• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data yang diperoleh dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Adapun teknik analisis data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

45 1. Deskripsi Data

Data yang telah dihasilkan dari proses penelitian,

selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2015: 207) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Selanjutnya, data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software Ms. Excel 2007 dan SPSS 19 melalui tahapan sebagai berikut:

a. Memberikan skor mentah jawaban siswa dengan kunci jawaban dan pedoman perskoran yang digunakan untuk tes hasil belajar IPA pada siswa setelah itu diubah ke dalam bentuk nilai.

b. Membuat tabel nilai pretest dan posttest untuk tes hasil belajar IPA pada siswa.

c. Melakukan perhitungan terhadap mean, nilai terbesar dan nilai terkecil dalam kelas menjadi sampel penelitian, serta menentukan besarnya sebaran data range, standar deviasi,dan varians pada masing-masing kelompok.

d. Membuat tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam diagram batang untuk memeberikan gambaran tentang hasil penelitian yang diperoleh mengenai hasil belajar IPA pasa siswa.

46

e. Menentukan skor peningkatan hasil belajar IPA pada siswa dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi

(normalized gain).

f. Menentukan skor peningkatan hasil belajar IPA pada siswa dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi

(normalized gain) yang dikembangkan Hake (1999) dalam

Sundayana (2014: 151) sebagai berikut:

Gain ternormalisasi (g) =๐‘ ๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘๐‘œ๐‘ ๐‘ก๐‘ก๐‘’๐‘ ๐‘กโˆ’๐‘ ๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘๐‘Ÿ๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘ ๐‘ก

๐‘ ๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘–๐‘‘๐‘’๐‘Ž๐‘™โˆ’๐‘ ๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘๐‘Ÿ๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘ ๐‘ก

g. Melakukan uji prasyarat penelitian berupa uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas menggunakan Levene-test.

h. Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas, peneliti melakukan uji hipotesis berupa uji beda (uji t-independen). 2. Uji Prasyarat

Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab masalah dan hipotesis penelitian hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan uji prasyarat. Uji prasyarat analisis yang perlu dipenuhi adalah uji normalitas data dan uji homogenitas data. Adapun uraian yang mengenai uji prasyarat analisis adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah data n-gain yang diteliti berasal dari popilasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

47

digunakan adalah uji Kolmogrov-Smirnov dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

0

H : Data berdistribusi normal.

1

H : Data tidak berdistribusi normal.

Dengan kriteria pengujian yaitu:

1) Jika Sig < ฮฑ maka H0 ditolak (tidak normal); ฮฑ = 0,05 2) Jika Sig โ‰ฅ ฮฑ maka H0 diterima (normal); ฮฑ = 0,05 b. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas, langkah selanjutnya peneliti melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians n-gain antara dua kelompok tersebut memiliki kesamaan atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene, dan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

0

H : Kedua kelas memiliki varians yang sama (homogen).

1

H : Kedua kelas memiliki vairans yang tidak sama (tidak homogen).

Dengan kriteria pengujian yaitu:

1) ika Sig < ฮฑ maka H0 ditolak (tidak homogen); ฮฑ = 0,05 2) Jika Sig โ‰ฅ ฮฑ maka H0 diterima (homogen), ฮฑ = 0,05 3. Uji Hipotesis

Apabila data populasi berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji hipotesis dengan uji t. Untuk menguji

48

hipotesis pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan uji beda yaitu uji t-paired dan uji t-independent. Uji t-paired

digunakan untuk menguji nilai rata-rata pretest dan posttest dari masing-masing kelas. Sedangkan uji t-independent digunakan untuk menguji nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun rumus uji t yang digunakan (Sugiyono, 2015: 273-274):

Uji t-independen (Polled Varian)

( )

๏ƒท๏ƒท

๏ƒธ

๏ƒถ

๏ƒง๏ƒง

๏ƒจ

๏ƒฆ

+

โˆ’

+

โˆ’

+

โˆ’

โˆ’

=

2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1

1

1

2

1

)

1

(

n

n

n

n

s

n

s

n

X

X

t

Uji t-paired (Related Varian)

๏ƒท

๏ƒท

๏ƒธ

๏ƒถ

๏ƒง

๏ƒง

๏ƒจ

๏ƒฆ

๏ƒท

๏ƒท

๏ƒธ

๏ƒถ

๏ƒง

๏ƒง

๏ƒจ

๏ƒฆ

โˆ’

+

โˆ’

=

2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1

2

n

s

n

s

r

n

s

n

s

X

X

t

Keterangan:

X1= Rata-rata hasil belajar IPA pada siswa Menggunakan metode card sort;

X2= Rata-rata hasil belajar IPA pada siswa Yang tidak menggunakan metode card sort;

S12=

Varian Total Kelas 1

S12= Varian Total Kelas 2;

n1= Banyaknya sampel kelas 1; n2= Banyaknya sampel kelas 2.

49 Hipotesis dan Kriteria Pengujian :

1) Uji t-independent

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

0

H : Tidak terdapat perbedaan yang positif antara hasil belajar IPA pada siswa kelas IV C kelas

eksperimen yang diberikan metode card sort dengan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV D kelas kontrol yang tidak diberikan metode card

sort.

1

H : Terdapat perbedaan yang positif antara hasil belajar IPA pada siswa kelas IV C kelas eksperimen yang diberikan metode card sort dengan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV D kelas kontrol yang tidak diberikan metode card

sort.

Adapun kriteria pengujian untuk t-independent adalah sebagai berikut:

a) Jika thitung > ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang positif antara hasil belajar IPA pada siswa kelas IV C kelas eksperimen yang diberikan metode card sort dengan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV D kelas kontrol yang tidak diberikan metode card sort.

b) Jika thitung โ‰ค ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang positif antara hasil belajar IPA pada siswa kelas IV C kelas

50

eksperimen yang diberikan metode card sort dengan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV D kelas kontrol yang tidak diberikan metode card sort.

2) Uji t-Paired

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

0

H : Tidak terdapat perbedaan yang positif terhadap hasil belajar IPA pada siswa pada saat sebelum dan sesudah dilakukan treatment.

1

H : Terdapat perbedaan yang positif terhadap hasil belajar IPA pada siswa pada saat sebelum dan sesudah dilakukan treatment.

Adapun kriteria pengujian untuk t-paired adalah sebagai berikut:

a) Jika thitung > ttabel, maka maka H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa pada saat sebelum dan sesudah dilakukan

treatment. Dalam hal ini, kelas IV C kelas eksperimen

diberikan perlakuan berupa metode card sort sedangkan kelas IV D kelas kontrol tidak diberikan perlakuan apapun hanya pembelajaran biasa.

b) Jika thitung โ‰ค ttabel, maka maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa pada saat sebelum dan sesudah dilakukan

51

diberikan perlakuan berupa metode card sort

sedangkan kelas IV D kelas kontrol tidak diberikan perlakuan apapun hanya pembelajaran biasa.

Dokumen terkait