran sesuai dengan kemajuan IPTEK.
9) Mengintensifkan pembelajaran di sekolah melalui program membaca, percobaan, dan penelitian.
2. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini berupa nilai yang diperoleh dari dua kelas berdasarkan hasil pengisian pada soal uraian
sebanyak 15 soal yang dilakukan pada 60 siswa yang terdiri dari 29 siswa pada kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan 31 siswa pada kelas IV D sebagai kelas kontrol di Sekolah Dasar Negeri Ciputat 01. Hasil belajar IPA kedua kelas tersebut diukur dengan cara diberikan soal berbentuk uraian pada pretest dan
posttest sebanyak 15 butir soal. Soal tersebut diberikan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah di berikan perlakuan yang berbeda, untuk kelas eksperimen menggunakan metode card sort dan untuk kelas kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Sebelum soal tersebut diberikan pada sampel penelitian, peneliti menggunakan uji validitas dan reabilitas ahli yang terdiri dari 5 orang ahli.
54
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan soal berbentuk uraian pada mata pelajaran IPA materi gaya dan gerak yang diberikan pada siswa kelas eksperimen dan kontrol di Sekolah Dasar Negeri Ciputat 01. Penentuan kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan IV D sebagai kelas kontrol ini dipilih berdasarkan kesepakan dari kepala sekolah dengan guru yang bersangkutan.
a. Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen
Skor hasil belajar IPA pada kelas IV C kelas
eksperimen diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pengisian soal uraian yang di berikan pada sebelum dan sesudah diberikan metode card sort.
Berdasarkan hasil analisis data pada saat pretest di kelas eksperimen memperoleh nilai maksimum 96,6; nilai minimun 30; rentang 66,6; rata-rata 60,13; standar deviasi 14,24; varians 202,94; dan responden 29. Sedangkan pada saat posttest di kelas eksperimen memperoleh nilai maksimun 100; nilai minimum 40; rentang 60; rata-rata 78,21; standar deviasi 16,93; varians 286,95; dan responden 29. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1
Dekripsi Data Hasil Belajar IPA Pada Kelas Eksperimen
Ukuran Pretest Posttest
Mean 60,13 78,21 Standard deviation 14,24 16,93 Sampel Variance 202,94 286,95 Range 66,6 60 Minumum 30 40 Maximum 96,6 100 Responden 29 29
55
Berdasarkan data hasil belajar IPA pada tabel 4.1 diperoleh distribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA pada kelas eksperimen yaitu:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPA Pada Pretest Kelas Eksperimen
No Kelas Frekuensi Kategori
1 81-100 4 Sangat Tinggi 2 66-80 9 Tinggi 3 56-65 6 Sedang 4 40-60 9 Rendah 5 0-39 1 Sangat Rendah Jumlah 29
(modifikasi dari Arikunto 2012 hal 281)
Berdasarkan hasil pretest pada tabel 4.2 dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat sebelum diberikan perlakuan berupa metode card sort, kategori nilai hasil belajar IPA pada siswa kelas IV C kelas eksperimen yaitu 4 siswa memperoleh nilai sangat tinggi, 9 siswa memperoleh nilai tinggi, 6 siswa memperoleh nilai sedang, 9 siswa memperoleh nilai rendah, dan 1 siswa memperoleh nilai sangat rendah. Sedangkan untuk
posttest, kelas eksperimen memperoleh distribusi frekuensi
56
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPA Pada Posttest Kelas Eksperimen
No Kelas Frekuensi Kategori
1 81-100 14 Sangat Tinggi 2 66-80 9 Tinggi 3 56-65 3 Sedang 4 40-60 3 Rendah 5 0-39 0 Sangat Rendah Jumlah 29
(modifikasi dari Arikunto 2012 hal 281)
Berdasarkan hasil posttest pada tabel 4.3 dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat sesudah diberikan perlakuan berupa metode card sort, kategori nilai hasil belajar IPA pada kelas IV C kelas eksperimen yaitu 14 siswa memperoleh nilai sangat tinggi, 9 siswa memperoleh nilai tinggi, 3 siswa memperoleh nilai sedang, 3siswa memperoleh nilai rendah, 0 siwa memperoleh nilai sangat rendah. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA pada siswa kelas eksperimen dapat dilihat dari gambar 4.1 berikut ini:
57
Gambar 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPA Pada Kelas Eksperimen
Berdasarkan data diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas IV C kelas eksperimen mengalami peningkatan pada saat sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran dengan menggunakaan metode card sort.
b. Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol
Skor hasil belajar IPA pada kelas IV D kelas kontrol diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan
menggunakan pengisian soal uraian yang diberikan pada sebelum dan sesudah dilakukan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data pada saat pretest di kelas eksperimen memperoleh nilai maksimum 95; nilai minum 26,6; rentang 68,4; rata-rata 58,58; standar deviasi 18,061; varians 326,209; dan responden 31. Sedangkan pada saat posttest kelas kontrol memperoleh nilai maksimum 100; nilai minumum 35; rentang 65; rata-rata 69;09; standar deviasi
0 2 4 6 8 10 12 14 16 sangat tinggi
tinggi sedang rendah sangat rendah
pretest postes
58
19,081; varians 364,09; dan responden 31. Hasil
perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4
Deskripsi Data hasil belajar IPA Pada Kelas Kontrol
Ukuran Pretest Posttest
Mean 58,58 69,09 Standard deviation 18,061 19,08 Sampel Variance 326,209 364,091 Range 68,4 65 Minumum 26,6 35 Maximum 95 100 Responden 31 31
Sumber: Pengolahan Data Menggunakan Ms.Excel 2007
Berdasarkan data hasil belajar IPA pada tabel 4.4 diperoleh distribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA pada kelas kontrol yaitu:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPA Pada Pretest Kelas Kontrol
No Kelas Frekuensi Kategori
1 81-100 3 Sangat Tinggi 2 66-80 8 Tinggi 3 56-65 7 Sedang 4 40-60 9 Rendah 5 0-39 4 Sangat Rendah Jumlah 31
(modifikasi dari Arikunto 2012 hal 281)
Berdarkan hasil pretest pada tabel 4.5 dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat sebelum dilakukan proses pembelajaran, kategori nilai hasil belajar IPA pada siswa IV D kelas kontrol yaitu 3 siswa memperoleh nilai sangat tinggi, 8 siswa memperoleh nilai tinggi, 7 siswa memperoleh nilai sedang, 9 siswa memperoleh nilai rendah, dan 4 siswa
59
memperoleh nilai sangat rendah. Sedangkan untuk posttest, kelas kontrol memperoleh distribusi frekuensi kategori nilai sebagi berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPA Pada Posttest Kelas Kontrol
No Kelas Frekuensi Kategori
1 81-100 9 Sangat Tinggi 2 66-80 13 Tinggi 3 56-65 3 Sedang 4 40-60 4 Rendah 5 0-39 2 Sangat Rendah Jumlah 31
(modifikasi dari Arikunto 2013 hal 281)
Berdarkan hasil pretest pada tabel 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat sesudah dilakukan proses pembelajaran, kategori nilai hasil belajar IPA pada siswa IV D kelas kontrol yaitu 9 siswa memperoleh nilai sangat tinggi, 13 siswa memperoleh nilai tinggi, 3 siswa memperoleh nilai sedang, 4 siswa memperoleh nilai rendah, dan 2 siswa memperoleh nilai sangat rendah. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.2
60
Gambar 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil BelajarIPA Pada Kelas Kontrol
Berdasarkan data diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas IV D kelas kontrol mengalami peningkatan pada saat sebelum dan sesudah melakukan proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian yang sudah di jelaskan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan deskripsi data secara keseluruhan baik pada kelas IV C kelas eksperimen dan kelas IV D kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
0 2 4 6 8 10 12 14 sangat tinggi
tinggi sedang rendah sangat rendah
pretest postes
61
Tabel 4.7
Deskripsi Data Hasil Belajar IPA
Pada Kelas Eksperimen Dan Pada Kelas Kontrol N
o Ukuran
Kelas
Eksperimen Kontrol
Pre post Pre Post
1 Mean 60,13 78,21 58,58 69,09 2 Standard deviation 14,24 16,93 18,06 19,08 3 Sampel variance 202,94 286,95 326,20 364,09 4 Range 66,6 60 68,4 65 5 Minimum 30 40 26,6 35 6 Maximum 96,6 100 95 100 7 Responden 29 29 31 31
Sumber: Pengolahan Data Menggunakan Ms.Excel 2007
Perbedaan nilai rata-rata nilai hasil belajar IPA pada siswa kelas IV C kelas eksperimen dan IV D kelas kontrol secara keseluruhan dapat dilihat dari histogram di bawah ini:
Gambar 4.3
Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol
Berdasarkan histogram pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata skor untuk kelas IV C kelas eksperimen
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Eksperimen Kontrol Pretest Posttest
62
pada pretest mendapatkan 60,13 dan pada posstest mendapatkan 78,21. Sedangkan untuk rata-rata kelas IV D kelas kontrol pada pretest mendapatkan 58,58 dan pada posttest mendapatkan 69,09. Dalam hal ini, kelas IV C kelas eksperimen mendapat perlakuan dengan menggunakan metode card sort dan kelas IV D kelas kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Dari perbandingan rata-rata skor sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan, maka dapat dilihat bahwa kelas IV C kelas eksperimen memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelas IV D kelas kontrol.
B. Hasil Analisis Data 1. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Langkah yang digunakan untuk mengetahui validitas pada setiap instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji pakar bidang studi, yang berupa pengisian angket bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan sebagai bahan penelitian. Setelah instrumen sudah diujikan dan sudah disetujui oleh 5 ahli atau pakar, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan valid untuk dijadikan bahan penelitian untuk peneliti. Untuk melihat hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Sedangkan
perhitungan uji validitas aiken dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 102.
63
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Aiken Butir soal R hitung Keterangan 1 0,95 Valid 2 0,8 Valid 3 0,75 Valid 4 0,9 Valid 5 0,8 Valid 6 0,95 Valid 7 0,95 Valid 8 0,95 Valid 9 0,95 Valid 10 0,95 Valid 11 0,55 Revisi 12 0,65 Revisi 13 0,95 Valid 14 0,65 Revisi 15 0,85 Valid 16 0,65 Revisi 17 0,95 Valid 18 0,65 Revisi
64
19 0,9 Valid
20 0,95 Valid
Berdasarkan tabel 4.8 maka hasil uji validitas instrumen menggunakan Uji Aiken, yang terdiri dari 20 instrumen
terdapat 5 aspek revisi, dan 15 aspek yang valid dengan standar nilai V yaitu (0,68 – 1,00).
b. Uji Reabilitas
Langkah yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan melalui pemberian skor oleh para ahli. Selanjutnya dihitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan Analisis Of Variance Hoyt. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas tes tersebut adalah 0,93 (data selengkapnya ada di lampiran 2 halaman 103). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut merupakan instrumen yang reliabel.
2. Uji prasyarat analisis