HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP dr. M. Djamil Padang di ruangan Trauma Center terdiri dari 5 ruang rawatan yaitu ruang 1,2,3 untuk laki-laki dan ruang 4 dan 5 untuk perempuan. Penelitian dilakukan diruang rawat Trauma Center yang dipimpin oleh seorang Ka. Ruangan dan dibantu oleh perawat pelaksana sebanyak 10 orang perawat. Selain perawat ruangan beberapa mahasiswa praktik dari berbagai institusi juga ikut berperan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien.
B. Hasil
Penelitian yang dilakukan pada tanggal 06 - 11 Maret 2018 pada partisipan I dan partisipan II dengan diagnosa medis cedera kepala sedang di Ruang Trauma Center beda RSUP Dr. M.Djamil Padang. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, penegakkan diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi serta evaluasi keperawatan yang dilakukan dengan metode wawancara, observasi, studi dokumentasi serta pemeriksaan fisik.
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan dimulai pada tanggal 06 Maret 2018 pukul 09.00 WIB, hasil penelitian tentang pengkajian yang didapatkan peneliti melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi pada kedua partisipan dituangkan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1
Pengkajian keperawatan pada partispan I dan partisipan II
PENGKAJIAN PARTISIPAN I PARTISIPAN II
Identitas pasien Studi dokumentasi dan wawancara:
pasien bernama Tn. Z, umur 42 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat Lubuk Basung, status kawin yaitu kawin, agama islam, pekerjaan
Studi dokumentasi dan wawancara:
pasien bernama Tn.S, umur 62 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat di Solok, status kawin yaitu kawin, agama islam, pekerjaan sebagai
petani. petani. Alasan masuk Pasien masuk karena
penurunan kesadaran, diagnosa medis CKS GCS 12 + EDH
Pasien masuk karena penurunan kesadaran, diagnosa medis CKS GCS 10 + ICH Identitas penanggung jawab wawancara : penanggung jawab Tn.Z adalah Ny. J ( istri pasien)
Wawancara :
Penanggung jawab Tn. S adalah Ny. E (istri pasien)
Riwayat Kesehatan a. Keluhan
utama
Studi dokumenasi dan wawancara :
Pasien masuk RSUP Dr.M. Djamil Padang, pada tanggal 04 Maret 2018, rujukan dari RSUD Lubuk Basung pada pukul 14.30 WIB,
dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak ± 7 jam sebelum masuk rumah, pasien pingsan setelah kejadian, sakit, muntah proyektif 5 x, kejang (+), keluar darah dari telinga (+)
Studi dokumentasi dan wawancara :
Paien masuk RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tanggal 04 Maret 2018 rujukan RSUD Solok pukul 17.25 WIB,
dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak ±9 jam sebelum masuk rumah sakit, muntah proyektif 4x dan keluar darah dari telinga (+) b. Riwayat kesehatan sekarang Observasi dan Wawancara Saat dilakukan
pengkajian pada hari Selasa 06 Maret 2018, pasien sudah hari rawatan ke – 2, keluarga mengatakan pasien lemah. Keluarga mengatakan pasien sering memegang kepalanya, pasien sering mengeracau.
keluarga mengatakan pasien terasa mual saat akan membuka mata.
Observasi dan
Wawancara
Saat dilakukan
pengkajian pada hari Rabu 07 Maret 2018, pasien sudah hari rawatan ke 3, keluarga mengatakan keadaan pasien lemah, pasien masih mengalami penurunan kesadaran, Keluarga mengatakan pasien belum sadar. Keluarga mengatakan pasien sering menggaracau dan gelisah. c. Riwayat kesehatan Wawancara : Keluarga mengatakan Wawancara : Keluarga mengatakan
dahulu pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit dan tidak ada memiliki riwayat penyakit DM, hipertensi dan jantung.
pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit dan tidak ada memiliki riwayat penyakit DM, hipertensi dan penyakit jantung. d. Riwayat kesehatan keluarga Wawancara : Keluarga mengatakan tidak mengetahui ada anggota keluarga pasien yang memiliki penyakit DM, hipertensi dan penyakit keturunan lainnya. Wawancara : Keluarga mengatakan tidak mengetahui anggota keluarga pasien yang memiliki penyakit DM, hipertensi dan penyakit keturunan lainnya.
Pola Aktivitas
a. Pola Nutrisi Saat mendapatkan diit MC 6 x sakit pasien 300 melalui oral, pasien menghabiskan diit 200 cc
Saat sakit pasien mendapatkan diit MC 6 x 300 melalui NGT, infus NaCl 0,9 % 20 tetes / menit. b. Pola eliminasi
Saat sakit pasien BAB 1 x selama dirawat, konsistensi lunak, berwarna kuning dan menggunakan pempers. Urine 400 cc/8 jam, bau urin pesing.
Saat sakit : pasien BAB hanya 1 kali selama dirawat. Pasien menggunakan pempers, konsisten lunak, bau dan warna feses khas. Pasien BAK menggunakan kateter, urine tampak berwarna kuning pekat, bau pesing, banyak urin ± 2500 cc/hari
c. Pola
istirahat dan tidur
saat sakit keluarga mengatakan pasien susah tidur, pasien sering gelisah
Sakit : pasien mengalami penurunan kesadaran, jadi pasien lebih banyak tidur
d. Pola aktivitas
Saat sakit aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga.
Saat sakit : aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan :
dari pemeriksaan didapatkan keadaan umum pasien lemah, tingkat kesadaran apatis GCS 12 (E3V6M3). TTV :
Pemeriksaan :
Dari pemeriksaan didapatkan keadaan umum pasien lemah, tingkat kesadaran delirium, GCS 10
TD : 120/90 mmHg, Nadi: 80 x/i, Pernafasan: 21 x/i dan suhu: 36.7oC. Kepala dan wajah : tampak luka jahit dibagian pariental sepanjang 8 cm, luka jahit sudah tampak kering, tidak ada pus. Wajah tampak pucat, N VII (fasial) tidak dapat dinilai.
Mata : disekitar mata sebelah kanan tampak lebam berwarna kebiruan dan pada sudut lateral sclera tampak kemerahan Pada pemeriksaan N II (Optikus) tidak dapat dinilai. N. III (Occulomotorius) pupil isokor dengan diameter Ø OD/OS : Ø 2/2 mm, N.IV (trochlearis) dan N.VI (Abducens) tidak dapat dinilai.
Hidung :, Pada
pemeriksaan N.I (olfaktorius) tidak dapat dinilai.
Mulut : bibir pasien tampak kering, pucat, N. IX (Glassofaringeus) tidak dapat dinilai, N. X (Vagus) pasien bisa menelan saat diberikan air minum, N XII (Hipoglosus) tidak dapat dinilai.
Telinga : tampak kurang bersih(serumen). Pada N.VIII (akustikus) pasien menoleh saat dipanggil dengan suara sedang.
(E2V5M3). TTV : TD : 130/70 mmHg, Nadi: 90x/i, pernafasan : 23 x/i dan suhu: 38,6 ºC
Kepala dan Wajah : tampak luka gores diwajah sebelah kanan, panjang luka 3 cm, luka masih tampak belum kering, pasien tampak pucat, N.VII (faisal) tidak dapat dinilai.
Mata:.Pada pemeriksaan N II (Optikus) tidak dapat dinilai. N. III (Occulomotorius) pupil isokor dengan diameter Ø OD/OS : Ø 2/2 mm, N.IV (trochlearis) dan N.VI (Abducens) tidak dapat dinilai.
Hidung : tampak luka gores dibatang hidung sepanjang 4 cm, luka tampak belum kering, ada pus. Pasien terpasang oksigen nasal kanul 4 liter/i, pasien tepasang NGT, N.I (olfaktorius) tidak dapat dinilai.
Mulut : bibir pasien tampak kering dan pucat, N. IX (Glassofaringeus) dan N. X (Vagus) tidak dapat dinilai, N XII (Hipoglosus) tidak dapat dinilai.
Telinga : masih tampak ada sisa darah dari telinga. N.VIII (akustikus) tidak dapat dinilai.
Leher : N. X (vagus) tidak dapat dinilai
Leher :, N. X (vagus) pasien bisa menelan saat diberikan air minum Thorax : pergerakan dinding dada sama, palpasi fremitus kiri dan kanan tidak dapat dinilai, perkusi sonor, auskultasi vesikuler
Jantung : iktus kordis tidak terlihat, palpasi : iktus kordis teraba di RIC V sinistra, perkusi pekak, auskultasi: tidak ada bunyi jantung tambahan.
Abdomen : tampak
simetris, palpasi: tidak ada pembesaran hepar, perkusi tympani, auskultasi: bising usus normal (8x/i).
Ekstremitas atas : tampak ada luka lecet ditangan sebelah kiri, panjang luka 2,5 cm, luka tampak kering, tidak ada pus, CRT kembali > 2 detik, akral teraba hangat,
Ektremitas bawah : tampak luka lecet di kaki sebelah kiri dengan panjang luka 2,5 x 1,5 cm luka tampak berwarna kemerahan, luka belum kering, dan akral teraba dingin
Thoraxs : pergerakan dinding dada sama, palpasi fremitus kiri dan kanan tidak dapat dinilai, perkusi sonor, auskultasi vesikuler
Jantung : iktus kordis tidak terlihat, palpasi iktus kordis teraba di RIC V , perkusi pekak, auskultasi tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen : tampak
simetris, palpasi: tidak ada perbesaran hepar, perkusi tympani, auskultasi: bising usus normal (8x/i)
Ekstremitas atas : tampak luka di punggung tangan sebelah kiri, panjang luka 4 cm, luka belum kering, tidak ada pus, CRT kembali > 2 detik, akral teraba dingin, terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes di tangan sebelah kiri.
Ekstremitas bawah : tampak luka dilutut sebelah kiri pasien, panjang luka 3 x 3,5 cm, luka tampak belum kering, pada telapak kaki kanan pasien terdapat luka terbuka, panjang luka 2 x 6 cm, luka dibalut dengan kasa, akral teraba dingin. Data Psikologis Status emosional :
keluarga mengatakan pasien sering memegang
kepalanya dan
Status emosional : keluarga mengatakan pasien gelisah dan sering meracau
mengerang
Kecemasan : keluarga mengatakan sering bertanya bagaimana keadaan pasien untuk kedepannya kepada perawat.
Pola Koping : keluarga mengatakan selalu memberi dukungan kepada pasien untuk kesembuhannya.
Gaya Komunikasi : keluarga mengatakan pasien lebih sering tidur
Kecemasan : keluarga selalu mengajak pasien berbicara agar pasien cepat sadar.
Pola koping : keluarga mengatakan selalu memberi dukungan kepada pasien agar pasien cepat sadar
Gaya komunikasi : pasien mengalami penurunan kesadaran
Data Penunjang Laboratarium
Pada tanggal 4 Maret 2018 hasil labor didapatkan : Hemoglobin 13 gr/dl, leukosit 17.960 gr/dl, hematrokit 39%, SGOT 35 u/l, SGPT 16 u/l.
Pada tanggal 4 Maret 2018, hasil labor didapatkan : Hemoglobin 10 gr/dl, hematrokit 29 %, SGOT 34 u/l, SGPT 29 u/l. Terapi Pengobatan Ceftriaxon 1gr frekuensi 2 x IV ranitidine 50 mg frekuensi 2 x IV paracetamol 500 gr frekuensi 4x1 melalui oral ceftriaxon 2 gr frekuensi 2 x IV Ranitidin 50 mg frekuensi 2 x IV paracetamol 500 gr frekuensi 4x1 (melalui oral) 2. Diagnosa Keperawatan Tabel 4.2
Diagonsa keperawatan pada partisipan 1 dan 2
Partisipan I Partisipan II
Diagnosa berdasarkan studi dokumentasi:
1. Gangguan perfusi jaringan serebri berhubungan dengan trauma kepala 2. Nyeri akut berhubungan
dengan agen cedera fisik
Diagnosa berdasarkan studi dokumentasi:
1. Gangguan perfusi jaringan serebri berhubungan dengan trauma kepala
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
3. Resiko perdarahan 3. Hipertermi Diagnosa berdasarkan observasi
peneliti :
1. Nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera fisik 2. Kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan factor mekanik
Diagnosa berdasarkan observasi peneliti :
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan neurologis
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan ke perifer berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer
3. Resiko infeksi
4. Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan yang dilakukan pada kedua partisipan mengacu pada NIC dan NOC. Intervensi yang dapat disusun berdasarkan diagnosa pada partisipan 1 dan 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Intervensi Keperawatan
Partisipan I Partisipan II